Anda di halaman 1dari 6

POLA PENDEKATAN DALAM

STUDI AGAMA

Oleh :
MUHAMMAD HAMBALI, SHI, M.E.I
Disampaikan Dalam Kuliah MKWU Agama Islam
UNAIR Surabaya
I. Pendahulan
 Secara umum cara yang lazim dipakai manusia
dalam memahami ajaran agama tampak
terdapat 3 cara yakni : pendekatan Naqli
(tradisional), Aqli (Rasional), dan kasyf
(mistis/ tasawuf)
 Pendekatan Naqli memiliki karakteristik lebih
mengedepankan teks atau aturan normatif
yang termaktum dalam al-Qur’an atau al-
Hadis dari pada akal. Pola pendekatan
semacam memiliki sifat tekstualis (berpijak
pada apa yang dikatakan oleh teks (ayat)).
 Pendekatan Aqli. Pendekatan ini berkebalikan
dengan pendekatan Naqli. Pola pendekatan ini
lebih mengutamakan akal dalam memahami
ajaran agama. Dalam hal ini pendekatan Aqli
memiliki sifat cenderung kontektualis
 Pendekatan Kasyf (mistis/tasawuf). Tasawuf
merupakan ajaran yang mengarahkan manusia
pada latihan spiritual yang bertujuan pada
pencapaian pembersihan hati (‫)تزكية القلب‬
II. Bentuk pendekatan dalam memahami
studi Agama
 Pendekatan teologis normatif yaitu upaya
memahami ajaran agama yang bertitik tolak pada
keyakinan bahwa apa yang diyakini adalah mutlak
kebenarannya sedangkan diluar dirinya dianggap
salah. Karakteristik dari pola pendekatan ini adalah
agama dipahami dengan wajah esklusif bukan
inklusif
 Pendekatan Antropologis yaitu upaya memahami
agama dengan cara melihat wujud keagamaan yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
 Pendekatan Sosiologis yaitu upaya
memahami agama dengan jalan melihat
hubungan yang terjadi antara agama dengan
realitas sosial yang membentuknya.
 Pendekatan Filosofis. Filsafat merupakan
ilmu yang mengajarkan berfikir secara
mendalam, sistematik , radikal dalam rangka
mencari nilai kebenaran, inti, hikmah atau
hakikat mengenai sesuatu yang ada.
Keterkaitan dengan pemahaman agama, maka
pendekatan filsafat bertujuan menguak
hikmah, hakikat, atau inti dari ajaran agama
 Pendekatan Historis. Sejarah merupakan
berbagai peristiwa yang telah terjadi di masa
lampau. Di dalamnya terdapat unsur tempat,
waktu, obyek, latar belakang, dan pelaku dari
peristiwa. Melalui pola pendekatan historis,
kita akan mengerti bahwa setiap ajaran agama
yang didalamnya tertuang hukum-hukum
tidak bisa terlepas dari seting sosial yang
menyelimutinya. Dalam kajian al-Qur’an
semisal kita mengenal ilmu Asbabun Nuzul
(‫)اثباب النزول‬

Anda mungkin juga menyukai