Anda di halaman 1dari 13

Pembahasan soal UKOM NAS

Kasus Patologi Maternal Neonatal


Soal no 1
 Seorang perempuan, umur 19 tahun, G1P0A0 hamil 32 mg, datang ke RS diantarkan oleh keluarganya
dengan keluhan kejang di rumah 1x. Hasil pemeriksaan: Ku somnolen, TD 180/ 110 mmHg, N
100x/menit lemah, S 36°C, P 24x/ menit, TFU 30 cm, PUKI, teraba kepala belum masuk PAP, DJJ +
120×/menit, tangan dan kaki oedema. Langkah awal apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pasang dower catheter
b. Bebaskan jalan nafas
c. Berikan MgSo4 4 gr IV
d. Berikan O2 4 L/menit
e. Pasang infus RL
Jawabannya : B
Ref : Setyarini dkk., 2016.
Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal: PPSDM : Jakarta.
Soal no 2

 Seorang perempuan, umur 39 tahun, G3P2A0 hamil 8 bulan datang ke PMB untuk
melakukan pemeriksaan rutin. Hasil anamnesis: ibu tinggal di daerah pegunungan, anak
terkecil umur 11 tahun. Hasil pemeriksaan: TD 140/ 90 mmHg, N 80x/menit, S 36°C, P
18x/ menit, TFU 30 cm, PUKA, preskep 5/5, DJJ 146×/menit, kaki tangan oedema(+).
 Evaluasi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. USG
b. pernapasan
c. Asupan nutrisi
d. tekanan darah
e. gerakanan janin
Pembahasan
 Tujuan utama dari manajemen ekspektatif adalah untuk memperbaiki luaran perinatal
dengan mengurangi morbiditas neonatal serta memperpanjang usia kehamilan tanpa
membahayakan ibu.

Jawabannya : E
Ref : POGI, Himpunan Kedokteran
Fetomaternal, 2016. PNPK
Diagnosisi dan Tata Laksana Pre
eclampsia.
Soal no 3

 Seorang perempuan,umur 26 tahun, P1A0 nifas 7 hari, datang ke PMB mengeluh sakit perut bagian
bawah disertai demam. Hasil anamnesis: riwayat persalinan lama dengan KPD di Puskesmas, menyusui
aktif. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 120x/menit, S 38,8°, P 24x/menit. TFU setinggi pusat,
kontraksi uterus lembek, sakit saat perabaan. Lochea coklat kekuningan berbau busuk.
 Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Rujuk ke RS
b. Pasang infus
c. Berikan antibiotic
d. Berikan transfuse darah
e. Lakukan eksplorasi Rahim
Pembahasan
 Diagnosis kasus tersebut adalah endometritis yaitu radang pada endometrium, kuman-kuman memasuki
endometrium, biasanya pada luka bekas insertio plasenta dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh
endometrium.
 Tanda dan gejala tergantung pada virulensi kuman, daya tahan penderita dan derajat trauma jalan lahir.
Kadang lokhia tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta, dan selaput ketuban, keadaan ini dinamakan lokiometra
dan dapat menyebabkan kenaikan suhu yang segera hilang setelah diatasi. Tanda yang sering muncul adalah
uterus agak membesar, nyeri pada perabaan, uterus lembek, pada endometritis tidak meluas pada hari pertama
penderita merasa kurang sehat, nyeri perut, mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi cepat, lokia kadang-kadang
berbau.
 Jika bidan menemukan kasus di tempat praktek lakukan kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan rujukan
yang paling penting stabilkan dulu kondisi ibu dengan pemberian cairan jika kondisi tidak terlalu parah beri
minum lewat mulut kemudian lakukan pemasangan infus sebelum dirujuk ke rumah sakit.
 Jawabannya : A
 Refrensi : Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2010.
Soal no 4
Seorang bayi perempuan, umur 6 jam di PMB. Riwayat kehamilan aterm, ibu dengan KEK. Hasil
pemeriksaan: FJ 146x/menit, S36,7°C, P 42x/menit, BB: 2200 gr, PB 46 cm, reflek menghisap kuat.
Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Puasakan dalam 24 jam pertama
b. Berikan ASI dengan pipet
c. Rawat dalam inkubator
d. metode kanguru
e. Rujuk ke RS
“ Seorang bayi perempuan, umur 6 jam di PMB. Riwayat kehamilan aterm, ibu
dengan KEK. Hasil pemeriksaan: FJ 146x/menit, S36,7°C, P 42x/menit, BB:
2200 gr, PB 46 cm, reflek menghisap kuat.

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?


a.
b.
c.
BCB/KMK
BKB/SMK
BCB/SMK

d. Prematur : BBLR murni sesuai umur kehamilan dengan BB
e. Dismatur /KMK
Pembahasan
 Penatalaksanaan Untuk Neonatus Dengan BBLR:
 Bayi Prematur Sedang (BBLR) Bayi premature sedang (33 – 38 minggu) atau BBLR (1500 – 2500
gram) dapat mempunyai masalah segera setelah lahir.
 Asuhan yang diberikan adalah :
 Jika bayi tidak ada kesukaran bernafas dan tetap hangat dengan metode Kanguru:
 Rawat bayi tetap bersama ibunya
 Dorong ibu mulai menyusui dalam 1 jam pertama
 Jika bayi sianosis sianosis (biru) atau sukar bernafas ( frekuensi 60 X/ menit, tarikan dinding dada ke dalam
atau merintih) beri oksigen 0,5 l /menit lewat kateter hidung atau nasal prong
 Jika suhu aksiler turun dibawah 35oC,hangatkan bayi segera
 Jawabannya : D
 Referensi : Setyarini dkk., 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal: PPSDM :
Jakarta.
Soal no 5
 Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P2A1 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan keluhan tidak
merasakan pergerakan janin sejak kemarin. Hasil anamnesis: sering kencing, mudah haus, mudah lapar.
Hasil pemeriksaan: IMT 36 m², TD 135/90 mmHg, N 88x/menit, S 36,3°C, P 24x/menit, TFU 39 cm,
puki, letak kepala, DJJ tidak ditemukan. Apakah kemungkinan faktor risiko pada kasus tersebut?
a. BB ibu
b. Paritas
c. Usia ibu
d. Hipertensi
e. Diabetes mellitus
Pembahasan

Janin dalam rahim memerlukan oksigen dan zat nutrisi untuk dapat tumbuh, berkembang,
dan hidup. Gangguan yang mengakibatkan terhambatnya suplai zat nutrisi dan
oksigen yang dibutuhkan janin menjadikan kesejahteraan janin terganggu dan dapat
menyebabkan kematian salah satunya ibu dengan DM yang tidak terkontrol. Hormon
kehamilan dapat menghalangi insulin untuk menjalankan fungsinya.
(Sumber : Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
2007)
 Jawabannya : E
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai