Anda di halaman 1dari 49

Mekanisme

Adapatasi Sel

Oleh : Joni Haryanto

Copyright 2019. FKp-UA


Joni Haryanto, S.Kp., MSi., Dr. Kep
Lecturer Nursing Faculty. UA Surabaya
Chairman of the Commission for Health Research Ethics
Chairman of Legal & Politics Division of Nursing Organization in East Java
Member of Elderly Regional Commission Prov. East Java
Member of Community Nursing Collegium Indonesia
Member of the Gerontological Advance Practice Nurse Association (GAPNA)
Practitioner of Nursing Complementary & Alternative
Chief of Diploma Program of Nursing

E-mail: joni.h.unair@gmail.com
WA: +6289630281001
HP: +6281357431666

Copyright 2019. FKp-UA


Patofisiologi
 Patho : penyakit
 Logos : ilmu
 Patofisiologi: ilmu yang mempelajari penyebab
(etiologi) dan mekanisme (patogenesis) suatu
penyakit yang menyebabkan munculnya tanda dan
gejala pada klien, menjembatani praktek klinis
dan ilmu dasar
• Patologi mengidentifikasi perubahan
makroskopik & mikroskopik sel & jaringan
• Patologi umum: berfokus pada respon selular
& jaringan
• Patologi sistemik: berfokus pada respon organ
Cell
• Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia yang
ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat
dengan mikroskop.
• Tiap-tiap jasad yang bernyawa, tumbuh-tumbuhan
maupun hewan terdiri dari sebuah sel atau pun
susunan sel-sel yang teratur bentuk dan susunanya

Copyright 2019. FKp-UA


Copyright 2019. FKp-UA
Struktur sel
Copyright 2019. FKp-UA
Unsur Pembentuk Tubuh

Tubuh disusun oleh 3 unsur yang berbeda:


1)Sel
Sel merupakan wujud mandiri yang di bungkus
oleh suatu membaran yang “memisahkannya” dari
lingkungan.
2)Zat Intersel dan Ekstrasel
Bahan yang terletak diantara sel-sel sebagai
penyokong dan pemberi makanan

Copyright 2019. FKp-UA


Lanjutan Unsur Pembentuk Tubuh

3)Cairan Tubuh
Meliputi darah, cairan jaringan intersel yang meliputi
intrasel dan ekstrasel, dan limfa.
Cairan jaringan merupakan tempat pertukaran zat
secara bebas antara darah dan cairan intrasel.
Cairan limfe berfungsi mengalirkan kembali cairan
jaringan kedalam sistem pembuluh darah melalui vena.

Copyright 2019. FKp-UA


Sel
• Sel adalah bagian terkecil penyusun tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri lebih dari 100 triliun sel.
• Setiap sel menyusun jaringan lalu jaringan
menyusun organ dan organ menyusun sistem organ
kemudian menyusun tubuh manusia
• Setiap sel memiliki karakteristik dan fungsi yang
berbeda-beda

Copyright 2019. FKp-UA


merupakan unit organisasi terkecil dari
Sel mahluk hidup
Jenis sel
a. Bentuk
gepeng/pipih
kuboid/kubus
batang dll
b. struktural - > Prokariotik
- > Eukariotik

Copyright 2019. FKp-UA


Organisasi Tubuh Manusia

DNA & RNA SEL JARINGAN

SISTEM
ORGAN
ORGAN

Copyright 2019. FKp-UA


Susunan Sel
Air
Media utama dari sel, konsentrasinya mencapai 75-80%
Elektrolit
Elektrolit yang terkandung dalam sel (kalium,
magnesium, fosfat, sulfat, bikarbonat, dan sedikit natrium
klorida).
Elektrolit di perlukan untuk pengaturan sel, yang mana
menghantarkan impuls elektrokimia ke saraf dan serat otot

Copyright 2019. FKp-UA


Protein
Konsentrasi protein dalam sel mencapai 10-20% massa
sel. Terdapat dua macam protein: protein struktural dan
protein globular (enzim sel)
Protein struktural: Berbentuk filamen tipis panjang, yang
bermanfaat menyediakan berbagai macam bentuk
kontraktilitas sel
Protein globular: terdiri dari satu macam bentuk protein
atau gabungan dari bermacam-macam protein. Menyatu
dalam cairan sel karena sebagai enzim. Ex: metabolisme
sel

Copyright 2019. FKp-UA


• Lipid
Lipid paling penting adalah fosfolipid dan kolesterol
yg mana konsentrasi keduanya mencapai 2% massa
sel. Sedangkan trigliserida (lemak netral)
konsentrasinya mencapai 95% massa sel.
Lipid larut dalam lemak sehingga berfungsi sebagai
membran sawar sel, sedangkan trigliserida berperan
sebagai gudang energi utama dalam tubuh

Copyright 2019. FKp-UA


• Karbohidrat
• Berperan utama dalam nutrisi sel. Kadarnya
mencapai 1-3% massa sel

Copyright 2019. FKp-UA


Jenis-jenis Sel
Terdapat dua jenis sel:
o Sel prokariotik: sel yg terdapat pd bakteri mrpkn jenis sel
primitif dimana komponen metabolik dan herediternya
tercampur.
o Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) Bhs.
Yunani, pro yg berarti sebelum dan karyon yg artinya
kernel atau juga disebut nukleus.
o Sel prokariotik tidak memiliki nukleus. Materi genetiknya
(DNA) terkonsentrasi pd suatu daerah yg disebut
nukleoid, ttp tidak ada membran yg memisahkan daerah
nukleoid ini dg bagian sel lainnya.

Copyright 2019. FKp-UA


o Sel eukariotik: Sel yang terdapat pada hewan dan
tumbuhan. Sel herediternya terpisah dalam sebuah
inti bersalut membran dalam sitoplasma.
o Sel eukariotik, eu berarti sebenarnya dan karyon
berarti nukleus.
o Eukariotik mengandung pengertian memiliki
nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh
selubung nukleus.

Copyright 2019. FKp-UA


Procaryo
te

Eucaryote

Copyright 2019. FKp-UA


Prokariotik Eukariotik
Ukuran < 5 mikrometer Ukuran >10
mikrometer
Tdk memiliki selaput Memiliki selaput inti
inti
Tdk memiliki organel Memiliki organel
bermembran bermembran
Ex. sel Bakteri dan Ex. sel tumbuhan dan
ganggang biru hewan

Copyright 2019. FKp-UA


Sifat-sifat Sel
• Iritabilitas: Kemampuan menjawab rangsangan,
hal ini menunjukkan bahwa sel dalam keadaan
hidup.
• Konduktivitas: Sel dapat menghantarkan
gelombang eksitasi (impuls listrik) dari titik
stimulus ke seluruh sel, berkembang sangat baik
pada sel-sel saraf
• Kontraktilitas: Dapat berubah bentuk, biasanya
pada sel otot

Copyright 2019. FKp-UA


• Respirasi: interaksi secara kimia antara zat makanan
dengan oksigen di dalam sel untuk menghasilkan
energi, karbondioksida dan air.
• Absorbsi: termasuk imhibisi (penyerapan) zat-zat
yang di gunakan untuk proses metabolisme.
• Sekresi: pengeluaran zat oleh sel. Jika pengeluaran
dalam bentuk limbah disebut ekskresi
• Pertumbuhan dan reproduksi (melalui
pembelahan sel.

Copyright 2019. FKp-UA


Sel Sehat
o Jumlah & komposisi cairan sekitar yg sesuai
o Seluruh sistem tubuh berkontribusi dlm
mempertahankan homeostasis.
o Terancam oleh perubahan atau rangsangan yang
menyebabkan gangguan homeostatis

Stress.
Copyright 2019. FKp-UA
Tahap Respon Selular Terhadap Stimulus
Stress & Injuri

Copyright 2019. FKp-UA


Tahap Respon Selular
Terhadap Stimulus Stress & Injuri

Copyright 2019. FKp-UA


Penyebab Jejas (Cedera/Injuri)
1. Deprivasi Oksigen (Hipoksia)
Penyebab tersering: iskemik (terhentinya
suplai darah dalam jaringan)
Contoh: asma, anemia, keracunan karbon
monoksida (CO)
2. Bahan Kimia
Semua bahan dapat menyebabkan jejas,
bahkan zat tak berbahaya jika kadarnya
terlalu tinggi atau rendah
Contoh: glukosa & garam terkonsentrasi
tinggi, oksigen tekanan tinggi, polusi udara,
insektisida

Copyright 2019. FKp-UA


Penyebab Jejas (Cedera/Injuri)
3. Agen infeksius: bakteri, virus, jamur, parasit (protozoa)
4. Reaksi imunologi: penyakit autoimun, alergi
5. Defek genetik: ex. mutasi  malformasi kongenital,
sindrom Down
6. Ketidakseimbangan nutrisi: kekurangan kalor-protein,
diabetes melitus, aterosklerosis
7. Agen fisik: radiasi, trauma, suhu ekstrem, syok elektrik
8. Penuaan: penuaan sel

Copyright 2019. FKp-UA


Mekanisme Jejas

Copyright 2019. FKp-UA


Mekanisme Jejas
• Kerusakan membran sel

Copyright 2019. FKp-UA


Mekanisme Jejas
(Iskemia)

Copyright 2019. FKp-UA


Mekanisme Jejas
(Radikal Bebas  Stress Oksidatif)

Copyright 2019. FKp-UA


Sumber Stress
• Cedera mekanik : yaitu cedera oleh suatu kekuatan
atau penekanan yang menyebabkab fraktur,abrasi,
kontusio dan laserasi
• Cedera oleh agen fisik : yaitu cedera oleh suatu
lingkungan abnormal seperti fluktuasi panas-dingin,
tekanan yang berlebih, sengatan listrik dan radiasi.

Copyright 2019. FKp-UA


Sumber Stress
• Cedera oleh agen kimia : alkohol, obat-obatan dan
racun.
• Defisit neurologi : yang ditimbulkan oleh
insufisiensi suplai zat zat esensial seperti oksigen,
nutsien.
• Infeksi yaitu invasi mikroorganisme patogen yang
kehidupannya bergantung pada host, berkembang
biak didalam host dan menimbulkan tanda dan
gejala.

Copyright 2019. FKp-UA


Respon Sel Terhadap Stress

1. Respon Non-Adaptive :
•Stress Sel tak mampu mengatasi
respon sel non-fungsional
degenerasi.
• Pola dan Karakteristik Respon non fungsional

Copyright 2019. FKp-UA


a. Akumulasi cairan dalam sel (Edema Sel)
Sitoplasma menjadi keruh dan sel membengkak.
Terjadi o.k kegagalan sel untuk melakukan metabolisme
 pembentukan ATP   aktivitas pompa K – Na 
influks natrium tidak diikuti oleh efluks natrium 
Osmolalitas cairan intrasel  cairan ekstra sel masuk
ke intrasel  edema.

Copyright 2019. FKp-UA


b. Akumulasi lemak netral didalam sel
Akumulasi globul lemak abnormal di sitoplasma 
mendesak intisel ke tepi.
Kerusakan sel pada a dan b bersifat reversible
Jika berlanjut / muncul secara akut  irreversible 
kematian sel.

Sel mati  siklus kreb terhenti tetapi glikolisis anaerob


masih berlangsung beberapa waktu  pembentukan asam
laktat keasaman CIS & CI  perubahan struktur sel
(nekrosis

Copyright 2019. FKp-UA


Karakteristik jaringan nekrosis :
a. Secara mikroskopis :

1) Perubahan Struktur Sel

2) Perubahan intisel

b. Analisis kimiawi

Copyright 2019. FKp-UA


1) Perubahan Struktur Sel
a. Secara mikroskopis
Nekrosis koagulativa
 Arsitektur sel tidak berubah tetapi sel menjadi padat, dan
menyerupai putih telur yang dimasak.
 Terjadi akibat penghambatan kegiatan enzim intra sel yang
disebabkan oleh terhentinya aliran darah sehingga sel
mengalami anoksia.
Nekrosis liquefactiva
 Jaringan nekrosis mencair oleh aktivitas enzim intrasel
sehingga terbentuk lubang yang berisi cairan yang biasanya
disertai dengan pembentukan pus.
 Nekrosis seperti ini biasanya terjadi pada nekrosis jaringa otak

Copyright 2019. FKp-UA


Nekrosis kaseosa
Jaringan nekrosis hancur dan pecahan-pecahan
sel terbagi halus seperti keju tetapi tetap tinggal
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun karena
tak dapat dicerna
Terjadi akibat tuberkulosa.

Copyright 2019. FKp-UA


2) Perubahan intisel
Pada awal nekrosis intisel menjadi padat dan berkabut.

b. Analisis kimiawi
Saat nekrosis membran sel dan organel sel menjadi
permiabel  enzim intrasel ke ekstrasel  enzim
intrasel didalam plasma.

Copyright 2019. FKp-UA


2. Respon Adaptive

a.Perubahan karakteristik struktur sel

b.Respons inflamasi dan resolusi

c.Respon immun

Copyright 2019. FKp-UA


a. Karakteristik Struktur Sel
1) Atrophy
 ukuran sel o.k. kehilangan sebagian
substansinya.
· Terjadi karena :
- defisiensi nutrisi
- disuse
- denervasi
-  rangsang endokrin
- ischemia

Copyright 2019. FKp-UA


2) Hypertrophy
  ukuran sel
 Komponen fungsional bertambah  fungsi sel
sesuai dengan kebutuhan.
 Terjadi karena  kebutuhan kerja
- Latihan berat pada otot rangka pada atlit angkat berat
 otot bisep > besar.
 Mrpk respons terhadap kebutuhan untuk 
produktivitas pada organ vital (jantung dan ginjal)

Copyright 2019. FKp-UA


  tekanan darah arteri  otot ventrikel kiri bekerja
lebih keras untuk memompakan darah melawan
tahanan yang tinggi  otot ventrikel hipertrofi 
mampu mengatasi tahanan tersebut dan curah
jantung tetap normal
 JJika hipertrofi >>>  kapasitas fungsional organ 
o.k. kekuatan dan fleksibilitas 

Copyright 2019. FKp-UA


3) Hyperplasia
 Bertambahnya jumlah sel.
 Disertai / tdk disertai adanya hipertrofi
 Mrpk respon terhadap kehilangan sel
 Terjadi pd sel-sel yg mampu melakukan mitosis :
(epidermis, epithel intestin, dan kelenjar)
 Hiperplasi mrpkn proses yg terkendali yg
hanya tjd sbgi respon thdp suatu rangsang yg sesuai,
dan jika rangsang tersebut hilang proses hiperplasi
inipun berhenti.

Copyright 2019. FKp-UA


4) Metaplasia

 Perubahan (konversi) satu jenis sel dewasa menjadi


sel dewasa jenis lainnya.
 Dilakukan untuk memberikan kekuatan 
kemampuan sel > baik dalam menghadapi stres dari
lingkungan
 Bersifat reversibel

Copyright 2019. FKp-UA


 Bersifat reversibel
 Satu jenis sel hanya dapat berubah menjadi sel jenis
lain yang sekelompok, misalnya sel epithel hanya
dapat berubah menjadi sel epithel jenis lain tidak
menjadi sel penunjang.
 Seringkali terjadi pada sel atau jaringan yang
mengalami iritasi atau inflamasi kronis.
 Contoh : perokok . sel epithel kolumnar trakhea dan
saluran nafas besar lain mengalami metaplasia  sel
squamosa bertingkat.

Copyright 2019. FKp-UA


5) Displasia
 Pertumbuhan sel yang tak beraturan sel  bentuk, ukuran, dan
penampilan berbeda-beda.
 Displasia tingkat: ringan terjadi karena iritasi atau inflamasi yang
kronis.
 Sel yang biasanya melakukan displasia : sel-sel pada cervix uteri,
cavum oral, gallblader, dan saluran nafas.
 Bersifat reversible
 Displasia jaringan mempunyai potensi untuk berkembang menjadi
neoplasma

Copyright 2019. FKp-UA


Penutup

Terimakasih atas perhatian


semuanya

Copyright 2019. FKp-UA

Anda mungkin juga menyukai