Anda di halaman 1dari 71

Disusun Oleh : Kelompok 4

Anisa Ulfa Ardiyanti Awalia Nur Baeti Isharyani Marcella Anggraini Nanda Devita Mulia Retno Anggraeni Ririn Febrina Sri Yuniautami Ulfaniah Utik Anjarningrum Widia Pradesa

DEFINISI

Pre-Eklampsia = Keracunan Kehamilan = Toksemia


Suatu kondisi yang dialami ibu hamil tapi tidak terjadi pada wanita yang tidak hamil Ditandai dengan 1. Meningkatnya tekanan darah (hipertensi) 2. Edema 3. Protein urine melebihi 0,3 g/dl

Hipertensi terjadi sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tahanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Edema = Penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, biasanya BB , serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka Proteinuria terjadi karena pada preeklampsia permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat

Penyakit ini umumnya timbul dalam trimester ke-3 kehamilan atau setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Bisa berhubungan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada janin meliputi restriksi pertumbuhan dan abruptio plasenta (Shennan & Chappell,2001).

PER (Pre-eklampsia ringan) Tandanya : TD : 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang,
atau kenaikan diastolik 15 mmHg / lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg / lebih. PEB (Pre-eklampsia berat) Tandanya : Tekanan darah 160/100 mmHg sistolik atau >110mmHg diastolik.

Peningkatan morbiditas dan mortilitas ibu dan janin sesuai dengan preeklampsia. Dinegara maju penyakit ini merupakan penyebab kematian maternal (kaunitz et al., 1985; Doh, 1996).

Penyebabnya belum diketahui secara pasti Banyak teori yang dikemukakan para ahli belum ada jawaban yang memuaskan
Teori yang sekarang dipakai adalah teori isthemik placenta Namun teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini.

Penelitian menunjukkan sumber masalah adalah kemungkinan terletak pada plasenta. Untuk beberapa alasan: Plasenta menjadi hipoksik diawal kehamilan dan melepas toksik perusak sel endotelium yang melapisi pembuluh darah cairan meninggalkan ruang intravaskuler dan merangsang aktivitas faktor koagulan yang akan kadar trombosit dan memajankan otot polos arteri pada substansi vasoaktif vasospasme dan hipertensi.

Vasokonstriksi merupakan dasar patogenesis Preeklampsia Vasokonstriksi menimbulkan peningkatan total perifer resisten dan menimbulkan hipertensi. Adanya vasokonstriksi juga akan menimbulkan hipoksia pada endotel setempat, sehingga terjadi kerusakan endotel, kebocoran arteriole disertai perdarahan mikro pada tempat endotel.

Pada pre-eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air
Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat arteriole glomerulus

Jika semua arteriole dalam tubuh mengalami spasme TD , sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigen tercukupi.
Kenaikan BB mungkin disebabkan karena penimbunan air yang belebihan dalam ruangan interstisial karena retensi air dan garam disebabkan oleh arteriole sehingga terjadi perubahan pada glomerolus.

vasokonstriksi arteri spiralis terjadinya penurunan perfusi uteroplasenter yang selanjutnya akan menimbulkan maladaptasi plasenta Hipoksia/anoksia jaringan merupakan sumber reaksi hiperoksidase lemak, sedangkan proses hiperoksidasi itu sendiri memerlukan peningkatan konsumsi oksigen, sehingga dengan demikian akan mengganggu metabolisme di dalam sel Peroksidase lemak adalah hasil proses oksidase lemak tak jenuh yang menghasilkan hiperoksidase lemak jenuh.

Peroksidase lemak merupakan radikal bebas Bila keseimbangan antara peroksidase terganggu, (peroksidase dan oksidan lebih dominan), akan timbul keadaan yang disebut stess oksidatif

Pada preeklampsia serum anti oksidan kadarnya menurun dan plasenta menjadi sumber terjadinya peroksidase lemak.

Pada wanita hamil normal, Serumnya mengandung transferin, ion tembaga dan sulfhidril yang berperan sebagai antioksidan yang cukup kuat
Peroksidase lemak beredar dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel-sel endotel yang akan mengakibatkan rusaknya sel-sel endotel tersebut.

1. 2. 3.

Ada hubungan genetik yang telah ditegakkan: riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan risiko empat sampai delapan kali (Lie et al., 1998) Ada bukti pengaruh paternal, ibu berisiko dua kali lebih besar bila hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan yang menderita penyakit ini (Need et al., 1983) > 10 tahun dari kehamilan yang sebelumnya

4.
5. 6. 7. 8. 9.

Umur <20 tahun atau >40 tahun


Terlahir dengan pertumbuhan janin terhambat Tekanan darah distolik >80mmHg saat datang Proteinuria saat datang Infeksi saluran kemih Kelainan janin : mola hydatidosa, hydrops fetalis, struktur tubuh anomali

9. 10. 11. 12. 13.

Jarang terpapar oleh sperma : kontrasepsi barier, pertama kali menjadi ayah, donor inseminasi Pre-eklampsia sepuluh kali lebih sering terjadi pada kehamilan pertama: keguguran dan penghentian kehamilan memberikan perlindungan terhadap penyakit ini pada kehamilan berikutnya (Strickland et al.,1986) Kehamilan ganda memiliki risiko lebih dari dua kali lipat (Duley et al., 2001) Pasangan (suami) baru mengembalikan risiko ibu sama seperti primigravida (McCowan et al., 1996) Obesitas (yang dengan indeks masa tubuh >29) meningkatkan resiko empat kali lipat (Shennan et al., 1996). Inggris memiliki tingkat obesitas tertinggi dieropa

14.

Kondisi dasar maternal yang meningkatkan resiko: hipertensi kronis (Kyle et al.,1995), penyakit ginjal (Cheston, 1996), intoleransi glukosa termasuk diabetes gestasional (Duley et al., 2001), preeklampsia sebelumnya (20% risiko kekambuhan) dan kecendrungan trombotik yang mendasari, terutama sindrom antifosfolipid (Brown et al.,1998)

Dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :


1. Pre- eklamsi ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut : a) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang, atau kenaikan sistolic 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam. b) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih per minggu (minimal). c) Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter ; kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau midstream.(< 5gr / 24 jam).

2. Pre-eklampsia sedang, bila disertai keadaan sebagai berikut : a) Kenaikan TD 30mmHg / lebih atau mencapai 140mmHg protein urin, 2+. b) Oedema umum,kaki, jari tangan dan muka (semakin jelas). c) Kenaikan BB 1 kg tiap minggu

3. Pre- eklamsi berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :

a) Tekanan darah 160/100 mmHg sistolik atau >110mmHg diastolik.


b) Proteinuria 5 gr atau lebih per liter (kuantitatif), Proteinuria +3 atau +4 (kualitatif) atau (> 5gr/24 jam).

c) Oligouria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin darah. Hal ini terjadi karena pada preeklampsia filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga menyebabkan diuresis menurun; pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria atau anuria.

d) Terdapat edema paru dan sianosis. Edema paru merupakan penyebab utama kematian pada penderita preeklampsia dan eklampsia. Komplikasi ini terjadi sebagai akibat dekompensasio kordis kiri. e) Edema semakin jelas terutama tungkai. f) Terjadi pertumbuhan janin terhambat g) Gangguan visus : mata berkunang-kunang karena terjadi vasospasme, edema/ ablatio retina. Hal ini dapat diketahui dengan oftalmoskop.

h) Gangguan Serebral : kepala pusing dan sakit kepala karena vasospasme / edema otak dan adanya resistensi pembuluh darah dalam otak.
i) Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen karena regangan selaput hati oleh perdarahan/ edema atau sakit akibat perubahan pada lambung

Data Subjektif
1. Penambahan BB yang berlebihan akibat dari penimbunan cairan tubuh 2. Nyeri Epigastrium 3. Sakit Kepala 4. Gangguan penglihatan

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum: Tekanan darah meningkat 140/90 mmHg Edema Kenaikan berat badan Pemeriksaan retina Pemeriksaan toraks Refleks tendon profunda (lutut dan kaki)

Pemeriksaan Abdomen : Pembengkakan hepar yang berhubungan dengan pre-eklampsia berat atau menandakan ruptur hematoma subkapsuler hepar. Pemeriksaan uterus penting untuk menilai umur kehamilan dan adanya kontraksi janin. Pemeriksaan pelvis Keadaan serviks dan stasi dari bagian terbawah merupakan pertimbangan dari perencanaan kelahiran per vaginam atau perabdominam

Tes laboratorium
1. Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah 2. Urinalisis

banding
Dari pre-eklampsia meliputi penyakit : Hipertensi kronik Ginjal Edema kehamilan Proteinuria kehamilan Gejala berupa gangguan : Hepatitis Pendarahan retina Kolelitasis Pendarahan gastrointestinal Pankreatitis Gagal jantung Apendiksitis, penyakit SSP, dll

a. -

Komplikasi-komplikasi maternal Eklampsia ruptur hepar Solutio plasenta anemia hemolitik angiopatik Gagal ginjal pendarahan otak Nekrosis hepar edema paru dan pelepasan retina atonia uteri sindrom HELLP

b. Komplikasi-komplikasi janin : - prematuritas - insufisiensi utero-plasental - retardasi pertumbuhan intrauterin - kematian janin intrauterine

Contoh perubahan pada organ organ: - Otak - Placenta dan Rahim - Ginjal - Hati - Retina - Paru paru - Jantung - Kelenjar adrenalin

Pencegahan : Pemeriksaan antenatal (ANC) yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda atau gejala dini pre-eklampsia dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan sebagaimana mestinya Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan istirahat tidak selalu berarti harus berbaring di tempat tidur Namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan BB yang tidak belebihan perlu dianjurkan, mengenal secara dini pre-eklampsia dan segera merawat penderita tanpa memberikan diuretik dan obat anti hipertensi

Penanganan : 1. Preeklampsia ringan dan sedang Rawat jalan dengan anjuran untuk banyak istirahat. Diet rendah garam dan tinggi protein. Pemberian medikamentosa : Sedativa ( diazepam). Anti hipertensi : alfa metil DOPA (R: dopament, aldomet). Anti agresi platelet asam metil salisilat (R: aspirin, aspilets).

2. Preeklampsia berat A. 1. Perawatan konservatif : (usia kehamilan <36minggu) Tirah baring Infus DR:RL = 3:1 Diet rendah garam dan tinggi protein Pasang kateter tetap bila perlu Medikamentosa Anti konfulsan MgSO4 Anti hipertensi nifedipin 10 mg sublingual, dilanjutkan dengan 1 0 mg q 8 jam. Kortikostseroid (oradexon IM 2 kali 10 mg ) untuk kehamilan <36minggu. Antibiotikum, diuretikum dan kardiotonikum hanya diberikan atas indikasi.

A. 2. Pre-eklamsi berat pada kehamilan kurang dari 37 minggu

Jika janin belum menunjukan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan uji kocok dan rasio L/S, maka penanganannya adalah sebagai berikut :
Berikan suntikan sulfan magnesikus dengan dosis 8 gr intramuskuler, kemudian disusul dengan injeksi tambahan 4 gr intramuskuler setiap 4 jam ( selama tidak ada kontraindikasi) Jika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian sulfas magnesikus dapat diteruskan lagi selama 24 jam sampai dicapai criteria pre-eklamsi ringan (kecuali ada kontraindikasi)

Lanjutan . .
Selanjutnya ibu dirawat, diperiksa, dan keadaan janin dimonitor, serta berat badan ditimbang seperti pada pre-eklamsi ringan, sambil mengawasi timbulnya lagi gejala. Jika dengan terapi diatas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan dengan induksi partus atau tindakan lain tergantung keadaan.

3.Jika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin,maka penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan diatas 37 minggu 4. Perawatan aktif (terminasi kehamilan), yaitu pada kedaan dibawah ini : Umur kehamilan <36minggu. Terdapat tanda-tanda impending eklampsia atau eklampsia. Gawat janin. Sindroma HELLP. Kegagalan perawatan konservatif, yakni setelah 6 jam perawatan tidak terlihat tanda-tanda perbaikan.

4. Pasien pre-eklampsia yang dirawat dirumah sakit Tekanan darah siastolik 160mmHg, diastolik 100mmHg Proteinuria dan peningkatan berat badan berlebihan pada trimester III ( > 1 Kg/minggu) Ada keluhan sakit kepala hebat, nyeri ulu hati, gangguan persarafan dan penglihatan Secara klinis dicurigai ada sindrom HELLP : nyeri ulu hati yang menetap

Hipertensi atau proteinuria yang disertai : - Adanya penyakit ibu disertai diabetes - Kehamilan kembar - Prematuritas ( <34 minggu) - Kondisi ibu tidak memungkinkan untuk observasi rawat jalan
.

Ada kelainan pada janin : - hasil pemeriksaan CTG yang tidak normal - hasil pemeriksaan USG dengan doppler yang tidak normal. - Pertumbuhan janin yang terhambat

5. Panduan pengakhiran kehamilan pada pre-eklampsia


i. Usia kehamilan adalah usur utama yang harus dipertimbangkan pengakhiran kehamilan, selain juga pada respon pasien terhadap terapi.
ii. Preeklampsia ringan dan sedang
Respon terapi baik, pasien diperlakukan seperti hamil biasa. Tidak ada respon terapi, atau bahkan semkain memburuk kedaan, kehamilan diusahakan diakhiri pada usia kehamilan 37minggu.

Bila usia kehamilan <36 minggu dan memberikan respon terpi yang baik, maka kehamilan dipertahankan dan pengakhiran dilakukan pada usia <36minggu. Biasanya diperlukan langkha induksi persalinan untuk pasien yang tidak in partu. Bila tidak ada respon terapi atau kedaan semakin memburuk, maka dilakukan terminasi kehamilan, bila perlu dilakukan induksi persalinan.

iii. Preeklampsia berat

Penanganan di Rumah Sakit

A. Perawatan Aktif Pengobatan Medisinal Segera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang infus Dx/RL dari IGD Total bed rest dalam posisi lateral decubitus Diet cukup protein, rendah KH-lemak dan garam Antasida

5.Anti kejang:
a) Sulfas Magnesikus (MgSO4) untuk mencegah dan mengatasi kejang pada pre-eklampsia dan eklampsia. Syarat: Tersedia antidotum Ca. Glukonas 10% (1 amp/iv dalam 3 menit). Reflek patella (+) kuat Rr > 16 x/menit, tanda distress nafas (-) Produksi urine > 100 cc dalam 4 jam sebelumnya. Cara Pemberian: Loading dose secara intravena : 4 gr/MgSO4 20% dalam 4 menit, Maintenance dose diberikan 6 jam setelah loading dose, secara IM 4 gr/MgSO4 40%/6 jam, bergiliran pada gluteus kanan/kiri. Penghentian SM : Pengobatan dihentikan bila terdapat tanda-tanda intoksikasi, setelah 6 jam pasca persalinan, atau dalam 6 jam tercapai normotensi.

b) Diazepam: Digunakan bila MgSO4 tidak tersedia, atau syarat pemberian MgSO4 tidak dipenuhi. resiko terjadinya depresi neonatal. Cara pemberian : Drip 10 mg dalam 500 ml, max. 120 mg/24 jam. Jika dalam dosis 100 mg/24 jam tidak ada pemberian, alih rawat R. ICU.

6) Diuretika Antepartum: manitol

Postpartum : Spironolakton (non K release), Furosemide (K release). Indikasi : Edema paru-paru, gagal jantung kongestif, Edema anasarka.

7) Anti hipertensi Indikasi: TD > 180/110 Diturunkan secara bertahap. Alternatif : antepartum Adrenolitik sentral: - Dopamet 3X125-500 mg. - Catapres drips/titrasi 0,30 mg/500 ml D5 per 6 jam : oral 3X0,1 mg/hari. Post partum ACE inhibitor : Captopril 2X 2,5-25 Kardiotonika Indikasi : gagal jantung 8) Lain-lain: Antipiretika, jika suhu>38,5C Antibiotika jika ada indikasi Analgetika Anti Agregasi Platelet: Aspilet 1X80 mg/hari Syarat : Trombositopenia (<60.000/cmm)(7).

B. Pengobatan obstetrik

1) Belum inpartu Amniotomi & Oxytocin drip (OD) Syarat: Bishop score >8
Sectio Caesaria Syarat: kontraindikasi oxytocin drip 12 jam belum masuk fase aktif. 2) Sudah inpartu Kala I Fase aktif: 6 jam tidak masuk f. aktif dilakukan SC

Fase laten: Amniotomy saja, 6 jam kemudian pembukaaan belum lengkap lakukan SC (bila perlu drip oxytocin)
Kala II Pada persalinan pervaginam, dilakukan partus buatan VE/FE. Untuk kehamilan < 37 minggu, bila memungkinkan terminasi ditunda 2X24 jam untuk maturasi paru janin

Ny. A seorang Ibu rumah tangga berusia 19 tahun, hamil anak pertama , mengatakan hari pertama haid terakhirnya pada tanggal 20 Juni 2010 Datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala , pandangan sering kabur , oedem pada bagian ekstremitas dan sering terasa nyeri pada bagian ulu hati

PENGKAJIAN Tanggal : 7 Maret 2011 Kunjungan saat ini : kunjungan ulang Pukul : 09.00 WIB

A. Anamnesa Nama Klien ` Umur Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Kantor: -

Nama Suami :Tn. S Umur : 25 Tahun Kebangsaan : Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMK Pekerjaan : supir taksi Alamat kantor : JL Raya Buncit Alamat Rumah/Telp. : Gg. Mangga RT. 08 RW. 007 Kel. Pondok Labu Cilandak Barat 0813467290977 / 081765202827

: Ny. A : 19 Tahun : Indonesia : Islam : SMA :IRT

B. Keluhan Utama

: sakit kepala , pandangan sering kabur , oedem pada bagian ekstremitas dan sering terasa nyeri pada bagian ulu hati

C. Riwayat Menstruasi Menarche : 12 Tahun HPHT : 20 Juni 2010 TP : 29 Maret 2011 Lamanya haid : 5 hari siklus : 30 hari Teratur , Tidak Dismenore Konsistensi : Cair Leochorea : ada warna : putih jernih, tidak gatal Bau : tidak ada

D. Hasil tes kehamilan : HCG (+) positif Tanggal dilakukan tes : 8 Agustus 2010 E. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : usia kehamilan 4 bulan Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : lebih dari 10 kali / 12 jam F. Kebiasaan sehari-hari Diet / makan : 3 kali sehari porsi makan sedang Makanan sehari- hari : Sarapan : bubur ayam (beli), minum susu Makan siang : Nasi, sayur (asem, sop, tumis-tumisan) lauk ( tempe, tahu), buah sesekali Makan malam : Nasi sedikit , ayam bakar, lalapan Minum air putih 6 gelas sehari Pola makan normal, tidak ada perubahan nafsu makan

3. Pola Eliminasi BAK : 7-8 kali sehari cair, warna kuning jernih, tidak nyeri BAB : 1 kali sehari konsistensi lunak, warna kehitaman tidak ada keluhan Aktivitas : melakukan kegiatan Ibu Rumah Tangga, menyapu, mengepel, memasak, mencuci pakaian dibantu oleh suami Pola istirahat dan tidur : malam 6 jam ( sering terbangun tengah malam ) siang jam Seksualitas : normal, 2 kali dalam seminggu G. Imunisasi TT I tanggal : 15 November 2010 TT II tanggal : 13 Desember 2010

H. Riwayat KB : Belum pernah menggunakan KB

I. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas masa lalu


No Tgl/Tahun Partus Tempat Partus Usia Kehamilan Jenis Partus Penolong Penyulit JK BB PB

Hamil ini
: belum pernah : tidak pernah : tidak pernah : tidak pernah : tidak pernah : tidak pernah

J. Riwayat Ginekologi Pap Smear Pembedahan Alat Genital Pembedahan di payudara Infeksi alat genital Kista/Miom/Cancer Infertilitas

K. Riwayat Kesehatan Riwayat kecelakaan : tidak pernah Riwayat transfuse darah : tidak pernah Riwayat alergi : tidak Riwayat Penyakit yang sedang/ pernah diderita : o Asma : tidak o Hipertensi : tidak o Diabetes Melitus : tidak o Anemia Berat : tidak o Penyakit jantung : tidak o Penyakit Ginjal : tidak o Hepatitis : tidak o Riwayat Keturunan : tidak ada riwayat kehamilan kembar

L. Kebiasaan yang merugikan kesehatan 1. Merokok : tidak 2. Obat-obatan : tidak 3. Jamu : tidak 4. Penggunaan alcohol : tidak 5. Irigasi vagina / mengganti pakaian dalam : tidak pernah / 2 kali sehari sehabis mandi

M. Riwayat psikososial Apakah kehamilan ini direncanakan atau diinginkan : ya Jenis kelamin yang diinginkan adalah laki-laki Status perkawinan sah, ini adalah pernikahan yang pertama dan lamanya 11 bulan Hubungan dengan suami baik. Suami sering mengantar istri saat memeriksakan kehamilannya Hubungan dengan keluarga/ibu mertua baik Hubungan dengan tetangga baik. Tetangga siap mengantar ibu ke tempat bersalin jika suami tidak ada dirumah. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

N. Susunan keluarga yang tinggal dirumah


No Umur JK Hub. Keluarga Pendidikan Pekerjaan Keterangan

25

Suami

STM

Supir Taksi

Sehat

DATA OBJEKTIF Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kesadaran keadaan emosional 2.

: ibu tampak lemas : Compos mentis : stabil

Tanda-tanda Vital : TD : 150 / 90 mmHg R : 26 x / menit N : 88 x / menit S : 37,2C Tinggi Badan : 152 cm. Berat Badan 68 Kg. Berat Badan sebelum hamil 56 Kg kenaikan Berat Badan selama hamil 12 Kg Bulan lalu berat ibu 63 Kg Dalam 1 bulan kenaikan BB ibu sebesar 5 kg

3.

4.

Kepala Rambut : hitam, bersih, tidak rontok, tidak berketombe Muka : terlihat pucat, sedikit oedem, tidak ada chloasma gravidarum Mata : conjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikerik THT : telinga bersih, hidung tidak ada secret dan polip, tenggorokan tidak ada radang Leher Kel. Thyroid : Tidak ada pembengkakan Vena jugolaris : Tidak ada pelebaran Kel. Getah bening : Tidak ada pembengkakan

5.

6. Dada dan Axila Dada pembesaran : ya Benjolan / tumor pengeluaran

simetris : ya : tidak ada : colostum (belum keluar)

Areolla
Papilla mammae

: hiperpigmentasi
: menonjol bersih

Axila

: tidak ada benjolan Tidak ada nyeri tekan

7. Abdomen Inspeksi o Membesar dengan arah Memanjang sesuai dengan usia kehamilan o Linea Nigra o Bekas luka operasi / SC o Gerakan janin Striae Livide : tidak ada : terlihat

Palpasi LI : teraba 1 bagian besar, kurang bulat, lunak dan tidak melenting TFU : pertengahan pusat - PX ( McD : 30 Cm ) LII Kiri Kanan : Teraba 1 tahanan besar keras memanjang : teraba bagian-bagian kecil janin

LIII : teraba 1 bagian keras, bulat, sudah tidak melenting

LIV : Convergen 4/5


DJJ : frekuensi 147x/ menit teratur intonasi kuat Punctum maksimum di 1 tempat pada kuadran kiri bawah abdomen ibu Kontraksi Braxton Hicks (+) Janin tidak teraba saat kontraksi. TBJ : (30-11) x 155 10 % = 2945 gr 10 % (2650,5 3239,5 gram )

8. Punggung dan pinggang Posisi tulang belakang Nyeri pinggang

: lordosis fisiologis : terkadang terutama bila ibu terlalu lama berdiri

9. Ano-Genital Perineum luka parut Vulva / vagina

Pengeluaran
Anus

: tidak ada : tidak ada luka tidak ada fistula tidak ada oedem tidak ada varises : Fluor albus : ada sedikit warna putih keruh, tidak gatal : tidak ada haemoroid

10. Ekstremitas atas dan bawah Atas : simetris : ya Oedem : ya Bawah : simetris : ya Oedem : ya Varises : tidak ada Refleks patella : ada ( + / + ) Pemeriksaan penunjang Darah : Hb : 11,2 gr% ( 7 maret 2011 ) Urin : Protein : Positif (++) Reduksi : negative USG : pada tanggal 13 Januari 2011

II. INTERPRETASI DATA


No 1. Diagnosa Ibu, Janin, Masalah Kesehatan dan Kebutuhan Ibu G1P0A0 hamil minggu dengan gejala preeklampsi Data Dasar S :Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya , belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran HPHT : 20 Juni 2010 ibu sudah merasakan pergerakan janin sejak hamil 5 bulan tes HCG positif pada 30 Juli 2010 O: Mammae membesar, Hiperpigmentasi (+/+) Abdomen membesar sesuai usia kehamilan dengan arah memanjang Gerakan janin ada TP : 29 Maret 2011 L I : teraba 1 babian besar, lunak dan tidak melenting, TFU 2 jari dibawah PX ( Mc.D 30 Cm) LII :Kiri : teraba 1 tahanan keras memanjang Kanan : teraba bagian-bagian kecil janin LIII : teraba 1 bagian keras bulat sudah tidak melenting LIV : Convergen ( 4/5) DJJ (+) dan Braxton Hicks (+)

Lanjutan....
No
2.

Diagnosa Ibu, Janin, Masalah Kesehatan dan Kebutuhan


Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala

Data Dasar
Tunggal : S : Ibu mengatakan tidak punya riwayat kembar, janin bergerak hanya di satu sisi saja. O: Pembesaran rahim sesuai usia kehamilan Pada Leopold I, II, III hanya teraba 1 bagian besar. Punctum maksimum di satu tempat, kuadran kiri bawah pusat ibu Hidup : S : Ibu mengatakan janin bergerak kira-kira lebih dari 10 kali dalam 12 jam terakhir ( dari pukul 8 pagi sampai pukul 8 malam ) O: Gerakan janin terlihat dan teraba pada pemeriksaan DJJ frekuensi 147 x / menit teratur, intensitas kuat Intrauterin : S : ibu mengatakan tidak sakit saat janin bergerak O : janin kurang jelas teraba saat kontraksi

Presentasi kepala Pada Leopold III teraba 1 bagian keras bulat, sudah tidak melenting lagi

Lanjutan....
No 3 Diagnosa Ibu, Janin, Masalah Kesehatan dan Kebutuhan Data Dasar Masalah kesehatan : ibu mengalami S : gejala preeklamsi Ibu mengeluh sakit kepala, pandangannya mulai kabur, bengkak pada bagian ekstremitas, dan nyeri ulu hati Kebutuhan : Penkes kebutuhan nutrisi ibu hamil terutama kebutuhan minum ibu Penkes Istirahat

III. ANTISIPASI RESIKO Preeklampsi Berat IV. TINDAKAN SEGERA Memberikan obat sedative dan antihipertensi

PERENCANAAN
No 1 Interpretasi Data Rencana Tindakan Ibu G1P0A0 hamil 37 minggu 1 1. Memberikan Inform choice dan inform concent kepada ibu hari dengan gejala preeklamsi 2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan hari ini 3. Anjurkan ibu untuk rawat jalan Janin tunggal, hidup, 4. Anjurkan ibu untuk minum obat teratur intrauterine, presentasi kepala 5. Memberi penkes kebutuhan nutrisi ibu hamil Masalah kesehatan : Ibu pusing, pandangan terkadang kabur, oedem dan nyeri uluhati 6. Ajarkan ibu cara menghitung pergerakan bayi setiap hari 7. Beritahu ibu untuk istirahat cukup 8. Nasihati suami ibu supaya lebih mengerti keadaan ibu dan membantunya dalam mengerjakan pekerjaan rumah 9. Beritahu ibu dan keluarga untuk mulai mempersiapkan persalinan 10. Anjurkan ibu dan suami untuk banyak-banyak berdoa

VI. PELAKSANAAN
1. 2. 3. 4. 5. Memberikan inform concent kepada ibu Memberitahu ibu bahwa janin dalam kondisi sehat DJJ 147 x/ menit (normal) gerakan janin aktif perkiraan berat janin 2,6 kg 3,2 kg , tetapi ibu mengalami gejala preeklampsi TD ibu 150/100mmHg, BB 68 kg (kenaikan 5 kg dari bulan lalu) Menganjurkan ibu untuk melakukan rawat jalan Memberikan obat sedative ( diazepam ), anti hipertensi : alfa metil DOPA (R: dopament, aldomet), Anti agresi platelet asam metil salisilat (R: aspirin, aspilets). Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur Memberitahu ibu untuk selalu makan makanan bergizi lengkap setiap kali makan. Mengandung karbohidrat ( nasi, jagung, roti ), protein ( telur, ikan, tempe ), lemak ( minyak sayur, mentega, margarine), mineral (sayuran), vitamin ( sayur dan buah-buahan ) dan ibu harus lebih banyak minum, minimal 8 gelas dalam sehari.

Lanjutan...
6. 7. 8. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup, jangan terlalu lelah dan jangan melakukan pekerjaan yang berat-berat istirahat malam minimal 8 jam dan kebiasaan ibu untuk tidur siang minimal 1 jam hendaknya dipertahankan. Menasihati suami ibu agar membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah Mengajarkan ibu untuk menghitung jumlah pergerakan janin , bisa dengan menggunakan karet gelang tiap janin bergerak, atau dengan menggunakan batang korek api

9.
10. 11.

Menyarankan ibu dan keluarga untuk berdiskusi mempersiapkan persalinan.


Menganjurkan ibu dan keluarga untuk banyak-banyak berdoa, Memberitahu ibu untuk datang 3 kemudian ( 10 Maret 2011 )

12.

Mendokumentasikan asuhan

EVALUASI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Ibu mengerti penjelasan bidan dan lega bahwa janinnya dalam keadaan sehat. Ibu menyetujui untuk melakukan rawat jalan, suami menandatangani lembar informconcent. Ibu mengerti dan berjanji akan minum obat secara teratur Ibu mengatakan akan makan makanan dengan gizi seimbang setiap hari Ibu mengerti dan mengatakan akan menghindari pekerjaan berat dan stress Ibu mengerti dan akan beristirahat cukup Suami berjanji akan membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah Ibu mengerti dan akan mnghitung pergerakan janinnya setiap hari Ibu berjanji akan datang pada tanggal 10 Maret 2011 untuk periksa kembali Asuhan telah didokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai