Anda di halaman 1dari 71

Manajemen Kesehatan

Masyarakat
OUTLINE
Definisi Manajemen dan manajemen kesehatan
Perencanaan (macam-macam perencanaan dan
Perencanaan dalam Organisasi)
Pengorganisasian (Prinsip, Bentuk, Proses Fungsi
Pengorganisasian, dan Struktur Organisasi)
Pengawasan dan pengarahan (Objek, Metode dan Proses)
Evaluasi (Langkah-langkah Kegiatan evaluasi program
kesehatan)
Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat
MANAJEMEN
Manajemen adl pencapaian tujuan2 yg telah ditentukan menggunakan orang
lain (Robbert D. Tery)
Manajemen adl proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan
dan diawasi (Ensyclopedia of Science)
Manajemen adl proses yg dilakukan oleh 1 orng/ lebih utk mengkoordinasikan
kegiatan2 orng lain guna mencapai hasil tidak dapat dilakukan oleh 1 orng
(Evancevich, 1989)
MANAJEMEN
Manajemen secara umum adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang
lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur
para petugas kesehatan dan non kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan
MANAJEMEN
Manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen
umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat .
Yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan
kesehatan masyarakat
Item Manajemen
Kesehatan
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan dan pengawasan
Evaluasi
1. PERENCANAAN
Merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut.
Perencanaan Kesehatan
Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan pemahaman sistem
dengan baik
Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi
Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk
mencapai hari depan yang lebih baik.
Macam Perencanaan
A. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
1. rencana jangka panjang, berlaku 10-25 th
2. rencana jangka menengah, berlaku 5-7 th
3. rencana jangka pendek, berlaku 1 th
Macam Perencanaan
B. Dilihat dari tingkatannya
1. Rencana induk, lebih menitikberatkan kebijakan organisasi.
Mempunyai tujuan jangka panjang dan ruang lingkup yang luas.
2. Rencana operasional, lebih menitikberatkan pada pedoman atau
petunjuk dalam melaksanakan suatu program
3. Rencana harian, rencana yang bersifat rutin.
Macam Perencanaan
C. Ditinjau dari ruang lingkupnya
1. Rencana strategis: berisi kebijakan tujuan jangka panjang
dan waktu pelaksanaan yg lama
2. Rencana taktis: rencana yg berisi uraian yg bersifat jangka
pendek, mudah menyesuaikan kegiatan2nya asal tujuan
tidak berubah.
3. Rencana menyeluruh: rencana yg mengandung uraian
secara lengkap dan menyeluruh
4. Rencana terintegrasi: rencana yang mengandung uraian
yang bersifat terpadu. Misal: dengan program lain di luar
kesehatan
Perencanaan Dalam
Organisasi
Perencanaan dlm suatu organisasi adalah suatu proses mulai dari
1. Identifikasi masalah
2. penentuan prioritas masalah,
3. Rencana Kegiatan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi.
1. Identifikasi masalah
Sumber masalah kesmas diperoleh dari:
a. laporan2 kegiatan dari program2 kesehatan yg ada
b. surveilance epidemiologi/pemantauan penyebaran penyakit
c. survei kesehatan yg khusus diadakan untuk memperoleh masukan
perencanaan kesehatan
d. hasil kunjungan lapangan supervisi, dsb
2. Menetapkan prioritas masalah
Pemilihan prioritas dg 2 cara:
a. teknik skoring
memberikan nilai terhadap masalah tersebut dg
menggunakan ukuran, antara lain:
1. prevalensi penyakit/besarnya masalah
2. berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh
masalah tersebut.
3. meningkatnya prevalensi
4. keinginan masy untuk menyelesaikan msalah
tersebut
5. Keuntungan sosial yang diperoleh bila maslah
tersebut diatasi
6. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
7. Sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan
untuk mengatasi masalah termasuk tenaga
kesehatan.
b. Teknik non skoring
1.Delphi technique: masalah didiskusikan oleh
sekelompok orang dengan keahlian yang sama
2.Delbeq technique : penetapan prioritas masalah
didiskusikan mell diskusi kelompok dg peserta tidak
sama keahliannya.
3.Rencana Kegiatan
Uraian tentang kegiatan2 yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan2
yang telah ditetapkan.
3 tahap pokok yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
penilaian.
4. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan/program tersebut
5. Evaluasi
suatu uraian tentang kegiatan yg telah dilakukan untuk menilai sejauh mana
tujuan tersebut telah dicapai
2. Pengorganisasian
ORGANISASI =ORGANON (YUNANI) = ALAT.

Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”


mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih”

James D. Mooney mengatakan bahwa : Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama


untuk mencapai tujuan bersama

Menurut Dimock, organisasi adalah : “organisasi adalah perpaduan secara


sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan
Dari pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa setiap organisasi harus memiliki EMPAT unsur
dasar, yaitu :
=> Orang-orang (sekumpulan orang),
=> Kerjasama,
=>Tujuan yang ingin dicapai,
=> Kepemimpinan

Jadi organisasi merupakan sarana untuk


melakukan kerjasama antara orang-orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama, dengan
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Pengertian Organisasi
Organisasi mencakup dua segi :
1. Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok
fungsional ketika proses manajemen berlangsung.

2. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku


hubungan antar manusia secara efektif sehingga dapat
bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan
pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan
memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian
tujuan.

20
Prinsip-Prinsip Organisasi
• Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan
demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,
organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit mempunyai tujuan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

• Prinsip Skala Hirarkhi.


Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan sampai
pelaksana, sehingga mempertegas pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi
secara keseluruhan.

• Prinsip Kesatuan Perintah.


Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Mempunyai kemampuan menjalankan pekerjaannya, seperti
pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.
Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi pengambilan
keputusan, hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban,
serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi. Penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan
dari organisasi. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks)
contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan
berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga
karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga
organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,
atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena
adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.
Bentuk-bentuk Organisasi
Berdasarkan suatu jumlah pemegang pimpinan
organisasi, ada 2 bentuk pokok :
1. Bentuk Tunggal
Bentuk ini biasanya terdapat pada organisasi yang masih
sederhana. Pimpinan berada di satu orang, kekuasan,
pengawasan dan tanggung jawab. Kebaikannya masalah
dapat diputuskan cepat.
2. Bentuk Komisi
Organisasi yang mempunyai pipmpinan berupa sebuah
dewan yang terdiri dari beberapa orang. Bentuk ini banyak
dipakai organisasi yang mempunyai tugas membuat
peraturan atau pertimbangan.

24
Bentuk-bentuk Organisasi
Berdasarkan sifatnya organisasi dibagi
menjadi 2 :
1. Organisasi informal, yaitu keseluruhan hubungan serta
interaksi perorangan dan penggolongan ke dalam
kelompok yang lebih kecil dari anggota organisasi itu.
2. Organisasi formal, yaitu suatu bentuk perkumpulan yang
dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu,
yang di dalamnya tercakup sistem kerja sama dari dua
orang atau lebih. Contoh : partai politik, perkumpulan
sosial, perusahaan, sekolah,dll.

25
Bentuk-bentuk Organisasi
Berdasarkan Tujuannya:
1.Organisasi Publik
2.Organisasi Privat
Organisasi Publik
Istilah publik berasal dari bahasa Latin “of people” (yang berkenaan
dengan masyarakat). Sasaran organisasi publik ditujukan kepada
masyarakat umum.
Organisasi publik adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan
pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan
kedudukannya.
Organisasi Privat
Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah).
Sasaran organisasi publik ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari
masyarakat secara umum.
Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk
menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari
kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan
hukum pasar.
Perbedaan Org Publik-Privat
NO Indikator Organisasi Publik Organisasi Privat

1 Tujuan Non laba laba

2 Produk yang dihasilkan Publics goods Privat goods

3 Cara pengambilan demokratis Strategis bisnis


keputusan
4 Ukuran kinerja Social welfare efisiensi

5 Misi organisasi “melakukan “untung rugi”


kebaikan”
6* Sumber Pendanaan ( Biasanya )APBN/D* Pribadi/bersama
Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu suatu proses penyesuaian struktur
organisasi dengan tujuan, sumber daya dan lingkungannya.

Struktur organisasi yaitu susunan dan hubungan antar


komponen- komponen, bagian dan posisi
Struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan
menunjukkan tingkat spesialisasi dari suatu pekerjaan, serta
menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisasi dan
memperlihatkan hubungan pelaporannya.

30
Konsep Dasar Pengorganisasian
Dalam fungsi pengorganisasian, Pemimpin mengalokasikan keseluruhan
sumber daya organisasi dan lingkungan yang melingkupinya sesuai dengan
rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi
tertentu.
Langkah-langkah Proses
Pengorganisasian
Ernest Dale dalam Stoner James, A.F.
langkah proses pengorganisasian :
1. Perincian pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Pembagian kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok.

32
Langkah-langkah Proses
Pengorganisasian
3. Mengelompokkan aktivitas yang sama secara logis
menjadi departemen-departemen dan skema kerja
sama.
4. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang
harmonis.
5. Membantu efektivitas organisasi dan mengambil
langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan
atau meningkatkan efektivitas.

33
Proses Pengorganisasian
Perincian Pekerjaan

Pembagian Pekerjaan

Departementalisasi

Koordinasi Pekerjaan

Monotoring dan Reorganisasi

34
Fungsi Pengorganisasian
Kejelasan ekspektasi kerja
Menghindari overlapping kerja-tugas
Mengetahui arus aktivitas kerja
Menentukan saluran2 komunikasi
Mekanisme koordinasi
Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam
organisasi (hierarchy)
Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam
organisasi atau koordinasi (coordination)
Aspek Koordinasi dan Tiga Variasi Ketergantungan
Antara Unit-unit Organisasi
Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan usaha
bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam
usaha pencapaian tujuan.

Kebutuhan terhadap koordinasi bergantung pada jenis


tugas yang dilakukan sub unit yang melakukannya. Bila
tugas-tugas itu membutuhkan arus informasi antar unit,
maka yang terbaik adalah tingkat koordinasi yang tinggi.

37
Tiga Ketergantungan antar Unit-unit
Organisasi
Menurut James D. Thompson dalam Stoner
James A.F., sebagai berikut :

1. Ketergantungan yang dikelompokan (pooled


interdependence).
Ketergantungan ini terjadi bila unit-unit organisasi
tidak saling tergantung untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari, tetapi sering bergantung pada
prestasi dengan kelangsungan hidup seluruh
organisasi.

38
Tiga Ketergantungan antar Unit-unit
Organisasi
2. Ketergantungan sekuensial (sequential
interdependence).
Suatu unit organisasi harus melakukan aktivitasnya
terlebih dahulu sebelum unit lain dapat bertindak.
3. Ketergantungan timbal balik (reciprocal
interdependence).
Unit-unit yang saling behubungan memberi dan
menerima kegiatan sehari-hari dan aliran informasi
yang terjadi akan timbal balik.

39
PENGERTIAN
STRUKTUR ORGANISASI
Menurut Prof.Organisasi
Struktur Komaruddin dalam Kamus Ensiklopedia Manajemen :
adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi dan hubungan-
hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan.

Menurut Winardi dalam bukunya “ Teori Organisasi & Pengorganisasian”

Struktur suatu Organisasi


adalah spesifikasi dari aktivitas-aktivitas kerja serta menunjukkan
bagaimana fungsi atau aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan satu sama
lain dalam suatu organisasi tersebut”.
PENGERTIAN
Wisnu dan Nurhasanahdalam bukunya ” Teori Organisasi”,

Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal tentang hubungan tugas


dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan
mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan organisasi”

Robbins dalam bukunya ”Teori Organisasi”

Struktur Organisasi,
mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokkan , dan dikoordinasikan secara formal.
STRUKTUR Organisasi
Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas
kekuasaan dan tanggung jawab serta
hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan
administrasi organisasi tersebut, yaitu :
1. Bentuk line (lurus/hierarki)
2. Bentuk staf atau fungsional
3. Bentuk gabungan staf dan line
4. Bentuk organisasi sistem panitia

42
Bentuk Line
Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan dan tanggung
jawab berjalan dari pipmpinan sampai bawah, yaitu para
pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan
berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga
hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan
dilaksanakan secara langsung (face to face).

