SEMINAR PROPOSAL - Delia Venida Rahayu - 2
SEMINAR PROPOSAL - Delia Venida Rahayu - 2
Dosen Pembimbing :
1. Alfian Hendra Krisnawan, S.Farm., M.Farm., Apt
Oleh :
Delia Venida Rahayu
110119365
PEMBAHASAN POKOK
KAJIAN
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2
PUSTAKA
METODE
BAB 3
PENELITIAN
PENDAHULUAN
BAB I 1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara
yang beriklim tropis, dengan
kelembapan berkisar antara 70 – 90 %
dan temperatur rata-rata 30°C.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Andayani & Kurniawan., (2013) menunjukkan bahwa
ekstrak bawang lanang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi 100%,
80%, 60%, 40% dengan rata- rata diameter zona hambat dari masing-masing konsentrasi adalah 21,4 mm,
18,6 mm, 14,8 mm, dan 11,6 mm.
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam beberapa waktu terakhir bawang lanang sudah
dikembangkan menjadi bawang lanang hitam karena dalam
penggunaan memiliki rasa yang tidak enak (getir) dan bau yang
sangat tajam sehingga dikembangkan menjadi bawang lanang
hitam yang lebih bisa diterima secara rasa, bau dan warna
(Indraswari et al, 2022). Bawang lanang hitam dapat diperoleh
dari bawang lanang segar melalui proses fermentasi dengan suhu
60 – 70°C dengan kelembaban 80 – 90%
Penelitian terkait uji aktivitas antijamur bawang lanang hitam masih dalam pengembangan, sehingga
penelitian tersebut sangat sedikit untuk ditemukan.
Berdasarkan hasil penelitian Aziz, (2019) ekstrak bawang lanang hitam dapat menghambat jamur
Candida albicans pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, dan 80% dengan rata- rata diameter zona
hambat dari masing-masing konsentrasi adalah 8,4 mm, 8,1 mm, 8,7 mm, 10,1 mm dan 10,1 mm.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Berapakah diameter zona hambat ekstrak etanol 70%
bawang lanang dan bawang lanang hitam terhadap
pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum ATCC 28188
penyebab dermatofitosis ?
Trichophyton rubrum
Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah diameter zona hambat ekstrak etanol bawang lanang
dan bawang lanang hitam terhadap jamur Trichophyton rubrum ATCC 28188.
Variabel Terkontrol
Variabel terkontrol pada penelitian ini adalah lama proses ekstraksi, proses sterilisasi, pelarut,
media pertumbuhan jamur, jamur Trichophyton rubrum ATCC 28188, lama inkubasi, pH dan
suhu inkubasi.
INSTRUMEN PENELITIAN
Alat Pembuatan Ekstrak Alat Uji Mikrobiologi
Peralatan yang digunakan adalah oven, pisau, Alat-alat untuk menguji mikrobiologi adalah
talenan, nampan, blender, ayakan mesh no.20, Laminar Air Flow Cabinet, autoclave, oven,
kertas perkamen, kertas label, alumunium foil, inkubator, densitometer, Vortex, batang pengaduk,
wadah simplisia kering, wadah ekstrak kental, cawan petri disposible dengan tutup, pinset, alat –
toples kaca (tempat maserasi), batang pengaduk, alat gelas laboratorium, jangka sorong, penggaris,
sendok tanduk, gelas ukur, labu hisap, corong kawat ose, Cyilinder cup, cotton bud steril, Water
kaca, cawan porselen, kertas saring, beaker glass, bath, ball filler, pipet ukur, aluminium foil dan api
timbangan analitik, gunting, lemari asam, moisture bunsen.
analyzer, Rotary evaporator dan Water bath.
BAHAN PENELITIAN
Bahan Ekstraksi Bahan Uji Antijamur Bahan Pembanding
• Bahan ekstraksi yang digunakan • Isolat jamur Trichophyton rubrum • Ketokonazol sebagai
adalah bawang lanang bawang ATCC 28188 yang diperoleh dari pembanding (Kontrol positif)
hitam lanang yang diperoleh Balai Besar Laboratorium dan
dari Probolinggo Kesehatan (BBLK) Surabaya yang
bersertifikat, • pelarut DMSO 10% sebagai
• etanol 70% kontrol negatif
• media Sabourond Dektrosa Agar
• silica gel. (SDA),
• ekstrak kental etanol bawang
lanang dan bawang lanang hitam,
• NaCl 0,9 % dan
C 20000 bpj
C 20000 bpj