Ingat..! Penulisan skrip untuk TV/film tidak sama menulis
untuk media lainnya. Tahap-Tahap Membuat Karya Audio Visual Gunakan kata-kata yang simple, boleh gunakan slang, tapi harus direct to the point.
Skrip dalam sinematografi dibedakan menjadi :
1.Video (visual, grafik, spesial effect, judul, ukuran shot,
skrip harus diketik, dialog dalam double spasi dan halaman)
2.Audio (dialog, musik, sound effect dan pergerakan aktor)
b. Produksi tahap kedua setelah pra-produksi. Pada tahap ini kegiatan syuting dijalankan.
Lakukan latihan, kemudian action sebelum recording. Jika
perlu, gunakan tripod untuk kamera. Selalu silent pada saat recording dijalankan. Ikuti panduan skrip pada saat syuting. c. Post-produksi tahap terakhir yang dijalankan setelah syuting berakhir. Pada tahap ini proses editing, mixing, dubbing & subtitling akan dijalankan.
Cara editing : lihat semua shot. Pilih shot yang baik
(terutama memenuhi syarat action dan kamera). Bangun cerita shot demi shot berdasarkan skrip/storyboard. Jika sudah selesai, tambahkan judul, tulisan, musik/sound effect sesuai keperluan program. ELEMEN-ELEMEN PRA PRODUKSI Ada beberapa pekerjaan pada pra produksi yaitu: a. Pemilihan Style ; pemilihan style film/documenter/PSA yang akan dibuat harus sesuai dengan kemampuan skill dan budget yang tersedia. b.Pemilihan Tema dan Ide Cerita ; tema merupakan garis besar visual yang akan kita buat yang dapat dilakukan secara brain storming. Misalnya documenter, ghotic, comedy, PSA, drama dll. ELEMEN-ELEMEN PRA PRODUKSI Setelah mendapatkan tema, buat sinopsis. Perhitungkan budget, feel, skill, referensi dan peralatan.
Setelah sinopsis selesai, buat skrip, skenario, story board.
Jadilah seorang director script yang tugasnya cukup
penting yaitu memudahkan sutradara selama pelaksanaan produksi dalam efesiensi waktu dan juga akurasi dalam memvisualisasikan skrip Skrip ; dasar dari sebuah TV produksi ataupun film yang dibuat berdasarkan rencana/acuan pembuatan produk audio-visual
Skenario ; naskah yang sudah diberi karakterisasi dan
adegan yang disuguhkan kepada para pemain dan team produksi
Komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan
dialog. Aksi merujuk kepada “apa yang kita lihat” dan dialog merujuk kepada “apa yang dituturkan oleh aktor” Skenario terdiri dari analisa pesan, karakter, setting, property dan wardrobe. Skenario tidak hanya digunakan dalam film, tetapi juga di program televisi.
Tulisan standar untuk skenario adalah
courier ukuran 12. Beberapa program komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario antara lain : Celtx, DramaScript, Final Draft, Movie Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll. Istilah-istilah penting! ACTION = Perintah sutradara saat pengambilan gambar atau sebagai gerak laku pemeran yang terjadi dalam suatu adegan.
BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak
sangat dekat. Misalnya gambar seorang manusia, yang diambil bagian bola matanya saja.
CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat.
Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. COMMERCIAL BREAK = Jeda yang biasnya di isi dengan iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan saat jeda ini dengan memberikan suspense pada cerita sebelum commercial break agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita tanpa berpindah ke channel lain.
CREDIT TITLE = Penayangan nama semua orang yang
terlibat dalam pembuatan sinetron/film CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh : seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mall, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, transisinya kita pakai CUT BACK TO.
CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat,
misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama. DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dissolve biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu/flash back, membayangkan sesuatu yang akan terjadi.
DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario
yang nantinya diucapkan oleh aktor. Dialog harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita. DURATION = waktu tayang, biasanya sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum adalah 30 menit untuk sinetron, serial komedi. Durasi 60 menit untuk sinetron, drama. Durasi 90 menit untuk cerita lepas.
ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH
artinya pengambilan gambar secara penuh yang diambil dari jarak jauh. Misalnya : kita ingin memasuki setting sebuah kamar RS, terlebih dahulu kita tayangkan ESTABLISH gedung RS secara keseluruhan. EXT = EXTERIOR, biasanya dalam skenario di tulis pada deretan judul scene untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan.
FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara
lambat.
FADE IN = Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara
lambat. Penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun, dapat juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi. FLASH BACK = Kilas balik. Dapat menunjukkan kemunduran
waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu
beberapa saat sebelumnya.
FREEZE = Menghentikan aksi/bertahan pada posisi akhir
adegan. Biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di
mana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita. Akhir cerita
ini biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga
akan terjadi suspense bagi penonton.
INSERT = Sisipan adegan pendek/singkat tapi penting di dalam sebuah scene. Misalnya : adegan beberapa orang berbicara di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Walau setting berubah, kita tidak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip, cukup dengan INSERT saja.
INTERCUT = Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke
adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya : adegan telepon; dua setting yang bergantian ditampilkan bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon. INT. = INTERIOR, penulisannya dalam skenario sama dengan EXT., tapi ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/dalam mobil. Bisa juga dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.
LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh.
Biasanya harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. MAIN TITLE = Judul cerita. Dalam penulisan skenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.
MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan
berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Misalnya : seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. RATING = Survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di TV. Survey ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Rating tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila rating rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan produksi.
SCENE = Adegan ; bagian terkecil dari sebuah cerita.
SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari
biasanya. Biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya : adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan dibuat slow motion agar lebih menyentuh perasaan penontonnya. SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan
istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara
manusia dan ilustrasi musik. Misalnya : suara telepon berdering,
bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan dsb.
SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu
layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertikal atau horizontal.
Bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang
menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.
TEASER = Adegan gebrakan ditampilkan pada pembukaan
cerita yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan
kelanjutan cerita. Teaser bisa berupa sebuah scene/adegan baru
yang diciptakan oleh penulis skenario, bisa juga cuplikan adegan
paling menarik/konflik utama yang sudah ada dalam skenario.
VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak kelihatan
di gambar. Misal : terdengar orang berbicara dari ruang sebelah.
Atau bisa juga orangnya kelihatan, suaranya terdengar, tapi
bibirnya tidak bergerak, seolah berbicara dalam hati.
Langkah Membuat Skenario Film Dokumenter
Menentukan tema ; mencari tema film dokumenter bisa
kita dapat dari surat kabar, radio, televisi, atau media apapun sebagai inspirasi. Setelah menemukan tema yang tepat, kita harus menggali konflik yang ingin ditonjolkan.
Menuliskan film statement ; penulisan ide ke dalam
bentuk storyboard sebagai panduan lapangan. Untuk menulis film statement, kita harus menyelesaikan penulisan skenario. Langkah Membuat Skenario Film Dokumenter
Membuat treatment/outline ; berupa skrip.
Mencatat shooting ; yaitu shooting list berupa kejadian
apa saja yang ingin kita dapatkan serta shooting schedule berupa jadwal pengambilan gambar untuk film
Editing skrip ; dalam prosesnya, mungkin kita harus
melakukan editing untuk menyesuaikan dengan keadaan di lapangan atau kebutuhan-kebutuhan lainnya. Latihan ! • Membuat skrip dokumenter Langkah Membuat Skenario Film Pendek
Pelajari aturan penulisan ; judul, font, ukuran kertas,
format scene heading dll.
Pengembangan cerita ; adalah ide utama agar cerita dapat
dikembangkan secara keseluruhan. Kemudian kerangka cerita juga menjadi garis besar jalannya cerita. Kemudian ke bagian isi. Jika sudah selesai, sebaiknya dibaca lagi untuk memeriksa bagian-bagian yang kurang. Langkah Membuat Skenario Film Pendek
Durasi ; film pendek pada umumnya menceritakan
sebuah cerita yang singkat namun tidak terkesan buru- buru ataupun lompat dari satu bagian ke bagian lainnya. Biasanya durasi film pendek tidak lebih dari 10 menit. Dan skrip yang dibuat untuk film pendek biasanya sekitar 8 halaman. Langkah Membuat Skenario Film Pendek
Tulis cerita yang mudah di realisasikan ; pertimbangkan
semua adegan yang dapat direalisasikan. Jika terlalu sulit divisualkan, pertimbangkan. Misalnya adegan kebakaran, gempa bumi dsb.
Buat/cari kisah yang menarik ; agar cerita dapat
tersampaikan dengan baik kepada penonton. Misalnya : ada konflik berat yang harus diselesaikan namun ada dilema yang dipertaruhkan/pilihan sulit oleh tokoh utamanya Langkah Membuat Skenario Film Pendek
Perhatikan klise ; jangan membuat ide cerita yang sudah
ditulis banyak orang. Kita bisa menulis cerita yang familiar dengan kita dan tentunya dengan sentuhan yang menarik untuk ditonton. Naskah film terdiri dari:
1. Title Page judul
Naskah film terdiri dari:
2. Scene Heading merupakan sebuah petunjuk
dimulainya suatu naskah. Kata yang digunakan yaitu “EXT. — ” (cerita berlangsung di luar ruangan) dan “INT. — (cerita berlangsung di dalam ruangan). Kemudian diikuti nama sebuah tempat yang harus ditulis dengan huruf kapital. Naskah film terdiri dari:
3. Action biasanya ditulis 2 baris dibawah Scene
Heading. Action adalah gambaran yang menceritakan apapun yang akan terlihat dalam adegan film dan selalu pada keadaan sekarang (Present Time).
4. Dialogue merupakan segala sesuatu yang
dibicarakan oleh tokoh atau karakter. Naskah film terdiri dari:
5. Parenthetical adalah keterangan yang menjelaskan
segala sesuatu yang dilakukan oleh karakter atau tokoh.
6. Transition sebuah deskripsi pendek untuk
menjelaskan bahwa cerita berpindah dari scene ke scene lain.
Misalnya CUT TO, DISSOLVE TO, INTERCUT WITH
atau INTERCUT BETWEEN. Sedangkan pada akhir cerita biasanya FADE OUT, IRIS OUT, dll. Latihan ! • Membuat skrip Video Klip Latihan ! • Membuat skrip film pendek Thank You • Pertemuan selanjutnya : Elemen-elemen produksi (camera/kamera)