Presentation-PIN2020-FP717-dr MAULA N GAHARU SPS
Presentation-PIN2020-FP717-dr MAULA N GAHARU SPS
Hal tersebut disebabkan oleh kepatuhan terhadap Obat Anti Tuberkulosa (OAT), resistensi obat,
kegagalan obat masuk sawar darah otak dan kejadian reaksi paradoksikal. (2)
Reaksi paradoksikal adalah terjadinya penambahan manifestasi klinis atau perburukan dari gambaran pencitraan
radiologis otak selama periode pemberian OAT yang optimal dan bukan karena hal terkait obat. (3)
Reaksi paradoksikal ditemukan pada 4,5%-28% kasus (1) dan dalam tatalaksana meningitis TB (MTB) menjadi sesuatu yang
penting diwaspadai karena dapat mempengaruhi ketepatan diagnosis.
Reaksi paradoksikal berupa tuberkuloma serebral sering terjadi pada pasien HIV dewasa, namun tidak
demikian pada anak HIV-negatif.(1,4) Berikut laporan kasus reaksi paradoksikal pada anak HIV-negatif.
LAPORAN KASUS
CT kepala +
1 bulan kraniotomi
kontras
1 minggu 1 bulan meropenem 7 bulan 1 bulan
kloramfenikol
OAT
Laki-laki, 14 tahun
2 bulan kejang dan demam
SMRS 1 jam SMRS
HIV negative
CD4 291 sel/mikroL
Kultur : kuman (-) 12-30
Ko. Gilut bulan
Ko. Jantung VP Shunt PA: Sel ganas (-)
LCS rutin: infeksi
DISKUSI
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi mycobakterium
Tuberculosa yang dapat menyebabkan masalah serius manifestasi klinis
dalam hal morbiditas maupun mortalitas.(5) tersering penurunan
kesadaran dan bangkitan
Reaksi paradoksikal pertama kali dilaporkan Choremis dkk tahun 1955 pada (22%), hemiparesis
gambaran paru dari anak dalam terapi OAT. Sekitar 2 dekade kemudian, (18%), sefalgia (13%),
Thrush dan Barwick melaporkan reaksi paradoksikal pada kasus TB saraf gangguan visus dan
pusat.(4) Angka kejadian reaksi paradoksikal lebih sering pada kasus TB non- paresis nervus troklearis
pulmoner (25%) daripada TB pulmoner (<1%).(5) (9%), sisanya sebanyak
4% berupa nyeri
Reaksi paradoksikal adalah terjadinya penambahan manifestasi klinis atau
pinggang bawah, paresis
perburukan dari gambaran pencitraan pada periode pemberian OAT yang optimal
nervus abdusen dan
dan bukan karena hal terkait obat.(8) Hal tersebut akibat adanya respon inflamasi
ataxia.(5)
berlebih dari sistim imun dengan antigen kuman dalam periode pemberian OAT.
(2,3,4,5,8)
1. Kalita J, Prasad S, Misra UK. Predictor of Paradoxical Tuberculoma in Tuberculous Meningitis. The International Journal of
Tuberculosis and Lung Disease 2014;18:486-491
2. Shah Ira, Borse Shilpa. Paradoxical Tuberculoma after Completion of Antituberculous Treatment. Tropical Medicine and Health
2012;40:15-17
3. Mandour C, Laaguili J, Gazzaz M, Brahim EM. Paradoxical Tuberculoma Complicating tuberculous Meningitis:About Two Cases.
Indian J Neurosurg 2016;
4. Ozer M, Ozsurekci Y, Cengiz AB dkk. A Case of Tuberculous Meningitis with paradoxical response in a 14-year-old Boy. Case Report
in Infectious Disease 2016.
5 Tai Sharon ML, Nor Hazman M, Kadir Khairul AA dkk. Paradoxical Manifestation is Common in HIV-negative Tuberculous Meningitis.
Medicine 2016;95:1-10
6. Ritarwan K. Aspek Klinis dan Penatalaksanaan Meningitis Tuberkulosa. Neurona 2011;28:
7. Vinny PW, Vishnu VY. Tuberculous meningitis: a Narrative review. Journal of Current Research in Scientific Medicine 2019;5:13-22
8. Ira Shah. Paradoxical Appearance of Intracranial Tuberculoma in a Child with Tuberculous Meningitis. Journal of Tropical Pediatrics
2005;51:191-193.
9. Roosy Aulakh, Sanya Chopra. Pediatric Tubercular Meningitis: A Review. 2019
10. Ahmetgjekaj I, Muqaj SK, Lascu LC, Bondari S, Bondari A. Paradoxical Growth of Optochiasmatic Tuberculoma during the
Treatment of Tuberculous Meningitis. Current Health Science Journal 2014;40: