Refkas KDS DR Azizah
Refkas KDS DR Azizah
Pembimbing :
dr. Azizah, Sp. A
Identitas Ayah
Identitas Penderita Identitas Ibu
• Nama Ayah
• Nama : An. MNF • Nama Ibu : Ny. N
: Tn. R.B
• Umur : 1 Tahun 8 • Umur : 26 tahun
• Umur : 28 Tahun
bulan • Pekerjaan : IRT
• Pekerjaan :
• Gender : Laki-laki • Alamat : Sayung,
Wiraswasta
• Agama : Islam Demak
• Alamat : Sayung,
• Alamat : Sayung,
Demak
Demak
DATA DASAR
Anamnesis
Alloanamnesis dengan ibu pasien dilakukan
pada tanggal 1 Agustus 2023 di Bangsal Baitul
Athfal RSISA serta didukung dengan catatan
medis.
Keluhan utama: Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang
• 24 jam SMRS pasien mengalami demam tinggi terus menerus disertai batuk pilek pada malam hari. Ibu
pasien mengatakan bahwa pasien sudah mengonsumsi obat parasetamol namun demam belum turun.
• 1 jam SMRS pasien mengalami kejang 1x dirumah setelah bangun tidur dengan durasi 5 menit. Kejang
seluruh tubuh, selama kejang pasien tidak sadar disertai mata melirik ke atas. Sebelum kejang pasien
sadar dan sesudah kejang pasien menangis. Pasien tidak pernah merasakan keluhan seperti ini
sebelumnya. Atas kondisi tersebut ibu pasien membawa pasien ke IGD RSISA. Saat di IGD pasien tidak
mengalami kejang dan suhu pasien saat diperiksa di IGD 39 derajat celcius.
Keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri kepala, diare, dan keluar cairan dari telinga disangkal, BAB dan
BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya.
Penyakit anak yang pernah diderita:
Riwayat Demam : (-)
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat diare : (-)
Riwayat batuk lama : disangkal
Riwayat kejang berulang : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
▪ Riwayat alergi : disangkal
▪ Riwayat epilepsi : disangkal
▪ Riwayat batuk lama : disangkal
▪ Riwayat asma : disangkal
1. Hepatitis B 1x 0 bulan
2. Polio 4x 0,2,3,4
bulan
3. BCG 1x 1 bulan
4. DPT-HB-Hib 3x 2,3,4
bulan
5. MR 1x 9 bulan
Kesan : Imunisasi dasar sesuai usia
RIWAYAT
PERKEMBANG
AN
Pemeriksaan Status Gizi
Panjang badan menurut usia
Berat badan menurut panjang
badan
PEMERIK
SAAN
FISIK
Status Generalis
• Dilakukan pada 1 Agustus 2023, pukul 14.00 WIB
di bangsal Baitul Athfal RSISA.
• Kesadaran composmentis
• Tanda Vital
• Nadi : 90 x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• Tekanan darah : tidak diukur
• Laju nafas : 30x/ menit
• Suhu : 39° C
Status Internus
Kepala : Mesosefal, ubun-ubun besar sudah menutup, massa (-), Rambut hitam dan tidak mudah dicabut
Kulit : sianosis (-), turgor kembali cepat <2 detik, ikterus (-)
Mata : Pupil bulat, isokor, Ø 4mm/ 4mm, refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : bentuk normal, sekret (+/+), nafas cuping hidung (-), mukosa hiperemis (-/-), massa (-/-),
benjolan (-/-)
Telinga : bentuk normal, low set ear (-/-), serumen (-/-), discharge (-/-), nyeri (-/-)
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)
Tenggorok : tonsil T2-T2, arcus faring simetris, uvula di tengah, faring hiperemis (-), post nasal drip (-).
