Anda di halaman 1dari 18

PEMBANGKIT

TENAGA
LISTRIK
OUTLINE

Baterai Transformator Pembumian Sistem Eksitasi Sistem Proteksi


Bagian Instalasi

01. 02. 03. 04. 05.


Secara historis istilah "baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang
0 1 . B AT E R A I terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan
perangkat yang terdiri dari satu sel. Baterai primer (sekali pakai) digunakan satu kali
Baterai adalah perangkat kemudian dibuang; bahan elektrode berubah secara ireversibel selama pelepasan. Contoh
yang terdiri dari satu atau lebih sel umum adalah baterai alkaline yang digunakan untuk senter dan banyak perangkat
elektrokimia dengan koneksi eksternal elektronik portabel. Baterai sekunder (dapat diisi ulang) dapat habis dan diisi ulang
yang disediakan untuk memberi daya beberapa kali menggunakan arus listrik yang diterapkan; komposisi asli dari elektrode
pada perangkat listrik seperti senter, dapat dikembalikan dengan arus balik. Contohnya termasuk baterai asam timbal yang
ponsel, dan mobil listrik digunakan dalam kendaraan dan baterai ion-litium yang digunakan untuk elektronik
portabel seperti laptop dan ponsel.
Kutub yang bertanda positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub
bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika disambungkan dengan rangkaian
eksternal akan mengalir dan memberikan energi ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian
eksternal, elektrolit dapat berpindah sebagai ion di dalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua kutubnya.
Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski
sebutan baterai secara teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.
02. TRANSFORMATOR

Transformator atau lebih dikenal dengan nama trafo merupakan suatu peralatan listrik yang dapat
mengubah daya listrik ac pada satu level tegangan ke level tegangan yang lain berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik tanpa merubah frekuensinya. transformator biasa digunakan untuk mentransformasikan tegangan
(menaikkan atau menurunkan tegangan ac).
Jenis trafo berdasarkan letak kumparannya
 core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti besi
 shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan
PRINSIP KERJA TRAFO

 Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari dua lilitan kumparan kawat, yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder. Kumparan kawat ini dililitkan pada sebuah besi yang diberi nama inti besi (core).
 Kumparan primer yang terus dialiri oleh arus AC menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Kekuatan medan
magnet ini dipengaruhi oleh seberapa besarnya arus listrik yang dialiri. Semakin besar arus listriknya, semakin
besar pula medan magnetnya.
 Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan primer akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan sekunder. Selanjutnya terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder.
 Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik, baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang
lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Secara umum tujuan sistem pembumian adalah:
 Menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam
03. PEMBUMIAN
keadaan normal atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan
BAGIAN INSTALASI Langkah.
Pembumian atau Pentanahan  Menjamin kerja peralatan listrik/elektronik.
(bahasa Inggris: Grounding) adalah
sistem dalam bidang teknik kelistrikan,  Mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik.
istilah pembumian listrik mengacu pada
 Menyalurkan energi serangan petir ke tanah.
sambungan suatu peralatan atau instalasi
listrik pada tanah (bumi) sehingga dapat  Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya
mengamankan manusia dari sengatan
listrik, dan mengamankan komponen-
flashover ketika terjadi transient.
komponen instalasi dari bahaya tegangan  Mengalihkan energi RF liar dari peralatan-peralatan seperti:
arus abnormal.
audio, video, kontrol, dan komputer.
JENIS SYSTEM PEMBUMIAN :
1. TN-C (Terra Neutral-Combined): Saluran Tanah dan 2. TN-S (Terra Neutral-Separated): Saluran Tanah dan
Netral-Disatukan Netral-dipisah
JENIS SYSTEM PEMBUMIAN :
4. IT (Impedance Terra) System: Saluran Tanah melalui
3. TT (Terra Terra) system: Saluran Tanah dan Tanah
Impedansi
0 4 . S I S T E M E K S I TA S I

Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator listrik atau sebagai
pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar tegangan
keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.
Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada perkembangannya,
sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)

2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).


S I S T E M E K S I TA S I D E N G A N B R U S H

Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal


dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan
terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC


atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah
magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah
atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan
eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator


menggunakan slip ring dan sikat arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari
pilot exciter ke main exciter
SISTEM
E K S I TA S I
Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor
TA N PA B R U S H generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat
arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi
tanpa menggunakan sikat (brushless excitation.
Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalah:
 Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga keandalannya tinggi

 Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terdapat sikat, komutator dan slip
ring.
 Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi karena melekatnya debu karbon pada farnish
akibat sikat arang.
 Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua peralatan ditempatkan pada ruang tertutup

 Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung terus pada waktu
yang lama.
 Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dan bus exciter atau kabel tidak diperlukan lagi

 Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan pondasi
05. SISTEM PROTEKSI

Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi
tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik yang dipergunakan untuk mengamankan
sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih, dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik
yang terganggu. sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dapat terus bekerja (mengalirkan arus kebeban atau
konsumen). jadi pada hakekatnya pengaman pada sistem tenaga listrik yaitu mengamankan seluruh sistem tenaga
listrik supaya kehandalan tetap terjaga.
 Proteksi utama, berfungsi untuk mempertinggi kehandalan,
kecepatan kerja, dan fleksibilitas sistem proteksi terhadap sistem
tenaga.
PEMBAGIAN  Proteksi pengganti, berfungsi jika proteksi utama menghadapi
TUGAS SYSTEM kerusakan untuk mengatasi gangguan yang terjadi.
PROTEKSI :  Proteksi tambahan, berfungsi untuk pemakaian pada waktu
tertentu sebagai pembantu proteksi utama pada daerah tertentu
yang dibutuhkan.
PERSYARATAN SYSTEM PROTEKSI :

1. Selektivitas 2. Stabilitas

Selektivitas suatu sistem proteksi jaringan Kemampuan untuk tetap konsisten hanya
tenaga adalah kemampuan rele proteksi untuk bekerja pada daerah proteksi di mana dia dirancang
melakukan tripping secara tepat sesuai rencana yang tanpa terpengaruh oleh berbagai parameter luar yang
telah ditentukan pada saat mendesain sistem proteksi tidak merupakan besaran yang perlu diperhitungkan.
tersebut.Kemudian rele bertugas mengamankan
peralatan dengan cara mendeteksi adanya gangguan dan
memberikan perintah kepada pemutus tenaga (PMT)
agar pemutus tenaga membuka kontaknya sehingga
hanya memutuskan pada daerah yang terganggu.
3. Kecepatan 4. Sensitivitas

Pada sistem yang besar atau luas, kecepatan Sensitivitas adalah istilah yang sering
pada rele proteksi sangat diperlukan karena untuk dikaitkan dengan harga beseran penggerak minimum,
menjaga kestabilan sistem agar tidak terganggu seperti level arus minimum, tegangan, daya dan
besaran lain dimana rele atau skema proteksi masih
dapat bekerja dengan baik. Suatu rele disebut sensitif
bila parameter operasi utamanya rendah.
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai