Anda di halaman 1dari 16

METODE DOKUMENTASI SOAP

SOAPIE SOAPIER SOAPIED

Di Susun Oleh Kelas D :

Yetty Dwi Fara, S.ST., M.Kes


Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara


tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien, dan tim
kesehatan tentang hasil pemeriksaan, prosedur tindakan,
pengobatan pada pasien, pendidikan pasien, dan respon
pasien terhadap semua asuhan yang telah diberikan.
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian
mengenai asuhan yang telah dan akan dilakukan pada
seorang pasien didalamnya tersirat proses berpikir bidan
yang sistematis dalam menghadapi seorang pasien sesuai
langkah-langkah manjemen kebidanan.
SOAP

SOAP merupakan bagian dari suatu model


pendokumentasian Problem Oriented Record (POR ),
model ini memusatkan data tentang klien dan
didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien.
Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua
data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter,
perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam
pemberian layanan kepada klien.
Pendokumentasian atau catatan manjemen
kebidanan dapat diterapkan dengan metode SOAP.
Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah
data objektif, A adalah analysis/assessment dan P adalah
Planning merupakan catatan yang bersifat sederhana,
jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini
merupakan proses pemikiran penatalaksanaan
manajemen kebidanan.
Komponen-komponen SOAP
 S : Subyektif
 O : Obyektif
 A : Assesment
 P : Plan/ Planning
Kegunaan SOAP sebagai salah satu model
pendokumentasian kebidanan adalah :

 SOAP merupakan pencatatan yang memuat kemajuan


informasi yang sistematis, mengorganisasikan penemuam
kesimpulan sehingga terbentuk suatu rencana asuhan
 SOAP merupakan intisari dari manajemen kebidanan
untuk penyediaan pendokumentasian.
 SOAP merupakan urutan-urutan yang dapat membantu
bidan mengorganisasikan pikiran dalam pemberian
asuhan yang bersifat komprehensif.
Kerugian SOAP

 Penekanan pada hanya berdasarkan masalah, penyakit,


ketidakmampuan dan ketidakstabilan dapat mengakibatkan pada
pendekatan pengobatan dan tindakan yang negatif.
 Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak
secara terus menerus diperbaharui dan konsensus mengenai
masalah belum disetujui, atau tidak ada batas waktu untuk
evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati atau
terpelihara.
 Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah dilakukan
tindakan atau timbulnya masalah yang baru. Dapat menimbulkan
kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar.
Penerapan Manajemen Soap

S (Subjebtif) : Segala bentuk pernyataan atau keluhan


dari pasien .
O (Objektif) : Data yang diobservasi dari hasil
pemeriksaan oleh bidan atau tenaga kesehatan lain.
A (Analisis) : Kesimpulan dari objek dan subjekif.
P (Perencanaan) : Rencana tindakan yang akan
dilakukan berdasarkan analisis.
Metode Dokumentasi SOAPIE

Metode SOAPIE berikut adalah :


 S : Subyektif
 O : Obyektif
 A : Assesment
 P : Plan/ Planning
 I : Intervensi/implementasi
 E : Evaluasi
Pendokumentasian SOAPIER
SOAPIER merupakan salah satu bentukcatatan
perkembangan yang membentuk rangkaian
informasi dalam sistem pendekatan berorientasi
masalah.
Catatan ini dirancang sesuai dengan format khusus untuk
mendokumentasikan informasi mengenai setiap nomor
dan judul masalah yang sudah terdaftar. Catatan ini
menyediakan suatu rekaman kemajuan pasien dalam
mengatasi masalah khusus, perencanaan dan evaluasi.
Komponen-Komponen SOAPIER
 S : Subyektif
 O: Obyektif
 A : Assesment
 P : Plan/ Planning
 I : Intervensi/implementasi
 E : Evaluasi
 R : Revisi atau perbaikan/ Reassesment
Kegunaan SOAPIER

Terstruktur karena informasi konsisten


Mencakup semua proses perawatan
Merupakan catatan terintegrasi dengan medik
Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu
Kerugian

 Menekankan pada masalah dan ketidakstabian dapat menghasilkan


suatu pendekatan secara negatif terhadap pengobatan/tindakan.
 Sistem ini setelah digunakan apabila dapftar tidak dimulai/tidak
berkesinambungan/diperbarui terus menerus belum disetujui/tidak
ada batas waktu untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum
disepakati.
 Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet.
 Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain apabila
perkembangan itu lambat dan sering ada evaluasi
 SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika
sering adanya target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat
lambat.
 Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika
flowsheet untuk pencatatan tidak tersedia. (dalam SOAP) mungkin
terjadi duplikasi dengan rencana tindakan.
Pendokumentasian SOAPIED
SOAPIED adalah salah satu bentuk
pendokumentasian yang tidak jauh berbeda seperti SOAP,
hanya saja SOAPIED terdapat tambahan, yaitu implementasi,
evaluasi dan dokumentasi. SOAPIED terdiri dari:
1. Subjektif
2. Data Objektif
3. Analysis
4. Planning
5. Implementation
6. Evaluation
7. Documentation
 Kelebihan Pendokumentasian SOAPIED

Pada pendokumentasian SOAPIED dibuat lebih


tereksplisit, sehingga dapat benar-benar menggambarkan
urutan kejadian dari pasien datang ke RS dengan keluhan
yang ada sampai saat pulang, baik karena sudah sembuh
dari sakitnya ataupun karena pulang paksa.

 Kekurangan Pendokumentasian SOAPIED

Pada pendokumentasian SOAPIED data-data yang


dimasukkan terbatas atau di persingkat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai