Sumber Kewenangan
Sumber Kewenangan
SUMBER KEWENANGAN
• ATRIBUSI = pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat
undang-undang kepada organ pemerintahan (terjadi penciptaan
wewenang pemerintahan yang baru oleh suatu ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan)
• DELEGASI = pelimpahan wewenang pemerintahan dari suatu organ
pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya, sebagai
wewenang sendiri
• MANDAT = organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya
dijalankan oleh organ lain atas namanya.
ATRIBUSI
• Mandat
• Berupa Perintah yang dilaksanakan atas nama pemberi mandat
• Mandataris tidak dapat memberikan mandat pada orang lain (sub-
mandat)
• Jika telah dilaksanakan, otomatis berakhir, tanpa surat penarikan
mandat
PERBEDAAN
KEMUNGKINAN
TANGGUNG JAWAB DAN
PENGGUNAAN
PROSEDUR TANGGUNG GUGAT
WEWENANG LAGI
DELEGANS
(PEMBERI) TIDAK
BERALIH PADA
DILAKUKAN DENGAN DAPAT
DELEGATARIS (PENERIMA
DELEGASI PERATURAN NPERUNDANG MENGGUNAKAN
DELEGASI)
WEWENANG ITU
LAGI
MANDANS (PEMBERI)
TERJADI UMUMNYA
SETIAP SAAT DAPAT
ANTARA ATASAN DAN TETAP PADA MANDANS
MANDAT MENGGUNAKAN
BAWAHAN KECUALI (PEMBERI MANDAT)
WEWENANG ITU
DILARANG TEGAS
LAGI
KEABSAHAN TINDAKAN Pemerintah
Keabsahan tindakan pejabat/administrasi publik meliputi (Philipus M.Hadjon):
1. Aspek kewenangan, setiap tindak pemerintahan disyaratkan harus
bertumpu atas kewenangan yang sah yang diperoleh berdasarkan peratura
perundang-undangan baik dengan cara atribusi, delegasi ataupun mandat,
serta dibatasi oleh isi (materiae), wilayah (locus) dan waktu (temporis).
2. Aspek prosedur, berdasarkan asas negara hukum, yaitu berupa
perlindungan hukum bagi masyarakat; asas demokrasi yaitu pemerintah
harus terbuka sehingga ada peran serta masyarakat ; asas instrumental
yaitu efisiensi dan efektivitas.
3. Aspek Substansi bersifat mengatur dan mengendalikan apa dan untuk apa
sehingga menghindari penyalahgunaan kewenangan/tindakan sewenang-
wenang
Atribusi (Pasal 12 UU 30/2014)
a. diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan/atau undangundang;
b. merupakan Wewenang baru atau sebelumnya tidak ada; dan
c. Atribusi diberikan kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan.
• Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
memperoleh Wewenang melalui Atribusi, tanggung
jawab Kewenangan berada pada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang bersangkutan.
• Kewenangan Atribusi tidak dapat didelegasikan, kecuali
diatur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan/atau undang-undang.
Delegasi (Pasal 13 UU 30/2014)
• Pendelegasian Kewenangan ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memperoleh Wewenang melalui Delegasi
apabila:
– diberikan oleh Badan/Pejabat Pemerintahan kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan lainnya;
– ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan/atau Peraturan Daerah;
dan
– merupakan Wewenang pelimpahan atau sebelumnya telah ada.
• Kewenangan yang didelegasikan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
tidak dapat didelegasikan lebih lanjut, kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan.
• Dalam hal ketentuan peraturan perundang-
undangan menentukan lain, Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang memperoleh Wewenang melalui
Delegasi dapat mensubdelegasikan Tindakan kepada
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lain dengan
ketentuan:
– dituangkan dalam bentuk peraturan sebelum Wewenang
dilaksanakan;
– dilakukan dalam lingkungan pemerintahan itu sendiri;
dan
– paling banyak diberikan kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan 1 (satu) tingkat di bawahnya.
• Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
memberikan Delegasi dapat menggunakan sendiri
Wewenang yang telah diberikan melalui Delegasi,
kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Dalam hal pelaksanaan Wewenang berdasarkan Delegasi
menimbulkan ketidakefektifan penyelenggaraan
pemerintahan, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
yang memberikan pendelegasian Kewenangan dapat
menarik kembali Wewenang yang telah didelegasikan.
• Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
memperoleh Wewenang melalui Delegasi, tanggung
jawab Kewenangan berada pada penerima Delegasi.
Mandat (Pasal 14 UU 30/2014)