Anda di halaman 1dari 28

Pengantar

• Asal kata elastomer


• Klasifikasi, 3 jenis:
1. elastomer dien, poliisopren, polibutadien, polikloropren
2. elastomer non-dien: poliisobutilen (= IIR, isobutilen
isoprene rubber), silicon, poliuretan, dll
3. elastomer termoplastik: SBS rubber
BAB VIII ELASTOMER*)

1. Poliisopren
2. Polibutadien
3. Polikloropren
4. Fenomena Vulkanisasi
5. Poliisobutilen
6. Kopolimer SBS
7. Poliuretan
8. Silikon
9. Elastomer Lain
*)
elastic polymer
1. Poliisopren
karet alam

Poliisopren sintetis
dapat dibuat
dengan polimerisasi
isopren
menggunakan
katalisator Zigler-
Natta.

Kemungkinan
konformasi pada
poliisopren
(2-metil-1,3-butadiena)
Komposisi lateks dari karet alam
2. Polibutadien
Butadiene dapat berkopolimerisasi
dengan:
• stiren membentuk SBS (stiren-
butadien-stiren)
• akrilonitril membentuk NBR
(nitrile butadiene rubber).

Aplikasi: ban, gasket pompa, pipa,


komponen mobil, dll.

Kemungkinan
konformasi pada
polibutadien
3. Polikloropren
(= neopren)
kloropren polikloropren

Polikloropren
• Sifat: tahan terhadap oli, panas, bahan kimia
• Aplikasi: gasket mesin, pompa, dll
Vulkanisasi  elastomer menjadi lebih tahan
4. Fenomena Vulkanisasi panas, tidak mudah pecah/retak
5. Poliisobutilen
• Untuk menaikkan performa, poliisobutiulen (PIB) “disisipi” isopren
• Aplikasi: lapisan dalam bola atau ban. Hal ini karena sifat khusus
PIB: pori-pori sangat rapat  gas yang terbungkus di dalamnya
praktis sangat sulit menembus keluar.

isopren
IIR = Isobutilen Isopren Rubber  butyl rubber
Key Properties of butyl rubber include: Applications, Typical applications
• Air tight and gas impermeable, (a include:
unique property of butyl rubbers) • Liners for tubeless tyres
• Flexibility • Inner tubes
• Good weathering resistance • Inner tubes for footballs,
• Resistant to ozone basketballs etc
• Good vibration damper • Stoppers for medicine bottles and
pharmaceuticals
• Biocompatible
• In sealants and adhesives
• O-rings
• Joint replacements (biomedical)
• Chewing gum
6. Kopolimer SBS
• Kopolimer SBS (stiren-butadien-stiren) = SBS rubber
merupakan rekayasa untuk mendapatkan bahan yang kuat
(diambil dari sifat polistiren) tapi liat (diambil dari sifat
butadien).
• Bahan seperti ini diperlukan diantaranya sebagai serat ban
dan alas sepatu.
7. Poliuretan

• poliuretan dapat dibuat dengan mereaksikan diisosianat + etilen glikol


dengan bantuan katalisator DABCO (diazobicyclo[2.2.2]octane).

• DABCO mempunyai dua pasang elektron bebas yang akan mendekati


inti atom hidrogen pada etilen glikol  atom oksigen menjadi reaktif
karena kelebihan muatan negatif.
• Elektron pada atom O selanjutnya menuju ke atom C pada isosianat yang
cenderung bermuatan postitif, maka terbentuklah ikatan.
• Selanjutnya terdapat muatan negatif pada atom N dan muatan positif pada
atom O.
• Atom N yang kelebihan elektron akan mengikat atom H hingga terbentuk
bangun dimer uretan.
8. Silikon
• Silikon cair: minyak pelumas.
• Silikon padat, a.l dibuat semacam keramik yang tahan panas amat
tinggi (sebagai alas tempat take off nya pesawat luar angkasa).

R = alkil

Struktur silikon

polidimetilsiloksan polimetilfenilsiloksan polidifenilsiloksan


Mekanisme pembentukan silikon dari monomer
oktametilsiklotetrasiloksan dalam suasana basa

• Gugus hidroksil akan menuju ke atom silikon yang sebenarnya telah


mempunyai jumlah elektron yang cukup.
• atom silikon menjadi kelebihan elektron  didonasikan ke atom oksigen.
• Karena kelebihan beban maka terjadi pemecahan rantai siklis menjadi
rantai lurus.  ring-opening
9. Elastomer Lain
a. Fluoroelastomer.
Kebanyakan produk flouroelastomer adalah bukan senyawa
tunggal, namun merupakan kopolimer.
Contoh:
• polivinilidinfluorida-ko-heksafluropropilen,
• politetrafluoroetilen-ko-propilen,
• polivinilidinfluorida-ko-khlorotrifluroetilen, dsb.
2. EPR/EPDM
(ethylene-propylene rubber) / ethylene-propylene-dien
monomer)
Kadang disebut: EPM

Dengan rekayasa kopolimer acak maka sifat-sifat kaku dari propilen


dan etilen akan berubah menjadi lentur.

Selain EPR masih terdapat EPDM yang merupakan kopolimer dari


etilen, propilen dan senyawa dien seperti disiklopentadien,
siklooktadien atau 1,4-heksadien.

Kelebihan EPR/EPDM adalah


ketahanan yang prima terhadap bahan kimia dan panas, serta tidak
mudah berubah warna.

Aplikasi: isolator kabel, bumper mobil.


EPDM

• red = ethylene-derived,
• blue = propylene-derived,
• black = ethylidene norbornene (EBN)-derived.
c. Polisulfida dan elastomer PVC.
Polysulfide rubbers are divided into polytetrasulfides and
polydisulfides, with the general formulas [–R–S–S–S–S–]n and [–R–S–
S–]n

Aplikasi
Polisulfida: membran yang tahan berbagai bahan kimia.
Elastomer PVC: komponen yang tahan terhadap minyak bumi.
EPDM Rubber roof (source: Wikipedia)

Anda mungkin juga menyukai