Anda di halaman 1dari 12

1

Budaya Digital
( Antara Harapan & Tantangan )
Curiculum Vitae Pemateri 2

Nama : Drs.H.Imam
Shofwan,M.Ag.
NIP. :
196503201991031001
Tempat/ Tanggal Lahir :Tegal. 20 Maret 1965
Alamat : jl.raya slawi-
jatibarang km 04 Gumayun Rt10/04 kec. Dukuhwaru Kab.
Tegal
Pangkat/gol. : Pembina Utama
Muda/IV/c
Pend. Terakhir : S2 UIN Walisongo SMG
Riwayat Jabatan : Kepala MAN Tahun 2013 di MAN
Sawit Boyolali dan Kepala MAN Pemalang ( dari 2018 s/d
Memahami Budaya / Kultur 3

Digital
 Digital berasal dari kata digitus, jari jemari ( dalam bahasa Yunani).
Apabila kita hitung, jari jemari orang dewasa, maka berjumlah 10.
nilai 10 tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0. oleh karena itu
digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang
terdiri dari angka 0 dan 1. semua sistem komputer menggunakan
sistem digital sebagai basis datanya.

 Kultur digital bisa diartikan juga sebagai konsep yang menyelimuti,


yang menggambarkan gagasan bahwa teknologi dan internet secara
signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berfikir,
dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat
Realita Budaya Digital Pada 4

Masyarakat
 Perkembangan jumlah data berformat digital di abad sekarang ini begitu
menakjubkan. Ida Fajar Priyanto (2013) mengatakan bahwa setiap orang kini
memiliki data yang luar biasa lebih banyak dibandingkan masyarakat kita sebelum
beralih ke dunia digital. Josh James (2014) dalam Infographic berjudul Data Never
Sleeps 2.0, bahwa di internet setiap menitnya ada pengguna Youtube mengupload 72
jam konten video baru, pengguna Facebook membagikan 2.460.000 potongan
konten, pengguna Twitter membagikan 277.000 tweet, pengguna Instagram
mengupload 216.000 foto dan pengguna Pinterest membagikan 3.472 gambar.

 Sementara itu internetlivestats.com mencatat hingga pertengahan Juni tahun 2014


jumlah website di dunia sebanyak 2.925.249.355 laman. Jumlah tersebut sudah
termasuk website yang tidak aktif namun hanya berupa laman parked domains.
Sedangkan untuk dunia blog misalnya Wordpress dan Tumblr, menurut
webpagefx.com bahwa ada 42.6 juta posting terbaru setiap bulannya, baik yang
menggunakan self hosted maupun di hosted Wordpress itu sendiri. Kemudian ada
900 posting terbaru setiap detik di blog Tumblr. Kondisi itu belum ditambah dengan
platform blog-blog lain misalnya seperti Blogger, Weebly, dan Livejournal. Dapat
dibayangkan berapa banyaknya informasi yang tercipta dalam setiap menitnya itu.
Pandangan Agama Terhadap 5
Kemajuan Zaman
1. Q.S Ar Rahman : 33

“Wahai golongan jin dan manusia ! Jika kamu sanggup menembus ( melintasi ) penjuru langit dan
bumi, maka tembuslah ! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan(dari
Allah )”

2. Hadis Nabi SAW

‫َع ِّلُم ْٓو ا َاْو اَل َد ُك ْم َفاَّنُهْم َم ْخ ُلْو ُقْو َن ِفی َغْيِر َز َم اِنُك ْم‬
“ Didiklah anak – anakmu, maka sesungguhnya mereka diciptakan bukan seperti pada zamanmu.”

3. Maqolah

‫َااْل ْنَس اُن ِاْبُن َز َم اٍن‬


“ manusia itu anaknya zaman ( menusia akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman )
Contoh Budaya Digital 6

 Aktivitas blogging, ngeblog termasuk salah satu contoh kultur


digital atau budaya digital. Bahkan blogging termasuk contoh awal
dan permulaan seiring dengan perkembangan dunia internet.
Banyak bermunculannya blogger mengekspresikan motivasi
ngeblog nya yang bermacam – macam. Menulis beragam konten.
Dari sini muncul istilah digital content. Dalam kesehariannya
blogger terhubung dengan dan dalam jaringan internet. Waktu
yang dibutuhkan sangat beragam sesuai dengan kebutuhan.
Artinya, lahir dan munculnya karya – karya dan kreasi blogger
dari ide – ide yang dimilikinya telah menjadi sebuah budaya.
7

Dari Budaya Ke Gaya Hidup Digital


Hari ini, hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk kehidupan
beragama, sudah dimasuki budaya digital. Ngaji online misalnya,.
Silaturahim digital virtual juga digelar. Sudah memanfaatkan skema
kultur digital.

Keanekaragaman manusia modern memiliki cara masing – masing


dalam mengapresiasi dan mengkonsumsi teknologi digital.

Pada akhirnya budaya digital telah menggiring manusia pada gaya


hidup digital, yang ini menjadi harapan yang baik disatu sisi dan
menjadi ancaman disisi lain.
Potensi Budaya Digital Sebagai Penunjang 8
Kreatifitas dan Produktifitas

A. Budaya digital sebagai keniscayaan bagi pelajar, mahasiswa dan umum. Orang semakin mudah

mendapatkan sumber belajar yang sangat memadai, bahkan detail dan mendalam. Orang pengin membaca

literatur agama Islam, cukup klik kitab digital, maka akan muncul ribuan kitab, mulai dari kitab klasik

hingga kitab – kitab kontemporer. Hal ini tentunya akan menambah kualitas isi dari blog, artikel dan materi

keagamaan yang di posting oleh pengguna internet.

B. Budaya digital juga menjadi keniscayaan dalam pengembangan media pembelajaran yang murah dan

mudah bagi gurtu dan dosen, tentunya dengan desain yang selalu fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan dan

kearifan lokal. Guru dan dosen bukan hanya bisa membuat media pembelajaran, tapi bisa membandingkan

dan mendiskusikan dengan hasil media pembelajaran karya guru atau dosen lain, sehingga kualitas media

yang dibuat menjadi media pembelajaran terbaik


C. Budaya digital sangat membantu dunia usaha. Kreatifitas para pengusaha akan
mudah sekali di informasikan lewat media yang ada. Hal ini tentunya 9 akan
mendorong masyarakat untuk semakin produktif, lebih – lebih pada masa pandemi
seperti saat ini. Orang dengan mudah dan murah membuka toko online dengan
fasilitas yang menjanjikan, mulai dari kemudahan berjualan hingga potensi promosi
yang bisa dilihat bahkan oleh ratusan juta orang.

D. Budaya digital memberikan ruang dan waktu yang cukup luas bagi manusia,
sehingga pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan dan bahkan produktifitas juga
akan meningkat berkali – kali lipat.
Pekerjaan membuat terjemahan kitab berbahsa arab, awalnya membutuhkan waktu
berhari – hari bahkan berbulan – bulan untuk mengerjakannya, sekarang bisa
dikerjakan dengan waktu yang relatif lebijh singkat dengan fasilitas google
translater maupun aplikasi terjemah lainnya.
Jika kita sudah menyadari potensi budaya digital bagi peningkatan10
kreatifitas dan produktivitas, maka yang akan terjadi adalah :
1. Hiburan dan game yang menjadi ikon bagi generasi muda saat
ini, akan dianggap sebagai sebuah hiburan semata ditengah –
tengah semangat memacu kreatifitas dan produktifitas
2. Kemajuan dunia digital merupakan sebuah sunnatullah yang tak
ter elakkan, ancaman dan tantangan digital akan diubah menjadi
sebuah potensi literal untuk kemajuan
3. Teknologi digital bukan lagi menjadi candu tapi justru pemicu
untuk tumbuhnya ide – ide kreatif dan produktif masyarakat
kita.
4. Pada tahapan inilah kita bisa mengatakan “ Kecanduan Digital
NO, Kreatif dan Produktif Yes
11
12

Anda mungkin juga menyukai