PEMERIKSAAN PARASIT MALARIA Final
PEMERIKSAAN PARASIT MALARIA Final
MALARIA
1
2 Pemeriksaan Parasit Malaria
Stadium Skizon
• inti membelah secara aseksual menjadi 2, 4, 8 dan
seterusnya secara aseksual
10 Stadium Gametosit
• stadium seksual yang akan menjadi sel kelamin jantan dan
betina
• berkembang lebih lanjut di dalam tubuh nyamuk Anopheles
betina
• berbentuk bulat atau seperti pisang tergantung spesies
• Warna dari sitoplasma parasit dapat digunakan untuk
membedakan sel kelamin jantan (mikrogametosit) dan sel
kelamin betina (makrogametosit).
11
12
13 Plasmodium Falciparum
14 Plasmodium ovale
15 Plasmodium malariae
16 Plasmodium vivax
17 PEMERIKSAAN RUTIN UNTUK SD
MALARIA
Pemeriksaan SD Tipis
Lihat SD dengan lensa objektif Pemeriksaan dilakukan sampai
pembesaran 10x, fokuskan 100 lapangan pandang untuk
Teteskan minyak imersi pada menentukan negatif.
bagian yang bertanda ”x” Bila diperlukan dapat dilihat
Ganti lensa objektif dengan sampai 400 lapang pandang
pembesaran 100x
Fokuskan lapang pandang
dengan memutar mikrometer
sampai eritrosit terlihat jelas
18 Pemeriksaan SD Tebal
Lihat SD dengan lensa objektif Bila ditemukan parasit,
10x, fokuskan pemeriksaan dilanjutkan dengan
Teteskan minyak imersi 100 lapangan pandang sebelum
diagnosa ditegakkan
Ganti lensa objektif dengan dilakukan untuk memastikan ada
pembesaran 100x tidaknya infeksi campur.
Pemeriksaan rutin tebal
dinyatakan negatif bila tidak
ditemukan parasit pada 200
lapang pandang.
19 Menghitung Jumlah Parasit
jumlah leukosit pada SD tebal
Bila pada 200 leukosit ditemukan 10 parasit atau lebih, catat hasilnya per 200 leukosit
Bila pada 200 leukosit hanya ditemukan 9 parasit atau kurang, lanjutkan pemeriksaan
sampai menjadi 500 leukosit, catat hasilnya per 500 leukosit.
Jadi jumlah parasit dalam 1 μl darah
Apabila penghitungan parasit dilakukan terhadap 200 leukosit maka jumlah parasit
dikalikan 40.
Bila penghitungan parasit dilakukan terhadap 500 leukosit, jumlah parasit dikalikan 16.
20