Anda di halaman 1dari 14

Tugas Pengantar Rekayasa Lingkungan

Kajian Lingkungan Pembangunan Gedung Bertingkat Di


Daerah Istimewa Yogyakarta

Rudi Putra
23242043
Pendahuluan
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang sudah sangat terkenal dengan berbagai kearifan lokal dan
keramahan masyarakatnya. Yogyakarta sering kali disebut sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota pariwisata yang seakan
sudah melekat bagi para wisatawan. Banyak potensi-potensi yang dapat dikembangkan baik oleh pemerintah, masyarakat
maupun oleh para pelaku industri. Potensi inilah yang kemudian dikembangkan oleh berbagai pihak dalam upayanya
meningkatkan derajat ekonomi dan status sosial bagi masyarakat. Pada beberapa tahun terakhir keserasian Yogyakarta yang
ramah akan wisata dan budaya harus terkurbankan karena maraknya pembangunan Gedung-gedung bertingkat yang
digunakan sebagai hotel, mall, ruko dan sejenisnya. Pembangunan hotel, mall apartemen dan sejenisnya didorong oleh faktor-
faktor seperti meningkatnya jumlah wisatawan, mahasiswa dan kalangan urban yang membutuhkan fasilitas komersial.
Pesatnya pembangunan juga didukung oleh pemerintah daerah yang membuka keran investasi dalam rangka meningkatkan
pemasukan daerah. Pembangunan yang dilakukan secara masif ini kemudian berdampak negatif baik secara langsung maupun
tidak bagi masyarakat. Seringkali pembangunan yang dilakukan tidak memperhatikan aspek-aspek seperti izin mendirikan
bangunan (IMB), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan tata ruang kota. Pembangunan yang terjadi
seringkali menimbulkan konflik dengan masyarakat yang merasa dirugikan. Salah satu kasusnya terdapat beberapa bangunan
hotel, mal dan sejenisnya yang didirikan di samping sungai hingga memakan sempadan sungai. Hal ini tentu tidak sesuai
dengan kaidah hukum dan ilmu lingkungan. Kondisi semacam ini akan menimbulkan dampak lingkungan dan risiko bencana
bagi masyarakat yang tinggal di wilayah sekitarnya.
Metode Penelitian

Kajian ini dilakukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian deskriptif-kualitatif dengan teknik observasi dan in-depth interview kepada stake
holder Dinas Pariwisata Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan saran terhadap
upaya pengurangan dampak dan risiko bencana yang mungkin terjadi.
Hasil Dan Pembahasan
1. Pembangunan yang Melanggar Kaidah Hukum dan Lingkungan
Banyak pembangunan Gedung-gedung bertingkat yang peruntukkannya sebagai hotel, mall dan
sejenisnya tidak sesuai dengan dokumen AMDAL yang disepakati.

2. Dampak Lingkungan Dan Resiko Bencana


A. Dampak Lingkungan
• Berkurangnya Jumlah Lahan Terbuka Hijau
• Mengancam Keseimbangan Ekosistem
• Berkurangnya Daerah Resapan
• Permasalahan Sanitasi
• Ketersediaan Air Tanah
• Pencemaran Sungai
B. Resiko Bencana
• Longsor Disempadan Sungai
• Banjir
• Pergeseran Tanah

3. Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan dan Risiko Bencana
Pembangunan Gedung-gedung bertingkat untuk peruntukan mall, hotel dan sebagainya pada
daerah sempadan sungai akan mengakibatkan berbagai permasalahan yang kompleks, mulai dari timbulnya
permasalahan lingkungan, perubahan sosial masyarakat dan adanya ancaman bahaya bagi masyarakat yang
tinggal disekitar bangunan tersebut. Meski pembangunan tersebut dilakukan melanggar hukum atau tidak
sesuai kaidah hukum dan kajian lingkungan, pembangunan tetap saja dilakukan sehingga kelak yang
menjadi korbannya dan merasakan dampak secara langsung yaitu masyarakat di sekitarnya.
Kesimpulan Dan Saran
Pembangunan Gedung-gedung bertingkat yang diperuntukkan untuk hotel, mal dan sejenisnya
harus memiliki dokumen AMDAL yang jelas. Penggunaan skala peta yang sesuai dalam pertimbangan izin
mendirikan bangunan harus digunakan. Pembangunan gedung juga harus berwawasan lingkungan dan
risiko bencana. Dampak lingkungan yang disebabkan dari adanya pembangunan hotel dan mal yaitu;
berkurangnya lahan terbuka hijau, terancamnya ekosistem, berkurangnya daerah resapan air, timbul
masalah sanitasi, berkurangnya ketersediaan air tanah dan pencemaran di sungai. Adapun risiko bencana
yang dapat terjadi yaitu; terjadi longsoran di sempadan sungai, banjir dan pergeseran tanah.
Upaya pengelolaan lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan dan mengurangi risiko
bencana dapat dilakukan dengan; membuat sistem pengelolaan lingkungan dan sosial, pembentukan
perangkat kelembagaan, pengembangan kapasitas dan program pelatihan masyarakat, upaya mitigasi baik
fisik-biologi-sosial serta dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan.
Tugas Pengantar Rekayasa Lingkungan
Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Dampak Pada Proyek
Pembangunan Gedung Trans Studio Mall Kota Banda Aceh
Terhadap Lingkungan

Rudi Putra
23242043
Pendahuluan

Perencanaan pembangunan Trans Studio Mall (TSM) yang dilakukan dengan melaksanakan prinsip
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini dikarenakan Pesatnya kegiatan
pembangunan konstruksi di Aceh khususnya Kota Banda Aceh . hal ini berpotensi memberikan dampak
terhadap kelestarian lingkungan masyarakat sekitar. Program pembangunan yang hanya ditujukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan akan mengakibatkan
tidak terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam, yang pada akhirnya dapat merusak lingkungan.
Pemanfaatan sumberdaya alam yang konsumtif tanpa mempergunakan prinsip konservasi menyebabkan
terkurasnya sumberdaya alam dan terganggunya jenis baik flora maupun fauna. Berdasarkan Permen LH
16/2012 Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), menjelaskan upaya penanganan dampak lingkungan
mencakup spektrum prosedur yang sangat luas. Proses kerjasama dalam Amdal (penanganan dampak)
melibatkan mediator agar melindungi kebebasan peserta untuk mengungkapkan pendapat untuk kesepakatan
bersama.
Metode Penelitian
A. Objek dan Batasan Penelitian
Adapun objek penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh. Batasan penelitian ini dilaksanakan di 3 (tiga)
Desa pada kecamatan Ulee Kareng yaitu Desa Lambhuk, Desa Doy dan Desa Ie Masen Ulee Kareng. Desa-desa ini
merupakan desa yang berada di sekitar lokasi proyek , dimana lingkungan masyarakat sekitar berdampak langsung
terhadap proses pembangunan proyek tersebut.
B. Tahap Persiapan
Dalam tahap periapan ini disusun hal – hal penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk
mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Dalam tahap persiapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan data
2. Permasalahan untuk menentukan garis besarnya.
3. Mendata instansi – instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber data,
4. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi wilayah studi.
5. Sehingga dari tahap persiapan ini dapat diketahui langkah – langkah penyelesaian pekerjaan secara berurutan dan
teratur agar didapatkan hasil yang optimal.
C. Sumber Data
Data merupakan suatu bentuk kumpulan informasi yang diperoleh dari responden yaitu
orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tulisan maupun lisan yang
bermamfaat dalam hal menunjang penulisan proposal tugas akhir.

D. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian

E. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian yang diamati dalam suatu
kegiatan penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Meningkatkan Pencemran Udara Dan Debu ( X1 )
2. Terjadi Erosi Dan Longsor Tanah Serta Genangan Air ( X2 )
3. Pencemaran Kualitas Air ( X3 )
4. Kerusakan Prasarana Jalan Dan Fasilitas Umum ( X4 )
5. Gangguan Lalu Lintas (X5 )
6. Berkurang Keaneka-Ragaman Floura Dan Fauna ( X6 )
Hasil Dan Pembahasan
A. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui pernyataan pada kuesioner valid atau tidak,
berdasarkan data isian yang diterima dari responden.

B. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui realibel (handal) atau tidaknya realibel
suatu variabel dalam kuesioner yang diberikan kepada responden.
Kesimpulan
1. Hasil analisis deskriptif rekapitulasi nilai mean faktor Dampak Lingkungan dengan hasil jawaban
100 responden menunjukkan nilai rata-rata 3,95. Hal ini menunjukan bahwa pembangunan cukup
berdampak terhadap lingkungan sekitar terutama pada indikator X2 pencemaran/polusi udara dengan
nilai mean 4,01.

2. Pada faktor Permen LH dengan hasil jawaban 25 responden menunjukkan nilai rata-rata 3,48. Hal ini
menunjukan bahwa penerapan pembangunan cukup sesuai terhadap lingkungan sekitar terutama
pada indikator X1 kesesuaian keseluruhan proses penyusunan dengan nilai mean 3,84.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada proyek pembangunan gedung trans studio mall kota
Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek berdampak terhadap lingkungan
masyarakat sekitar dan kelengkapan berkas cukup sesuai dengan permen Lh No. 16 Tahun 2012 dan
akibat pelaksanaan proyek konstruksi tersebut cukup berdampak bagi lingkungan masyarakat
sekitar..
Saran

Saran kepada peneliti berikutnya agar menanyakan kuesioner tentang penanganan


lingkungan pada proyek pembangunan gedung trans studio mall menurut Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup nomor 12 tahun 2012 kepada konsultan perencana yaitu PT. Trans Properti
Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai