4 Aturan Fasa - Masykuri

Modul 4
Kimia Fisika 2
ATURAN FASA
(Phase Rule)
Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.
Chemistry Education Study Program
Teacher Training and Education Faculty
Sebelas Maret University (UNS)
Website: http://masykuri.staff.fkip.uns.ac.id,
email: mmasykuri@yahoo.com
Teacher Training and Education Faculty

10/26/2023 1
M. Masykuri_Phisical Chemistry 2
Sebelas Maret University Solo, Sep 2010Feb, 2014
Definitions
Konsep-konsep penting:
• Phase (P)
• Komponen (C)
• Derajat kebebasan (F)
F=C–P+2
Bagaimana penurunannya?
Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Sebelas Maret University Feb, 2014
Phase (P)
Phase(P):
“State matter which is uniform throughout not only in
chemical composition but also in physical state”
(J. Willard Gibbs)
Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen,

dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan
batas yang jelas.
Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam

mikrostruktur adalah suatu daerah (region) yang
berbeda struktur atau komposisinya dari daerah
lainnya

Phase (P)
Phase(P):
Fasa juga dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem
yang :
a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas
b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem
lain
c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain
sistem itu
Jumlah Fasa (P):

jumlah bagian-bagian homogen tsb. dalam sistem.

Phase (P)
Phase(P):
Contoh:
- Kesetimbangan air dan uapnya P=2
- Air + alkohol dan uapnya P=2
- Air + minyak dan uapnya P=3
- Santan/susu/krim pembersih muka P = banyak
- Sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen
- Sistem 2 fasa : cairan polar (misal air) dan non polar
(misal :minyak), sistem belerang padat (monoklin dan
rombik)
- Sistem 3 fasa : es, uap air dan air; CaCO3 (s) →CO2 (g) +
CaO (s)
Phase (P) – Solids
Phase(P):
– Solid
 Various phases [e.g. crystal structures (diamond;
graphite) or compositions (C1;  C2)]
2 Fase

Phase (P) – Alloys
 Paduan logam (Alloys):
diperlukan uji mikroskopik (karena dlm skala makroskopik
selalu tampak homogen)
 Miscible: one phase (P=1)
 Immisible: multiple phases (P>1)
Paduan logam adalah campuran bahan yang memiliki
sifat-sifat logam terdiri dari dua atau lebih
komponen dan sedikitnya satu komponen
utamanya adalah logam.
Paduan dalam keadaan padat ada beberapa

kemungkinan macam fasanya, yaitu:
1. Senyawa (compound)
2. Larutan padat (solid solution)
SENYAWA (COMPOUND)
Yaitu gabungan dari beberapa unsur dengan
perbandingan tertentu yang tetap.
Compound memiliki sifat dan struktur yang sama

sekali berbeda dari unsur-unsur pembentuknya.
Compound juga memiliki titik beku yang tetap
seperti halnya pada logam murni.
Ada tiga macam compound yang sering di jumpai

yaitu: a) intermetallic compound, b) interstitial
compound, & c) electronic compound

SENYAWA (COMPOUND)
a) Intermetallic compound
Biasanya terbentuk dari logam-logam yang sifat
kimianya sangat berbeda dan kombinasinya
mengikuti aturan valensi kimia.
Ikatan atomnya sangat kuat (ionic atau covalent),

sehingga sifatnya seperti non metal, keuletan
rendah, konduktivitas listrik rendah, dan struktur
kristalnya kompleks
Contoh : CaSe, Mg2Pb, Mg2Sn, Cu2Se

SENYAWA (COMPOUND)
b) Interstitial compound
Biasanya terbentuk dari logam logam transisi seperti
Sc, Ti, Tantalum(Ta), Wolfram (W), Besi(Fe),
dengan Hydrogen (H), Oksigen(O), Carbon( C ),
Boron (B), Nitrogrn(N). Kelima unsur ini (H, O, C,
B, N) diameter atomnya sangat kecil sehingga
dapat masuk ke dalam lattice (kisi) kristal logam
di atas secara interstitials.
Senyawa interstitials bersifat metallic, komposisi
kimia mungkin dapat bervariasi dalam daerah
yang sempit, titik leburnya tinggi, dan sangat
keras.
Contoh : Fe3C, TiC, TaC, W2C, Fe4N, CrN, TiH
SENYAWA (COMPOUND)
b) Electron ic compound
Senyawa ini dapat terbentuk diantaranya logam-
logam Tembaga(Cu), Emas(Au), Perak(Ag),
Besi(Fe) dan Nikel(Ni) dengan logam-logam
Cadmium (Ca), Magnesium(Mg), Timah Putih(Sn),
Seng (Zn), dan Alumunium(Al).
Senyawa ini terjadi sedemikian rupa sehingga

mendekati perbandingan jumlah-elektron-valensi
dengan jumlah -atom yang tertentu.

SENYAWA (COMPOUND)
b) Electron ic compound

SOLID SOLUTION
Suatu larutan terdiri dari solute (terlarut) dan solvent
(pelarut). Solute merupakan bagian yang sedikit
sedangkan solvent merupakan bagian yang
banyak.
Ada tiga kondisi larutan yaitu :
1. Larutan tidak jenuh (unsaturated) Bila jumlah
solute yang terlarut masih lebih sedikit bila
dibandingkan solventnya pada temperature dan
tekanan tertentu.
2. Larutan jenuh (saturated) Bila solute yang
terlarut tepat mencapai batas kelarutannya
dalam solvent
SOLID SOLUTION
3. Larutan lewat jenuh (Supersaturated)
Bila solute yang terlarut melewati batas
kelarutannya dalam solvent pada temperature
dan tekanan tertentu.
Pada kondisi ini larutan berada dalam keadaan tidak

seimbang, dalam waktu lama atau dengan
penambahan sedikit saja energy cenderung akan
menjadi stabil dengan terjadinya pengendapan,
sehingga larutan menjadi larutan jenuh.

Phase – Liquid & Gas
• Phase(P) :
– Liquid
 Miscible liquids are one phase
 Immiscible liquids are multiple phases (P>1)
– Gas
 Systems consisting of gases can have only
one phase
• Heterogeneous and homogeneous systems
– Systems with one phase are homogeneous
– Systems with more than one phase are
heterogeneous
Component
• Constituent- a chemical species (ion or molecule
which is present
• Component (C) - chemically independent
constituents of a system
Menghitung C:
C = #of independent chemical constituents - #
of distinct chemical reactions
Jumlah komponen sama dengan jumlah spesies
(konstituen) kimia bebas dikurangi jumlah persamaan
reaksi dan kesetimbangan kimia yang terjadi
Counting Components
 Example 1:
CaCO3(s) ® CaO(s) + CO2(g)
– Phases: P = 2 solid + 1 gas = 3
– Component: C = 3 consitiuents - 1
reaction = 2

Counting Components
 Example 2:
Consider the system NaCl, KBr and H2O.
If you can also isolate the following from it KCl(s),

NaBr(s), NaBr..H2O(s), KBr..H2O(s), and NaCl. H2O(s)

Counting Components
 Example 2:
Answer:
– Phases: P = 5 solid + 1 solution
– Components:
 There are 8 constituents
 You can write the following reactions four:
NaCl + KBr ® KCl + NaBr; NaCl + H2O ® NaCl.
H2O
KBr + H2O ® KBr. H2O; NaBr + H2O ® NaBr.
H2O
 Components: C = 8 constituents - 4 reactions = 4

Aturan Fasa (Phase Rule)
Aturan fasa mengatur hubungan antara jumlah
komponen (C), jumlah fasa (P) dan derajad kebebasan
suatu sistem (F).
Konstruksi diagram fase dan kondisi kesetimbangan fase
mengikuti hukum termodinamika.
J.W. Gibbs memberikan formula yang disebut hukum
fase Gibbs (aturan fasa):

Misal : sistem Cu – Ag
Tekanan konstan N = 1 (hanya temperatur variabel non
komposisi)
P + F = 2+1= 3
F=3–P
Jika fasenya = fase tunggal (α atau β atau γ), sehingga P = 1
F=3–1=2
Jadi F = 2 Artinya bahwa untuk menerangkan karakteristik
paduan pada fase tunggal, kita harus menentukan 2
parameter yaitu komposisi dan temperatur

Diagram fase berdasarkan jumlah komponen ada 3
macam, yaitu:
1. Diagram fase satu komponen
2. Diagram fase yang terdiri dari paduan dua komponen
dinamakan diagram fase binary
3. Diagram fase yang terdiri dari paduan tiga komponen
dinamakan diagram fase terner.

One Component Systems
• Phase rule:
F = C- P +2; C=1 so F=3-P
 If P=3, F=0 system is invariant
– Specified by temperature and pressure and occurs at 1 point
(called the triple point)
• If one phase is present, F = 2 that is P and T can be varied independently
– This defines an area in a P,T diagram which only
one phase is present
• If two phases are present, F = 1 so only P or T can be varied independently.
– This defines a line in a P, T diagram

Single Component Phase Diagram
Typical Section of Single Component
Phase Diagram
(Water in {})
• Identifikasikan titik-
1 atm
d c b a
titik a, b, c, d!
Phase II
{Liquid}
P
Phase I
{Solid}
Triple Point
{P=4.58 mm; T=0.01°C}
Phase III
{Vapor}
Temperature Bo ilin g Po in t

Single Component Phase Diagram
Typical Section of Single Component
Phase Diagram
(Water in {}) • Point a: only vapor present
• Point b: Liquid boils - 1 atm= Tb but
c b a
1 atm
d
vapor and liquid co-exist along
Phase II line(vapor pressure curve)
{Liquid}
• Point C : Liquid freezes
P • Point D: Only solid
Phase I
{Solid} • Triple point: 3 phases in equilibrium
Triple Point
{P=4.58 mm; T=0.01°C} • Line Below triple point: Vapor pressure
Phase III above solid
{Vapor}
Note: You don’t necessarily have to have 3
phases and they don’t have to be solid
Temperature Bo ilin g Po in t liquid and gas

Sekian


4 Aturan Fasa - Masykuri

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

4 Aturan Fasa - Masykuri

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Modul 4

Teacher Training and Education Faculty

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen,

Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Jumlah Fasa (P):

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Paduan dalam keadaan padat ada beberapa

Compound memiliki sifat dan struktur yang sama

Ada tiga macam compound yang sering di jumpai

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Ikatan atomnya sangat kuat (ionic atau covalent),

Contoh : CaSe, Mg2Pb, Mg2Sn, Cu2Se

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Senyawa ini terjadi sedemikian rupa sehingga

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Pada kondisi ini larutan berada dalam keadaan tidak

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

If you can also isolate the following from it KCl(s),

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Teacher Training and Education Faculty M. Masykuri_Phisical Chemistry 2

Anda mungkin juga menyukai