Anda di halaman 1dari 59

SALAM & BAHAGIA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
untuk kita semua di ruang virtual ini"
BERDOA
Memohon ridho dan berkah dari Yang Mahakuasa
MENGENAL INSTRUKTUR
Nama : Syahrul Aman, S.Pd., M.Pd.
NIP : 19720202 199702 1 003
TTL : Dampang (Bulukumba, Sulsel), 2 Februari 1972
Pendidikan: S2/Pend. Bhs Indonesia (UM tahun 2001-2003)
Tugas Pokok: Pengawas SMP/SD/TK Kab. Donggala
Tugas Lain :1. Korwas Kab. Donggala
2. Tutor Universitas Terbuka Daerah Palu (2007-sekarang)
3. Fasilitator CGP Angkatan 3, 6, dan 9
Fasilitator Pemandu CGP Rekognisi A9 BBGP Jawa Barat
4. Instruktur CGP Angkatan 7, 8, dan 9
5. Pengajar Diklat Penguatan dan Calon Kepala Sekolah
6. Asesor BAN-S/M Sulteng dan KPA Kab. Donggala
Alamat : Kelurahan Kabonga Besar, Kec. Banawa, Donggala
Hp/WA : 085241129694
 Sesi 1 = 13:00–14:30 WITA
MENYAPA BGP NTT A9 GRUP 01
 MARKUS
FASILITATOR &  RAMBU IKA
 PLASIDIUS
PP  YASINTUS
Rabu, 12 Oktober 2023
 Sesi 2 = 15:30–17:30 WITA
BGP NTT A9 GRUP 10
MENYAPA  LUH WIDYASTUTI
 MADE ASTAWA

FASILITATOR &  I KT GD BIRAWA ANURAGA


 I GUSTI KETUT ATMAJA
PP  GEDE PUTRA ADNYANA
Rabu, 12 Oktober 2023  GEDE ALIT NAROHITA
 IDA AYU PUTU SATYANI
 I GEDE WIARSIKAYASA
 Sesi 1 = 13:00–14:30 WITA
BGP SULBAR A9 GRUP 02
MENYAPA 1

FASILITATOR &
PP
Kamis, 13 Oktober 2023
MENYAPA  Sesi 2 = 15:30–17:00 WITA
BGP SULBAR A9 GRUP 03
FASILITATOR & 1

PP
Kamis, 13 Oktober 2023
Elaborasi Pemahaman

Modul 1.4 Budaya Positif

Pengembang:
Andri Nurcahyani, S.Pd, M.S., Diah Samsiati Rajasa, M.Sc., Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd
Agenda:
▪ Pembukaan (20 menit)
▪ Eksplorasi Konsep (30 menit)
▪ Tanya Jawab (35 menit)
▪ Refleksi & Penutup (5 menit)
Kompetensi Lulusan Modul 1.4

Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
● Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan
yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya
secara aman dan nyaman.
● Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-sama
mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.
Capaian Umum Modul 1.4
● Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan
konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada murid.
● Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan Indonesia
secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai konsep disiplin positif
untuk menciptakan murid dengan profil pelajar Pancasila.
● Memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan
menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid.
Capaian Khusus Modul 1.4
● Mendemonstrasikan pemahaman CGP mengenai konsep Budaya Positif yang di
dalamnya terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respons dan teori
kontrol, 3 teori motivasi perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal,
keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi
kontrol guru, dan segitiga restitusi.
● Menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk
menciptakan ekosistem sekolah aman dan berpihak pada anak.
● Menyusun langkah-langkah dan strategi aksi nyata yang efektif dalam
mewujudkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar
tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid.
● Bersikap reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan senantiasa
mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan emosional murid.
Tujuan Pembelajaran Khusus EP Modul 1.4:

●Setelah berdiskusi bersama instruktur, CGP


mendemonstrasikan pemahamannya secara
lebih mendalam mengenai konsep-konsep
inti dalam modul Budaya Positif
KESEPAKATAN BELAJAR
1. Seluruh peserta memiliki kesempatan untuk berpendapat;
2. Berpikiran terbuka dan saling menghormati;
3. Jika ada satu peserta berbicara maka peserta yang lain
mendengarkan (matikan microfon saat tidak ingin berbicara);
4. Berpendapat setelah dipersilakan (rise hand);
5. Berpartisipasi penuh (selalu menyalakan kamera);
6. Mohon TIDAK MEREKAM sesi Elaborasi Pemahaman lalu
dibagikan di sosial Media
7. ….???
Pertanyaan Pemantik
Setuju/Tidak Setuju?
1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau
membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
Topik dalam Eksplorasi Konsep

2.1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal


2.2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
2.3 Keyakinan Kelas
2.4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
2.5 Restitusi: 5 Posisi Kontrol
2.6 Restitusi: Segitiga Restitusi
Eksplorasi Konsep

Pembelajaran 2.1
Disiplin Positif dan
Nilai-nilai Kebajikan Universal
Perubahan Paradigma
Kegiatan Kepalan Tangan

Ada A dan B (Anda dan teman Anda).


Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat berharga untuk Anda.
Letakkan di salah satu tangan Anda dan genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya.
Buatlah sebuah kepalan.
Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai cara untuk meminta
Anda memberikan benda tersebut. B bisa membujuk, mengancam, menghardik, merayu,
menyuap, apa saja agar dapat membuka kepalan tangan Anda.

Apa yang terjadi?


Perubahan Paradigma Teori Kontrol/Teori Pilihan
(Ilusi Kontrol)
● Ilusi guru mengontrol murid.
● Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah
dapat menguatkan karakter.
● Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan
bermanfaat
● Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol/Teori Pilihan

Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol?


Stimulus Respon Teori Kontrol/Pilihan
Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan Kita berusaha memahami pandangan orang lain
sama dengan kita. tentang dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.

Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.

Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.

Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan
baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
Disiplin Positif
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser)

- Model Berpikir Menang- Realitas (kebutuhan) kita berbeda.


Anda tidak bisa menang, Kita berusaha memahami pandangan
Semua perilaku - Kolaborasi dan konsensus
mengontrol orang lain, orang lain tentang dunia.
hanya Anda yang bisa memiliki tujuan. menciptakan pilihan-pilihan Setiap orang memiliki gambaran
baru. berbeda.
mengontrol diri Anda.

Teori Motivasi 5 Posisi Kontrol 5 Kebutuhan Dasar Manusia


Makna Disiplin
Belajar kontrol diri 1. Penghukum
Bertahan Hidup
1. Untuk menghindari hukuman Penguasaan
dengan menggali 2. Pembuat Rasa Bersalah
Motivasi Kasih sayang dan Rasa Diterima
potensi kita, agar Ekstrinsik Kesenangan
tercapai tujuan 3. Teman Kebebasan
2. Untuk mendapatkan imbalan
mulia, yaitu sesuatu 4. Pemantau
menjadi seseorang
yang kita inginkan 3. Untuk menghargai diri sendiri 5. Manajer
berdasarkan nilai- Motivasi
nilai yang kita Intrinsik
Segitiga Restitusi
Nilai-Nilai
hargai. Kebajikan Universal
1. Menstabilkan Identitas

2. Validasi Kebutuhan
Keyakinan Kelas
3. Menanyakan Keyakinan
Apakah makna ‘Disiplin’?
• Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, yang artinya belajar.
• Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid
Socrates dan Plato.
• Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan,
apa yang dia hargai.
• Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi
sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan
kepatuhan. Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin
dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau
pencapaian suatu tujuan mulia.

Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur


DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
Nilai-Nilai Kebajikan Universal
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin
dicapai setiap individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun
latar belakang.
● Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr. William Glasser pada Teori Kontrol, 1984)
● Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan
terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang
diinginkan. (Diane Gossen, 1998)
● Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar
Pancasila: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis,
Berkebhinekaan Global, Bergotong Royong, Kreatif. IBO (Primary Years Program) ada 12, Sembilan Pilar
Karakter (Indonesian Heritage Foundation/IHF), Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup
(LIfelong Guidelines and Life Skills), The Seven Essential Virtues (Building Moral Intelligence,
Michele Borba), The Virtues Project (Proyek Nilai-nilai Kebajikan)
-
Eksplorasi Konsep

Pembelajaran 2.2
Teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi
Teori Motivasi Perilaku Manusia

1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman Motivasi Eksternal


Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya?

2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi Motivasi Eksternal


Apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya?

3. Untuk menghargai diri sendiri Motivasi Internal


Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya melakukannya? (Tujuan Disiplin Positif)
“Merdeka”
menurut Ki Hajar Dewantara

“...merdeka itu artinya; tidak


hanya terlepas dari perintah;
akan tetapi juga cakap buat
memerintah diri sendiri”
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan,
Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 469)
Dihukum oleh Penghargaan
Bahwa penghargaan berlaku ‘sama’ dengan hukuman, dalam arti meminta atau membujuk seseorang melakukan sesuatu untuk
memenuhi suatu tujuan tertentu dari orang yang meminta/membujuk. Dorongannya eksternal dan akan ada faktor ketergantungan.
Beberapa dampak dari pemberian penghargaan (Alfie Kohn, 1993).

Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Penghargaan menghukum

Penghargaan mengurangi ketepatan

Penghargaan tidak efektif

Penghargaan merusak hubungan


DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
Penghargaan menurunkan kualitas

Penghargaan mematikan kreatifitas

Penghargaan mengurangi motivasi


intrinsik
Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi)

Dalam memberikan apresiasi (pengakuan) perlu diingat beberapa hal:


● Beri pengakuan secara khusus.
● Beri pengakuan secara pribadi.
● Beri pengakuan kepada semua murid (bergantian).
● Beri pengakuan secara konsisten.
● Fokus pada proses.
Contoh Pengakuan/Apresiasi Kebajikan
Pembuka Nilai Kebajikan Situasi
Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar pada saat menolong murid baru
di kelas kita.
sekali
Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu
teman-temanmu di tugas
kelompok.
Terima kasih untuk rasa tanggung pada saat kamu memungut
kertas-kertas yang berserakan di
jawabmu lantai.
Tugas Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi

TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU


KONSEKUENSI
1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat lagi”, karena
terlambat ke sekolah.

2. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah.

3. Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah.

4. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.

5. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.

6. Murid disuruh untuk TIDAK mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena TIDAK
mengenakan sepatu hitam.
7. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran
PJOK.
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
1. Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat lagi”,
karena terlambat ke sekolah. Hukuman

2. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah.


Hukuman
3. Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke
sekolah. Hukuman
4. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Konsekuensi
5. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Konsekuensi
6. Murid disuruh untuk TIDAK mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena
tidak mengenakan sepatu hitam. Hukuman
7. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk
pelajaran PJOK. Konsekuensi
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Hukuman Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk Membuat anak merasa tidak nyaman dalam
jangka waktu lama jangka waktu pendek
Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin
Paksaan Stimulus-tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri

Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik


Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan

Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
dihargai untuk sementara (time out)

Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Apa itu ‘Restitusi’?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka,
dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga merupakan proses
kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk
masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa
yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus
memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
Eksplorasi Konsep

Pembelajaran 3
Keyakinan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan Kelas?

● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai kendaraan
roda dua?
● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak 1.5 meter?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan?

Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan lebih


menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-peraturan.
Budaya Positif

Lingkungan
Positif

Keyakinan Kelas

Peraturan
Kelas
Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
HORMAT

HORMAT Hormat
Kami meyakini bahwa sangat penting Terdengar Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
untuk menghormati semua orang dan
barang milik orang lain

BEKERJA Terlihat Berperilaku


Kami meyakini bahwa sangat penting Bekerja
untuk mengerjakan segala pekerjaan atau Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
mengikuti kegiatan yang telah ditugaskan.

DITERIMA DAN DIMILIKI


Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk merasa diterima pada suatu BEKERJA Diterima dan dimiliki
kelompok dan saling peduli satu dengan Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
yang lain. Terdengar

Terlihat Berperilak
u
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
Hormat
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya

Dilarang Mengganggu Orang Lain

Hadir di sekolah 15 menit sebelum


pembelajaran dimulai

Dilarang Melakukan Kekerasan

Dilarang Menggunakan Narkoba

Bergantian atau menunggu giliran

Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Tanggung jawab

Dilarang Mengganggu Orang Lain


Menghormati Orang Lain

Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran


dimulai Menghormati Orang Lain, Berkomitmen

Dilarang Melakukan Kekerasan


Keselamatan, Menghormati Orang Lain.
Dilarang Menggunakan Narkoba
Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran
Menghormati orang lain, Bersabar
Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor
Keselamatan, Keamanan
Eksplorasi Konsep

Pembelajaran 4
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
Kebutuhan Dasar Manusia

Kasih Sayang dan


Rasa Diterima Penguasaan

Bertahan
Hidup

Kesenangan Kebebasan
Eksplorasi Konsep

Pembelajaran 5
5 Posisi Kontrol
5 POSISI KONTROL
IDENTITAS GAGAL IDENTITAS BERHASIL/SUKSES IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
MOTIVASI: (Kontrol dari Luar) (Kontrol dari Luar) (Kontrol Diri)

Menghindari Hukuman Mengharapkan Imbalan atau Menghargai Diri Sendiri


Ketergantungan pada Orang Lain

PENGHUKUM PEMBUAT RASA TEMAN PEMANTAU MANAJER


BERSALAH
Guru Berbuat: Menghardik Berceramah dan Membuatkan alasan-alasan Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Menunjuk-nunjuk mengatakan, untuk muridnya.
Menyakiti “Seharusnya…”
Menyindir “Ibu kecewa…”

Guru Berkata: “Kalau kamu tidak “Kamu seharusnya kamu “Ayolah, lakukan demi Ibu…” “Apa peraturannya?” “Apa yang kita yakini?
melakukannya, awas ya! sudah tahu. Ibu lelah sekali “Masa kamu tidak mau, ingat Apa yang bisa kau kerjakan untuk
Rasakan!” mengatakannya. Ibu tidak Ibu pernah bantu…” memperbaiki masalah ini?”
stress…”

Hasil: Memberontak Menyembunyikan Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila diawasi Menguatkan pribadi
Menyalahkan orang lain Menyangkal
Berbohong Berbohong

Kaitan dengan Murid meletakkan guru di Murid meletakkan guru Murid meletakkan guru di Murid meletakkan guru Murid meletakkan dirinya sebagai individu
Dunia Berkualitas luar Dunia Berkualitas di dalam Dunia sebagai orang yang sangat peraturan dan hukum di yang positif dalam Dunia Berkualitas
Berkualitas penting di Dunia Berkualitas dunia Berkualitas

Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti juga “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu teman “Berapa banyak bintang yang “Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki
marah-marah lagi.” saya. Ternyata begitu.” saya harus peroleh?” keadaan?”
“Berapa halaman yang harus
saya tulis?”

Dampak pada Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, Menitikberatkan pada sanksi Mengevaluasi diri, bagaimana cara
Murid: tergantung atau hadiah untuk dirinya. memperbaiki diri?
Tugas
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
1. “Saya kecewa sekali dengan kamu…”

2. “Kamu tidak pernah benar melakukannya….”

3. “Ayolah, lakukan demi Ibu/Bapak…”

4. “Apakah kamu mau mendapatkan stiker bintang


hari ini?”
5. “Bagaimana kamu bisa menyelesaikan masalah
ini?”
6. “Kamu selalu yang paling terakhir…”
Tugas
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
1. “Saya kecewa sekali dengan kamu…” Pembuat orang merasa bersalah

2. “Kamu tidak pernah benar melakukannya….” Penghukum

3. “Ayolah, lakukan demi Ibu/Bapak…” Teman

4. “Apakah kamu mau mendapatkan stiker bintang Pemantau


hari ini?”
5. “Bagaimana kamu bisa menyelesaikan masalah Manajer
ini?”
6. “Kamu selalu yang paling terakhir…” Penghukum
Bergerak antara

Peraturan Nilai-nilai

Pemantau Manajer

Konsekuensi/Hadiah Memperbaikinya

Kalau kamu tidak…… Apa yang kamu yakini? Bagaimana memperbaiki masalah ini?
Saya akan _______________ _______________

(Diberi hukuman untuk membuat tidak nyaman) (Memperbaikinya. Kiat berdua mendapatkan apa yang kita
butuhkan )
Eksplorasi Konsep

Pembelajaran 6
Segitiga Restitusi
Untuk membuat anak yang merasa gagal karena
Menstabilkan Identitas
berbuat salah menjadi positif terhadap dirinya

Guru Berkata:
• Berbuat salah itu hal yang manusiawi
• Tidak ada manusia yang sempurna
• Bapak/Ibu juga pernah berbuat salah
• Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini
• Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar, siapa
yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah.
• Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakah
kamu bersikap baik pada dirimu sendiri?
Membantu murid mengenali basic need/kebutuhan
dasar yang ingin dipenuhinya ketika melakukan Validasi Kebutuhan
kesalahan itu.
Pada dasarnya setiap tindakan manusia tujuannya
adalah memenuhi kebutuhan dasar, apakah itu
penguasaan, kebebasan, kasih sayang dan rasa diterima,
kesenangan, atau bertahan hidup….

Guru Berkata:
• Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan?
• Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya?
• Apa yang penting bagi kamu?
• Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang baru.
• Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus memukul?
• Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi?
Anak melihat kesalahannya dihubungkan dengan Menanyakan Keyakinan
norma sosial dan nilai-nilai yang mendasari
manusia berinteraksi dengan orang lain.

Guru Berkata:
• Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita?
• Nilai-nilai universal apa yang telah kita sepakati?
• Kelas yang ideal itu seperti apa sih?
• Kamu ingin jadi anak seperti apa?,..
• Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan itu, kamu
menjadi orang yang seperti apa?
Intervensi 30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer.

● Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?


● Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang sedang kamu inginkan?
● Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat ini menjadi sikap yang lebih membantu?
● Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita memperbaikinya?
● Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)?
● Kapan kamu siap untuk mulai?
● Peraturannya apa?
● Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa?
● Saat ini kamu seharusnya berbuat apa?
● Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya?
● Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai?
● Apakah tugas kamu saat ini?
● Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini? Bisakah kamu melakukannya?
● Apa yang kamu inginkan, peraturannya apa?
Refleksi
1. Hal baru apa yang saya dapatkan dan telah mengubah paradigma saya?
2. Perasaan apa yang muncul selama mengikuti sesi ini khususnya mengenai
makna disiplin dan motivasi intrinsik?
3. Peran among seperti apakah yang saya telah lakukan sebelum mengikuti
modul ini?
4. Saya akan menjadi among yang seperti apakah setelah mengikuti modul
ini?

NTT: A9 Grup 01: https://forms.gle/g3G2ei9rxJwnPeQX6


NTT: A9 Grup 10: https://forms.gle/sb3XXKUsrN5shrnz8
SULBAR: A9 Grup 02: https://forms.gle/2Cd8vtmpT1Het6Mz8
SULBAR: A9 Grup 03: https://forms.gle/xvzyHfqP9MXbjJrq5
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai