Seminar Hasil Galuh Andraini (1951065)
Seminar Hasil Galuh Andraini (1951065)
Disusun oleh:
GALUH ANDRAINI
1951065
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
2023
Latar Belakang
Vitamin C salah satu vitamin yang terbuat dari turunan
heksosa yang larut dalam air dan mudah
teroksidasi (Badriyah and Manggara, 2015).
Skema
Penelitia Pembuatan LIB vitamin C dan penentuan Panjang gelombang
vitamin C dengan Spektrofotomteri UV-Vis
n
Pembuatan kurva kalibrasi larutan standart dengan spektrofotometri
UV-Vis
Analisis kadar vitamin C pada ekstrak daun kari muda dan tua
dengan spektrofotometri UV-Vis
hasil dan
pembahasan
Hasil ekstraksi
Ekstrak kental daun muda didapat
sebanyak 9 gr dan ekstrak kental
daun kari tua sebanyak 12,16 gr.
Hasil uji kualitatif
Sampel Pereaksi Hasil Reaksi Hasil
Betadin Warna betadin +
berkurang ± 3
Daun Kari Muda menit
Metilen Biru Biru Tua +
KMnO4 Endapan Coklat +
Betadin Warna betadin +
berkurang ± 3
Daun Kari Tua menit
Metilen Biru Biru Tua +
KMnO4 Endapan Coklat +
Penentuan panjang
gelombang maksimum Panjang gelombang yang
diperoleh adalah pada
gelombang 263,5 nm yang
ditandai dengan 1 puncak yang
menjadi patokan untuk
pengukuran absorbansi dan
penetapan kadar
Kurva kalibrasi
Konsentrasi Absorban 1
No. (ppm) si 0.8
Y (Absorbansi)
1 0 0 f(x) = 0.0167902857142857 x − 0.00922380952380963
R² =0.6
0.998724625491193
2 10 0.1599
3 20 0.3049 0.4
4 30 0.4975 0.2
5 40 0.6704
0
6 50 0.8305 0 10 20 30 40 50 60
X (Konsentrasi)
Berdasarkan kurva diatas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan
absorbansi, dengan koefisien korelasi (r) untuk vitamin C sebesar 0,9992. Nilai r ≥ 0,97 maka
nilai dari koefisien kolerasi masih dapat diterima dan hasil kurva kalibrasi yang didapat pada
penelitian ini memenuhi syarat.
Presisi
No. Absorbansi (x) x - x̅ (x - x̅ )2 SD %RSD
1. 0,4573 0,0011 0,00000121
2. 0,4580 0,0018 0,00000324
3. 0,4577 0,0015 0,00000225
0,0016 0,35%
4. 0,4560 -0,0002 0,00000004
5. 0,4544 -0,0018 0,00000324
6. 0,4542 -0,002 0,000004
∑x = 2,7376 ∑= 0,00001308
x̅ = 0,4562
akur
0,8669 0,8668 112,1%
0,8667
asi
Dengan adanya penambahan larutan standar
vitamin C sebanyak 0,4; 0,5 dan 0,6 ml pada
konsentrasi 80%, 100%, dan 120% maka pada
panjang gelombang 263,5 nm akan terjadi
peningkatan absorbansi. Nilai absorbansi tersebut
dimasukkan kedalam persamaan linier y = 0,017x
– 0,0193 kemudian dihitung dengan rumus
%recovery lalu didapat hasil yaitu 105,4 %, 110,3
% dan 112,1 %.
Penentuan kadar vitamin C pada
No
sampel Sampel Absorbansi Rata-rata Kadar vitamin C
(mg/gr)
0,6941
Ekstrak Daun 69,97 mg/gr
1 0,6945 0,6944
Kari Muda
0,6946
0,4436
Ekstrak Daun
2 0,4411 0,4435 45,58 mg/gr
Kari Tua
0,4458
Kadar Vitamin C dalam suatu sampel ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis
yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan y = ax + b, sehingga berdasarkan
perhitungan diperoleh kadar vitamin C pada sampel daun kari muda dan tua berturut-turut
yaitu sebesar 67,97 mg/gr dan 45,58 mg/gr.
kesimpulan
1. Hasil kandungan vitamin C pada daun kari tua dan muda
yang diuji dengan uji kualitatif menunjukkan hasil yang
positif yang ditandai dengan warna betadin yang berkurang
kurang lebih 3 menit, perubahan warna biru tua dengan
penambahan larutan metilen biru dan membentuk endapan
coklat dengan penambahan larutan KMnO 4.
2. Pemeriksaan secara kuantitatif dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 263,5
nm menunjukkan bahwa kadar vitamin C pada daun kari
muda adalah sebesar 69,97 mg/gr dan daun kari tua adalah
sebesar 45,58 mg/gr. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kandungan vitamin C ekstrak daun kari muda lebih banyak
daripada ekstrak daun kari tua.
terimak
asih