Pertemuan 2&3 Teori Perdagangan Internasional

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

Teori

Perdagangan
Internasional
Pertemuan 2

Rudi Kurniawan
Pendahuluan

Teori Perdagangan
internasional membantu
menjelaskan arah dan
komposisi perdagangan antar
negara serta dampaknya
terhadap struktur perekonomian
suatu negara
Pembahasan

 Merkantilisme
 Teori Keunggulan Absolut
 Teori keunggulan komparatif
 Teori H –O (Modern Theory)
 Teori PLC
 Leontif paradox
 Skala Ekonomi
 Teori Keunggulan Pionir (First Mover Advantage)
 Teori Keunggulan Komparatif- Porter
 Teori Permintaan tumpang tindih (overlapping demand)
 Penyebab terjadinya perdagangan internasional
PRA KLASIK
Merkantilisme (abad 16-17)

 Suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa


kemakmuran suatu negara bergantung pada harta yang
terakumulasi (emas)
 Untuk meningkatkan kemakmuran negara hendaknya
meningkatkan ekspor dan mengurangi impor
 Campur tangan pemerintah dlm pembatasan import
dgn tarif dan quota diperlukan.
TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME
IDE POKOK MERKANTILISME :

1) Suatu negara/Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor


lebih besar daripada impor ( x > m )
2) Surplus yang diperoleh dari selisih ( x – m ) atau ekspor neto
yang positif diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (LM);
emas dan perak dari luar negeri.
3) Pada waktu itu emas dan perak digunakan sebagai alat
pembayaran, sehingga negara atau raja yang memiliki LM
yang banyak akan kaya, makmur dan kuat.
4) LM yang banyak tersebut digunakan untuk membiayai armada
perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan
penyebaran agama
5) Penggunaan armada perang untuk memperluas perdagangan
luar negeri diikuti dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika
dan Asia pada abad XVI - XVIII
KEBIJAKAN MERKANTILISME
 Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia
(LM)

 Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam


mulia (LM)

KEBIJAKAN NEO MERKANTILISME


Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong
ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan
tarif atau tariff barrier (TB)

Seperti ; Countervailling duty, Bea anti dumping dan Surcharge


dan kebijakan Nontariff Barrier (NTB) seperti larangan,
sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan (custom
value), peraturan kesehatan/karantina.
KRITIK DAVID HUME Terhadap Merkantilisme
(NEGARA KAYA AKAN MISKIN)
“Mekanisme otomatis dari Price Specie Flow Mechanism”
Pikiran pokok dari merkantilisme bahwa negara atau raja akan kaya bila X
>M, sehingga logam mulia (LM) yang dimiliki akan banyak. Artinya
kekayaan/kemakmuran negara identik dengan jumlah LM yang dimilikinya.
LM pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran, seingga LM
banyak, ini berarti jumlah uang beredar Money supply (Ms) banyak. Bila
uang beredar banyak sedangkan produksi tetap akan terjadi inflasi.
Kenaikan harga di dalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang
ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun.

Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan inflasi di dalam negeri
akan menyebabkan harga barang-barang impor (Pm) menjadi lebih rendah
sehingga kuantitas impor (Qm) meningkat. Hal ini akan menyebabkan
ekspor lebih kecil dari impor ( X < M ) sehingga akibatnya LM akan
menurun. Dengan menurunnya LM berarti negara/raja menjadi miskin
karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.
Mekanisme Kritik David Hume terhadap Merkantilisme

NEGARA/RAJA
KAYA

BILA X > M

LM BANYAK MONEY Px NAIK


SUPPLY NAIK
Pm TURUN

Qx TURUN
X – M atau LM TURUN
Qm NAIK
M>X

NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
TEORI KLASIK
“ABSOLUTE ADVANTAGE” DARI ADAM SMITH

Berdasarkan Price Specie Flow Mecanism (PSFM) dari David Hume,


Adam Smith Mengkritik aliran Merkantilisme:
1. Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya.
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product
(GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP
negara tersebut.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free
trade.
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition
yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk
melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan
kepada keunggulan absolute atau absolute advantage yang dimiliki masing-masing
negara.
5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute
advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.
6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan
kemakmuran suatu negara.
Pendapat teori klasik Adam Smith,

suatu negara akan memperoleh manfaat


perdagangan internasional (gain from trade)
dan meningkatkan kemakmurannya bila:

a) Terdapat free trade (perdagangan bebas)


b) Melakukan spesialisasi berdasarkan
keunggulan absolut (absolute advantage)
yang dimilikinya.
Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap
merkantilisme :
 Peningkatan ekspor berarti peningkatan income,
employment dan devisa.
 Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan
peningkatan transfer of technology, penanaman
modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka
monopoli didalam negeri akan menurun, sedangkan
persaingan akan meningkat sehingga mendorong
peningkatan produktivitas dan efisiensi.
 Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka
harga barang menjadi lebih murah dan kualitas serta
pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya
saing produk dalam negeri akan meningkat.
Mekanisme kritik Adam Smith terhadap
Merkantilisme
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP
+ PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH

PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)

GDP NAIK + PERDAGANGAN KEMAKMURAN


LUAR NEGERI LUAS MENINGKAT
Teori keunggulan absolut
(Adam Smith, th1776)

 Pasar bebas (pasar yang tidak dibatasi oleh peraturan


pemerintah atas quota,pajak-) akan menguntungkan kedua
negara yang berdagang.
 Mendukung “invisible hand” yang mengatur mekanisme
pasar
 Argumentasi : Kemampuan suatu bangsa untuk
memproduksi suatu barang dengan jumlah input yang
sama lebih banyak dari pada negara lain (suatu bangsa
dapat membeli dari bangsa lain maupun menjual hasil
yang berlebih)
Ilustrasi Teori Keunggulan Absolut.
Negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang2
yang dapat diproduksi dengan lebih efisien (dgn jumlah input sama
dalam kurun waktu sama, menghasilkan lebih banyak)

Contoh :
Input (modal, SDM, sumber daya) yang diperlukan untuk memproduksi

Komoditas Bal Textil Kedelai/ton


Negara
 Indonesia 30 bal 20 ton
 Nigeria 10 bal 40 ton
________total ________ 40 _________ 60 ______________

Spesialisasi
Indonesia 60 0
Nigeria 0 80
 Total 60 80
Absolut Advantage (lanjutan)
 N-N’ PPF Nigeria
 I –I’ PPF Indonesia

N
40
Kedelai

20 I

N’ I’
10 30
textil
Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut :
 Untuk Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan
mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan
mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan
rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar
3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik - 1 elektronik).

 Untuk Jepang, Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan
mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan
mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika Jepang mengadakan
perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh
keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari (1 kg
rempahrempah - 0,25 elektronik)
Teori keunggulan komparatif David Ricardo
(salah satu pendukung Smith) :

Suatu negara yang memiliki kelemahan


absolut dalam memproduksi dua barang
dibanding negara lain namun memiliki suatu
keunggulan komparatif atau relatif dalam
memproduksi barang dimana kelemahan
absolutnya berkurang, masih dapat berdagang
dengan negara lain
Asumsi teori Absolut dan
komparatif :

 Hanya membandingkan 2 negara


 Tidak menghitung biaya transportasi
 Tidak menghitung perbedaan harga sumber daya
 Barang dapat berpindah dengan bebas
 Sumber daya ada yang tidak dapat diperbaharui
 Efisiensi tidak berubah
 Efek dari distribusi pendapatan disuatu negara tidak
dihitung.
Perluasan Model Ricardo:
 Sumber daya tidak mudah berganti/bergerak: contoh
tanaman coklat diganti padi; buruh textil tidak bisa
begitu saja menjadi tenaga di perusahaan pembuat jet.
 Diminishing return: jika pada keunggulan komparatif
sumber daya dianggap konstan (constant return to
specialization),pada kenyataannya tidak demikian,
seringkali sumber daya menjadi langka/perlu input
lebih. Krn kualitas beda, beda barang,beda pula proporsi
sumber daya.
 Effek dinamis dan perkembangan ekonomi:
perdagangan bebas dpt meningkatkan sumberdaya suatu
negara(modal, tenaga kerja krn PMA) selain itu
meningkatkan effisiensi.
Paul Samuelson
 Bertentangan dengan teori comparative advantage,
pada kondisi tertentu, suatu negara maju malah
menjadi buruk ekonominya bila berdagang dengan
negara miskin. mis AS vs China
 Walau produk dari China lebih murah, tidak
otomatis menutup kehilangan pekerjaan
 Memindahkan pekerjaan yang berupa
jasa(software,callcentre,accounting
jobs)’mematikan’kelas menengah di AS.
Kaitan Perdagangan dan
pertumbuhan
Jeffrey Sach dan Andrew Werner(1995):
penelitian di 100 negara antara 1970-1990
terbukti semakin terbuka,semakin tinggi
perkembangan ekonomi
Wacziarg dan Welch akhir 90 an meneliti
negara2 dari 1958-1998: Negara yang
meliberalisasi perdagangan rata2 lebih
meningkat ekonominya dibanding
sebelum liberalisasi
Teori Factor Endowment oleh Eli
Heckser(1919)-Bertil Ohlin (1933)

 negara mengexpor produk yang scr intensif factor


produksi mereka yang berlimpah(karena biaya pasti
lebih rendah) dan mengimpor produk yang
memerlukan faktor produksi mereka yang langka
 Beda dengan Ricardo adalah penekanan
perdagangan internasional berdasarkan faktor
sumber daya yang dimiliki, bukan berdasarkan
produktivitas.
Leontif Paradox
(Wassily Leontif 1953)
Mempersoalkan teori H-O : leontif
menemukan AS ,sbg negara padat modal juga
mengexpor produk yang padat tenaga
kerja(less capital intensive).
H-O mengabaikan biaya transportasi.
Perbedaan selera juga tidak dibahas dalam
teori perdagangan ini
Teori Daur hidup produk (Product Life Cycle)
(Raymond Vernon,pertengahan 1960)
menerangkan negara yang asalnya mengexpor, akhirnya menjadi
pengimpor
 Berdasarkan observasi bahwa sebagian besar produk baru
didunia diproduksi perusahaan AS dan dikonsumsi masyarakat
AS.
 Karena tingginya konsumsi dalam negri AS, membutuhkan
inovasi produk terus menerus.awalnya,hanya mrk yang berada
pada kelas menengah dinegara lain mampu membeli dan
diikuti negara berkembang
 Setelah kondisi ekonomi berubah, perusahaan memindahkan
produksi di negara yang lebih murah biayanya. Negara2 lain
membeli produk tersebut lebih banyak, sementara di pasar AS
sendiri sdh jenuh”mature’.
The product Life Cycle theory
dollar

Psr domestik
Im
r po
r
po
Ex Prod AS

ExporAS Prod LN Kompetisi di LN Kompetisi impor


thd psr xpor di psr AS
time
Teori Skala Ekonomi (Economies of
scale) dan experience curve
Semakin besarnya pabrik dan
meningkatnya output, biaya produksi
perunit akan menurun. Hal ini terjadi
karena peralatan yang lebih canggih dan
lebih efisien menurunkan biaya. Selain itu
perusahaan dapat memperoleh potongan
harga atas pembelian mereka dengan
volume yang lebih besar dan biaya tetap
spt R&D serta overhead dapat
dialokasikan pada kuantitas pengeluaran
yang lebih besar
Teori Keunggulan Pionir(First Mover
advantage)
Perusahaan yang pertama menerobos
pasar, memiliki keuntungan ekonomis
dan strategis. biasanya akan segera
mendominasi pasar.
Kemampuan perusahaan mencapai skala
ekonomi lebih dahulu dibanding pesaing
akan memberi keuntungan lebih banyak
lagi.
The determinants of National Competitive
Advantage: Michael Porter’s diamond

Firm’s
Strategy
Structure
Rivalry

Endowment
factors : Demand
-Basic Advance condition

Related and
Supporting
industries
Keterangan: Teori keunggulan kompetitif
(Michael Porter 1990)

 Kondisi permintaan – sifat dasar permintaan


domestik. Jika ada permintaan dari pelanggan, maka
produsen akan berusaha memproduksi sebaik
mungkin (berkualitas tinggi dan inovatif) dan menjadi
produk yang dapat keuntungan persaingan global
dibanding negara yang permintaan domestiknya kecil.

 Industriterkait dan pendukung, cenderung


membentuk kelompok di lokasi tertentu (walau
perusahaan mereka telah mendominasi.
Lanjutan Keterangan
Teori Keunggulan Kompetitif Porter
 Kondisi komposisi factor produksi; Porter membedakan
factor dasar (spt buruh, sumber alam, geografi. dll-Teori
H-O) dan Faktor lanjutan (infrastruktur suatu negara).
Juga faktor yang dibuat (krn investasi) dan faktor
warisan (alam, lokasi) Kekurangan sumber daya alam
akan membuat bangsa melakukan investasi dalam
rangka penciptaan faktor lanjutan seperti pendidikan
tenaga kerja, pelabuhan bebas dan memajukan sistim
komunikasi untuk memungkin industri mereka maju
secara global

 Strategi,struktur dan persaingan perusahaan-perluasan


persaingan domestik, adanya hambatan masuk, serta
organisasi dan gaya manajemen perusahaan.
Teori Stefan Linder Overlapping
Demand
Menyatakan selera konsumen sangat dipengaruhi
oleh tingkat pendapatan, sehingga pendapataan
perkapita suatu negara akan menentukan jenis
barang yang dimintanya. Barang yang akan
diperdagangkan oleh dua negara yang sama
pendapatan perkapitanya atas jenis barang yang
sama disebut permintaan tumpang tindih
(overlapping demand). Perdagangan intra industri
ini timbul karena diferensiasi produk
Perdagangan Internasional terjadi
karena perbedaan relatif yang ada
 Perbedaan karunia Tuhan atas faktor produksi
 Perbedaan dalam tingkat tekhnologi yang
menentukan intensitas factor yang digunakan
 Perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan factor
ini
 Kurs valuta asing
 Kurs: harga sebuah mata uang yang dinyatakan
dari segi mata uang lain
TUGAS :

Menyusun tugas tentang perbandingan


teori perdagangan internasional
praklasik, klasik dan modern !
Sekian

Anda mungkin juga menyukai