Anda di halaman 1dari 11

METODOLOGI

PENGKAJIAN
FILSAFAT
DIFFERENCE
Metodologi Pengkajian Filsafat
• Jalan yang ditempuh para filosof dalam proses
berpikir untuk mencari atau memahami objek
kebenaran atau realitas yang ada.
• Objek kajian ilmu pengetahuan bisa sama, yang
membedakan adalah aspek metodologinya.
• Filsafat sebagai mater scientiarum, oleh para
filosofnya telah secara bebas menggunakan
aneka ragam metodologi, dalam menjawab,
memahami, dan mengkaji berbagai
permasalahan filsafat.
Berbagai Metodologi yang digunakan para
filosof (The Liang Gie, 1987 : 18)
Logical Method Doubt Method

Analisis Method Phenomenological Description Method

Dialectical Method Philosophical Analysis Method

Pragmatic Method Metaphysics Method

Intuitive Method Synthesize Method

Subjective Method Positive Method

Linguistic Method Critical Method


METODE-METODE
• Metode Deduktif ; Proses menalar dari hal-hal yang bersifat umum untuk
mengidentifikasi hal-hal yang bersifat khusus
• Metode Induktif; Proses menalar dari hal-hal yang bersifat khusus untuk
mencari hal-hal yang bersifat umum atau general
• Metode Holistik; Cara atau proses menalar dengan mengkombinasikan
berbagai metodologi secara inter-disipliner atau multi disipliner bahkan bisa
menggunakan pendekatan antar-disipliner
• Metode Intutif; pemahaman, pengenalan, penglihatan, ataupenangkapan
(Aprehensi) terhadap suatu kebenaran secara langsung tanpa melalui inferensi
(penyimpulan). Pengetahuan atau insight (pemahaman) bawaan atau naluriah
tanpa menggunakan panca indera, pengalaman biasa, atau akal budinya. Aktivitas
kontemplasi secara intens dan mendalam bersifat spiritual. Terbagi menjadi
Intuisi Indrawi dan Intuisi Intelektual.
• Metode Skolastik ; atau disebut juga metode sintesis deduktif, biasanya
dipakai untuk mengajarkan dalam semua Ilmu dan terdapat hubungan erat denga
proses berpikir.
• Metode Geometris ; Metode yang secara melaksanakan
aktivitas berupa observasi tingkah laku dan introspeksi proses-
proses psikologis.
• Metode Eksperimental; Proses menalar dari hal-hal yang
bersifat khusus untuk mencari hal-hal yang bersifat umu atau
general
• Metode Kritis Transendental; Analisis kriteriologis
yang berpangkal pada pengertian objektif.
• Metode Dialektis; memahami realitas dengan mengikuti
gerakan pikiran atau konsep asal yang berpangkal pada
pemikiran yang benar sehingga pemahaman akan dibawa oleh
dinamika pikiran itu sendiri.
• Motode Fenomenologis ; Memahami realitas secara
hakiki, murni, tdak terpengaruh oeh ruang dan waktu.
KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFAT
BERPIKIR ILMIAH BERPIKIR FILSAFAT

 Berpikir dengan membatasi diri sendiri • Berpikir dengan mengisi diri endiri
melalui beberapa aspek realitas melalui pengkajian sifat tertinggi dari
 menyelidiki sifat dasar realitas realitas
• Berpikir secara rasional, tetapi bersifat
imajinatif
KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFAT
(Abdul Rojak & Isep Zainal Arifin)
• Berpikir Radikal
• Mencari Asas
• Memburu Kebenaran
• Mencari Kejelasan
• Berpikir Rasional
• Berpikir Komprehensif
• Berpikir Koheren
KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFAT
(Jujun S. Suriasumantri)

• Menyeluruh
• Mendasar
• Spekulatif
CABANG-CABANG FILSAFAT
 ARISTOTELES (384-322 SM)
1. Filsafat Spekulatif
2. Filsafat Praktik
3. Filsafat Produktif
 CRISTIAN WOLFF (1679-1754 SM)
1. Filsafat Logika
2. Filsafat Ontologi
3. Filsafat Kosmologi
4. Filsafat Psikologi
5. Filsafat Teologis Naturalis
6. Filsafat Etika
 WILL DURANT
1. Filsafat Logika
2. Filsafat Estetika
3. Filsafat Etika
4. Filsafat Politika
5. Filsafat Metafisik
 Eerste Nederlands Sustematich Ingerichte Encyclopedie
1. Filsafat Metafisika
2. Filsafat Logika
3. Filsafat Epistemologi
4. Filsafat Ilmu
5. Filsafat Naturalis
6. Filsafat Kultural
7. Filsafat Sejarah
8. Filsafat Estetika
9. Filsafat Etika
10. Filsafat Manusia

Anda mungkin juga menyukai