Anda di halaman 1dari 22

‫ِب ِم اِهلل الَّر ْح ِن الَّر ِح ْي ِم‬

‫َم‬ ‫ْس‬

‫ا‬ ‫َك‬
‫َو َبَر ُتُه‬ ‫ِهلل‬‫ا‬ ‫ُة‬ ‫ْح‬ ‫ُك‬ ‫ْي‬‫َل‬ ‫َال‬ ‫َّس‬‫ل‬‫َا‬
‫ْم َو َر َم‬ ‫َع‬ ‫ُم‬
SELAMAT DATANG
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI DATOKARAMA
PALU
Pengantar
ILMU HADIS
OLEH :
Muhammad Rafi’iy Rahim, M.Th.I
Sejarah
pertumbuhan dan
perkembangan

Pengertian

Pembagian Ilmu
Hadis
PENGANTAR
Pengertian
Ilmu hadis
Hadis

oleh :
Unsur-unsur MUHAMMAD RAFI’IY RAHIM, M.Th.I
hadis

Pembagian
Hadis
Sejarah Pertumbuhan dan
perkembangan
 Masa kelahiran hadits yaitu pada masa Rasulullah SAW yakni pada periode pertama atau dari
tahun 13 S.M. hingga 11 H. Dan diantara tokoh-tokoh pada masa itu ialah Khulafa empat, Abu
Hurairah dan lain-lain. Masa penulisan hadits yaitu pada masa Rasulullah SAW sampai pada
pertengahan abad ke dua hijriah. Dan diantara tokoh-tokoh pada masa itu ialah Abu
Umamah,Abu Bakar al Shiddiq, Abu Hurairah r.a, Anas bin Malik r.a, Zaid bin Tsabit dan
tokoh-tokoh yang lain.
 Masa pembukuan hadits yaitu sejak masa khalifah Umar bin Abdul Azis yakni pada abad
kedua hijriah. Diantara tokoh-tokoh pada masa itu ialah Malik, Yahya ibn Sa’id Al Khaththan,
Waki’ ibn Al Jarrah, Sufyan Ats Tsaury dan tokoh-tokoh lainnya. Masa pentashihan hadits
yaitu pada abad ke tiga hijriah. Diantara tokoh-tokoh pada masa itu ialah Ali ibn Madany, Abu
Hatim Ar Razy, Muhammad ibnu jarir Athabaray, Muhammad ibnu Sa’ad dan tokoh-tokoh
lainnya.Masa penkajian hadits yaitu sejak abad pertama hijriah dibuktikan munculny tokoh-
tokoh kritikus hadits dari abad kea bad. Diantara tokoh-tokoh kritikus hadits ialah Ubadah
bin Al Shamit, Amir bin Syarahi, Muhammad bin Sirrin, Hasyim bin Abdillah, Ma’mar bin
Rasyid Al Azdiy, Abdillah bin al Mubarak imam Bukhari dan tokoh-tokoh kritikus hadits yang
lain.
 Hadits pada masa kontemporer mengalami perkembangan khususnya perkembangan dalam
penngkajian hadits, masa kontenporer yakni pada tahu 652 H. sampai sekarang.

HOME
PENGERTIAN
 Hadis adalah segala sabda, perbuatan, taqrir, dan hal-ikhwal yang disandarkan
kepada Nabi M uhammad saw.
 Sunnah adalah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang, atau dianjukan oleh
Nabi saw. baik berbentuk sabda maupun perbuatan.
 Sinonirm hadis yaitu khabar dan atsar. Khabar adalah apa yang bersumber selain
nabi sedangkan atsar adalah apa yang datang dari sahabat, tabi’in, dan orang-
orang sudahnya.
 Perbedaan pandangan ulama tentang hadis dan sunnah; para ulama hadis
megidentikkan keduanya. Hadis lebih banyak digunakan dikalangan ahli hadis,
sunnah lebih banyak dijumpai di kalangan para ulama ushul dan ulama fikih.
 Perbedaan hadis nabi, hadis qudsi, dan al-Quran yaitu: a ) hadis qudsi kalimat yang
biasa digunakan seperti Rasulullah saw. bersabda meriwayatkan apa yang beliau
terima dari Tuhannya dan kalam Allah Ta’ala berfirman seperti yang telah
diceritakan oleh Rasulullah saw. Sedangkan hadis nabi tidak ada tanda-'tanda
demikian b; ) al-Quran adalah lafaz dan maknanya dari sisi Allah melalui wahyu
yang jelas, hadis qudsi, lafaznya dari Rasulullah saw. sedangkan maknanya dari
Allah lewat ilham atau mimpi.
HOME
Penjelasan Pembagian Ilmu Hadis

Ilmu dirayah Ilmu riwayah

HOME
ILMU RIWAYAH

Menurut Ibn al-Akfani, sebagaimana yang dikutip oleh Al-Suyuthi,


bahwa yang dimaksud Ilmu Hadis Riwayah adalah: Ilmu Hadis
yang khusus berhubungan dengan riwayah adalah ilmu yang
meliputi pemindahan (periwayatan) perkataan Nabi saw dan
perbuatannya, serta periwayatannya, pencatatannya, dan
penguraian lafaz-lafaznya.
Muhammad ‘ajjaj a-khathib adalah: Yaitu ilmu yang membahas
tentang pemindahan (periwayatan) segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi saw, berupa perkataan, perbuatan,
taqrir (ketetapan atau pengakuan), sifat jasmaniah, atau tingkah
laku (akhlak) dengan cara yang teliti atau terperinci.
Back HOME
ILMU DIRAYAH

Ibn al-Akfani memberikan Ilmu Hadis Dirayah sebagai


berikut: dan Ilmu Hadis yang khusus tentang Dirayah
adalah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui hakikat
riwayat, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-
hukumnya, keadaan para perawi, syarat-syarat
mereka, jenis yang diriwayatkan, dan segala sesuatu
yang berhubungan dengannya

Back HOME
Penjelasan UNSUR-UNSUR Hadis

SANAD MATAN RAWI

HOME
SANAD

 Sanad menurut bahasa adalah :


‫ما استندت اليه أي المعتمد األ نسان‬ 
 “Tempat bersandar”, dinamakan demikian karena di sandarkan kepadanya.”
 Sanad menurut istilah adalah : terdapat berbagai pengertian menurut kalangan Ulama’ tentang sanad
menurut istilah, namun pengertian-pengertian tersebut tidaklah terdapat perbedaan yang signifikan, diantaranya :
 Menurut Syeikh Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah, sanad adalah :
‫الطريق الموصل الي المتن‬ 
 Artinya : “Jalan menuju kepada matan”
 Sedangkan Ibnu Shalah, memberikan pengertian, sanad adalah :
‫حكاية الرجال الحديث الذي رووه واحدا عن واحد الي رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬ 
 Artinya : “Mengenal biografi Rijalul Hadis yang meriwayatkan antara satu kepada yang lainnya hingga sampai kepada Rasulullah saw.”

 Pendapat yang lain mengatakan bahwa, sanad adalah :
‫سلسلة الرجال الموصل الي المتن‬ 
 Artinya : “ Silsilah Rijal Hadis yang membawa sampai kepada matan”
 Jikalau kita mencermati beberapa pengertian diatas, maka kita dapat menyimak kesamaan persefsi para ulama' tentang pengertian
sanad secara terminology, begitupun keterkaitan yang terjadi antara makna etimologi dan terminoloinya, bahwa sanad sangat berperan
penting untuk membawa kita menuju kepada matan Hadis, karena sanad adalah sandaran dari pada matan itu sendiri.
 Contoh Sanad
‫عن أبي الزناد عن االعرج عن أبي هريرة أن رسول هللا صلي هللا عليه وسلم يقول‬ 

Back
MATAN
 Matan
 Pengertian Matan
 Matan secara etimologi, termaktub dalam kamus Al-Misbah Al-Munir, matan adalah :
‫ اشتد و قوي‬
 “Kokoh dan kuat”
 Sedangkan matan menurut pengertian terminologinya adalah :
‫ ما ينتهي اليه السند من أالفاظ الحديث الدلة علي معانيها‬
 “Apa yang dicapai oleh sanad dari lafaz Hadis yang menunjuk kepada makna Hadis itu
sendiri”

 Jika kita menyimak secara seksama pengertian matan secara etimologi dan
terminologinya, maka kita akan menemukan relasi yang sangat kuat diantara
keduanya, yaitu matan Hadis adalah inti dari pada Hadis itu sendiri, karena matan
inilah pokok isi yang kuat dalam Hadis.
 Contoh Matan
...‫ أن رسول هللا صلي هللا عليه و سلم قال اذا قلت لصاحبك أنصت واأل مام يخطب يوم الجمعة ققد لغوت‬
Back
Rawi/ Al-Mukharrij

 Pengertian Rawi
 Sebagian ulama’ berpendapat bahwa kata rawi dan sanad keduanya memiliki kesamaan dengan alasan bahwa setiap akhir sanad
dalam satu tabaqat (tingkatan sanad), memiliki rawi, namun walaupun demikian para muhadisin membedakan keduanya, yang
kemudian rawi menurut para muhaddisin adalah :
‫الذي يرفع الحديث الي قائله‬ 
 “Yang mengangkat Hadis itu sendiri kepada Yang mengatakannya”
 Artinya, rawi adalah rijal Hadis yang terakhir menerima matan hadis tersebut dari para sanad-sanad Hadis yang kemudian
mengumpulkannya dalam kitab-kitab, yang biasa disebut dalam kitab hadis dengan kata Musnad.
 Namun ada juga yang memberikan pengertian bahwa rawi adalah orang yang meriwayatkan Hadis denan sanadnya, sama saja
apakah dia mengerti atau tidak , jadi ia hanya semata-mata meriwayatkan saja.
 Contoh Rawi
 (‫ أو (رواه المسلم) أو (المتفق عليه) )رواه البخاري‬Muhammah bin Muhammad Abu Syahbah, Al-Wasith fi Ulum wa Mushthalah Al-Hadits, (Jeddah:
‘Alamul Ma’rifah; 1982), h. 18
 Ibid.
 Abi Amru Utsman bin Abdur Rahman As-Syahrazwary, Op. Cit., h.12
 Amru Abdul Mun’im Salim, Op.Cit., h. 10
 Abi Amru Utsman bin Abdur Rahman As-Syahrazwary, Op. Cit., h.18-19
 Ibid.
 Ibid.
 Mahmud Thatan, Tafsir Musthalah Hadits, Terj. Zainul Muttaqin, Ulumul Hadis, (Cet. I, Yogyakarta: Tititan Ilahi Press & LP2KI; 1997), h.
22

Back
Penjelasan Pembagian Hadis
KUALITAS KUANTITAS

Aritnya Hadis itu ditinjau dari segi di terima atau Yang dimaksud Hadis ditinjau dari segi
tidaknya. Maksudnya, dalam periwayatan Hadis,
terkadang Hadis itu sendiri tidak memenuhi
kwantitasnya adalah : tinjauan jumlah
syarat-syarat dari pada Hadis yang bisa kita yakini sanad atau yang dilalui oleh matAan
datangnya dari Rasulullah saw. Dan tentunya agar Hadis tersebut, hingga sampai pada
kita terhindar dari Hadis-Hadis buatan yang di rawi atau musnid yang meriwayatkan
buat oleh sebahagian orang yang ingin merusak
tatanan islam baik dari segi hukumnya, akhlaknya, atau yang membukukan Hadis
peradabannya, bahkan keyakinannya. Namun ada tersebut, yang selanjutnya sampai
juga sebahagian kalangan yang hanya tendensi kepada kita sekarang ini. Para ulama’
ingin membenarkan pendapat pribadinya atau Hadis ketika meneliti hal ini, maka
pendapat kelompoknya, yang akhirnya membuat
Hadis atau melencengkan makna Hadis dari ditemukannya, ada dua macam bentuk
makna yang sesungguhnya. Beranjak dari sinilah Hadis apabila ditinjau dari segi
para ulama’ yang berkecimpung pada ilmu Hadis kwantitasnya.
dan ushul-ushulnya membagi Hadis ditinjau dari
segi kwalitasnya

HOME
KUALITAS

SHAHIH DHAIF

HASAN

HOME
SHAHIH
Shahih Lizatihi

Pengertian
Shahih menurut bahasa adalah lawan kata dari sakit, pemaknaan ini hakekat, untuk tubuh, sedangkan majaz
dalam Hadis dan semua pemaknaan.
Shahih menurit istilah adalah Hadis yang bersambung sanadnya dan pemindahan Hadis tersebut secara ‘adil
dan dhabit dari awal sanad hingga akhir sanad atau perawi tanpa syazuz dan ‘illah.

Syarat-Syarat
Bersambung sanadnya
Ke-adilan para perawinya dan juga dhabit (baik dari segi hafalan ataupun tulisan)
Tidak bersifat syazuz (riwayat tersebut tidak berbeda dengan periwayatan yang lebih kuat darinya)
Tidak memiliki kecacatan, baik dari segi sanadnya, matannya, ataupun perawinya.

Shahih Lighairih
Adalah Hadis yang pada dasarnya telah di hukumkan Hadis hasan lizatih, namun karena adanya periwayatan
dari jalan lain, yang kedudukannya lebih kuat dan sejalan maknanya dengan Hadis tersebut, maka Hadis ini
diangkat kedudukannya menjadi shahih lighairih.

Back
HASAN
Hasan Lizatih

Hasan secara bahasa berarti “bagus, indah, baik”.


Secara istilah terdapat perbedaan ulama’ tentang pengertian ini, hal ini disebabkan karena kedudukannya berada pada
pertengahan antara Hadis shahih dan Hadis dha’if.

Al-Khuttabi, memberikan pengertian tentang Hadis hasan lizatih adalah Hadis yang diketahui tentang pengeluarannya, dan rijalnya,
dikenal oleh para ulama’ Hadis, Hadis tersebut terdapat Hadis lain yang sesuai dengannya, banyak diterima oleh para ulama’, dan
banyak dipergunakan oleh para fuqaha’.

At-Turmizi, memberikan pengertian, bahwa Hadis hasan lizatih adalah semua Hadis yang diriwayatkan, tidak akan mungkin
terdapat di dalam sanadnya kebohongan, dan tidak termasuk Hadis Syaz, tidak diriwayatkan pada satu jalan saja, maka bagi kami
adalah Hadis hasan.

Ibnu Hajar, mengatakan bahwa khabar ahad yang di nuqilkan dengan ‘adil dan dhabit yang sempurna (hafalan dan tulisan),
sanadnya bersambung, tidak memiliki kecacatan dan tidak pula syaz adalah Hadis shahih lizatih akan tetapi jika di ragukan pada ke
dhabitannya, maka kedudukannya adalah Hasan lizatih.

Setelah meninjau secara seksama maka penulis lebih condong pada pengertian menurut Ibnu Hajar karena kelemahan pada dhabt
adalah cirri khas dari Hadis hasan tersebut, adapun menurut Khuttabi, di sana terlalu banyak rentetan persyaratannya. Sedangkan
pengertian yang di paparkan oleh Turmizi, beliau hanya memandang Hadis hasan dari satu sisi, yaitu Hasan lighairih saja.

Hasan Lighairih
Adalah Hadis yang asalnya dha’if namun karena terdapat periwayatan yang lain yang sejalan dengannya, akan tetapi ke dha’ifannya
bukan karena kefasikan perawinya atau kebohongannya.

Back
DHAIF
Hadis dhaif adalah “hadis yang didalamnya tidak didapati syarat hadis shahih dan tidak pula
didapati syarat hadis hasan
b. ditinjau dari segi sebab-sebab kedhaifannya, maka dapat dibagi kepada dua bahagian: Dhaif
disebabkan karena tidak memenuhi syarat bersambungnya sanad, yang tergolong didalamnya
antara lain:
Mu’allaq, Mursal, Munqathi‘, Mu'dhal, Mudallas

Dhaif karena terdapat cacat pada perawinya, yang tergolong didalamnya antara lain:
Maudhu‘, Mudhtharab, Munkar, Mudarraj, Majhul, Mu'allal, Matruk, Musalsal, Mubham,
Mukhtalith, Syadz, Mudha'af.

Terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai pengamalan hadis dhaif, mengenai
hal ini ada tiga pendapat:

-Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail a’mal maupun ahkam.
-Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, hadis dhaif lebih kuat dari ra’yu perorangan
Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan dalam masalah fadhail mawa’iz
atau yang sejenis bila memenuhi beberapa syarat

Back
KUANTITAS

MUTAWATIR GHARIB

AHAD
MUTAWATIR
Hadis Mutawatir

Pengertian Hadis Mutawatir


Secara etimologi adalah isim fa’il yang musytaq kepada kata mutawatir, yang artinya berentetan secara terus menerus, misalnya, perkatana hujan terus
menerus, artinya hujan turun tiada hentinya.
Secara terminology, mutawatir adalah :
‫ما رواه عدد كثير تحيل العادة تواطؤهم علي الكذب‬
“Sesuatu yang di riwayatkan dengan jumlah yang banyak dan mustahil begi mereka untuk bersepakat dalam kebohongan”, artinya Hadis yang diriwayatkan
pada setiap tabaqat dari tabaqat-tabaqat pada sanad Hadis itu, diriwayatkan oleh banyak sanad dan sangat sulit bagi akal untuk menerima bahwasanya
mereka sepakat untuk berbohong.

Syarat-Syarat Hadis Mutawatir


Beranjak dari pengertian diatas maka kami dapat menarik sebuah kesimpulan, bahwasanya Hadis mutawatir itu memiliki standar syarat sehingga bisa di
sebut sebagai Hadis mutawatir.
Diriwayatkan oleh banyak sanad, namun dalam hal ini ulama’ berbeda dalam batasa jumlah banyaknya periwayat, namun penulis memilih bahwasanya
minimal 10 sanad dalam satu tabaqat.
Periwayat yang banyak ini terdapat dalam setiap tabaqat
Mustahil bagi mereka untuk sepakat dalam kebohongan
Para sanad disyaratkan mesti bersentuhan (bertemu lansung), hal ini bisa dilihat dari kata-kata penyampaian yang di pergunakan, seperti sami’na (telah
kami dengar), ra’ayna (telah kami lihat) dan lain sebagainya.
Macam-Macam Hadis Mutawatir

Mutawatir Lafdzi
Adalah mutawatir pada pariwayatan makna dan lafadznya.
Contoh Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
.» ‫ « َم ْن َك َذ َب َع َلَّى ُم َتَعِّم ًدا َفْلَيَتَبَّو ْأ َم ْقَع َد ُه ِم َن الَّناِر‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َو َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن ُع َبْيٍد اْلُغ َبِر ُّى َح َّد َثَنا َأُبو َع َو اَنَة َع ْن َأِبى َحِص يٍن َع ْن َأِبى َص اِلٍح َع ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا‬

Mutawatir Maknawi
Adalah mutawatir pada maknanya saja bukan pada lafaznya.
Contoh pada Hadis yang menyangkut masalah mengangkat tangan ketika berdo’a, telah di sebutkan oleh Rasulullah sekitar seratus riwayat Hadis.
AHAD
Hadis Ahad
Pengertian Hadis Ahad
Secara etimologi, ahad adalah satu, dan khabar ahad adalah Hadis yang diriwayatkan oleh satu orang.
Secara terminologi, Hadis ahad adalah Hadis yang tidak terkumpul di dalamnya syarat-syarat Hadis mutawatir.
Macam-Macam Hadis Ahad

Hadis Masyhur
Adalah Hadis yang diriwayatkan minimal tiga perawi atau lebih dalam setiap tabaqat
Contoh : Hadis yang diriwayatkan oleh An-Nas’i
...‫حدثنا أيوب ويحيى بن سعيد عن هشام بن عروة عن أبيه عن عبد هللا بن عمرو بن العاص قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم إن هللا ال يقبض العلم انتزاعا ينتزعه‬

Hadis Aziz
Adalah Hadis yang diriwayatkan tidak kurang dari dua periwayat pada semua tabaqat yang ada di dalam Hadis tersebut.
Contoh Hadis Rasulullah saw. Yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’I :
‫أخبرنا حميد بن مسعدة قال حدثنا بشر يعني بن المفضل قال حدثنا شعبة عن قتادة أنه سمع أنسا يقول قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ال يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده‬
...‫والناس أجمعين‬

Hadis Gharib
Adalah Hadis yang di riwayatkan oleh satu orang rawi saja, baik dalam sebahagian tabqat ataupun pada setiap tabaqat bahkan meski
hanya pada satu tabaqat saja.
Contoh, Hadis yang diriwayatka oleh Imam Bukhari :
،‫ وإنما لكل امرئ ما نوى‬،‫ " إنما األعمال بالنيات‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ عن عمر بن الخطاب قال‬،‫ عن علقمة بن َو ّقاص الليثي‬،‫عن محمد بن إبراهيم التيمي‬
Hadis tersebut hanya diriwayatkan oleh Umar bin Khattab pada tabaqat sahabat, bahkan di beberapa tabaqat di temukan hanya satu
periwayat.
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai