Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman A8
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman A8
FASILITATOR &
PP
Kamis, 13 Oktober 2023
MENYAPA Sesi 2 = 15:30–17:00 WITA
BGP SULBAR A9 GRUP 03
FASILITATOR & 1
PP
Kamis, 13 Oktober 2023
Elaborasi Pemahaman
Pengembang:
Andri Nurcahyani, S.Pd, M.S., Diah Samsiati Rajasa, M.Sc., Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd
Agenda:
▪ Pembukaan (20 menit)
▪ Eksplorasi Konsep (30 menit)
▪ Tanya Jawab (35 menit)
▪ Refleksi & Penutup (5 menit)
Kompetensi Lulusan Modul 1.4
Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
● Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan
yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya
secara aman dan nyaman.
● Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama
mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
Capaian Umum Modul 1.4
● Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan
konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada murid.
● Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan Indonesia
secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai konsep disiplin positif
untuk menciptakan murid dengan profil pelajar Pancasila.
● Memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan
menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid.
Capaian Khusus Modul 1.4
● Mendemonstrasikan pemahaman CGP mengenai konsep Budaya Positif yang di
dalamnya terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respons dan teori
kontrol, 3 teori motivasi perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal,
keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi
kontrol guru, dan segitiga restitusi.
● Menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk
menciptakan ekosistem sekolah aman dan berpihak pada anak.
● Menyusun langkah-langkah dan strategi aksi nyata yang efektif dalam
mewujudkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar
tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid.
● Bersikap reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan senantiasa
mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan emosional murid.
Tujuan Pembelajaran Khusus EP Modul 1.4:
Pembelajaran 2.1
Disiplin Positif dan
Nilai-nilai Kebajikan Universal
Perubahan Paradigma
Kegiatan Kepalan Tangan
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan
baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
Disiplin Positif
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser)
2. Validasi Kebutuhan
Keyakinan Kelas
3. Menanyakan Keyakinan
Apakah makna ‘Disiplin’?
• Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, yang artinya belajar.
• Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid
Socrates dan Plato.
• Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan,
apa yang dia hargai.
• Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi
sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan
kepatuhan. Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin
dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau
pencapaian suatu tujuan mulia.
Pembelajaran 2.2
Teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Penghargaan menghukum
3. Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah.
5. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
6. Murid disuruh untuk TIDAK mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena TIDAK
mengenakan sepatu hitam.
7. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran
PJOK.
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat lagi”,
karena terlambat ke sekolah. Hukuman
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
dihargai untuk sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Apa itu ‘Restitusi’?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka,
dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga merupakan proses
kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk
masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa
yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus
memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 3
Keyakinan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan Kelas?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai kendaraan
roda dua?
● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak 1.5 meter?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan?
Lingkungan
Positif
Keyakinan Kelas
Peraturan
Kelas
Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
HORMAT
HORMAT Hormat
Kami meyakini bahwa sangat penting Terdengar Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
untuk menghormati semua orang dan
barang milik orang lain
Terlihat Berperilak
u
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
Hormat
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Tanggung jawab
Pembelajaran 4
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
Kebutuhan Dasar Manusia
Bertahan
Hidup
Kesenangan Kebebasan
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 5
5 Posisi Kontrol
5 POSISI KONTROL
IDENTITAS GAGAL IDENTITAS BERHASIL/SUKSES IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
MOTIVASI: (Kontrol dari Luar) (Kontrol dari Luar) (Kontrol Diri)
Guru Berkata: “Kalau kamu tidak “Kamu seharusnya kamu “Ayolah, lakukan demi Ibu…” “Apa peraturannya?” “Apa yang kita yakini?
melakukannya, awas ya! sudah tahu. Ibu lelah sekali “Masa kamu tidak mau, ingat Apa yang bisa kau kerjakan untuk
Rasakan!” mengatakannya. Ibu tidak Ibu pernah bantu…” memperbaiki masalah ini?”
stress…”
Hasil: Memberontak Menyembunyikan Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila diawasi Menguatkan pribadi
Menyalahkan orang lain Menyangkal
Berbohong Berbohong
Kaitan dengan Murid meletakkan guru di Murid meletakkan guru Murid meletakkan guru di Murid meletakkan guru Murid meletakkan dirinya sebagai individu
Dunia Berkualitas luar Dunia Berkualitas di dalam Dunia sebagai orang yang sangat peraturan dan hukum di yang positif dalam Dunia Berkualitas
Berkualitas penting di Dunia Berkualitas dunia Berkualitas
Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti juga “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu teman “Berapa banyak bintang yang “Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki
marah-marah lagi.” saya. Ternyata begitu.” saya harus peroleh?” keadaan?”
“Berapa halaman yang harus
saya tulis?”
Dampak pada Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, Menitikberatkan pada sanksi Mengevaluasi diri, bagaimana cara
Murid: tergantung atau hadiah untuk dirinya. memperbaiki diri?
Tugas
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
1. “Saya kecewa sekali dengan kamu…”
Peraturan Nilai-nilai
Pemantau Manajer
Konsekuensi/Hadiah Memperbaikinya
Kalau kamu tidak…… Apa yang kamu yakini? Bagaimana memperbaiki masalah ini?
Saya akan _______________ _______________
(Diberi hukuman untuk membuat tidak nyaman) (Memperbaikinya. Kiat berdua mendapatkan apa yang kita
butuhkan )
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 6
Segitiga Restitusi
Untuk membuat anak yang merasa gagal karena
Menstabilkan Identitas
berbuat salah menjadi positif terhadap dirinya
Guru Berkata:
• Berbuat salah itu hal yang manusiawi
• Tidak ada manusia yang sempurna
• Bapak/Ibu juga pernah berbuat salah
• Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini
• Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar, siapa
yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah.
• Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakah
kamu bersikap baik pada dirimu sendiri?
Membantu murid mengenali basic need/kebutuhan
dasar yang ingin dipenuhinya ketika melakukan Validasi Kebutuhan
kesalahan itu.
Pada dasarnya setiap tindakan manusia tujuannya
adalah memenuhi kebutuhan dasar, apakah itu
penguasaan, kebebasan, kasih sayang dan rasa diterima,
kesenangan, atau bertahan hidup….
Guru Berkata:
• Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan?
• Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya?
• Apa yang penting bagi kamu?
• Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang baru.
• Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus memukul?
• Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi?
Anak melihat kesalahannya dihubungkan dengan Menanyakan Keyakinan
norma sosial dan nilai-nilai yang mendasari
manusia berinteraksi dengan orang lain.
Guru Berkata:
• Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita?
• Nilai-nilai universal apa yang telah kita sepakati?
• Kelas yang ideal itu seperti apa sih?
• Kamu ingin jadi anak seperti apa?,..
• Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan itu, kamu
menjadi orang yang seperti apa?
Intervensi 30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer.