Anda di halaman 1dari 21

Pemeriksaan malaria

pembuatan tetes tebal dan tetes


tipis menggunakan EDTA
Tujuan SD tebal: Tujuan SD Tipis :
1. Untuk identifikasi parasit melihat morfologi parasit
dengan cepat . dengan jelas di dalam sel darah
2. Hitung jumlah parasit. merah.
Untuk membuat sediaan darah (SD) malaria dibuat dua jenis,
yaitu sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis.
Tujuan :

 Sediaan darah tebal digunakan untuk identifikasi parasit


dengan cepat, terdiri dari sejumlah darah merah yang
terhemolisa. Parasit yang ada terkonsentrasi pada area
yang lebih kecil sehingga akan lebih cepat terlihat di bawah
mikroskop.

 Sediaan darah tipis terdiri dari satu lapisan sel darah


merah yang tersebar dan digunakan untuk membantu
identifikasi parasit malaria setelah ditemukan pada SD
tebal sehingga dapat melihat morfologi parasit dengan
jelas di dalam sel darah merah. c. Langkah – langkah
Pembuatan Sediaan Darah
Langkah – langkah Pembuatan Sediaan Darah
Sediaan darah tebal dan tipis dibuat dalam satu kaca
sediaan
- Semua bahan dan alat disiapkan
- Memberikan label/etiket pada ujung kaca sediaan dekat
dengan sediaan darah tebal.
- Pastikan kaca sediaan bebas lemak, di panaskan di lidah
api 2-3x agar hasil baik.
- Pada label dituliskan Nama/spasien/bulan/tahun
2, 3

1. SD tebal dibuat dengan cara menempelkan salah satu ujung kaca objek
2. Pada Tetes darah Tebal diteteskan di atas kaca objek, di bagian ujung
dekat label untuk SD tebal 1 tetes kecil darah (± 6 µl).
3. SD tebal dibuat homogen dengan cara memutar ujung kaca
objek/pengaduk lain searah jarum jam dari arah luar ke dalam, sehingga
terbentuk bulatan dengan diameter 1 – 1,5 cm
4. Dibagian tengah untuk SD tipis, 2 tetes kecil darah (± 6 µl/diameter 2-4
mm).
5. Untuk membuat SD tipis, dengan menempelkan ujung cover glass pada
tetes darah darah tidak sampai menyebar penuh,digeser dengan cepat
ke arah yang berlawanan dengan tetes darah tebal.
6. Sediaan hapus (seperti bentuk lidah)
8. SD dikeringkan dengan pada tempat yang datar dengan
suhu kamar kurang lebih 45 menit-1 jam. Pengeringan tidak
boleh pada suhu yang panas atau dingin dalam ruang ber
AC karena dapat mengakibatkan SD menjadi pecah-pecah.
9. Selama proses pengeringan, SD dihindarkan dari serangga
(semut, lalat, kecoa, dll), debu, kelembaban yang tinggi,
dan getaran.
10. Setelah kering, sediaan harus segera diwarnai
menggunakan larutan giemsa.
11. Pada keadaan yang tidak memungkinkan, boleh ditunda
selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam SD harus sudah
diwarnai.
Langkah-langkah Pewarnaan Sediaan Darah
1. SD tipis yang sudah kering difiksasi dengan metanol. Jangan
sampai terkena SD tebal.
2. Kaca sediaan diletakkan pada rak pewarnaan dengan posisi
darah berada di atas.
3. Disiapkan larutan giemsa 3% dengan mencampur 3 bagian
giemsa stock
4. 9,7 ml akudest di tambahkan 300 ul Cat giemsa.
5. Larutan giemsa 3% dituangkan dari tepi hingga menutupi
seluruh permukaan kaca objek dan dibiarkan selama 60 menit.
6. Pada saat pencucian ada 2 cara
1. Dituangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi kaca
objek sampai larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih.
2. Disiapkan wadah tertutup lebar diberi air secukupnya,
dicelupkan SD perlahan-lahan sambil mengamati dengan
teliti agar SD tebal tidak terkelupas.

7. dikeringkan dan siap diperiksa di bawah mikroskop


8. Diamati pada SD tebal penyebaran Leukosit, pastikan ery sdh
lisis karena mempengaruhi pembacaan.
9. Diamati pada SD tipis cari bagian Erytrosit yang menyebar
merata.
Penilaian Kualitas Pewarnaan Sediaan Darah Kualitas pewarnaan
sediaan darah dilihat pada mikroskop :

• Normal : inti lekosit berwarna ungu, inti parasit berwarna merah,


dan sitoplasma parasit berwarna biru.
• Asam : inti lekosit berwarna merah, inti parasit berwarna merah,
dan sitoplasma parasit berwarna merah.
• Basa : inti lekosit berwarna biru, inti parasit berwarna biru, dan
sitoplasma parasit berwarna biru.
• Kotor : banyak sisa-sisa/ endapan zat warna/ debu pada lapang
pandang
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai