Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI

LISAN DAN
TERTULIS
Oleh
Ela Dwi Nurwenda, M.Pd.
Komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu.
Komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang
menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung
pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan
yang lainnya.
KRAKTERISTIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi sendiri menuntut sebuah partisipasi serta kerja sama dari
pelaku-pelaku yang terlibat di dalam komunikasi. Sebuah komunikasi
akan berlangsung dengan sangat baik, jika para pihak yang terlibat di
dalamnya sama-sama memiliki perhatian yang sama.
2. Komunikasi dilakukan dengan disengaja serta memiliki tujuan yang
jelas.
3. Komunikasi sendiri memiliki sifat transaksional. Dalam artian
komunikasi menuntut dua buah tindakan yaitu memberi dan menerima.
Dua tindakan itu tentunya perlu dilakukan dengan imbang atau
porsional.
4. Proses komunikasi memiliki sifat yang simbolis. Lambang yang paling
sering digunakan untuk proses komunikasi antar manusia di antaranya
adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, tanda, kalimat, angka, dan
masih banyak lagi.
Tujuan Komunikasi
Tujuan Komunikasi

1. Bisa memahami orang lain yang terlibat dalam sebuah proses komunikasi.
2. Informasi yang akan disampaikan oleh komunikator lebih mudah dimengerti oleh
komunikan, oleh karena itu si komunikator harus menjelaskan pesan utama dengan
sangat detai dan jelas.
3. Sebagai penggerak dari orang lain untuk mulai meengerjakan sesuatu, contohnya
seperti sosialisasi, kerja sama, dan masih banyak lagi.
4. Untuk menerima pendapat satu sama lainnya. Proses komunikasi serta pendekatan
persuasif adalah sebuah cara agar gagasan antar individu bisa diterima satu sama
lainnya
Komunikasi Lisan
Komunikasi berdasarkan penyampaiannya ada dua yaitu lisan dan tulis

Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan atau juga sering disebut komunikasi oral merupakan bentuk
komunikasi verbal melalui interaksi langsung atau tatap muka antara komunikator dan
komunikan. Percakapan pada komunikasi lisan bisa melibatkan lebih dari dua
individu. Contohnya di dalam suatu wawancara, forum, ataupun percakapan yang
biasa, Vcall, dll.
Menjalin komunikasi efektif dan

efisien, dengan tujuan agar tidak ada

lagi kesalahan dapat terulang kembali,


KOMUNIKASI 1. Mendengarkan Lawan Bicara
LISAN 2. Mengajukan Pertanyaan

3. Memberikan Informasi dengan

Jelas

4. Mengombinasikan Komunikasi

Verbal dan Nonverbal


Cara Meningkatkan Komunikasi Lisan

Cara meningkatkan komunikasi verbal agar lebih efektif, komunikasi verbal adalah kata-kata dengan tujuan untuk

berbagi informasi dengan orang lain baik itu dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Adapun untuk

perbedaan komunikasi verbal dan non verbal adalah untuk komunikasi non verbal hanya berfokus pada penggunaan

bahasa tubuh ataupun kontak mata hingga ekspresi wajah dari lawan bicara, kedua hal ini tentunya sangatlah penting

dalam dunia kerja karena setiap hari Kamu harus berkomunikasi ataupun berdiskusi dengan orang lain untuk bisa

menyelesaikan sebuah pekerjaan.

9
Cara Meningkatkan Komunikasi Lisan

Bicaralah Dengan Jelas


Bicaralah dengan jelas dan lantang, perhatikan kecepatan bicara serta kejelasan dalam mengucapkan
kata-kata apalagi ketika harus berdiskusi ataupun sedang melakukan sebuah presentasi. Sebaiknya
berbicara dengan lebih santai agar kata-kata yang diucapkan dapat terdengar jelas dan mudah
dimengerti oleh si pendengar.
Perhatikan Intonasi Suara
Cara mengasah kemampuan komunikasi verbal berikutnya adalah dengan cara memperhatikan
intonasi suara, mempelajari penggunaan intonasi yang tepat tentu saja menjadi salah satu cara untuk
mengasah kemampuan komunikasi verbal jadi saat berbicara dengan atasan maupun rekan kerja
jangan menggunakan intonasi yang tinggi karena akan dikira sedang marah.
10
Cara Meningkatkan Komunikasi Lisan
Berbicara Dengan Percaya Diri
Seperti yang kita tahu bahwa tidak semua orang bisa berbicara dengan percaya diri namun jika ingin sukses di tempat kerja
maka harus bisa mengubah kebiasaan yang satu ini dan mulai mempelajari bagaimana caranya berbicara dengan percaya
diri,. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kepercayaan diri Anda sedang berbicara di depan publik, misalnya
adalah penguasaan materi yang akan disampaikan, pemilihan kosakata, intonasi suara hingga bahasa tubuh yang kamu
gunakan.
Perhatikan Lawan Bicara
Memperhatikan ekspresi lawan bicara, saat Anda sedang berbicara dengan orang lain pastikan harus fokus dalam
menyampaikan materi yang akan dibacakan serta mengamati keadaan sekitar dan juga lawan bicara. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui apakah lawan bicara mengerti apa yang diucapkan oleh kamu ataupun tidak dengan melihat ekspresi
wajah mereka, jika wajah si pendengar terlihat kebingungan maka kemungkinan besar apa yang kamu sampaikan tidak
mereka mengerti.

11
Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan proses komunikasi secara tulisan adalah salah satu jenis media
komunikasi yang memiliki penyampaian yang dilakukan dalam bentuk suatu tulisan. Contohnya
tulisan dalam suatu spanduk, undangan, naska, email, pesan teks, blog post, surat bisnis, laporan,
proposal, kontrak, memo, iklan, brosur, dll.
Kunci Komunikasi Tertulis

1. Jelas

2. Ringkas padat

3. Gaya bahasa

4. Kalimat aktif

5. Tata bahasa dan tanda baca


Cara Meningkatkan Komunikasi Tertulis
1. Berpikir sebelum menulis
2. Jangan pernah abaikan tata Bahasa dan EYDMenggunakan tata bahasa yang buruk dan kata-kata
yang salah ejaan, baik secara tidak sengaja, atau dengan sengaja mempersingkat teks yang akan tampak
kurang formal dapat membuat Anda terlihat ceroboh dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, penting
untuk Anda menulis tulisan sesuai dengan tata Bahasa dan ejaan EYD, apalagi jika tulisan tersebut
bersifat formal.
3. Gunakan Bahasa sederha
4. Baca ulang
Setelah menulis, bacalah semuanya dari awal untuk melakukan pengeditan mengenai tata bahasa, tanda
baca, dan lain-lain. Cari tahu apakah ada kalimat yang tidak masuk akal atau sulit dimengerti. Jika ada,
segera perbaiki. Idealnya, kamu bisa baca ulang tulisanmu sebanyak dua sampai tiga kali
5. Pahami tujuan sebelum menulis
Tentukan tujuanmu terlebih dahulu sebelum menuliskan sesuatu. Itu akan mempermudah kamu dalam
menyusun kalimat.
6. Jaga profesionalitas
Contoh dalam mengirim email ringan kepada rekan kerja, pastikan untuk tetap menjaga profesionalitas.
Hal ini berguna untuk tetap mempertahankan keterampilan komunikasi tertulis agar semakin
berkembang ke depannya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai