Kegawatan Maternal 23
Kegawatan Maternal 23
TIPE C
SKEMA RUJUKAN SESUAI KASUS
TIPE B
ALUR PASIEN PONEK
Plasenta Previa
Definisi Fungsional
• Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan
ketidakstabilan hemodinamik
Insiden
• sekitar 5% dari seluruh persalinan
PERDARAHAN POST PARTUM
Penyebab:
INGAT 4T PENYEBAB
Tonus Atonia Uteri
Tissue Sisa Jaringan/Bekuan Darah
Trauma Laserasi, Ruptur, Inversio Uteri
Thrombin Gangguan Pembekuan Darah
PERDARAHAN POST PARTUM
Pencegahan:
– Waspada
– Manajemen aktif kala tiga
• Masase fundus uteri
• Oxytocin profilaksis
– 10 IU IM
– 10-20 IU dalam 500cc RL drip
– Penegangan tali pusat terkendali dengan
penekanan suprapubik arah berlawanan
PERDARAHAN POST PARTUM
Penanganan Tonus:
– Lakukan pemeriksaan fundus bila
hipotoni atau atoni, masase uterus, ,
singkirkan adanya inversio, kompresi
bimanual interna/eksterna pemberian
uterotonika
• Oxytocin drip 10-20IU dalam 500cc RL
• Metilergometrin Injeksi 0,2 mg IM/IV/Drip
maksimal 5x
• Misoprostol 800-1000 mcg per rektal
PERDARAHAN POST PARTUM
Penanganan Tissue :
– Eksplorasi jalan lahir dan Uterus
• Retensio/sisa placenta
bersihkan secara manual,
sebanyak-banyaknya, bila kesan
belum bersih kuretase
• rupture uteri stabilisasi A-B-
C-D, kompresi bimanual,
kompresi aorta, tampon
uterovaginal
PERDARAHAN POST PARTUM
Penanganan Trauma:
– Inspeksi traktus genital bawah
• Laserasi portio jahit portio atau klem
portio dengan klem ovarium, atau
pasang tampon padat
• Laserasi vagina, perineum gr. 1-2 jahit
laserasi, klem, atau pasang tampon padat
• Laserasi perineum gr. 3-4 hemostasis
(klem pembuluh darah, jahit situasional,
pasang tampon)
PERDARAHAN POST PARTUM
Penanganan:
– Bila berlanjut, periksa studi koagulasi
– Persiapan penanganan di IBS atau
perawatan ICU
– KIE Keluarga untuk persiapan donor
darah
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Definisi
– Hipertensi Gestational: kenaikan tekanan darah ≥ 20 minggu dan tidak
disertai dengan proteinuria
– Preeklampsia sindroma spesifik pada kehamilan ≥ 20 minggu
dengan sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg disertai
proteinuria yang nyata (≥ +2).
– Superimposed Preeclampsia: Preeklamsia yang timbul dan sudah ada
hipertensi sebelumnya.
– Hipertensi Kronis: bila hipertensi terjadi sebelum hamil dan tetap ada
setelah bersalin atau tidak membaik setelah 12 minggu
pascapersalinan, tanpa adanya proteinuria.
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Diagnosis
Pre Eklamsia Berat
– Diastole ≥ 110
– Protein Urin ≥ +2 atau > 2g/24 jam
– Kreatinin > 1,2 mg% dengan oliguri
– Trombosit < 100.000/mm3
– Tanda HELLP Syndrome
Impending Eklamsia
– PEB dengan gejala subjektif Nyeri Kepala Regio Frontal, Nyeri Ulu Hati,
Pandangan Kabur
MASALAH UTAMA:
Eklamsia Iskemia uteroplasenter, Trauma, Aspirasi
– PEB + Kejang cairan, Spasme arterioler, Prematuritas
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Manajemen
– Pencegahan komplikasi dengan asam asetil salisilat dosis rendah (80mg)
bila ada >1 kriteria Skrining, usia 12-28 mgg, optimal <16 mgg (ACOG)
– Mengobati tekanan darah jika tekanan darah diastolik ≥ 110
– Profilaksis kejang (MgSO4): Dosis awal MgSO4 20% 4g dilarutkan 100cc
RL, diberikan dalam 15-20 menit, atau bolus pelan selama minimal >10
menit, Maintenance MgSO4 20% 1g/jam atau 6g dalam 500cc RL
tetesan 28bila
– Oksigenasi, tpmperlu antihipertensi: Metyldopa 3x250-500mg,
Nifedipin 3x10mg.
– Mempertimbangkan waktu dan cara persalinan
– KIE kemungkinan terminasi kehamilan sebelum cukup bulan,
komplikasi hipertensi pada kehamilan
PROLAPS TALI PUSAT
• Faktor Resiko: gemelli, sungsang, polihidramnion
• Diagnosis: teraba tali pusat pada pemeriksaan dalam,
berdenyut
– Bila KK belum pecah tali pusat terkemuka
– Bila KK sudah pecah tali pusat menumbung
Penyebab:
• Bayi besar
– Ibu menderita DM
– Genetik (orang tua)
– Serotinus
– CPD
• Anenchephalus
• Pada ekstraksi forseps/vakum, MASALAH UTAMA: FETAL DISTRESS,
BAYI MENINGGAL
melahirkan terlalu cepat
Hindari 4 “P” :
• Panic
• Pulling (pada kepala)
• Pushing (pada fundus)
• Pivoting (memutar kepala secara
tajam, dengan koksigis sebagai
tumpuan)
PENANGANAN DISTOSIA BAHU
Ibu :
4. Robekan perineum dan vagina yang luas
5. Perdarahan Postpartum
6. Infeksi Puerpuralis
FETAL DISTRESS