Anda di halaman 1dari 55

RKE 121

PENGANTAR
TERMINOLOGI
MEDIS
Sesi Ke 1
Mampu menjelaskan konsep
dasar pembentukan istilah
medis dasar
Dosen Koordinator:
Deasy Rosmala Dewi, Amd PK, SKM, MKes
NID:
1126027501
E-mail:
deasy.rosmala@esaunggul.ac.id
Topik Sebelum UTS

Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4


Konsep dasar Unsur root, Unsur prefix istilah Unsur sufix istilah medis
pembentukan istilah combining form medis
medis dasar istilah medis

Sesi 5 Sesi 6 Sesi 7


Metode CARD dalam Analisis istilah Ejaan, lafal, Istilah Ujian Tengah
penyakit dan Tindakan single plural pada
analisis istilah medis
berdasarkan ICD 10 terminology medis
Semester
dan ICD9CM
Topik Sebelum UAS

Sesi 8 Sesi 9 Sesi 10 Sesi 11


Terminology umum Menelaah istilah medis Menelaah istilah Menelaah istilah
tubuh dalam istilah pada hasil pemeriksaan medis pada hasil medis Laporan
medis patologi anatomi, pemeriksaan radiologi operasi
laboratorium

Sesi 12 Sesi 13 Sesi 14


Menelaah istilah Menelaah istilah Menelaah istilah Ujian Akhir
medis asesmen medis cppt medis ringkasan Semester
pulang
Capaian Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan konsep dasar pembentukan istilah medis dasar
2. Mampu menjelaskan unsur root, combining form, Prefix, Sufix
dalam istilah medis
3. Mampu menjelaskan metode CARD dalam analisis istilah medis
4. Mampu menjelaskan ejaan, lafal, istilah single plural pada
terminology medis
5. Mampu menjelaskan terminology umum tubuh dalam istilah medis
6. Mampu menjelaskan regio tubuh dalam istilah terminologi medis
7. Mampu menelaah istilah medis pada rekam medis elektronik
PENILAIAN

1. Kehadiran = 10%
2. UTS = 30%
3. UAS = 30%
4. Praktik = 20%
5. Kuis =10%
Konsep Dasar
Pembentukan Istilah
medis
KONSEP DASAR STRUKTUR
ISTILAH MEDIS
Sebagian besar istilah berasal dari bahasa
 Yunani Kuno (Y, G, Greek) dan
 Latin (L)
 Perkembangan zaman diperkaya dari Perancis, Jerman & Angelo-Saxon

(Pada ICD volume 3: Ejaan Inggris Amerika


pada ICD volume 1: Ejaan Inggris)

Dijumpai bahwa:
Istilah organ tubuh >> dari Latin
Istilah penyakit >> dari Yunani.
RIWAYAT ASAL ISTILAH:
6. Ren, [L] Renes (pl) = ginjal
1. Mar’row [L Medulla] ini istilah anatomi = sumsum tulang[Y] Nephrons (pl)  Nephritis
Nephron
Mye.li’tis [Y Myelos] ini istilah penyakit = radangNephrosis
sumsum= tulang
kondisi lesi ginjal

degeneratif/progresif
2. Pul’mo [L] (istilah anatomik) = paru
Pneumonitis = radang paru
Pneu.mo’ni.a [Y] = radang paru (sebutan 7. Lingua [L] = lidah
penyakit)
3. Na’sal, Na’res (p) [L, nasus, naris] = yang berkaitan [Y]  Glossitis
Glossadengan hidung (lidah meradang).
Rhini’tis [Y, Rhis] = radang hidung. Glosalgia = lidah rasa sakit
Glosopyrexia = rasa panas pada lidah.

4. Os [L] Ora (pl) = mulut


Stoma [Y] = mulut  stomatitis = radang mulut

5. Os [L] ossa = tulang


Istilah Medis LATIN & YUNANI KUNO
Anatomi Penyakit (L) Anatomi Penyakit (Y)

• Li’en  li”e.ni’tis Spleen  Sple.ni’tis (limpa)

• Mam’ma (s) Mastos  Mas.ti’tis.


Mammae (pl.)
(kelenjar payu dara)

• Ren (s) Re’nes (pl) Re’nal (berkaitan dengan ren)

• Ne.phro’sis Nephros  (Kidney) (ginjal)


(kondisi ginjal kurang sehat)
Ne’phri’tis (radang ginjal)
Anatomi Penyakit (L) Anatomi Penyakit (Y)

4. Os (s) O’ra (pl.) Sto’ma  Sto”ma.ti’tis


(mulut)
Sto”ma.tor.rha’.gi.a
O’ral berkaitan dengan Sto’ma.to’sis
mulut
Os(eous) (tulang) Os”te.i’tis; os.tal’gi.a

5. Ves’i.ca (kantung) Cyst  Cys.ti’tis radang


kantung (kemih)
Cys’to.cele
Vesica urinaria = kantung kemih Ves’i.cal yang
berkaitan dengan vesica
Contoh Istilah asal Z. Hippocratus(460-370
S.M)
Lafal Istilah: Arti Istilah:

1. Ure’ter, U’re.ter = pipa sempit saluran urine ke


luar
dari ren (ginjal)
[Y, oureter] = ka/ki  ke vesica
urinaria (kantung kemih)
Ureteritis = radang saluran urin ureter.
U.re”ter.ec’ta.sis = dilatasi ureter

Urethra adalah salurang keluar dari kantung kemih ke luar tubuh 


urethritis radang urethra.
2. Per”i.to.ne’um = membrane serosa yang melapisi bagian
[Y, peritonaien] dalam cavum abdominalis & viscera
(organ dalam) yang ada di dalamnya.
Periton-eal = yang berkaitan dengan peritoneum
Per”i.to.ni’tis = radang peritoneum.

3. Me.nin’ges = membrane otak (selaput penutup


jaringan otak)
[Y, meninx, spinal cord ]
Terdiri dari 3 lapis:
1. Dura-mater (terluar) menempel ke tulang.
2. Pia-mater (tengah)
3. Arachnoidea (terdalam) menempel ke otak.
4. Bronch’chus (s) = cabang primer Bronchi (pl)
[Y, brogchos] pipa trachea (di bagian dalam paru) dan
terdiri dari tulang rawan, otot.
Isi rongga thorax:
* Cor (heart) yang terbungkus pericardium
* Pulmo (lung) kanan/kiri yang terbungkus pleura
* Mediastinum structure (struktur bagian tengah dada)

5. Tho’rax (s) = dada = rongga tubuh di atas


Thoraces (pl) perut (diaphragma) di
[Y, thoracos] bawah leher.
Depan: tulang dada = sternum
Samping kanan/kiri: iga = costa (s),
costae (pl)
Belakang: tulang punggung = vertebra (s)
vertebrae (pl)
Contoh Istilah asal Zaman Aristotles
(385-322 S.M.)
Istilah Arti Istilah
1. Al”o.pe’ci.a = botak [Y, alopekia]
(sebutan sejenis penyakit Srigala),
Alopex = fox]
akibat infeksi kulit kepala
 luka  koreng  rambut
rontok
 botak)

2. Glau.co’ma = Penyakit mata yang ditandai


dengan naiknya tekanan intra-ocular
[Y, glaukoma] .
intra = di dalam
oc’u.lar [L. ocularis] = yang
terkait mata
atau: = lensa mikroskop, teleskop, dan
instrumen-instrumen sejenis.
Jenis glaucoma, di antaranya:
No: ICD-10
- Acute glaucoma H40.2
- Congenital glaucoma Q15.0
- Hemorrhage glaucoma (traumatic)
H40.3
- Newborn (birth injury) P15.3

- Malignant glaucoma H40.2


- Secondary glaucoma H40.5
- Simple glaucoma (chronic) H40.1
(rincian nomor kode menunjukkan kausanya)
Contoh Istilah asal dari Nama Hewan
Istilah/Asal Arti Istilah

1. Kar”ci.nos [G] = crab (kepiting)


 Car”ci.no’ma = cancer (kanker)

2. Lu’pus [L] = wolf (srigala)


 Lu’pus = UKK (ujud kelainan kulit) dan selaput lendir
karena infeksi TB kronik (bentuk nodular)
&
vulgaris
(nodule = benjol) (vulgar = kasar)

3. Cau’da [L] cauda = tail (ekor)


 caudal = berkaitan dengan bagian ekor (buntut)
 caudad [L+ad] = ke arah menuju ekor
Istilah/Asal Arti Istilah

4. Coch’le.a [L] = snail (siput)


Kochlos [G] Shellfish (keong) Sebutan bangunan
rongga telinga internal (bagian dalam
yang berbentuk mirip rumah siput).

5. Mus’cu.lus [L] (=tikus kecil) = muscle (otot)


(Mengapa disamakan dengan tikus, kurang
jelas).

6. Ver’mis [L] = Lobus medialis


cerebellum = worm (cacing) bagian otak di antara
hemisphere, atau lobus lateralis otak
(mirip bentuk cacing).
7. Staph’y.le [G] = sebutan lama untuk uvula
(lidah-lidah kecil)
= berbentuk mirip setangkai
buah anggur
U’vu.la [L] = tonjolan berbentuk kerucut
di langit-langit rongga mulut
U’va = anggur  u’ve.a
Pembentukan Istilah Terpengaruh
Kebudayaan Zamannya
Z. Helenistis (jaman banyak peperangan):
- Xiph’oid [G, xiphoedes] = sword shaped
= anggar
- Thy’roid [G, thyreoides] = shield shaped= Perisai, tameng
- Tho’rax = breast plate = baju plate besi rompi pelindung dada
waktu perang.
- Sta’pes [L] = strirrup = tempat pijakan kaki penunggang
kuda.
- Sel’la [L, seat] = saddle = pelana kuda
- Os’si.cle [L, ossiculum] = malleus = hammer = palu
- In’cus [L, avil] = landasan alat pandai besi
Nama alat musik:
- Sal”pinx [G,salpigx] = trompet
- Tym’pa.num [G] = drum (tambur)
DEFINISI
Terminologi Medis = Ilmu Peristilahan Medis

Terminology:
a. The technical / special terms or expression used in a
business, art, science or special subject.

b. Nomenclature as a field of study


(Webster’s 3rd International Dictionary)

Istilah Medis:
Adalah Bahasa Profesi Medis/Kesehatan yang merupakan sarana
KOMUNIKASI antara mereka yang berkecimpung langsung/ tidak
langsung di bidang:

ASUHAN / PELAYANAN MEDIS / KESEHATAN .


TERMINOLOGI MEDIS = Bahasa khusus & alat komunikasi antar
PROFESI MEDIS – KESEHATAN.

Ilmu Peristilahan Medis ini sangat komplek dan meliputi:


* Sejarah / Riwayat istilah
* Sumber kata
* Manusia yang terlibat (Eponim & Mitologi)
* Anatomy & Sistem Organ Tubuh
* Penyakit & Prosedur tindakan yang terkait.

Sumber kata terbanyak dari Yunani Kuno (Greek) & Latin.


KONSEP DASAR STRUKTUR ISTILAH MEDIS

Masing kata/istilah medis dapat diurai Unsur Kata Pembentuknya. (Word


Element)
Unsur kata dalam satu istilah bisa terdiri dari:
* ROOT (Kata Akar, Akar kata)
* PREFIX (Kata Awalan)
* SUFFIX (Kata Akhiran)

Istilah Medis dapat dikelompokkan menjadi:


* Kata diskriptif sederhana
* Kata majemuk (compound words)
 dengan membubuhkan unsur kata
- Prefix, atau Suffix ke Root.
* Noun (kata benda), adjective (kata sifat) dapat
memperjelas maksud dari kata terkait.
UNSUR KATA PEMBENTUK ISTILAH
Kedudukan & Fungsi masing Unsur Kata Pembentuk Istilah Medis:
3 (tiga) unsur kata:
* PREFIX (unsur kata depan, awalan)
* ROOT (unsur kata akar, kata dasar)
* SUFFIX (unsur kata akhiran)

Di dalam struktur suatu istilah harus memiliki minimum 1 (satu) ROOT, yang
menjadi inti/dasar acuan dari arti kata/istilah terkait.
Tidak semua istilah memiliki ke-3 unsur kata tersebut (prefiks, root dan sufiks)

PREFIX terletak di depan & memberi keterangan rinci kepada Root istilah
terkait.
SUFFIX terletak di belakang Root dan memodifikasi arti unsur kata Root
istilah terkait
UNSUR KATA SEMU
Ada 2 (dua) Unsur Kata semu:
(1) PSEUDOROOT (akar semu)
Kata yang dapat berdiri sendiri penuh arti (noun) dan
digunakan sebagai ROOT dalam istilah terkait.
Pseudo-Root berfungsi sebagai ROOT
Contoh: meter, cyst, aden, ren, bronchi (pl), lien.

(2) PSEUDOSUFFIX (Suffix semu)


Kata bebas atau susunan huruf yang akan memodifikasi arti
kata yang ada di depannya, umumnya merupakan suffix
bahasa Inggris.
Pseudo-suffix berfungsi sebagai SUFFIX
Contoh: -al, -ic, -ia, dan -ist.
Kedudukan Unsur Kata
Dalam Struktur Istilah
1. ROOT - ROOT - Ps.-SUFFIX
Trache/o - bronch - ial
Gastr/o - intestin- al
Hepat/o - spleen- ic

2. ROOT - ROOT - SUFFIX


Oste/o - sarc - oma
My/o - cardi/o - pathy
Chole - cyst - ectomy
3. PREFIX - ROOT - SUFFIX
Hyper - gluc - aemia
Endo - card - itis
Meta - morph - osis

4. PREFIX - ROOT - PS-SUFFIX


Trans - duoden - al
Dys - peps - ia
Anti - pyret - ic
5. ROOT - PSEUDO-SUFFIX
Gastr - al
Cardi - ac
Cephal - ic

6. PREFIX - PSEUDO-ROOT
Ab - normal
Ante - natal
Pre - agonal
7. PREFIX - ROOT
Endo - scopy
An - encephaly
Peri - natal

8. ROOT - PSEUDO-ROOT
Therm.o - meter
Pneumo- coccus
Trache/o - bronchus
9. PREFIX-PRE.-PS.-ROOT/ROOT–SUFFIX/
PS-SUFFIX

Hypo - pro - thrombin- aemia


Hyper - para - thyroid - ism
Intra - peri - oste - al
Hyper - ad - renal - ism
9. PREFIX-PRE.-PS.-ROOT/ROOT–SUFFIX/
PS-SUFFIX

Hypo - pro - thrombin- aemia


Hyper - para - thyroid - ism
Intra - peri - oste - al
Hyper - ad - renal - ism
10. R – R/Ps-R - R/Ps-R - SUFFIX/Ps. SUFFIX

Hyster/o - salphyng/o- cyst - ectomy


Chole - doch/o - cyst - ectomy
Chole - doch/o - lith/o - tripsy
Dacry/o - cyst/o - rhin/o - stomy
My/o - hemo - globin - ur - ia
Myx/o - fibr/o - sarc - oma
Myx/o - chondr/o - fibr/o - sarc - oma
Nephr/o - pyel/o - plasty
11. R - P- P - R - S
Nev/o – xanth/o – endo – theli - oma

Contoh:
Fibro – chondro – sarc – oma
Ophthalmo – neuro – myel – itis
Hyper – beta – lipo – protein - emia
Carb – oxy – poly – pepti – dase
Pleur/o-peri-cardiac/o-periton-eale
Chole-cyst/o-electro-coagul-ectomy
READING 1: BRONCHUS

Bronchus (n. pl. bronchi)

Any of the air passage beyond the trachea that


has cartilage and mucous glands in its wall.

(bagian saluran udara lanjutan dari pipa napas


trakea, yang berdinding tulang rawan disertai
kelenjar mukosa di dalam dinding)
The trachea divides into two main bronchi, which
divide successively into five lobar bronchi, 20
segmental bronchi, and two or three more divisions.

(pipa trakea bercabang 2 (dua) bronki utama yang


kemudian bercabang lebih lanjut menjadi 5 (lima)
pipa bronki lobar, 20 (duapuluh) bronki segmental
dan 2 (dua) atau 3 (tiga) cabang lagi.
Bronch-
Bronch-ial tree: a branching system of
tubes conducting air from the trachea
(windpipe) to the lung; includes the bronchi
and their subdivisions and the bronchioles.

(Cabang bronki: sistem percabangan tuba


pengalir udara dari trakea ke dalam paru;
termasuk ini adalah bronki berserta
subdivisinya serta bronkioles)
• Bronchiole small-bore air tube in the lung
responsible for delivering air to the main
respiratory surfaces, terminating in the many
thousand alveoli (pl) that form the bulk of lung
tissue.

(Bronkiole: tube tulang kecil panyalur udara di


dalam paru, bertanggung jawab mengalirkan udara
ke permukaan sistem respiratoris,
berakhir pada beribu-ribu alveoli paru yang
berbentuk gelembung dari jaringan ikat)
• Bronch/o/constrictor : (n)
A drug that causes narrowing of the
air passages by producing spasm
of bronchial smooth muscle.

(n = Kata benda sebutan/nama sejenis obat yang


berkhasiat menyempitkan saluran udara dengan
cara mengakibatkan kejang dari otot polos
bronkus)
Bronh/o/dilator n. an agent that cause
widening of the air passages by
relaxing bronchial smooth muscle.

(Kata benda sebutan agen/obat yang melebarkan


saluran napas yang berkhasiat merelaksasi otot polos
bronkus)
Sympath/o/mimetic drugs that stimulate beta
receptors, e.g. ephedrine, isoproterenol,
terbutaline, and albuterol. Are used for relief of
bronchial asthma and chronic bronchitis.

These drugs are often administered as


aerosols, giving rapid relief, but at high
doses they may stimulate the heart.
(Obat menstimulasi b-reseptor, di antaranya:
- ephedrine,
- isoproterenol,
- terbutaline, and
- albuterol,
dimanfaatkan untuk mengatasi serangan asma dan bronkitis
kronis.

Obat-obat ini diberikan secara aerosols akan cepat


melebarkan jalan napas, namun pemakaian dosis tinggi bisa
menstimulasi detak jantung)
• Bronchophony: Increase in strength and
cleanness of the voice, which result from an
increase in the thickness of lung tissue,
as in pneumonia (the lung become firm
and do not stretch)

(Meningkatnya kekuatan dan kejernihan


suara akibat peningkatan ketebalan jaringan
paru.
Contoh: pada radang paru pneumonia)
• Bronch/o/graphy n. X-ray examination of the
bronchial tree after it has been made visible
by injection of radiopaque dye or contrast
medium.
It was used in the diagnosis of bronchiectasis,
but has been superseded by computed
tomography (CT) scanning.

(Pemeriksaan dengan Sinar X untuk melihat cabang-


cabang pipa bronki dengan cara menyuntikkan zat
warna kontrast radio-opague.
Digunakan untuk diagnosis bronchiectasis, saat ini
sudah bisa diganti dengan cara CT-scan)
• Bronchi-ectasis: Dilation of the bronchus due to
infection or obstruction.
The patient coughs up large quantities of
sputum, sometime containing blood, and suffers
repeated infections. It is treated with antibiotics
and postural drainage.

(Pelebaran bronkus akibat infeksi atau obstruksi.


Pasien batuk mengeluarkan dahak yang banyak,
kadang disertai darah, dan menderita infeksi yang
berulang-ulang.
Diterapi dengan antibiotika dan postural drainage)
• Postural drainage: Technique for draining secretion
from the bronchi. Lying over one side of a bed with
the head and chest hanging down towards the floor
is probably the most effective position.

(Tehnik untuk mengalirkan dan membersihkan


sekret/lendir dari pipa bronkus.
Caranya: tidur miring dengan kepala dan dada
bergelantung lebih rendah dari pinggir ranjang,
ini adalah posisi yang paling efektif).
• Bronch/o/pulmonary
(Yang berkaitan dengan bronkus dan paru)

• Bronch/o/genic: originating in the air passage


of lungs (bronchi)
(Berasal dari saluran bronkus paru)
Bronchopneumonia: an inflammation of the
lungs and bronchioles. Symptoms includes chills,
fever, fast pulse and breathing, cough with bloody
sputum, severe chest pain, and
bloated stomach.

(Radang paru dan bronkiole. Simtoma meliputi demam


menggigil, pols dan pernapasan cepat, batuk dengan batuk
darah, sakit dada berat, dan lambung kembung)
Bronchogenic carcinoma: a common form of the
lung cancer that starts in the bronchi. Usually linked
to cigarette smoking, it may cause coughing and
wheezing, weakness, chest tightness, and aching
joints. In late stage, symptoms are bloody sputum,
clubbing fingers, weight loss, and fluid around the
lungs.

Apa arti kalimat di atas?


Diagnosis is made by a wide range of tests.
Treatment: surgery, x-ray therapy and chemo-
therapy.
50% of cases are too advanced.

Jelaskan arti kalimat di atas!


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Pertemuan 2
    Pertemuan 2
    Dokumen9 halaman
    Pertemuan 2
    20230306076 Aulia Rayhany A-Zahra
    Belum ada peringkat
  • Undergraduate Theses
    Undergraduate Theses
    Dokumen186 halaman
    Undergraduate Theses
    20230306076 Aulia Rayhany A-Zahra
    Belum ada peringkat
  • Anfis Kel 3
    Anfis Kel 3
    Dokumen11 halaman
    Anfis Kel 3
    20230306076 Aulia Rayhany A-Zahra
    Belum ada peringkat
  • PIIS2589750020300546
    PIIS2589750020300546
    Dokumen2 halaman
    PIIS2589750020300546
    20230306076 Aulia Rayhany A-Zahra
    Belum ada peringkat