ZHIAN FHARDIANI
DEFINISI
Otitis media akut atau otitis supuratif akut
peradangan pada telinga tengah yang bersifat akut atau tiba-tiba
EPIDEMIOLOGI
SERING TERJADI PADA ANAK-ANAK
FAKTOR PENYEBAB : 1. ANATOMI
BAKTERI PENYEBAB
BAKTERI PIOGENIK Streptokokus hemolitikus Stafilokokus aureus Pneumokokus Kadang ditemukan juga : Hemofilus influenza, E.coli, Streptokokus anhemolitikus, Proteus Vulgaris, Pseudomonas aerugenosa
PATOGENESIS
Gangguan tuba Eustachius
PERADANGAN
STADIUM OMA
DILIHAT BERDASARKAN GAMBARAN MEMBRAN TIMPANI :
1.
2. 3.
4.
5.
STADIUM HIPEREMIS
Stadium hiperemis (pre supurasi) akibat pelebaran pembuluh darah di membran timpani yang ditandai oleh : a. membran timpani mengalami hiperemis, b. edema mukosa c. adanya sekret eksudat serosa yang sulit terlihat.
STADIUM SUPURASI
terbentuknya sekret eksudat purulen (nanah). Selain itu edema pada mukosa telinga tengah makin hebat dan sel epitel superfisial hancur
Pasien akan tampak sangat sakit, nadi & suhu meningkat dan rasa nyeri di telinga bertambah hebat.
STADIUM PEFORASI
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani sehingga sekret berupa nanah yang jumlahnya banyak akan mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar
Setelah nanah keluar, anak berubah menjadi lebih tenang, suhu menurun dan bisa tidur nyenyak.
STADIUM RESOLUSI
Bila membran timpani masih utuh, maka keadaan
berlanjut menjadi otitis media supuratif kronik (OMSK). Kegagalan stadium ini berupa membran timpani tetap perforasi dan sekret tetap keluar secara terus-menerus atau hilang timbul. Otitis media supuratif akut (OMA) dapat menimbulkan gejala sisa (sequele) berupa otitis media serosa. Otitis media serosa terjadi jika sekret menetap di kavum timpani tanpa mengalami perforasi membran timpani
GEJALA KLINIS
Gejala klinik otitis media supuratif akut (OMA) berdasarkan umur penderita, yaitu :
Bayi dan anak kecil.
Gejalanya : demam tinggi bisa sampai 390C (khas), sulit tidur, tiba-tiba menjerit saat tidur, mencret, kejang-kejang, dan kadang-kadang memegang telinga yang sakit.
Gejalanya : biasanya rasa nyeri dalam telinga, suhu tubuh tinggi, dan riwayat batuk pilek.
Anak lebih besar dan orang dewasa.
Gejalanya : rasa nyeri dan gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran berkurang).
TERAPI
Terapi otitis media supuratif akut (OMA) tergantung
stadium penyakit, yaitu : 1. Oklusi tuba Eustachius. Tujuan terapi : membuka kembali tuba Eustachius, sehingga tekanan negatif di telinga tengah hilang. Terapinya : a. obat tetes hidung : HCL Efedrin 0,5% dalam larutan fisiologis (anak <12 t hn), HCL Efedrin 1% dalam larutan fisiologik (anak >12 thn dan dewasa) b. Antibiotik jika penyebabnya kuman, bukan oleh virus atau alergi.
2. Hiperemis Terapinya : antibiotik, obat tetes hidung, analgetik. Terapi awal diberikan penisilin atau ampisilin, jika alergi penisilin maka berikan eritromisin. 3. Supurasi Terapinya : antibiotik & miringotomi, bila membran timpani masih utuh. Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat dihindari
4. Perforasi Terapinya : antibiotik & obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali dalam waktu 7-10 hari.
1.
Bila OMA berlanjut dengan keluarnya sekret dari telinga tengah lebih dari 3 minggu OTITIS MEDIA SUPURATIF SUBAKUT
2. Bila perforasi menetap dan sekret tetap keluar lebih dari satu setengah bulan atau dua bulan OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK)
KOMPLIKASI
SEBELUM ADA ANTIBIOTIK: abses sub-periosteal, meningitis, abses otak
Terima kasih....