Anda di halaman 1dari 15

Sopan, Beradab di Media Digital

Digital Culture

Muhammad Nurkhoiron (Komisioner Komnas HAM 2012 - 2017)


• Budaya konvergensi,
multitasking, performance
• Budaya pemirsa, performance
• Budaya membaca menulis • Media partisipatif
• Budaya menafsirkan • Muncul Bergama budaya massal
(pop culture), industri massal, • Demokrasi online
• Sebaran pengetahuan ke konsums massa (indomie
berbagai lapisan masyarakat seleraku)
• Pelayanan berbasis
• Televisi, radio menjadi alat pengaduan viral
• Dorongan untuk propaganda efektif
membayangkani komunitas
terbayang (negara bangsa) Media Digital
Media Elektronik

Media Cetak

Setiap revolusi media menciptakan dinamika kebudayaan baru


Perubahan
Digitalisasi dan konvergensi Arus informasi tak berbatas,
(gabungan) beragam media dengan dinamis tanpa jeda
teknologi yang lebih canggih.
Sumber menjadi lebih penting
Interaktivitas dan konektivitas daripada penafsir/penulis
jaringan yang makin meningkat.

Mobilitas dan delokasi untuk Setiap orang dapat menyebarkan


mengirim dan menerima. apapun, antara yang ahli dan non
ahli jadi kabur
Adaptasi terhadap peranan
publikasi dan khalayak. Muncul ketidakpercayaan dalam
diseminasi/ lalu lintas informasi/
Munculnya beragam bentuk baru pengetahuan
'pintu' (gateway) media.
Budaya KLIK cenderung
Pemisahan dan pengaburan dari
'lembaga media’.
mengarahkan informasi kejutan,
sensasional, dan superfisial
Revolusi “Masyarakat Gadget”

Global Indonesia
Pengguna Aktif Sosmed:
4.20 M
Penduduk 274.9 M
Prosentase Pengguna
Sosmed dari Penduduk Pengguna HP: 345.3 M
Dunia: 53.6%
Pengguna Internet 202.6 M
Pertumbuhan pertahun:
13.2% Pengguna Sosmed
Aktif170.0 M
Pengguna HP: 4.15 M

Prosentase Pengguna
Sosmed yang memakai HP:
98.8 %
Kenapa Masyarakat Indonesia
Kehilangan Sopan Santun Saat di Media Digital

• Gegar Budaya: Media Digital merupakan media


yang mengubah masyarakat yang belum matang
dalam membudayakan budaya baca tulis
• Media digital bersifat sangat terbuka, sehingga
memicu setipa pengguna mengungkapkan semua
yang ada dalam pikirannya tanpa selektif
• Terlalu lama berselancar (lebih dari 2 Jam) bisa
membuat orang capek, hilang konsentrasi, mudah
emosi/depresi: muncul hal hal yang sifatnya di
bawah sadar
• Rapuh di dunia sosial dibawa ke dalam dunia maya
Perubahan Sopan santun dan Adab
akibat media digital
• Perilaku sosial bersikap sopan
terhadap orang yang lebih tua
menjadi luntur ketika orang
berinteraksi di sosial media,
berkomentar terhadap sesuatu
secara nyinyir tanpa melihat
konteks

• Budaya saling memaafkan


seringkali tidak efektif dalam
interaksi media sosial
Perubahan Sopan Santun dan
Adab akibat Media Digital
• Anak-anak remaja yang terlalu suntuk di
depar gadget seringkali jadi asosial, sopan
santun dalam menyapa orang yang
datang/bertamu jadi hilang
• Sekolah Online menghilangkan beragam
sopan santun yang berkaitan dengan
hubungan guru dan murid. Misalnya masuk
kelas menguncapkan salam, mencium
tangan guru tanda penghormatan jadi
hilang).
• Dalam beberapa budaya tertentu, sikap
pamer dalam berderma seringkali dianggap
tabu. Dalam sosial media sikap pamer
diperlukan untuk menarik minat orang lain
mengikuti hak yang sama
Lain Ladang, Lain Belalang…….

• Masalah Hak Cipta/Intelektual Masyarakat


mudah menyebarkan opini/gambar/foto dari
sumber lain tanpa seijin pemilik yang membawa
dampak yang tidak disangka oleh sumber asal

• Privasi Seringkali isu politik diiringi dengan


serangan terhadap musuh/ rival dengan
memviralkan/menyebarkan masalah-masalah
personal

• Keamanan. Media digital adalah media yang


menyerap seluruh data pribadi seseorang.
Penayangan nomer hp, alamat rumah, keluarga,
foto anak-anak bisa dijadikan sumber data untuk
méretes atau menjadi sasaran tindakan kriminal,
menjadi data untuk tujuan komersial, dll
• Digital Surveillance/ Pengawasan Digital. Pengawasan Digital
seperti perangkat CCTV bila jatuh ke orang yang tidak
bertanggung jawab dapat digunakan untuk hal-hal yang tidak
sopan, bahkan kriminal

• Pembelahan Digital. Sistem Teknologi/Algoritma secara otomatis


menggolongkan pengguna media ke dalam satu kelompok (satu
selera konsumsi). Namun ketika terjadi persaingan politik,
penggolongan seseorang ke kubu-kubu politik dapat menciptakan
budaya bergerombol (Minhum, Minna) Sono jelek semua, sini baik

• Diskriminasi Gender. Sistem sosial/Budaya yang cenderung


diskriminatif akan semakin tajam dalam dunia digital. Misalnya,
banyak orang secara tidak radar gemar menggunakan foro
perempuan untuk kegiatan marketing, menggunakan foto gambar
orang gems untuk ólok-ólok terhadap orang yang tidak menage
kebugaran, dll.

• Sensorship/ Penyensoran. Media digital yang terbuka


menciptakan publik yang berbeda-beda pendapat dalam hal apa
saja sebaiknya pembatasan terhadap pengguna media dapat
disepakati. Misalnya tahun 2015-2015 ketika ramai sol isu LGBT,
banyak masyarakat resah sehingga mendorong banyak pihak
mendukung pelarangan berbagai hal yang berhubungan dengan
LGBT
Membudayakan Perilaku Sopan/Beradab
Membudayakan perilaku Sopan
• Saling menguatkan di masa Pandemi,
mangan terlalu cemas, suka
mengumbar data yang mencemaskan,
tetap optimis

• Terbuka/transparan terhadap data


korban, saat positif

• Perilaku sosial yang hangat, seia


kawan, tidak menang sendiri, menari
solusi bukan masalah
Menghindari Bahaya (TIDAK SOPAN)

• Loss of integrity
• Harassment
• Discrimination
• Trolling
• Fake news
• Destructive politics
• Facebook: Muhammad Nurkhoiron
• Instagram: Muhammad_Nurkhoiron
• Tweeter : @nuriron

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai