Anda di halaman 1dari 22

PROTOKOL UJI STABILITAS

BERDASARKAN
ICH,WHO D A N CPOB

KELOMPOK 7
PA NDUAN UJI STABILITAS

Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk


bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakteristiknya sama
dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (WHO)
TUJUAN UJI STABILITAS → memberikan bukti tentang kualitas API
atau bervariasi dengan waktu dibawah pengaruh berbagai faktor
lingkungan seperti suhu, kelembapan dan cahaya. (WHO)
Tujuan:
Untuk memberikan bukti mengenai bagaimana mutu bahanbaku atau
produk berubah sepanjang waktu karena adanya berbagai faktor
lingkungan seperti suhu, kelembaban dan cahaya. (CPOB)
UJI STABILITAS MENURUT ICH
PANDUAN STABILITAS YANG SUDAH DIFINALISASI DAN
DIADOPSI

Menurut W H O Q1A tidak sesuai untuk digunakan secara universal karena


tidakmemperhatikan iklim ekstrim di banyak negara.
IKLIM DUNIA
Q1A(R2)
STABILITY TESTING OF NEW DRUG SUBSTANCES AND
PRODUCTS

 Indonesia termasuk kedalam Zona IV (benua Asia), dimana secara umum::


 Uji jangka panjang → 30°C ± 2°C/ 65% r.h. ± 55 r.h. selama 12 bulan
 Uji dipercepat → 40°C ± 2°C/ 75% r.h. ± 55 r.h. selama 6 bulan
 Perubahan bermakna pada uji dipercepat:

 Kehilangan 5% potensi dari kadar


– awal suatu bets  Gagal memenuhi spesifikasi
penampilan dan sifat-sifat fisika
 Bila hasil urai > nilai batas spesifikasi
seperti : warna, pemisahan fasa,
 Produk melewati batas pHnya resuspensibilitas, penghantaran
 Disolusi melewati batas spesifikasi per aktuasi, caking, pengerasan
dsb
– untuk 12 tablet/kapsul
Kondisi Penyimpanan BAF dan Sediaan Obat Secara
Umum (a) Refrigerator (b) Freezer (c) Dibawah -20°C
(d)
a)
b)

c)

d)
Q1B
PHOTOSTABILITY TESTING OF NEW DRUG
SUBSTANCES AND PRODUCTS
 Pengujian dilakukan pada:
 bahan berkhasiat
 produk formulasi diluar kemasan langsung
 sediaan jadi dalam kemasan langsung jika ada gejala fotostabilitas
 sediaan jadi dalam kemasan yang akan dipasarkan

PENGUJIAN
 Bahan aktif : 2 fase yaitu degradasi stress dan uji konfirmasi
 Sediaan farmasi : produk diekspose penuh, produk dalam kemasan primer,produk
dalam kemasan dipasarkan
–S U M B E R C A H AYA
 Sesuatu yang = D65 (outdoor datlight)/ID63 (Indoor indirect daylight) : emisi
standar (lampu fluorescensi buatan daylight, kombinasi uv dan visible) ; xenon
atau lampu metal (halida) dengan filter glass : 320 nm
 Ekspose terhadap kedua lampu : lampu fluorescence putih dan fluorescence
uv dekat dari 320-400 nm, energi maks 350-370 nm dan output = 320-360
nm dan pada 360-400 nm
UJI STABILITAS MENURUT W H O

 Menurut W H O
Q1A tidak sesuai untuk digunakan secara universal karena tidak memperhatikan
iklim ekstrim di banyak negara.
Dokumen hanya berlaku untuk obat baru dan bentuk sediaannya, tidak
memperhatikan obat dan sediaan yang sudah beredar di negara-negara anggota
W H O (establish).

DOKUMEN W H O
 Annex 10 in the World Health Organization (WHO) Technical Report Series,
No. 1010, 2018 (Stability testing of active pharmaceutical ingredients and
finished pharmaceutical products)
REKOMENDASI DOKUMEN W H O
 Untuk produk yg dipasarkan secara global diuji menurut kondisi zona iklim IV
 Real time dengan kondisi sedekat mungkin dengan keadaan sistem distribusi
(minimal 12 bulan)
 Pengujian dilakukan pada 3 bets kecuali jika bahan aktif sudah dikenal cukup stabil. Bets harus
representative mewakili proses manufaktur dan dibuat dalam skala pilot atau skala produksi
penuh.
 Bets produksi harus pula duji, setiap bets selang 1 tahun untuk formulasi yang stabil; untuk
produk yg profil stabilitasnya diketahui, satu bets setiap 3-5 tahun kecuali perubahan besar dari
produk misalnya formula atau proses/ metode manufaktur.
 Bets untuk uji stabilitas harus merinci: nomor bets, tanggal manufaktur, ukuran bets, kemasan dsb.
 Pengambilan sampel untuk produk baru:
 Studi real time: 0, 6, 12, 24 dan 36 bulan atau >
 Studi dipercepat: 0, 1, 2, 3, 6 bulan atau >
 Metode analisis harus divalidasi
 Suatu produk dinyatakan stabil jika tidak menunjukkan degradasi bermakna, tidak
terjadi perubahan fisika, kimia, mikrobiologi, sifat biologi, dan produk tetap dalam batas
spesifikasi release/simpan.
 Report studi harus termasuk informasi desain studi, hasil dan kesimpulan, evaluasi stabilitas,
rekomendasi untuk kondisi penyimpanan dan usia guna terkait dengan formulasi tertentu
dan metode produksi.
 Uji stabilitas real time harus tetap dilanjutkan sampai usia guna yang diusulkan tercapai.
PERNYATAAN PADA ETIKET
 Disimpan dalam kondisi normal (kering, ventilasi baik, suhu 15-25°C atau tergantung kondisi
zana iklim – sampai 30°C). Bau dari luar kontaminasi dan intensitas cahaya tidak boleh ada.
 Disimpan antara 2-8°C (dengan pendinginan, no freezing) → refrigerator
 Disimpan dibawah 8°C dengan pendinginan
 Simpan dalam freezer pada suhu -5°C s.d -20°C
 Disimpan <-18°C dalam freezer

Persyaratan tambahan:
 Terlindung dari cahaya atau simpan di tempat kering dapat digunakan (bukan untuk
mengaburkan masalah stabilitas)
 Tambahan untuk sediaan tertentu untuk penggunaan dan periode penyimpanan: Sesudah
produk dibuka, diencerkan (Stability in use dan hold time)
UJI STABILITAS MENURUT CPOB
Dengan uji ini, dimungkinan ditetapkannya:
1. Cara penyimpanan produk (yang direkomendasikan)
2. Periode uji ulang
3. Masa edar bahan baku aktif atau produk (expired date)
4. Kelebihan jumlah yang perlu ditambahakan ke dalam suatu formulasi produksi
suatu obat (faktor perkalian)
CARA PENGUJIAN
Pengujian Jangka Panjang Pengujian Dipercepat
 Pengujian dilakukan pada kondisi  Pengujian dilakukan pada kondisi
penyimpanan normal penyimpanan tidak normal (ekstrim)
 Pengujian terbagi dalam beberapa  Lama periode pengujian 3-6 bulan
interval:  Pengujian terbagi dalam sedikitnya 4
 Minimum setiap tiga bulan pada tahun interval waktu dengan kondisi yang
pertama diperberat seperti temperature,
 Setiap enam bulan untuk tahun kedua kelembaban dan paparan cahaya
 Selanjutnya sekali setiap tahun  Hasil pengujian kemudian diekstrapolasi
 Lama periode pengujian ditentukan kedalam kondisi penyimpanan normal
oleh masa edar yang diperkirakan dan di dapat data stabilitas produk
bagi produk obat tersebut
On-going stability In-use stability study
 Post marketing – 1 batch per  Produk yang direkonstitusi mis. injeksi, sirup kering
strength per product per year  Bulk pack, multi-dose
 Lakukan studi stabilitas jangka  Lakukan uji stabilitas di periode akhir
panjang sesuai pedoman atau pada daluwarsa produk

Follow-up study (FUS) Retained sample


 Studi surveillance untuk studi
 Lakukan studi stabilitas stabilitas:
dipercepat dalam periode
minimal 3 bulan sesuai  Disimpan pada ambient suhu dan RH yang dipantau
pedoman  Lakukan uji stabilitas pada periode 12,
24, 36 bulan sampai ED
Uji Stabilitas
Obat
Tradisional

Kelompok 2
Uji Stabilitas Obat Tradisional

– Regulasi terkait stabilitas : Guideline ASEAN Annex V-


– BPOM belum mengeluarkan guideline stabilitas obat tradisional namun
sudah ada draft yang mengacu pada ASEAN Guideline Annex V
– Jenis Uji Stabilitas
– Kondisi Penyimpanan Uji Stabilitas
– Frekuensi Pengujian
– Spesifikasi/Parameter Pengujian
– Annex v Asean Guideline On Stability Study and Shelf-Life Of Tradisional
Medicine 2016
Jenis Uji Kondisi Penyimpanan Frekuensi Pengujian
Uji stabilitas jangka panjang 30˚C + - 2 ˚C/ 75% RH +- 5% RH - Setiap 3 bulan pada tahun (bulan ke 0,3,6,9, 12)
(Long Term) - Setiap 6 bulan pada tahun kedua (bulan ke 18 dan
24)
- Satu kali tiap tahun hingga waktu simpan yang
ditentukan

Uji dipercepat (accelerated) 40˚C +- 2 ˚C / 75 % RH +- 5% RH Min 3 waktu pengujian, termasuk awal an akhir,
misalnya bulan ke 0,3 dan 6 untuk lama pengujian 6
bulan

Anda mungkin juga menyukai