Anda di halaman 1dari 34

PELAKSANAAN DESA/KELURAHAN BERSINAR (BERSIH NARKOBA)

UNTUK MENDUKUNG KOTAN


(KABUPATEN/KOTA TANGGAP ANCAMAN NARKOBA)

OLEH :
YUDHI HUDAYA, S.STP
KEPALA DPMD KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PANGKALAN BUN, 22 JUNI 2022


BAGAIMANA KONDISI KEJAHATAN
NARKOBA DI INDONESIA SAAT INI?
Barang bukti narkoba yang disita pada tahun 2021 adalah 3,313 ton shabu; 115,1 ton
ganja; 50,5 hektar lahan ganja; dan 191.575 butir ekstasi.
Prevalensi secara nasional mengalami kenaikan. Pada kategori setahun pakai, dari yang
sebelumnya 1,80% atau 3.419.188 pada tahun 2019, kini menjadi 1,95% atau 3.662.646
pada tahun 2021 dan pada kategori pernah pakai meningkat dari 2,40% atau 4.534.744
menjadi 2,57% atau 4.827.616.
Prevalensi di wilayah pedesaan pada rentang usia 25-49 tahun mengalami penurunan dari
3,39% menjadi 2,24% untuk pernah pakai dan pada kategori setahun pakai mengalami
penurunan dari 2,50% menjadi 1,61%.
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.


2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Instruksi Presiden 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020 - 2024
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan
6. Peraturan menteri dalam negeri nomor 12 tahun 2019 tentang tentang Fasilitasi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika
7. Perjanjian Kerja Bersama antara Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional dengan
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor: PKS/73/XII/2018/BNN dan Nomor:
5/HK.07.01/XII/2018 tentang Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) tanggal 5 Desember
2018
8. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor:355/9042/SJ kepada Bupati/Walikota di Seluruh Indonesia
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 67 mengatur Hak
dan Kewajiban Desa. Intisari pengaturan ini adalah bahwa Desa berhak
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal
usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa, serta berhak
memperoleh sumber-sumber pendapatan. Namun demikian, Desa juga
dituntut untuk berkewajiban :
a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan
masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
Salah satu upaya untuk mendorong pelaksanaan P4GN di Desa dan Kelurahan terbit 2 buah
buku untuk sebagai pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan P4GN bagi Pemerintah
Desa dan Kelurahan serta BNNP/BNNK seluruh Indonesia
INDIKATOR DESA BERSINAR
1. Program dapat berjalan sesuai rencana dan dilakukan secara mandiri
2. Masyarakat paham dan mengerti bahaya narkoba sehingga mampu menangkal penyalahgunaannya
3. Adanya pendanaan melalui APBD/APB Desa
4. Memiliki Relawan/Penggiat Anti Narkoba/Agen Pemulihan
5. Puskesmas turut partisipasi dan mendukung rehabilitasi
6. penrunan tingkat kerawanan dan jumlah penyalangguna
7. meningkatnya partisipasi masyarakat memberi informasi terkait penyalagunaan dan gelap
narkotika
8. adanya dokumen menggagas masa depan desa bersinar
UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
Peran serta masyarakat dalam penanganan tindak pidana narkotika diatur dalam Bab XIII Pasal 104
sampai dengan Pasal 108 Undang-Undang 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu P4GN

Hak masyarakat dalam P4GN diwujudkan bentuk antara lain:


Mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika
dan Prekursor Narkotika;
Memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang adanya
dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika kepada penegak hukum atau
Badan Narkotika Nasional, yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
Menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum atau BNN yang
menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
Memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada penegak hukum atau
BNN;
Memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan melaksanakan haknya atau diminta
hadir dalam proses peradilan.
.
PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2019
TENTANG
PENGGIAT PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN
PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika menimbulkan kekhawatiran
dan meresahkan ketertiban masyarakat, maka diperlukan peran serta dari seluruh komponen
masyarakat untuk menanggulangi permasalahan narkotika yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Salah satu upaya pelibatan peran serta masyarakat yaitu dengan membentuk penggiat
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan
prekursor narkotika (P4GN) untuk turut aktif membantu tugas dan fungsi Badan
Narkotika Nasional
Penggiat P4GN adalah insan atau pribadi yang aktif berperan sebagai relawan dalam kegiatan P4GN.
PRINSIP KERJA PENGGIAT :
a. ikhlas;
b. kerja keras;
c. kerja cerdas;
d. Integritas; dan
e. kerja tuntas

PENGGIAT MEMILIKI TUGAS DAN FUNGSI SEBAGAI:


a. penyuluh;
b. konsultan;
c. penggalang laporan masyarakat; dan
d. fasilitator.
Kriteria penggiat sebagai berikut:
a. laki-laki/perempuan berusia minimal 15 (lima belas) tahun;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor
narkotika yang dibuktikan dengan surat keterangan bebas Narkoba;
d. perwakilan dari sebuah organisasi, perkumpulan,lembaga, instansi, atau
komunitas;
e. berkelakuan baik dan tidak terlibat organisasi terlarang serta tidak sedang
terlibat dalam perkara tindak pidana;
f. melalui sistem pendaftaran yang dilakukan oleh BNN, BNNP dan BNNKab/Kota;
dan
g. membuat surat pernyataan untuk mampu bekerja sesuai dengan prinsip kerja
Penggiat.
Hak penggiat P4GN antara lain :
a. mendapatkan pembekalan pengetahuan sebagai penyuluh,
konsultan, penggalang laporan masyarakat dan fasilitator;
b. mendapatkan pembekalan materi tentang tugas dan
peran Penggiat;
c. mendapatkan informasi atau pengetahuan terbaru
tentang materi penyuluhan;
d. mendapatkan sertifikat kelulusan dan pin Penggiat;
e. menunjukan sertifikat kelulusan Penggiat dalam
pelaksanaan tugas; dan
f. berhenti menjadi Penggiat dengan mengembalikan
sertifikat dan pin.
Kewajiban penggiat P4GN antara lain
a. mengikuti norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai Penggiat;
b. memberikan atau memenuhi pelayanan pemberdayaan masyarakat sebagai Penggiat
apabila diminta lingkungan atau masyarakat dengan berkoordinasidengan BNN, BNNP,
atau BNNKab/Kota;
c. mengikuti tes uji Narkoba melalui tes urin;
d. mengikuti setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BNN, BNNP, atau
BNNKab/Kota;
e. melakukan identifikasi dan potensi serta kemandirian P4GN di lingkungannya dalam
melakukan pengisian dan pelaporan indeks kemandirian partisipasi;
f. melaporkan tentang rencana dan program P4GN;
g. melaporkan hasil identifikasi mengenai kegiatan menyuluh, mendampingi pecandu
narkotika dan
mendapatkan informasi pelaporan masyarakat kepada h. menjaga nama baik BNN
dalam melaksanakan tugas sebagai Penggiat dan tidak menyalahgunakan sertifikat
yang telah diberikan;
i. melaporkan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai Penggiat; dan
j. mematuhi setiap prinsip kerja sebagai Penggiat.
Bekal Utama
Kemampuan

Tekad

Kepedulian
HARAPANNYA :
1. Tercapainya Kawasan Lingkungan Yang Bersih Dari Narkoba
2. Tidak Menjadi Pelaku Pengedar Maupun Pecandu Narkoba Karena
Berakibat Buruk Pada Produktivitas Kerja.
3. Sebagai Pelopor Anti Narkoba Di Lingkungan Keluarga, Tempat Tinggal
Dan Ling. Kerja
4. Berpartisipasi Dalam Memberikan Informasi Terkait Peredaran Narkoba
POTENSI
KELEMBAGAAN DI DESA/KELURAHAN DALAM
MENGGERAKAN PROGRAM P4GN DI DESA

PROGRAM PROGRAM PROGRAM


PENCEGAHAN PEMBERANTASAN REHABILITASI

•Posyandu
1. Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan Bekerjasama dan berkoordinasi dalam
•Kader Posyandu
yaitu : pelaksanaannya dengan BNN
•PKK
• Karang Taruna Kabupaten/Kota,Bhabinkamtibmas, Babinsa
•BUMDES
• Rukun Tetangga/Rukun Warga yaitu :
•Karang Taruna
• Dusun •Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan
•Lembaga Kemasyarakatan
• PKK •Karang Taruna
Desa/Kelurahan
• Posyandu •Rukun Tetangga/Rukun Warga
•Rukun Tetangga/Rukun Warga
• Lembaga Pemberdayaan Masyarakat •Dusun
•Dusun
(LPM) •Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
•Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
• Satlinmas Desa/Kelurahan •Satlinmas Desa/Kelurahan
(LPM)
2. Lembaga Adat Desa (LAD) •Lembaga Adat Desa (LAD)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai