Anda di halaman 1dari 43

Elemen-Elemen

Pra-Produksi

Menulis Skrip Dokumenter


Menulis Skrip Film Pendek
Menulis Skrip Video Klip

Ilma Saakinah Tamsil M.Comm


Tahap-Tahap Membuat Karya Audio
Visual
a. Pra-produksi  tahap awal sebelum memulai syuting.

Elemen dasarnya adalah menyiapkan skrip sebagai dasar


sebuah sinematografi.

Ide menulis skrip ; pengalaman, surat kabar, cerita, berita,


TV, radio, drama, novel, cerpen, lagu, puisi dll .

Ingat..! Penulisan skrip untuk TV/film tidak sama menulis


untuk media lainnya.
Tahap-Tahap Membuat Karya Audio
Visual
Gunakan kata-kata yang simple, boleh gunakan slang, tapi
harus direct to the point.

Skrip dalam sinematografi dibedakan menjadi :

1.Video (visual, grafik, spesial effect, judul, ukuran shot,


skrip harus diketik, dialog dalam double spasi dan
halaman)

2.Audio (dialog, musik, sound effect dan pergerakan aktor)


b. Produksi  tahap kedua setelah pra-produksi. Pada
tahap ini kegiatan syuting dijalankan.

Lakukan latihan, kemudian action sebelum recording. Jika


perlu, gunakan tripod untuk kamera. Selalu silent pada saat
recording dijalankan. Ikuti panduan skrip pada saat
syuting.
c. Post-produksi  tahap terakhir yang dijalankan setelah
syuting berakhir. Pada tahap ini proses editing, mixing,
dubbing & subtitling akan dijalankan.

Cara editing : lihat semua shot. Pilih shot yang baik


(terutama memenuhi syarat action dan kamera). Bangun
cerita shot demi shot berdasarkan skrip/storyboard. Jika
sudah selesai, tambahkan judul, tulisan, musik/sound
effect sesuai keperluan program.
ELEMEN-ELEMEN PRA PRODUKSI
Ada beberapa pekerjaan pada pra produksi yaitu:
a. Pemilihan Style ; pemilihan style film/documenter/PSA
yang akan dibuat harus sesuai dengan kemampuan skill
dan budget yang tersedia.
b.Pemilihan Tema dan Ide Cerita ; tema merupakan garis
besar visual yang akan kita buat yang dapat dilakukan
secara brain storming. Misalnya documenter, ghotic,
comedy, PSA, drama dll.
ELEMEN-ELEMEN PRA PRODUKSI
Setelah mendapatkan tema, buat sinopsis. Perhitungkan
budget, feel, skill, referensi dan peralatan.

Setelah sinopsis selesai, buat skrip, skenario, story board.

Jadilah seorang director script yang tugasnya cukup


penting yaitu memudahkan sutradara selama pelaksanaan
produksi dalam efesiensi waktu dan juga akurasi dalam
memvisualisasikan skrip
Skrip ; dasar dari sebuah TV produksi ataupun film yang
dibuat berdasarkan rencana/acuan pembuatan produk
audio-visual

Skenario ; naskah yang sudah diberi karakterisasi dan


adegan yang disuguhkan kepada para pemain dan team
produksi

Komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan


dialog. Aksi merujuk kepada “apa yang kita lihat” dan
dialog merujuk kepada “apa yang dituturkan oleh aktor”
Skenario terdiri dari analisa pesan, karakter, setting,
property dan wardrobe. Skenario tidak hanya digunakan
dalam film, tetapi juga di program televisi.

Tulisan standar untuk skenario adalah


courier ukuran 12. Beberapa program komputer
yang dibuat khusus untuk membuat skenario antara lain :
Celtx, DramaScript, Final Draft, Movie Outline 3.0,
FiveSprockets, Montage, dll.
Istilah-istilah penting!
ACTION = Perintah sutradara saat pengambilan gambar atau
sebagai gerak laku pemeran yang terjadi dalam suatu adegan.

BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak


sangat dekat. Misalnya gambar seorang manusia, yang diambil
bagian bola matanya saja.

CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat.


Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja.
COMMERCIAL BREAK = Jeda yang biasnya di isi dengan
iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan saat jeda ini
dengan memberikan suspense pada cerita sebelum commercial
break agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita tanpa
berpindah ke channel lain.

CREDIT TITLE = Penayangan nama semua orang yang


terlibat dalam pembuatan sinetron/film
CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat tapi kembali
ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh :
seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mall,
CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut
yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang
menangis tadi, transisinya kita pakai CUT BACK TO.

CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat,


misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi
bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga
kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.
DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar
menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya.
Dissolve biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah
mimpi, mengenang masa lalu/flash back, membayangkan
sesuatu yang akan terjadi.

DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario


yang nantinya diucapkan oleh aktor. Dialog harus mewakili
peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.
DURATION = waktu tayang, biasanya sudah termasuk
commercial break. Durasi yang umum adalah 30 menit untuk
sinetron, serial komedi. Durasi 60 menit untuk sinetron,
drama. Durasi 90 menit untuk cerita lepas.

ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH


artinya pengambilan gambar secara penuh yang diambil dari
jarak jauh. Misalnya : kita ingin memasuki setting sebuah
kamar RS, terlebih dahulu kita tayangkan ESTABLISH gedung
RS secara keseluruhan.
EXT = EXTERIOR, biasanya dalam skenario di tulis pada deretan
judul scene untuk menunjukkan keterangan tempat di luar
ruangan.

FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara


lambat.

FADE IN = Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara


lambat. Penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan
untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari
malam ke pagi, hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun,
dapat juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan
lokasi.
FLASH BACK = Kilas balik. Dapat menunjukkan kemunduran

waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu

beberapa saat sebelumnya.

FREEZE = Menghentikan aksi/bertahan pada posisi akhir

adegan. Biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di

mana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita. Akhir cerita

ini biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga

akan terjadi suspense bagi penonton.


INSERT = Sisipan adegan pendek/singkat tapi penting di dalam
sebuah scene. Misalnya : adegan beberapa orang berbicara di
dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip
dan menguping pembicaraan mereka. Walau setting berubah,
kita tidak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip,
cukup dengan INSERT saja.

INTERCUT = Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke


adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya :
adegan telepon; dua setting yang bergantian ditampilkan bisa
menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si
penelepon dan orang yang ditelepon.
INT. = INTERIOR, penulisannya dalam skenario sama dengan
EXT., tapi ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam
ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya:
EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/dalam mobil.
Bisa juga dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah
rumah.

LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh.


Biasanya harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan
terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya.
MAIN TITLE = Judul cerita. Dalam penulisan skenario
biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser dan
dilanjutkan dengan penayangan credit titles.

MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan


berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang
berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Misalnya : seorang
sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya
dulu bersama mantan kekasihnya.
RATING = Survey jumlah penonton yang menyaksikan
tayangan di TV. Survey ini dilakukan oleh sebuah lembaga
bernama AC NIELSON yang sudah diakui kredibilitasnya oleh
masyarakat pertelevisian di Indonesia. Rating tinggi berarti
tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan
PH/Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila rating
rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak
merugikan produksi.

SCENE = Adegan ; bagian terkecil dari sebuah cerita.

SCENARIO = Skenario.
SCREENPLAY = Scenario/ Skenario.

SEQUENCE = Babak ; kumpulan dari beberapa adegan.

SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari


biasanya. Biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang
sangat dramatis. Misalnya : adegan seorang tokoh ditembak dari
belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan dibuat slow motion agar
lebih menyentuh perasaan penontonnya.
SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan

istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara

manusia dan ilustrasi musik. Misalnya : suara telepon berdering,

bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan dsb.

SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu

layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertikal atau horizontal.

Bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang

menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.


TEASER = Adegan gebrakan ditampilkan pada pembukaan

cerita yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan

kelanjutan cerita. Teaser bisa berupa sebuah scene/adegan baru

yang diciptakan oleh penulis skenario, bisa juga cuplikan adegan

paling menarik/konflik utama yang sudah ada dalam skenario.

VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak kelihatan

di gambar. Misal : terdengar orang berbicara dari ruang sebelah.

Atau bisa juga orangnya kelihatan, suaranya terdengar, tapi

bibirnya tidak bergerak, seolah berbicara dalam hati.


Langkah Membuat Skenario Film Dokumenter

 Menentukan tema ; mencari tema film dokumenter bisa


kita dapat dari surat kabar, radio, televisi, atau media
apapun sebagai inspirasi. Setelah menemukan tema yang
tepat, kita harus menggali konflik yang ingin ditonjolkan.

 Menuliskan film statement ; penulisan ide ke dalam


bentuk storyboard sebagai panduan lapangan. Untuk
menulis film statement, kita harus menyelesaikan
penulisan skenario.
Langkah Membuat Skenario Film Dokumenter

 Membuat treatment/outline ; berupa skrip.

 Mencatat shooting ; yaitu shooting list berupa kejadian


apa saja yang ingin kita dapatkan serta shooting schedule
berupa jadwal pengambilan gambar untuk film

 Editing skrip ; dalam prosesnya, mungkin kita harus


melakukan editing untuk menyesuaikan dengan keadaan
di lapangan atau kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Latihan !
• Membuat skrip dokumenter
Langkah Membuat Skenario Film Pendek

 Pelajari aturan penulisan ; judul, font, ukuran kertas,


format scene heading dll.

 Pengembangan cerita ; adalah ide utama agar cerita dapat


dikembangkan secara keseluruhan. Kemudian kerangka
cerita juga menjadi garis besar jalannya cerita. Kemudian
ke bagian isi. Jika sudah selesai, sebaiknya dibaca lagi
untuk memeriksa bagian-bagian yang kurang.
Langkah Membuat Skenario Film Pendek

 Durasi ; film pendek pada umumnya menceritakan


sebuah cerita yang singkat namun tidak terkesan buru-
buru ataupun lompat dari satu bagian ke bagian lainnya.
Biasanya durasi film pendek tidak lebih dari 10 menit.
Dan skrip yang dibuat untuk film pendek biasanya
sekitar 8 halaman.
Langkah Membuat Skenario Film Pendek

 Tulis cerita yang mudah di realisasikan ; pertimbangkan


semua adegan yang dapat direalisasikan. Jika terlalu sulit
divisualkan, pertimbangkan. Misalnya adegan kebakaran,
gempa bumi dsb.

 Buat/cari kisah yang menarik ; agar cerita dapat


tersampaikan dengan baik kepada penonton. Misalnya : ada
konflik berat yang harus diselesaikan namun ada dilema
yang dipertaruhkan/pilihan sulit oleh tokoh utamanya
Langkah Membuat Skenario Film Pendek

 Perhatikan klise ; jangan membuat ide cerita yang sudah


ditulis banyak orang. Kita bisa menulis cerita yang
familiar dengan kita dan tentunya dengan sentuhan yang
menarik untuk ditonton.
Naskah film terdiri dari:

1. Title Page  judul


Naskah film terdiri dari:

2. Scene Heading  merupakan sebuah petunjuk


dimulainya suatu naskah. Kata yang digunakan
yaitu “EXT. — ” (cerita berlangsung di luar
ruangan) dan “INT. — (cerita berlangsung di dalam
ruangan). Kemudian diikuti nama sebuah tempat
yang harus ditulis dengan huruf kapital.
Naskah film terdiri dari:

3. Action  biasanya ditulis 2 baris dibawah Scene


Heading. Action adalah gambaran yang
menceritakan apapun yang akan terlihat dalam
adegan film dan selalu pada keadaan sekarang
(Present Time).

4. Dialogue  merupakan segala sesuatu yang


dibicarakan oleh tokoh atau karakter.
Naskah film terdiri dari:

5. Parenthetical  adalah keterangan yang menjelaskan


segala sesuatu yang dilakukan oleh karakter atau
tokoh.

6. Transition  sebuah deskripsi pendek untuk


menjelaskan bahwa cerita berpindah dari scene ke
scene lain.

Misalnya CUT TO, DISSOLVE TO, INTERCUT WITH


atau INTERCUT BETWEEN. Sedangkan pada akhir
cerita biasanya FADE OUT, IRIS OUT, dll.
Latihan !
• Membuat skrip Video Klip
Latihan !
• Membuat skrip film pendek
Thank You
• Pertemuan selanjutnya : Elemen-elemen
produksi (camera/kamera)

Anda mungkin juga menyukai

  • BAJU
    BAJU
    Dokumen4 halaman
    BAJU
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • Surat Perjanjian Siswa
    Surat Perjanjian Siswa
    Dokumen1 halaman
    Surat Perjanjian Siswa
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • Proposal LDKS SMK
    Proposal LDKS SMK
    Dokumen8 halaman
    Proposal LDKS SMK
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • SURAT REKOMENDASI Kip Kuliah Sekolah
    SURAT REKOMENDASI Kip Kuliah Sekolah
    Dokumen3 halaman
    SURAT REKOMENDASI Kip Kuliah Sekolah
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • Dean
    Dean
    Dokumen2 halaman
    Dean
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • Media Ekspresi
    Media Ekspresi
    Dokumen2 halaman
    Media Ekspresi
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • Dispen
    Dispen
    Dokumen2 halaman
    Dispen
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • Anugrah
    Anugrah
    Dokumen2 halaman
    Anugrah
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat
  • A4 Jadwal Tahun Ajaran 2023-2024
    A4 Jadwal Tahun Ajaran 2023-2024
    Dokumen2 halaman
    A4 Jadwal Tahun Ajaran 2023-2024
    SMK Al-Mukhtariyah Bayongbong
    Belum ada peringkat