Anda di halaman 1dari 17

LISTRIK STATIS

Muatan Listrik, Hukum Coulomb, Medan Listrik,


dan Beda Potensial dan Energi Listrik
01
MUATAN
LISTRIK
1) MUATAN LISTRIK
Atom tersusun atas partikel subatom yaitu
Proton (bermuatan positif), Neutron (tidak
bermuatan), Elektron (bermuatan negatif). Neutron
membentuk inti atom, sedangkan elektron bergerak
di sekitar inti atom. Elektron inilah yang memiliki
kaitan erat dengan fenomena kelistrikan pada suatu
benda. Ketika benda kehilangan atau mendapatkan
elektron, ia menjadi bermuatan listrik secara positif
atau negatif.
Struktur Atom
1) MUATAN LISTRIK
Elektron adalah partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang
mengelilingi inti atom. Benda yang kelebihan elektron disebut benda bermuatan
negatif, sedangkan benda yang kekurangan elektron disebut benda bermuatan
positif.
Jika benda bermuatan positif didekatkan dengan benda bermuatan
negatif, akan tarik menarik. Sebaliknya, jika benda bermuatan positif didekatkan
dengan benda bermuatan positif, atau benda bermuatan negatif bertemu
dengan benda bermuatan negatif akan tolak menolak. Interaksi kedua muatan
tersebut merupakan gejala listrik statis.
02
HUKUM
COULOMB
2) HUKUM COULOMB
Ilmuan Prancis, Charles
Augustin Coulomb (1736-1806),
menyelidiki hubungan gaya tolak-
menolak atau gaya tarik-menarik
dua benda bermuatan listrik
terhadap besar muatan listrik dan
jaraknya menggunakan alat
neraca puntir Coulomb seperti
gambar di samping.

Neraca Puntir Coulomb


2) HUKUM COULOMB
Berdasarkan percobaan dengan menggunakan necara puntir,Coulomb
menyimpulkan interaksi dua benda yang bermuatan sebagai berikut.

a) Semakin besar jarak kedua benda yang bermuatan, semakin kecil gaya listrik
antara benda tersebut dan sebaliknya.

b) Semakin besar muatan kedua benda, semakin besar gaya listrik antara
benda tersebut.

Gaya Coulomb pada Muatan Listrik


“Besar gaya tolak-menolak
atau gaya tarik-menarik antara
dua benda bermuatan listrik,
berbanding lurus dengan
besar masing-masing muatan
listrik dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara
kedua benda bermuatan.”
—Charles de Coloumb
2) HUKUM COULOMB
Secara matematis, rumusan gaya Coulomb
dapat dituliskan sebagai berikut.

F = Gaya Coulomb (N)


q1, q2 = Muatan listrik setiap partikel (C)
r = Jarak antara kedua muatan (m)
k = Konstanta Coulomb = 9 x 109 (N.m2/c2)
2) HUKUM COULOMB

Contoh soal:
1. Dua benda bermuatan sejenis masing-
masing 0,001 C dan 0,005 C terpisah sejauh 3
meter. Besarnya gaya tolak menolak antara
keduanya adalah... (k = 9 x 109 N.m2/c2)
03
MEDAN
LISTRIK
3) MEDAN LISTRIK
Medan Listrik merupakan daerah di sekitar muatan yang dapat
menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain.

Medan listrik dapat digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik


yang arahnya ke luar atau ke dalam muatan. Arah garis gaya listrik yang arahnya
ke dalam digunakan untuk menunjukan muatan negatif dan arah garis medan
listrik ke luar di gunakan untuk menunjukkan muatan positif.
04
BEDA
POTENSIAL
DAN
ENERGI
LISTRIK
4) BEDA POTENSIAL DAN ENERGI
LISTRIK
Orang yang pertama kali menyatakan
bahwa petir terjadi akibat adanya gejala listrik
statis adalah Benjamin Franklin (1706-1790).
Menurutnya petir adalah kilatan cahaya yang
muncul akibat perpindahan muatan negatif
(elektron) antara awan dan awan atau antara
awan dan bumi. Petir terjadi karena adanya
beda potensial yang sangat besar antara dua
awan yang berbeda atau antara awan dengan
bumi.
4) BEDA POTENSIAL DAN ENERGI
LISTRIK
Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan
membandingkan besar energi listrik yang diperlukan dengan jumlah muatan
listrik yang di pindahkan, yaitu:
4) BEDA POTENSIAL DAN ENERGI
LISTRIK
Contoh soal:
1) Berapakah beda potensial kutub-kutub
baterai sebuah rangkaian jika baterai tersebut
membutuhkan energi sebesar 60 J untuk
memindahkan muatan sebesar 20 C?

Pembahasan:
Diketahui:
W = 60 J
Q = 20 C .
Ditanya: beda potensial
ΔV = W/Q = 60/20 = 3 V
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai