Kelompok 1 - Kelas A - Tugas ETS
Kelompok 1 - Kelas A - Tugas ETS
INTERPRETATION
SEISMIC DATA
KAPITA SELEKTA
KAPITA
SELEKTA A
kELOMP
Ok
1
1. Damar Abdiwijaya 5017201003
2. Helda Kusuma Rahayu 5017201006
3. Mesya Sabhna Adma Dita 5017201012
4. Shilfani Aisyah Rofik 5017201037
5. Karel Paul Lengkong 5017201053
6. Nadilla Nuzulul Cahyani 5017201060
7. Markus Artha Bima Simatupang 5017201063
8. Felicia Nathania Adrian 5017201077
OUTLIN
E
PENDAHULUA METODOLOG PENGOLAHAN
N I DATA
N
akuisisi seismik menjadi data penampang geologi bawah permukaan
secara akurat dan dapat menganalisis DHI. Pengolahan ini diperlukan
karena data yang didapat dari akuisisi lapangan belum sepenuhnya bisa
direpresentasikan karena adanya noise. Petrel merupakan salah satu
software yang dapat digunakan untuk pengolah dan penginterpretasi data
seismik. Software ini dapat menginterpretasi data seismik dan well log secara
2D dan 3D.
TUJUAN
FLOWC
HART
PENGOLAHA
N DATA
BASEMEN STRUCTURE
T MAP
PENGOLAHA
N DATA
SEISMOGRAM S I
PENAMPANG SEISMIK &
NTETIK &
LOG
WAVELET
PEMBAHASA
N
DATA
SEISMIK
Da ta Seismik merupa ka n kumpula n da ta denga n pa ra meter-pa ra meter tertentu ya ng
da pa t digunakan untuk:
FAULT
dan kemenerusan lapisan (Thirafi, 2019).
Picking Horizon dilakukan dengan cara menarik garis
secara horizontal pada kemenerusan lapisan yang terlihat
di penampang seismik (Malik, 2018). Dalam pengolahan
ini penggunaan picking horizon dilakukan untuk
menentukan top of basement.
Picking Fault ini menandai keberadaan sesar. Sesar
digambarkan dengan adanya titik perpotongan horizon
pada seismik dengan bidang patahan.
INTERPRETAS
I
Interpretasi
mengguna ka
n mengetahui
seismi
k
ialah
permukaan k
n bumi denga n
mema nfa a tka n sifa t fisik da ri
ba tua n jika dikenakan oleh gelombang.
Gelombang seismik yang berperan :
1.Gelombang P (gelombang
kompresi)
2.Gelombang S (gelombang shear).
DAY 1 &
DAY 2
BASEMEN
T Hal yang pertama kali dilakukan dalam interpretasi ialah
pembuatan basement yang didasarkan pada batas
crystaline yang didapatkan dari data seismik yang telah
diolah.
Daerah crystalline ditandai dengan puncak-puncak atau
batas dari basement yang berwarna merah. Untuk bagian
bawah dari crystalline atau bagian bawagh basement
didapatkan dari hasil interpolasi yang didasarkan pada
data seismik yang digunakan pada data processing.
DHI (DIRECT
HYDROCARBON
Dalam melakukan interpretasi, yang harus diperhatikan
ialah perubahan yang signifikan dari amplitudo yang
INDICATOR)
dapat ditandai dengan bright spot dan juga dim spot.
Perubahan amplitudo yang secara signifikan menandakan
ada anomali yang kerap dieratkan dengan kandungan
hidrokarbon. Ditandai dengan fenomena bending yakni garis
gelombang seismik yang bengkok akibat adanya
perbedaan densitas karena adanya kandungan gas.
Daerah yang dicurigai mengandung hidrokarbon terdapat
pada daerah yang dilingkari dengan warna merah karena
ada nya change phase yang signifikan antara dari dimspot
menjadi bright spot dan juga terdapat fenomena bending
yang berada di sekitarnya
DAY
3
SEISMIK
WELL TIE
Salah satu
mengintegrasi
sumur yang
tahapan interpretasi data seismik
data seismik yang berdomain waktu dan data
yang
Hasil seismic well tie dapat digunakan dengan mengkorelasikannya dengan horizon
pada data seismik yang merepresentasikan perubahan koefisien refleksi atau bidang
batas perlapisan batuan.
Seismogram sintetik dapat membantu identifikasi horizon penampang seismik.
KESIMPULA
N
Dari pengolahan data seismik didapatkan penampang seismik berupa basement
dan structure map yang dapat diidentifikasi keberadaan Direct Hidrocarbon
Indicator (DHI) yang dapat menunjukkan keberadaan hidrokarbon atau reservoir.
Interpretasi yang dilakukan berdasarkan DHI didapatkan bahwa keberadaan
hidrokarbon berada di sekitar daerah yang memiliki change phase dan bedding.
Seismic well tie dilakukan untuk mengikat data sumur dengan data seismik agar
interpretasi data seismik dapat disesuaikan dengan data geologi berbentuk skala
kedalaman
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah, A. dan S. Sukmono. 2001. Karakteristik Reservoir Seismik. Bandung: Lab Geofisika Reservoar Departemen Teknik
Geofisika ITB.
Brown, A.R. 2000. Interpretation of Three-Dimensional Seismic Data : Fifth Edition. AAPG Memoir 42, No. 9. Oklahoma : SEG
Investigations in Geophysics.
Dikman, T., Susilo, A., & Sabbeq, S. (2015). Korelasi data log sumur dan seismik untuk penyebaran litologi dan porositas
reservoir hidrokarbon Formasi Gumai Cekungan Sumatera Selatan. Natural B, 3(2), 166-174.
Hijria, T. V., & Danusaputro, H. (2016). Analisis Persebaran Zona Reservoir Lapangan Dt-1 Menggunakan Metode Inversi
Impedansi Akustik Dan Atribut Variansi. Youngster Physics Journal, 5(1), 1-12.
Malik, R., Sapto Mulyanto, B., Dewanto, O., & Sulistiyono, S. (2018). KARAKTERISASI RESERVOAR MENGGUNAKAN METODE INVERSI
AI (ACOUSTIC IMPEDANCE) DAN METODE SEISMIK MULTIATRIBUT PADA LAPANGAN “RM”, FORMASI TALANG AKAR CEKUNGAN
SUMATERA
SELATAN. J urna l Geofisika Eksplora si.
Na nda , N. C. ( 2021,J une 25) . Seism ic Da ta Interpreta tion a nd Eva lua tion for Hydroc a rbon Explora tion a nd Produc tion:
A Practitioner’s Guide (Advances in Oil and Gas Exploration & Production) (2nd ed. 2021). Springer.
Newrick, R., 2012, Well tie basics, Well tie perfection: 52 things you should know about geophysics: Agile Libre, 10, 104–107.
DAFTAR
DAN
PUSTAKA
Pamalik, A., U., Manik, H., M., Susilohadi. (2020). KARAKTERISASI RESERVOIR HIDROKARBON MENGGUNAKAN ATRIBUT SWEETNESS
INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK DI PERAIRAN UTARA BALI. p-ISSN : 2087-9423 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt e-ISSN :