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, ruam (-), massa (-)
Status Internus
• THORAX
Paru
- Inspeksi : Bentuk normal, hemithorax dextra dan
sinistra simetris, retraksi (-)
- Palpasi : nyeri tekan ( -)
- Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara
tambahan ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Status Internus
Jantung
- Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
- Perkusi :
Batas kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas pinggang : ICS III linea mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra
Batas kiri bawah : ICS V 2 cm medial linea mid clavicula sinistra
- Palpasi : Iktus cordis tak teraba, tak kuat angkat
- Auskultasi : Irama Reguler
Bunyi Jantung : BJ I dan BJ II normal reguler
Bising : (-)
Status
Internus
Abdomen
Inspeksi : datar, hiperemis (-), jejas (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : defense muscular (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien dalam batas
normal
Ekstremitas
Superior Inferior
Hitung cairan rumatan : 60) = (1443,75x 15x4)/(24 x 60) = 60,15 tpm 60 tpm
12 kg, tinggi badan 86 cm Hitung infus makro = ((kebutuhan cairan per hari)x 15)/(24 x 60)
10kg I = 10x100 = 1000 ml = (1443,75x 15)/(24 x 60) = 15,03 tpm 15 tpm makrodrip
Selisih kenaikan suhu= 40 C-37,5C = 2,5C • Diazepam supp 10mg setiap kejang (di rumah)
Total = (1100 x (2,5 x 12,5% )) + 1100 = • Diazepam IV 0,3-0,5mg/kgBB (datang ke RS masih kejang)
Keadaan umum dan tanda-tanda vital • Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya prognosis
Ip. Ex : baik
• Menjelaskan kepada orang tua pasien • Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
mengenai kondisi kejang pada anak kembali. Saat kejang tetap tenang dan tidak panik. Bila
• Memberitahukan cara penanganan kejang, tidak sadar posisikan kepala miring dan terlentang
meliputi mengendorkan pakaian sekitar • Ukur suhu tubuh, catat lama, bentuk, dan sifat kejang dan
leher, jangan memasukkan benda ke dalam tetap bersama anak saat kejang
Kejang demam dibagi dua yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang
demam kompleks adalah kejang demam dengan lamanya lebih dari 15 menit, kejang fokal / parsial
atau fokal / persial menjadi umum dan berulang dalam 24 jam. Kejang demam sederhana merupakan
kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, umumnya berhenti sendiri, bentuk
kejang umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal
Diagnosis
Diagnosis kejang demam hanya dapat ditegakkan dengan
menyingkirkan penyakit-penyakit lain yang dapat menyebabkan
kejang, di antaranya: infeksi susunan saraf pusat, perubahan akut
pada keseimbangan homeostasis air dan elektrolit, dan adanya
lesi struktural pada sistem saraf misalnya epilepsi. Diperlukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
menyeluruh untuk menegakkan diagnosis ini
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak rutin pada kejang demam, dapat untuk mengevaluasi
sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi
disertai demam. Pemeriksaan laboratorium antara lain pemeriksaan darah perifer, elektrolit,
dan gula darah
Pungsi Lumbal
Antipiretik tidak terbukti mengurangi risiko kejang demam, namun para ahli di Indonesia
sepakat bahwa antipiretik tetap dapat diberikan. Dosis paracetamol adalah 10-15
mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak boleh lebih dari 5 kali. Dosis ibuprofen 5-10
mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari. Meskipun jarang, acetylsalicylic acid dapat menyebabkan
sindrom Reye, terutama pada anak kurang dari 18 bulan, sehingga tidak dianjurkan
Antikonvulsan
Diazepam oral dosis 0,3 mg/kgBB tiap 8 jam saat demam menurunkan risiko berulangnya
kejang pada 30-60% kasus, juga dengan diazepam rektal dosis 0,5 mg/kgBB tiap 8 jam
pada suhu >38,50 C. Dosis tersebut dapat menyebabkan ataksia, iritabel, dan sedasi cukup
berat pada 25-39% kasus. Phenobarbital, carbamazepine, dan phenytoin saat demam tidak
berguna untuk mencegah kejang demam
Pemberian Obat Rumatan
Obat rumatan diberikan hanya jika kejang demam menunjukkan salah satu ciri sebagai
berikut:
• Kejang lama dengan durasi >15 menit.
• Ada kelainan neurologis nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis,
paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, dan hidrosefalus.
• Kejang fokal