43
Organisasi line

pembagian tugas dan wewenang terdapat


perbedaan yang tegas antara pimpinan dan
pelaksanaan. Keuntungan: pengambilan
keputusan cepat, kesatuan arah&perintah lebih
terjamin serta pengawasan&koordinasi lbh mudah.
Organisasi LINE
Bentuk Line
MANAGER
(Pemimpian)

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Administrasi dan
Keuangan

Mesin Bahan Pabrik Promosi Penjualan Anggaran Administrasi

Buruh Buruh

46
Bentuk Staf
Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi
fungsional. Pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan
melalui para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan
bidang keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai
kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap
pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak
memerintah secara langsung,wewenangnya memberi
saran dan nasihat.

47
Organisasi staff

Tidak ada garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran staf
bukan sekedar pelaksana tetapi staf berperan sebagai pembantu
pimpinan.

Keuntungan: keputusan dapat lbh baik karena dipikirkan oleh


sekelompok kalangan ahli.
Organisasi STAF
Bentuk Staf PIMPINAN
(Direktur)

Bagian Bagian Bagian Bagian


Perdagangan Urusan Teknik Perencanaan Kepegawaian

Proyek A Proyek B Proyek C

50
Bentuk Gabungan
Staf dan Line
Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di
pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk
memberikan nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-
kesatuan tertentu.

Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai


fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk
langsung memerintah para pekerja atau meminta
tanggung jawab mereka.

51
Organisasi lini dan staff
merupakan gabungan antara organisasi lini dan organisasi staf. Dalam
organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan
wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan dengan baik.
Keuntungan:
keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh
sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat
dukungan dan bantuan dari staf
Gambar
Organisasi Lini dan staf
Bentuk Staf&line
MANAGER

Kepala Bagian
Kepala Bagian X Produksi Kepala Bagian Y

R.C. I.C. T.C. D.C.

G.B. S.B. INS R.B.

KARYAWAN

54
Bentuk Organisasi
Sistem Panitia
Panitia adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu
kelompok yang mendapat kepercayaan untuk beberapa
hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas
atau waktu tidak terbatas.

Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai


penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila sebagai
pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia
berkedudukan sebagai line.

55
Faktor-faktor Penentu Struktur
Organisasi
Faktor-faktor penentu struktur organisasi menurut
Alfred D. Chandler :
1. Teknologi
Bentuk teknologi yang digunakan suatu perusahaan akan
mempengaruhi organisasi di perusahaan tersebut.
2. Manusia
Membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan
mereka dan kecenderungan lingkungan kerjanya.
3. Ukuran dan Struktur
Ukuran dan organisasi secara menyeluruhan atau sub unitnya
mempengaruhi organisasi bila ukurannya membesar dicapai suatu
titik ketika perusahaan terpaksa melakukan desentralisasi
pengambilan keputusan.

56
Lima Unsur yang Digunakan Kerangka
Menganalisis Struktur Organisasi
1. Spesialisasi aktivitas
Pembagian kerja dan departementisasi, spesifikasi tugas-tugas perorangan
dan kelompok kerja di seluruh organisasi dan penyatuan tugas-tugas ke
dalam unit kerja.
2. Standarisasi aktivitas
Prosedur untuk menjamin kelayakdugaan (predictability) aktivitas sehingga
sama dan konsisten.
3. Koordinasi aktivitas
Prosedur mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam organisasi.
4. Hierarki dan struktur wewenang
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi
kekuasaan atau wewenang pengambilan keputusan.
5. Ukuran unit kerja mengacu pada ruang lingkup kegiatan dan jumlah pegawai
dalam suatu kelompok kerja.

57
BENTUK PIRAMIDA

58
BENTUK HORIZONTAL

59
BENTUK VERTIKAL

60
ORGANISASI MATRIKS

GENERAL MANAGER

Riset dan Pengendalian Uji dan Administrasi Pembelian Manufaktur Rekayasa


Pengembangan Kualitas Jaminan Kontrak

Manajer Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Proyek A dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi Manufaktur

Manajer Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Proyek B dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi Manufaktur

Kelompok Riset Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Manajer
dan Pengendalian Tes dan Kontrak Pembelian Rekayasa
Proyek C Manufaktur
Pengembangan Kualitas Jaminan Administrasi

61
3. Pengawasan dan
AdaPengarahan
3 hal yang diperhatikan:
a.Objek pengawasan: hal2 yg harus diawasi dlm
pelaksanaan suatu rencana
- kuantitas dan kualitas program, yaitu barang& jasa yg
dihasilkan oleh kegiatan/program
- biaya program, yaitu hasil yang diperoleh dari
pelayanan dan keuntungan kegiatan/pelayanan.
- pelaksanaan program,yaitu pengawasan thdp waktu,
tempat& proses pelaksanaan.
- hal-hal yang bersifat khusus, ditetapkan oleh pimpinan
atau manajer.
b. Metode pengawasan:
- melalui kunjungan langsung/observasi thdp objek yg diawasi
- melalui analisis thdp laporan2 yg masuk
- melalui pengumpulan data/informasi yg ditujukan lgsng thd objek2
pengawasan
- melalui tugas&tanggung jawab para petugas khususnya pimpinan
c. Proses pengawasan
- menyusun rencana pengawasan
- melakukan kegiatan pengawasan sesuai rencana yg disusun
- menginterpretasi/menganalisis hasil-hasil pengawasan. Hasil pengawasan
berupa dokumen, foto-foto, hasil rekaman
- menarik kesimpulan dan tindak lanjut dari pengawasan tersebut.
4. Evaluasi Program
Kesehatan
Evaluasi thdp proses pelaksanaan program kesehatan. Seperti tenaga,
dana, fasilitas.
Evaluasi hasil program utk menilai sejauh mana program tersebut
berhasil. Misal: meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu2
hamil yg memeriksakan kehamilannya
4. Evaluasi Program
Kesehatan
Evaluasi dampak program utk menilai sejauh mana program itu
mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masy.
Cth: menurunnya angka kematian bayi, meningkatnya status gizi anak
balita, menurunnya angka kematian ibu.
Langkah Kegiatan Evaluasi
Program Kesehatan
Menetapkan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yg
akan di evaluasi
Menetapkan kriteria yg digunakan dlm menentukan
keberhasilan program yg akan dievaluasi
Menetapkan cara/metode evaluasi yg digunakan
Melaksanakan evaluasi, mengolah dan analisis
data/hasil pelaksanaan evaluasi
Menentukan keberhasilan program yg dievaluasi
Menyusun rekomendasi/ saran utk tindakan lebih
lanjut terhadp program berikutnya.
Sistem Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Ada 3 bentuk pelayanan kesehatan:
a.Pelayanan kesehatan tingkat pertma
pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yg sangat dibutuhkan oleh
oleh sebagian besar masyarakat. Bersifat pelayanan rawat jalan, bentuk
pelayanan adl puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling.
Lanjutan….
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua
pelayanan kesehatan lebih lanjut yg memerlukan
perawatan inap dan memerlukan tenaga2 spesialis
misal: rumah sakit tipe C dan D
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
pelayanan kesehatan yang bersifat lebih komplek
dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga2 super
spesialis
Misal: rumah sakit tipe A dan B
Tugas
Membuat makalah individu terkait manajemen kesehatan di puskesmas
dan rumah sakit.
Isi: pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka.
Font: times new roman, 11, Spasi 1,5
Dikumpulkan maks 1 minggu setelah materi manajemen kesehatan
selesai
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai