Lapkas Dry Eyes Dan Glaukoma Kronik - Salsabila Dwi Mulya
Lapkas Dry Eyes Dan Glaukoma Kronik - Salsabila Dwi Mulya
Pasien telah di diagnosa Konjungtivitis Dry Eye sejak tahun 2016 dan Glaukoma sejak 5 bulan
yang lalu, tetapi tidak rutin kontrol karena tidak ada keluhan yang mengganggu, hingga 2 minggu yang lalu
akhirnya pasien mulai merasa tidak nyaman dan kembali datang untuk kontrol. Pasien memiliki alergi
terhadap obat Ranitidin, dan saat ini pasien menggunakan kacamata minus disertai kamacata baca.
Mata Pasien
OD OS
Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga
Riwayat Dry Eyes : (+) sejak 2016 (-)
Riwayat Glaukoma : (+) sejak mei 2021 (-)
Riwayat Trauma : (-) (-)
Riwayat Hipertensi : (+) (-)
Riwayat Diabetes : (-) (-)
Riwayat Jantung : (+) (-)
Riwayat Alergi : (+) Ranitidin (-)
Riwayat Penyakit Lain : (-) (-)
Pemeriksaan Status
Fisik Generalis
Keadaan Umum : Baik Kepala : Normocephal
Kesadaran : Compos mentis Mata : di Status Oftalmologi
Tekanan Darah : 156/90 Telinga : Simetris, sekret (-)
Nadi : 85 x/menit Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)
Pernapasan : 20 x/menit Tenggorokan : Faring hiperemis (-), T1/T1
Suhu : 36,6 oC Leher : Pembesaran KGB (-)
Status Generalis (2)
Thoraks
Inspeksi : Pergerakan dada simetris keadaan statis dan dinamis, jejas (-
Palpasi : Fremitus vokal dan taktil simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-.
Jantung : Bunyi jantung I dan II reguler. Murmur (-). Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung, benjolan (-), kemerahan (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT < 2detik
Status Lokalis (Oftalmologi)
OD OS
Bola mata bergerak ke segala arah PERGERAKAN BOLA MATA Bola mata bergerak ke segala arah
dengan baik, nyeri saat mata bergerak dengan baik, nyeri saat mata bergerak
(-) (-)
Normal, tumbuh teratur, sikatrik (-) SUPRA SILIA Normal, tumbuh teratur, sikatrik (-)
Edema (-), hiperemis (-), entropion (-), PALPEBRA SUPERIOR Edema (-), hiperemis (-), entropion (-),
ekstropion (-), trikiasis (-) ekstropion (-), trikiasis (-)
Edema (-), hiperemis (-), entropion (-), PALPEBRA INFERIOR Edema (-), hiperemis (-), entropion (-),
ekstropion (-), trikiasis (-) ekstropion (-), trikiasis (-)
Edema (-), hiperemis (-), hordeolum (-), KONJUNGTIVA TARSALIS Edema (-), hiperemis (-), hordeolum (-),
tumor (-) SUPERIOR tumor (-)
Edema (-), hiperemis (-), hordeolum (-), KONJUNGTIVA TARSALIS Edema (-), hiperemis (-), hordeolum (-),
tumor (-) INFERIOR tumor (-)
OD OS
Injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (-), KONJUNGTIVA BULBI Injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (-),
sekret (-) sekret (-), nevus (+)
Jernih, sikatrik (-), ulkus (-), infiltrat (-) KORNEA Jernih, sikatrik (-), ulkus (-), infiltrat (-)
Warna coklat, kripti baik, sinekia IRIS Warna coklat, kripti baik, sinekia anterior
anterior & posterior (-) & posterior (-)
Bulat, isokor 3mm, tepi regular, PUPIL Bulat, isokor 3mm, tepi regular,
RCL/RCTL (+) RCL/RCTL (+)
Jernih, shadow test (-) LENSA Jernih, shadow test (-)
Refleks fundus (+), papil sara optik warna SEGMEN POSTERIOR Refleks fundus (+), papil sara optik warna
oranye-bulat-tegas, eksudat (-), rasio (OFTALMOSKOPI DIREK) oranye-bulat-tegas, eksudat (-), rasio
arteri vena 2:3, edema retina (-), arteri vena 2:3, edema retina (-),
perdarahan retina (-), cup disc ratio < 0,5, perdarahan retina (-), cup disc ratio < 0,5,
refleks fovea (+) refleks fovea (+)
22,5 mmHg TIO 21,3 mmHg
Pasien telah di diagnosa Konjungtivitis Dry Eye sejak tahun 2016 dan Glaukoma sejak 5 bulan
yang lalu, tetapi tidak rutin kontrol karena tidak ada keluhan yang mengganggu, hingga 2 minggu yang lalu
akhirnya pasien mulai merasa tidak nyaman dan kembali datang untuk kontrol. Pasien memiliki alergi
terhadap obat Ranitidin, dan saat ini pasien menggunakan kacamata minus disertai kamacata baca.
Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien 156/90 mmHg dan pada pemeriksaan
oftalmologis didapatkan TIO OD 22,5 mmHg dan OS 21,3 mmHg. Untuk pemeriksaan lainnya dalam batas
normal
Diagnosis Tatalaksana
Glaukoma Kronis dan Dry Eyes Non Medikamentosa:
Menjelaskan penyakit yang dialami
Kontrol tekanan darah
Medikamentosa
Protagenta 6 x 1 tetes ODS /hari
Prognosis Timolol Maleat 0,5% 2 x 1 tetes ODS /hari
Latanoprost 1 x 1 tetes ODS /hari
Quo ad Vitam : Bonam
Konsul dengan Sp.PD
Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Bonam
Tinjauan Pustaka
Dry Eyes dan Glaukoma Kronis
Definisi
GLAUKOMA KONJUNGTIVITIS DRY EYES
Yunani glaukos = hijau kebiruan, kesan warna = keadaan keringnya permukaan kornea-konjungtiva
tersebut pada pupil penderita. Ditandai dengan karena berkurangnya fungsi air mata. apabila epitel
meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf kornea rusak penurunan ketajaman penglihatan,
optik, dan menciutnya lapang pandang perforasi kornea, dan kebutaan
.
Etiologi
GLAUKOMA KONJUNGTIVITIS DRY EYES
↑ produksi cairan mata oleh badan siliar Defisiensi komponen lemak air mata
↓ pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik Defisiensi kelenjar air mata
mata atau celah pupil Defisiensi komponen musim
Faktor risiko ras, jenis kelamin, usia, jenis/ tipe Akibat penguapan yang berlebihan
glaukoma, adanya riwayat glaukoma dalam Karena parut pada kornea atau menghilangnya
keluarga, adanya penyakit yang mempengaruhi mikrovili kornea
vaskular
Klasifikasi Glaukoma
Primer
Berdasarkan Etiologi Sekunder
Kongenital
Terapi Glaukoma
Air mata buatan
selamanya
Terima Kasih!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik