Hama Penyakit Padi
Hama Penyakit Padi
TANAMAN PADI
POPT-PHP Kal-Bar
CIRI-CIRI :
• Kelompok telur diletakkan pada
permukaan atau pelepah daun kecuali
PBPMj ,kelompok telur diletakkan
diantara pelepah dan batang
• PBPB dan PBKH susunannya seperti
sisik
• PBPK dan PBPP ditutupi bulu-bulu halus
DIA
PAUS
E
Saat
MK
• Larva PB Padi Bergaris dan PB Kepala Hitam
mempunyai garis kecoklatan sepanjang tubuhnya
• Larva PB Padi Kuning dan PB Padi Putih berwarna
putih atau kekuning-kuningan
• Larva PB Merah Jambu berwarna merah jambu
4
2. Tikus sawah
Ciri-ciri :
• Bagian punggung berwarna coklat muda berbecak
hitam, perut dan dada putih
• Panjang kepala dengan badan 130-210 mm, ekor
120-200 mm dan tungkai 34-43 mm
• Jumlah puting susu tikus betina 12 buah
• Jumlah anak berkisar 2-18 ekor/induk/kelahiran
• Masa bunting berlangsung 19-23 hari >2 hari
setelah melahirkan tikus betina mampu kawin lagi
• Tikus jantan siap kawin umur 60 hari dan betina
umur 28 hari
• Satu pasang tikus dalam setahun bisa menjadi >
1000 ekor
Gejala kerusakan:
• Tikus makan gabah/benih yang baru di pesemaian
• Tikus memotong atau mencabut bibit yang baru tanam,
sehingga banyak rumpun mati atau hilang.
• Pada tanaman bunting/berbuah tikus memakan malai
• Tikus aktif merusak pada malam hari dengan ciri khas
potongan + 45 derajat
• Pada kepadatan rendah serangan bersifat acak
terutama pada bagian tengah petakan sawah
Pengendalian :
• Penanaman secara serentak agar masa perkembang
biakan tikus menjadi singkat
• Mengurangi ukuran pematang sawah < 30 cm
problem “tukungan” jeruk
• Sanitasi lingkungan pertanaman dan tempat
persembunyian tikus
• Pemasangan pagar plastik dan bubu perangkap baik
dipersemaian atau pertanaman+ tanaman perangkap
Pengendalian :
• Pengeringan persemaian dan
persawahan yang terserang selama 5-7
hari (jika memungkinkan)
Gejala kerusakan
• Mengumpulkan dan memusnahkan
larva dan pupa
• Penggunaan insektisida efektif
5. Hama putih palsu
Ciri-ciri
• Ngengat berwarna coklat muda, panjang 10-12 mm
• Pada sayap depan terdapat 2-3 garis hitam vertikal
• Ngengat aktif pada malam hari
• Ngengat betina dapat bertelur 300 butir selama
hidupnya
• Telur berbentuk lonjong,berwarna kuning muda
dengan permukaan cembung, dengan stadium 4-6
hari
• Larva yang baru menetas panjang 1,5-2,0 mm,
perut berwarna putih dan kepala berwarna coklat
• Larva dewasa berwarna hijau muda, kepala
berwarna coklat tua, panjang 20-25 mm
• Larva mengalami 6 instar, daur hidupnya 33-34 hari
Kerusakan :
• Menimbulkan kerusakan yang hampir sama dengan
hama putih
• Larva memakan daun dan menimbulkan bekas serangan
berupa garis-garis putih sehingga menyebabkan daun
menjadi kering
• Gejala khas terlihat lipatan daun/tergulung
• Larva memakan seluruh bagian dalam daun yang
tergulung
Pengendalian :
• Sanitasi tanaman inang dan rumputan liar di
sekitar sawah
• Budidaya tanaman sehat, sehingga adanya
serangan dapat dikompensasi oleh
pertumbuhan tunas baru
Ngengat hama putih palsu
• Pengendalian dengan insektisida efektif jika
serangan mencapai
6. Ulat grayak
Ciri-ciri :
• Ngengat berwarna hitam kelabu
• Sayap depan berwarna coklat kelabu dilengkapi
bercak coklat gelap dan kuning gelap
• Telur diletakkan secara berkelompok (100 butir)
pada permukaan bawah daun padi dan ditutupi
sisik berwarna kelabu
• Pada siang hari larva bersembunyi pada patahan
daun/rumpun padi
• Stadium larva 22 hari terdiri dari 5 instar
• Pupa terbentuk dalam tanah
Kerusakan :
• Larva yang baru muncul sangat aktif bergerak sambil
makan dengan cara meraut bagian hijau daun pada
ujung daun
• Selain makan daun, juga memotong pangkal batang
tanaman muda dan tangkai malai
• Kerusakan berat biasanya terjadi setelah periode
kering yang cukup lama yang diikuti hujan besar
Pengendalian :
• Membuat persemaian jauh dari tanaman inang ,
sanitasi gulma dari pertanaman
• Pengolahan tanah yang baik
• Pengumpulan dan pemusnahan ulat
• Aplikasi insektisida hanya efektif pada saat
larva masih stadium instar awal
7. Kepinding tanah
Ciri-ciri :
• Berwarna coklat kehitaman dan kalau diganggu akan
berbau busuk
• Bertelur 12-17 hari setelah kawin, umur imago 4-7 bulan
• Telur berbentuk lonjong,berwarna merah jambu kehijau-
hijauan
• Warna nimfa coklat dan kuning dengan tanda-tanda
hitam pada tubuhnya, lamanya 20-30 hari
• Serangga dewasa berwarna coklat kehitaman dan
mampu hidup dan berkembang biak 1-2 musim
• Tertarik intensitas cahaya yang tinggi
?
Kerusakan
• Serangga dewasa mengisap cairan pelepah dan
batang warna coklat disekitar bagian yang diisap
• Serangan berat mengakibatkan tanaman tumbuh
terhambat, berubah warna kekuning-kuningan,
kering dan akhirnya mati membusuk
Pengendalian :
• Pemasangan lampu perangkap
• Pelepasan ternak itik
• Aplikasi insektisida efektif jika populasi
kepinding tanah > 5 ekor/rumpun
8. Anjing tanah
Ciri-ciri
• Telur diletakkan dalam lubang tanah yang dalam secara
berkelompok
• Kelompok telur terdiri atas 30-50 butir ,stadium telur 7-21 hari
• Tungkai depan lebih besar berguna untuk menggali dan ruas torak
pertama juga lebih besar untuk membantu mendorong tanah yang
digali
• Lebih suka hidup dibagian sawah yang tidak tergenang air
• Aktif pada malam hari dan tertarik cahaya lampu dan istirahat pada
siang hari
Kerusakan :
• Anjing tanah menyerang akar tanaman, memakan akar
tanaman muda lebih disukai
• Tanaman menjadi layu, akhirnya mati
• Serangga ini juga menyerang biji yang baru ditanam
Pengendalian :
• Penggenangan persemaian/sawah
• Pengolahan tanah untuk membunuh serangga yang tinggal di dalam
tanah
• Penaburan insektisida karbofuran disekitar rumpun tanaman
9. Walang sangit
Ciri-ciri :
• Siklus hidup walang sangit berlangsung selama
35-56 hari, bertelur 200-300 butir
• Nimfa ramping, warna hijau terang,berubah
coklat abu-abu
• Imago berwarna coklat, panjang 14-17 mm
bersayap
• Aktif pada pagi dan sore hari, siang
bersembunyi
• Mengeluarkan bau yang khas bila terganggu
Kerusakan :
• Walang sangit menyerang padi fase masak susu
dengan menghisap cairan biji padi
• Bekas tusukan berupa bercak putih dilingkari
warna coklat muda
• Bulir padi rusak dan hampa
Pengendalian :
• Penanaman serentak terutama pada saat fase matang susu
• Sanitasi tanaman inang
• Pengumpulan serangga dengan menggunakan alat
perangkap
• Aplikasi insektisida bila kepadatan populasi walang sangit >
10 ekor/20 rumpun pada saat bulir padi belum keras
daur hidup singkat, daya adaptasi terhadap lingkungan tinggi
Mampu bertahan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan
Mampu berkembang biak dengan cepat, karena mobilitas tinggi
Merusak tanaman padi umur 2-3 mst
Pengendalian :
• Pencegahan masuknya populasi siput murbei ke lahan
persawahan dengan cara pemagaran dengan plastik
• Pengumpulan kelompok telur/siput murbei untuk
dimusnahkan
• Pemanfaatan musuh alami seperti bebek
• Pemasangan umpan perangkap untuk mengumpulkan
10. Babi Hutan
Ciri-ciri
• Hidup berkelompok,gemar berkubang dalam lumpur,berbulu
halus,berwarna hitam,berambut putih dan pada bagian belakang putih
kelabu, pada moncong terdapat 6 lipatan kulit dan punggungnya terjadi
penebalan, kaki depan lebih pendek dari kaki belakang
• Betina beranak sekali setahun, dengan 2-12 ekor/kelahiran dan masa
bunting 101-130 hari (rata-rata 115 hari)
• Masa menyusui anak selama 4-5 bulan, perkembang biakan dimulai
umur 6-8 tahun dan mampu bertahan hidup selama 10-12 tahun
• Jelajah harian mampu menempuh jarak 5-16 km
• Indra babi hutan sangat peka, mampu mengenali bau manusia
• Babi hutan binatang omnivora (pemakan segala)
Kerusakan :
• Babi hutan merupakan binatang omnivora
(pemakan segala) yaitu binatang
invertabrata,ular,tikus,bangkai,umbi-
imbian,buah-buahan,sayuran dan berbagai jenis
tanaman pangan (padi,jagung,kacang-
kacangan)
• Apabila makanan berlimpah jumlah anak yang
dilahirkan banyak dan periode beranak lebih
pendek
Pengendalian :
• Sanitasi tanaman dan lingkunganu
• Pemagaran lahan pertanaman
• Pemasangan bunyi-bunyian untuk mengusir babi hutan
• Pembuatan parit sekeliling lahan pertanaman
• Penggunaan jaring spiral sebagai perangkap, jerat
dari kawat,
• Pemburuan massal,perburuan dengan anjing
PENYAKIT TANAMAN PADI
1. PENYAKIT TUNGRO
Ciri-ciri :
• Disebabkan oleh virus
• Gejala serangan tungro berupa
pertumbuhan terhambat,kerdil,dan
jumlah anakan berkurang.
• Daun menguning sampai jingga
mulai dari pucuk pada daun kedua
• Tanaman muda lebih rentan Gejala khas tungro