Metodologi Penelitian Pengabdian
Metodologi Penelitian Pengabdian
Repoter:XXX
A.Pengertian Metodologi
Secara harfiah istilah Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
“metodos” dan “logos”. Kemudian kata “metodos” terdiri atas 2 suku kata
yakni “metha” yang artinya melewati atau melalui “hodos” yang artinya cara
atau jalan.
Metode artinya sebuah jalan yang dilewati untuk mencapai tujuan.
Sedangkan “logos” berarti ilmu. Jadi Metodologi adalah cara atau ilmu-ilmu
yang dipakai untuk menemukan kebenaran menggunakan penelusuran
dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari
realitas apa yang dikaji.
Ilmu terdiri dari 4 prinsip yaitu:
1.Orde (keteraturan)
2.Determinismee (sebab-musabab)
3.Parsimoni (kesederhanaan)
4.Empirisme (pengalaman yang bis
Dari prinsip-prinsip tersebut maka terdapat banyak jalan untuk dapat
menemukan kebenaran. Metodologi adalah sebuah tata cara yang menentukan
proses penelusuran apa yang ingin digunakan.
Metodologi juga merupakan suatu analisis teoritis tentang sebuah metode atau
cara. Penelitian merupakan sebuah penyajian yang sistematis dengan tujuan
untuk meningkatkan jumlah pengetahuan.
Metodologi adalah analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan pada
bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-
prinsip yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini mencakup konsep
seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Metodologi juga merupakan studi tentang metode, pertimbangan filosofis dan
analitis dasar untuk, kesesuaian dan batas logis dari berbagai pendekatan dan
perspektif pada penelitian itu sendiri.
*Perbedaan Metode dan Metodologi
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan secara ringkas perbedaan metode dan
metodologi yaitu :
~Berdasarkan Etimologi
a.Metode (method) berarti metode atau cara.
b.Metodologi terdiri dari dua suku kata yaitu method dan logos yang artinya
adalah ilmu tentang metode
~Berdasarkan Pengertian
a.Metode adalah “prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan
sesuatu, terutama untuk mencapai tujuan tertentu.
b.Metodologi adalah “prosedur ilmiah yang didalamnya termasuk
pembentukan konsep, preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk
metode itu sendiri.
~Berdasarkan Sifat
a.Metode bersifat khusus.Metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari
keseluruhan yang dibahas dalam metodologi.
Metodologi bersifat umum.
b.Metodologi merupakan sistem panduan untuk memecahkan persoalan,
dengan komponen spesifiknya adalah bentuk, tugas, metode, teknik dan
alat.
B.Metodologi Penelitian
A.Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secaraseksama untuk mencapai suatu tujuan."
Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganis asi
untuk menyelidiki masalah tertentu yang nmemerlukan jawaban.
Penelitian sendiri berasal dari kata bahasa inggris yang terdiri dari
dua kata re yang berarti lagi atau kembali dan search yang berarti mencari
atau menguji secara cermat dan hati-hati untuk mencoba atau
membuktikan. Secara bersama-sama dua kata tersebut (research) berarti
studi atau penyelidikan yang dilakukan secara hati- hati, sistematis, sabar
dalam satu bidang pengetahuan. yang dilakukan untuk menemukan fakta
atau prinsip.
B.Metodologi Penelitian Menurut Para Ahli
Ternyata memiliki kegunaan yang luar biasa dalam dunia penelitian. Jika
selama ini metodologi penelitian hanya untuk kepentingan akademis, ternyata
solusi atau hasil penelitian secara akademis, dapat memberikan solusi dan
perubahan banyak ranah.
a.Penelitian Murni : Mengembangkan Teori
Kegunaan penelitian murni sebagai penelitian dasar yang sering digunakan
untuk mengembangkan teori yang sudah ada menjadi lebih komprehensif dan
lebih lengkap. Penelitian murni ini berbeda dengan penelitian terapan.
b.Penelitian terapan : Memecahkan Masalah pada Kehidupan Praktis
Penelitian terapan adalah metodologi penelitian yang mendasarkan pada
tingkat kegunaannya. Penelitian ini lebih fokus pada memecahkan masalah
pada kehidupan praktis.
c.Penelitian aksi : Membuat Tindakan Khusus Sesuai Dengan Teori
Penelitian aksi ini adalah penelitian yang ditujukan untuk membuat
tindakan khusus sesuai dengan teori. Jadi telaah teoritis inilah yang
dijadikan acuan atau pencarian solusi atas permasalahan yang ada.
Jadi memang metodologi tidak hanya sebagai pemecah masalah yang
sifatnya studi kasus dan akademis. Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan permasalahan yang dialami oleh masyarakatan.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, penmbuktian dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
Yang dimaksud dengan metode disini adalah pola atau sistem tindakan
yang akan dilakukan ataupun urutan atau tahapan-tahapan yang perlu dalam
menjalankan kegiatan pengabdian pengabdian pada masyarakat. Adapun
tahapan-tahapan yang perlu diikuti adalah sebagai berikut;
1.Analisa suatu masyarakat
Ini merupakan awal yang amat penting yang tidak sepatutnya dilompati,
sebab memang kegiatan pengabdian pada masyarakat harus dimulai dari niat
untuk membantu masyarakat. Tahap ini dapat dilakukan dengan dua sub-
tahapan yang terbagi lagi menjadi beberapa kemungkinan.
Pertama: menentukan halayak sasaran apakah;
1.Masyarakat luas secara keseluruhan;
2.Komunitas tertentu;
3.Khalayak atau organisasi tertentu;
4.Orang-orang tertentu dalam masyarakat.
5.Penentuan kelompok sasaran itu tidak selalu mudah: sering-sering harus
dilakukan secara bertahap.
Kedua: menentukan bidang permasalahan yang akan dianalisis, apakah itu:
1.Komprehensif artinya mencoba menemukan melihat dan mempelajari
keseluruhan masalah yang dihadapi oleh khalayak sasaran. Ini memerlukan
pendekatan secara multidisipliner.
2.Secara terbatas, artinya hanya terbatas pada satu atau dua bidang
permasalahan saja.
2.Identifikasi masalah. Hasil dari kerja analisis yang mencakup
sasaran dan bidang permasalahan tadi ialah dapat ditemukannya
dan kemudian dapat dirumuskannya permasalahan yang dihadapi
oleh kelompok sasaran yang terpilih. Dalam tahap ini sasaran yang
akan ditangani melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat nanti.
Makin konkrit perumusan masalahnya, semakin baik lah hasil yang
akan dicapai dalam perencanaan ini.
3.Menentukan tujuan kerja secara spesifik. Pada tahap ini harus dapat
ditentukan "kondisi baru" mana yang ingin dihasilkan melalui kegiatan
pengabdian nantinya. Dengan kata lain perubahan yang diinginkan.
Seandainya perubahan itu dapat dikuantifikasi kan akan membuat tujuan
kerja itu lebih jelas, kalau pun tidak ukuran kuantitatif pun dapat diterima.
Yang penting dapat dibedakan antara kondisi sekarang dan kondisi baru yang
ingin dicapai dengan kegiatan pengabdian itu.
4.Rencana pemecahan masalah. Masalah yang sudah diidentifikasi perlu
dipecahkan dan sekaligus mencapai tujuan (kondisi baru) yang telah
ditetapkan. Semua itu perlu direncanakan dalam tahap ini, yang terdiri dari
sub-tahapan, yaitu:
1.Mencari alternatif pemecahan masalah.
2.Memilih salah satu alternatif yang terbaik.
Adanya 2 sub-tahapan itu perlu diperhatikan, karena bila tidak maka
seseorang cenderung untuk loncat pada ide pertama yang muncul, dengan
anggapan bahwa ide itu adalah satu-satunya alternatif dan satu-satunya cara
yang terbaik. Masing-masing alternatif tentunya memiliki kekuatan dan
kelemahannya; dan setelah itu ditimbang-timbang dengan memperhatikan
situasi kelompok sasaran dan kondisi calon-calon pelaksanaannya, maka
dapatlah dipilih satu alternatif yang terbaik.
5.Pendekatan sosial. Yang dimaksud adalah pendekatan terhadap
masyarakat sasaran. Prinsipnya ialah bahwa masyarakat sasaran harus
dijadikan subjek dan bukan objek dari kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini. Untuk ini masyarakat harus sebanyak mungkin dan sejauh
mungkin dilibatkan dalam kegiatan, termasuk dalam proses perencanaan.