LGBT atau kepanjangannya yaitu lesbian, gay, biseksual, dan trans
gender. Istilah ini digunakan sudah sejak tahun 90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok kelompok tertentu seperti pada akronim yang disebutkan Penelitian lebih banyak dilakukan oleh para psikiater dan mengartikan bahwa homoseksual maupun heteroseksual merupakan penyakit mental dan kelainan mental Definisi LGBT Lesbian : merupakan gangguan seksual yang menyimpang dimana wanita tertarik pada wanita lainnya. Gay: merupakan perilaku menyimpang seksual dimana laki laki tertarik dengan sesama laki laki. Gay juga disebut dengan homoseksual. Biseksual: merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang menyukai dua gender sekaligus baik wanita maupun pria. Transgender: merupakan perubahan alat kelamin dikarenakan seseorang merasa alat kelaminnya tidak menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya yang merupakan kebalikan dari apa yang dia miliki. Kondisi ini memicu seorang wanita yang memiliki sifat tomboy dan merasa seperti laki laki akan merubah jenis kelaminnya menjadi laki laki dan juga sebaliknya dengan cara operasi kelamin. Faktor penyebab LGBT Genetik Franz Kallman melakukan penelitian nya terkait homoseksual dan menemukan komponen genetik yang kuat. Pria homoseksual cenderung aakan memiliki saudara homoseksual dari gen ibunya. Hormon Sebuah penelitian menyatakan pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormon androgen lebih rendah dari pada heteroseksual. Pendapat peneliti lain juga menyatakan stres saat kehamilan dapat menyebabkan pembentukan gen homoseksual. Ketidaknyamanan peran gender Laki laki gay memiliki sifat feminim dan lesbian bersifat lebih maskulin. Hal ini disebut juga cross gender yang memang tidak dapat dihubungkan sebab akibatnya. Laki laki feminin akan lebih menyukai sosok yang lebih kuat dan maskulin seperti pria. Dan wanita maskulin menyukai sosok yang lebih girly seperti wanita. Hal ini juga bisa muncul karena ketidaknyamanan atau diejek oleh teman teman sebaya karena bentuk tubuh yang maskulin, kuat, atau lainnya sehingga anak perempuan yang tidak nyaman akan menjadi tomboy. Interaksi kelompok teman sebaya Ketertarikan seksual yang lebih cepat pada usia anak memungkinkan sebagai pemicu juga. Anak pada usia 12 tahun masih bermain dengan sesamanya dan belum berani kontak dengan lawan jenis. Ketika perasaan erotis itu muncul, maka akan berfokus pada teman teman lelakinya juga. Sosial Penyimpangan perilaku ini juga tidak terlepas dari peranan sosial atau masyarakat disekitarnya termasuk orang orang terdekat. Misalnya apabila anak laki laki dibiasakan bermain boneka dari kecil akan membentuk jiwa yang feminin dan sebaliknya. Selain itu gaya hidup perkotaan dan cara bicara orang orang disekitarnya memacu orang untuk perkembang ke arah yang menyimpang karena rasa ingin tahu dan tuntutan sosial. Akibat buruk dari LGBT Haus akan pengakuan Hubungan yang tidak direstui oleh pemerintah dan agama Cenderung gonta-ganti pasangan Beresiko menyebabkan penyakit seksual Biasanya menjadi atheis Gila akan kebutuhan materi Beberapa dijauhi oleh keluarga Teman-temannya itu-itu saja Beberapa lahan pekerjaan kurang menerima orang-orang semacam ini Rentan stres Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017. Para kaum homoseksual juga sering mengalami pelecehan namun sulit untuk mendokumentasikannya karena korban menolak untuk memberikan pernyataan karena seksualitas mereka, dan ketakutan akan ketidakpercayaan masyarakat sebab cap negatif yang telah mereka terima. Sehingga dapat dikatakan tidak ada perlindungan bagi homoseksual, bahkan hukum pun tidak melindungi mereka dari diskriminasi atau pelecehan yang mereka dapatkan. Hal ini terbukti dari data aruspelangi.org yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 setidaknya 83.2% waria di Indonesia pernah mengalami kekerasan psikis, 61.3% waria tersebut juga mengalami kekerasan fisik. 38.7% dari mereka pernah mengalami kekerasan ekonomi, 62.2% pernah mengalami kekerasan seksual, dan 56.3% dari mereka juga pernah mengalami kekerasan budaya yang meliputi penggusuran atau pengusiran secara paksa. Fakta tidak sedikit dari hal ini membuat komunitas para pelaku homoseksual pelaku homoseksual tersebut semakin kuat dan bersandar pada komunitas menyembunyikan identitas kampanye akan legalisasi yang memiliki tujuan untuk mereka demi mencegah homoseksual semakin melegalkan homoseksual steorotip negatif masyarakat meningkat
Implikasi/akibat sampai sekarang adalah
1. kaum homoseksual telah diakui haknya untuk mengadakan pernikahan dan diakui keberadaanya di negara-negara seperti Jerman, Vietnam, Perancis, Belanda, Belgia, Spanyol dan 15 negara lainnya 2. Hingga saat ini tercatat 22 negara dari 204 negara yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melegalkan homoseksual. 3. Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dikutip dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional 2012 terdapat 1.095.970 LSL baik yang tampak maupun tidak. Itu hanya untuk gay saja belum lagi yang lesbi, biseksual maupun transgender. Beberapa aturan hukum positif di Indonesia UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak mengenal terminologi "kawin sejenis". UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan tidak mengenal homoseksual UU No. 4 Tahun 2008 tentang Pornografi memasukkan istilah "persenggamaan menyimpang" sebagai salah satu unsur pornografi Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 tentang adopsi, secara tegas menetapkan bahwa orang tua yang mengadopsi tidak boleh berupa pasangan homoseksual Solusi terapy bagi kaum LGBT 1. berupa pendampingan dengan menggali penyebab awal sehingga pelaku tersebut memilih homoseksual, sehingga ketika mengetahui penyebab maka psikolog nantinya memberikan dukungan demi mengubah pola piker pelaku homoseksual untuk kembali menjadi heteroseksual. 2. Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalis yang amat legendaris di bidang ilmu psikologi, pada tahun 1935 menyatakan homoseksualitas bukan lah penyakit dan homoseksual yang telah disembuhkan melalui konsultasi identitas seksual dengan dokter 3. adanya kepastian hukum bagi para pelaku homoseksual yang tertangkap tangan melakukan hubungan sesama jenis dengan solusi untuk memberikan kesempatan untuk melakukan terapi orientasi seksual TERIMAKASIH