artinya gemar atau cinta pada ilmu atau hikmah. (love of knowledge atau love of wisdom).
APA FILSAFAT ITU/MN/12 1
Setiap ilmu dimulai dgn filsafat dan filsafat adalah azas atau dasar setiap ilmu pengetahuan (Philosophy is the Mother of Science) Dari segi asal usul kata (etimologi) sudah dapat ditarik kefahaman, bahwa filsafat ada sangkut pautnya dengan ratio manusia, karena gemar atau cinta pada pengetahuan erat hu- bungannya dengan akal manusia.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 2
Maka filsafat diartikan orang alam pikiran. Jadi berfilsafat artinya berpikir dilihat dari segi pengertian praktis. Tetapi tidak semua berpikir dapat diartikan berfilsafat. Berfilsafat adalah suatu usaha berpikir yg
sejauh mungkin untuk mendapatkan penger-
tian atau pengetahuan tentang sesuatu atau dgn perkataan lain berfilsafat menghendaki pengerahan pikiran dgn sungguh-sungguh, khusu’ dan tertib.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 3
Setiap manusia dianggap filsafat, apakah dia tukang becak atau juru tulis di kantor, apakah dia miskin atau kaya, apakah dia kuat atau lemah, dia harus berpikir. Dan berpikir itulah jalan kecil yang
harus ditempuh untuk mendapatkan
pengertian akan sesuatu yang menuju kepada apa yang dinamakan filsafat.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 4
Empat titik pandangan tentang filsafat : 1. Filsafat ialah suatu sikap atau pendirian terhadap hidup kehidupan dan alam semesta. 2. Filsafat ialah suatu cara pencerminan pikiran yang reflektif dan penyelidikan yang ber- alasan. 3. Filsafat ialah suatu kumpulan dari perso- alan-persoalan. 4. Filsafat ialah suatu kumpulan dari teori-teori atau sistem-sistem pemikiran
APA FILSAFAT ITU/MN/12 5
Dorongan untuk berpikir atau berfilsafat umumnya karena ada hakekat soal tentang alam baik yang ada dalam diri maupun yang ada di luarnya. Ada 10 macam persoalan filsafat , yg dinya-
takan oleh S.E Frost Jr, dalam bukunya “The
Basic Teaching of The Great Philosophers”, sebagai THE TEN MAJOR PROBLEMS OF PHILOSOPHY, yaitu :
APA FILSAFAT ITU/MN/12 6
1. What is the nature of Universe ? 2. What is man’s place in the Universe ? 3. What is good and what is evil ? 4. What is the nature of god ? 5. The question of fate versus free will ? 6. Soul and immorality 7. Man and the state 8. Man and education 9. Mind and matter 10. Ideas and thinking
APA FILSAFAT ITU/MN/12 7
1. Sifat dan tabiat alam semesta 2. Kedudukan manusia dlm alam semesta 3. Masalah baik dan buruk 4. Sifat dan tabiat Tuhan 5. Takdir dan kehendak bebas 6. Roh dan keabadiannya 7. Manusia dan negara 8. Manusia dan pendidikan 9. Jiwa dan pendidikan 10. Cita dan pikiran
APA FILSAFAT ITU/MN/12 8
Sepuluh persoalan itu yang menghiasi alam pikiran ahli-ahli filsafat dari dahulu sampai sekarang. Bermacam cara yg telah ditempuh oleh ahli-
ahli filsafat untuk dapat memberikan jawaban
atas persoalan-persoalan itu dan apa bila diperiksa lembaran-lembaran filsafat dari ahli-ahli pikir, maka akan dijumpai perbedaan-perbedaan pandangan dan kadang kala terdapat juga persamaannya.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 9
Biladitinjau dari segi fitrah manu- sia yang lengkap sempurna keja- diannya, sebelum ia memenuhi ajakannya dan panggilan orang lain, dari dalam dirinya (batinnya) sudah ada rentetan-rentetan per- soalan yg menghendaki jawaban yaitu :
APA FILSAFAT ITU/MN/12 10
1. Siapa saya ? 2. Dari mana, di mana dan hendak kemana saya ? 3. Apa hidup ini dan untuk apa saya hidup ? 4. Apa saya menentukan nasib saya, apa nasib saya itu memang sudah ditentukan ? 5. Apa mati itu ? Apa masih ada hidup sesudah mati ? Apa jadinya saya, manakala ada hidup setelah mati?
APA FILSAFAT ITU/MN/12 11
1. Manusia 2. Tuhan 3. Jagad Raya
APA FILSAFAT ITU/MN/12 12
Pada umumnya persoalan-persoalan filsafat timbul dari manusia dan oleh karenanya ia memerlukan filsafat untuk kehidupannya. Setiap manusia harus membuat keputusan
dan tindakan, manakala seseorang hendak
mengambil keputusan dan tindakan yang tepat, ia memerlukan filsafat. Hidup memaksa manusia memutuskan per-
soalan-persoalan tentang kebenaran dan
kepalsuan, tentang keindahan dan kejelekan, tentang baik dan buruk.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 13
Apabila manusia menghadapi persoalan- persoalan dan tidak dapat bertindak bijaksana, maka ia akan dapat dimusnahkan oleh sekeliling yg mendiami alamnya itu. Oleh karena itu manusia harus menyediakan
dasar filsafatnya menghadapi persoalan-
persoalan yg akan timbul baik yg timbul dari dirinya maupun yg timbul dari luar dirinya.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 14
Adanya persoalan-persoalan disebabkan adanya obyek. Obyeklah yang menimbulkan soal dan soal menimbulkan pandangan- pandangan, dan dari pandangan-pandangan menjadi kumpulan-kumpulan teori atau sistem-sistem pemikiran dan akhirnya menjelma bagian-bagian filsafat. Tidak semua persoalan yang timbul itu dapat
dijawab oleh alam pikiran yang berpusat
dalam otak manusia yang lazimnya disebut ratio (akal).
APA FILSAFAT ITU/MN/12 15
Meskipun pembinaan ratio pada dewasa ini sudah demikian jauhnya, namun masih banyak persoalan-persoalan yg tidak dapat diselesaikan dan dipecahkan. Sebab tidak terpecahkannya peroslan terse-
but, karena ratio bersifat fana dan ia hanya
dapat memecahkan persoalan yg fana pula. Yg fana itu nyata wujudnya dan dibalik yg
berwujud itu diakui adanya ratio. Tetapi
ratio tidak mampu memecahkan persoalan- persoalan yg ada dibalik yg wujud itu.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 16
Manakala ratio hendak mencari pengertian tentang persoalan di balik yg berwujud itu ia tidak dapat menghindari hubungannya dgn agama. Dengan demikian, maka agama (Tuhan dan
Wahyu) menjadi persoalan alam pikiran.
Manakala Tuhan sudah menjadi obyek dan
persoalan alam pikiran maka agama masuk
ke dalam lingkungan Filsafat, yg memung- kinkan timbulnya filsafat agama.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 17
Pada umumnya dikenal 3 bagian utama di bidang filsafat : 1. ONTOLOGI kata Ontologi berasal dari bahasa Yunani Ontonos yg berarti ADA, sesuatu yg ada dpt ditinjau dari berbagai segi. Setiap tinjauan menjadi sebab orang berfikir tentang yang ADA karena merupakan dasar bagi yg ada lainnya.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 18
ADA LAINNYA menjadi dsr bagi ADA- ADA yg lainnya lagi, dgn demikian terdapat ada yang bermacam-macam. Maka timbul soal : Apakah hakekat
dari segala yg ada itu ?
Ilmu yg mempersoalkan tentang
hakekat yg ADA ialah ONTOLOGI
APA FILSAFAT ITU/MN/12 19
2. EPISTEMOLOGI
Berasal dari bahasa Yunani yaitu Epis-
teme yg artinya pengetahuan (know- ledge), adalah ilmu yang memper- soalkan tentang teori dan cara (metode) azas-azas pengetahuan atau mempelajari sifat dasar, kebenaran dan batas-batas pengetahuan manusia.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 20
3. AXIOLOGI
Berasal dari bahasa Yunani Axio yg
artinya mempunyai harga, guna atau nilai, atau dengan kata lain : ilmu yg mempersoalkan sifat dasar, hakekat dan makna dari nilai kebaikan, keindahan dan kebenaran adalah ilmu Axiologi.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 21
Axiologi dibagi dalam dua bagian yaitu :
1.Filsafat etika atau filsafat moral (mempe-
lajari tentang dasar cita-cita dan kaedah tingkah laku manusia). 2.Filsafat keindahan (Estetika) yang (mempe- lajari tentang cita-cita dan kaedah-kaedah dari seni).
APA FILSAFAT ITU/MN/12 22
Filsafat dianggap sebagi ibu dari ilmu. Dari segi etimologi bahwa filsafat adalah suka
atau gemar kpd ilmu/hikmah.
Dari segi praktis berarti alam pikiran. Dapat disimpulkan bahwa dari kedua pengertian tersebut, adalah disebabkan kesungguhan berpikir atau berfilsafat
APA FILSAFAT ITU/MN/12 23
Setelah ilmu-ilmu dijelmakan maka ia memisahkan diri dari filsafat, krn itu membatasi pemeriksaannya kpd satu bagian saja. Misalnya ilmu hayat, membatasi diri atau
membahas hal-hal yg berhubungan dgn
kehidupan manusia, binatang, dan tumbuh- tumbuhan. Di samping itu, tidak menginjak pada lapang-an persoalan yg dibahas oleh ilmu lain.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 24
Tetapi setiap ilmu tidak pula dapat mele- paskan diri dari filsafat, krn proses pemikiran tentang kehidupan dgn segala sangkut pautnya tidak pernah berhenti. Ilmu-ilmu yg dilahirkan oleh filsafat seringkali menghadapi kesulitan dalam menentukan batas-batas lingkungannya masing-masing. Misalnya, letak batas ilmu alam dan ilmu hayat, sosiologi dan etnologi. Oleh karena itu, filsafat merupakan instansi tertinggi dlm menyelesaikan batas-batas antara ilmu-ilmu lainnya.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 25
Filsafat tidak merasa puas dgn kepastian, ketetapan dan rumusan, ia mencari lebih jauh daripada itu, yaitu ia berjahat kpd keterangan tentang hakekat dari sesuatu sebab perta- manya, sebab gerakannya,tujuan, arti dan nilainya. Salah satu tugas filsafat yaitu menafsirkan
alam semesta dgn segala isi dan sangkut
pautnya, sedangkan ilmu tugasnya menggo- longkan,merumuskan, dan melukiskan.
APA FILSAFAT ITU/MN/12 26
1. Memperoleh fakta-fakta 2. Menggambarkan fakta-fakta a. Batasan dan gambaran umum b. Penguraian c. Penggolongan 3. Menerangkan fakta-fakta a. Memastikan sebab-sebab b. Merumuskan hukum-hukum (persamaan rupa atau sifat perangainya)
APA FILSAFAT ITU/MN/12 27
Ilmu (science) adalah lukisan atau gambaran yg lengkap dan tetap dari kenyataan-kenyataan pengalaman yg dinyatakan dgn istilah-istilah yg sederhana, sedangkan filsafat adalah merupakan alat bagi ILMU untuk memperoleh gambaran yg lengkap dan tetap dan berminat mencapai hakekat dari sesuatu.