Anda di halaman 1dari 14

PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM EKSTRAK DAUN

KARI (Murraya koeniigi L.Spreng) MUDA DAN TUA DENGAN


METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Disusun oleh:
GALUH ANDRAINI
1951065
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
2023
Latar Belakang
Vitamin C  salah satu vitamin yang terbuat dari turunan
heksosa yang larut dalam air dan mudah
teroksidasi (Badriyah and Manggara, 2015).

 Antioksidan dan sistem pertahanan tubuh

Terdapat pada daun kari. Daun kari


memiliki manfaat yaitu sebagai rempah
penyedap masakan (Septiyaningsih,
Cahyono and Wijayanti, 2019).

“Penetapan Kadar Vitamin C Pada Daun Jelatang


(Urtica Dioica L.) Dengan Menggunakan
Spektrofotometri Ultraviolet” pada penelitian
Zuhairiah Nasution dkk (2017)
Tujuan
Rumusan
Penelitan
masalah
1. Apakah Daun Kari muda dan tua 1. Untuk mengetahui Daun Kari
mengandung Vitamin C dengan uji muda dan tua mengandung
kualitatif? Vitamin C dengan uji kualitatif
2. Untuk mengetahui kadar vitamin
2. Berapakah kadar vitamin C pada C pada Daun Kari muda dan tua
Daun Kari muda dan tua dengan dengan metode Spektrofotometri
metode Spektrofotometri UV-Vis? UV-Vis
METODE PENELITIAN POPULASI DAN
SAMPEL

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif


model rancangan menggunakan metode Diperoleh dari lahan perkebunan
eksperimental yang bertujuan untuk warga Lubuk Pakam.
penetapan kadar vitamin C pada ekstrak Pengambilan sampel dilakukan
daun kari muda dan tua secara secara purposif sampling yaitu
kuantitatif dengan metode sampel yang ditentukan tidak
Spektrofotometri UV-Vis. membanding dengan daerah lain
Pengumpulan dan Ekstraksi sampel Daun Kari yang ada di wilayah Lubuk Pakam

Analisa Kualitatif ekstrak daun kari

Skema
Penelitia Pembuatan LIB vitamin C dan penentuan Panjang gelombang
vitamin C dengan Spektrofotomteri UV-Vis

n
Pembuatan kurva kalibrasi larutan standart dengan spektrofotometri
UV-Vis

Penentuan Akurasi dan Presisi larutan baku vitamin C

Analisis kadar vitamin C pada ekstrak daun kari muda dan tua
dengan spektrofotometri UV-Vis
hasil dan
pembahasan
Hasil ekstraksi
Ekstrak kental daun muda didapat
sebanyak 9 gr dan ekstrak kental
daun kari tua sebanyak 12,16 gr.
Hasil uji kualitatif
Sampel Pereaksi Hasil Reaksi Hasil
Betadin Warna betadin +
berkurang ± 3
Daun Kari Muda menit
Metilen Biru Biru Tua +
KMnO4 Endapan Coklat +
Betadin Warna betadin +
berkurang ± 3
Daun Kari Tua menit
Metilen Biru Biru Tua +
KMnO4 Endapan Coklat +
Penentuan panjang
gelombang maksimum Panjang gelombang yang
diperoleh adalah pada
gelombang 263,5 nm yang
ditandai dengan 1 puncak yang
menjadi patokan untuk
pengukuran absorbansi dan
penetapan kadar
Kurva kalibrasi
Konsentrasi Absorban 1
No. (ppm) si 0.8

Y (Absorbansi)
1 0 0 f(x) = 0.0167902857142857 x − 0.00922380952380963
R² =0.6
0.998724625491193
2 10 0.1599
3 20 0.3049 0.4
4 30 0.4975 0.2
5 40 0.6704
0
6 50 0.8305 0 10 20 30 40 50 60
X (Konsentrasi)

Berdasarkan kurva diatas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan
absorbansi, dengan koefisien korelasi (r) untuk vitamin C sebesar 0,9992. Nilai r ≥ 0,97 maka
nilai dari koefisien kolerasi masih dapat diterima dan hasil kurva kalibrasi yang didapat pada
penelitian ini memenuhi syarat.
Presisi
No. Absorbansi (x) x - x̅ (x - x̅ )2 SD %RSD
1. 0,4573 0,0011 0,00000121
2. 0,4580 0,0018 0,00000324
3. 0,4577 0,0015 0,00000225
0,0016 0,35%
4. 0,4560 -0,0002 0,00000004
5. 0,4544 -0,0018 0,00000324
6. 0,4542 -0,002 0,000004
∑x = 2,7376 ∑= 0,00001308
x̅ = 0,4562

Hasil uji presisi dilakukan pengukuran menggunakan


persamaan regresi y = 0,017x – 0,0193 dengan r =
0,9992. Penentuan presisi dilakukan replikasi sebanyak
6 kali pada konsentrasi 100 ppm. Hasil uji presisi
ditunjukkan dengan nilai %RSD yang tidak lebih dari
5%.
No Konsentrasi Absorbansi Rata-rata %Recover
y
1 80% 0,8416
0,8414 0,8415 105,4%
0,8415
2 100% 0,8606
0,8604 0,8605 110,3%
0,8605
3 120% 0,8668

akur
0,8669 0,8668 112,1%
0,8667

asi
Dengan adanya penambahan larutan standar
vitamin C sebanyak 0,4; 0,5 dan 0,6 ml pada
konsentrasi 80%, 100%, dan 120% maka pada
panjang gelombang 263,5 nm akan terjadi
peningkatan absorbansi. Nilai absorbansi tersebut
dimasukkan kedalam persamaan linier y = 0,017x
– 0,0193 kemudian dihitung dengan rumus
%recovery lalu didapat hasil yaitu 105,4 %, 110,3
% dan 112,1 %.
Penentuan kadar vitamin C pada
No
sampel Sampel Absorbansi Rata-rata Kadar vitamin C
(mg/gr)
0,6941
Ekstrak Daun 69,97 mg/gr
1 0,6945 0,6944
Kari Muda
0,6946
0,4436
Ekstrak Daun
2 0,4411 0,4435 45,58 mg/gr
Kari Tua
0,4458

Kadar Vitamin C dalam suatu sampel ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis
yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan y = ax + b, sehingga berdasarkan
perhitungan diperoleh kadar vitamin C pada sampel daun kari muda dan tua berturut-turut
yaitu sebesar 67,97 mg/gr dan 45,58 mg/gr.
kesimpulan
1. Hasil kandungan vitamin C pada daun kari tua dan muda
yang diuji dengan uji kualitatif menunjukkan hasil yang
positif yang ditandai dengan warna betadin yang berkurang
kurang lebih 3 menit, perubahan warna biru tua dengan
penambahan larutan metilen biru dan membentuk endapan
coklat dengan penambahan larutan KMnO 4.
2. Pemeriksaan secara kuantitatif dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 263,5
nm menunjukkan bahwa kadar vitamin C pada daun kari
muda adalah sebesar 69,97 mg/gr dan daun kari tua adalah
sebesar 45,58 mg/gr. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kandungan vitamin C ekstrak daun kari muda lebih banyak
daripada ekstrak daun kari tua.
terimak
asih

Anda mungkin juga menyukai