Anda di halaman 1dari 19

DONALD O.

HEBB
PENGANTAR
Karl Lashley
Seorang peneliti panutan Hebb menemukan teori equipotentiality,
yg menjelaskan bahwa korteks berfungsi scr keseluruhan selama
proses belajar dan bila suatu bagian mengalami kerusakan maka
bagian lain akan mengambil alih fungsi korteks yg rusak tsb
Jumlah gangguan belajar dan memori adalah fungsi dari jumlah area
kortikal yg rusak, dan ekuipotensialitas menunjukkan bahwa lokasi
kerusakan tidak penting
Hebb setuju dg Lashley dan dari risetnya
menemukan bahwa:

01 02 03
Otak tidak berperan spt Inteligensi berasal Pengalaman masa kanak2
stasiun relai. Penelitian dari pengalaman lebih penting dalam
Hebb: ada pasien yg dan tidak mempengaruhi kecerdasan
kehilangan 20% otaknya ditentukan secara dibandingkan dg
ternyata tidak menunjukkan genetik pengalaman masa dewasa
tanda2 hilangnya inteligensi
KONSEP TEORI
UTAMA
Lingkungan terbatas

Lingkungan yg terbatas (terkait dengan terbatasnya stimulasi)


akan mengganggu perkembangan perseptual dan intelektual
yang normal.
Terbatasnya lingkungan bisa terjadi karena lingkungan
tidak/kurang menyediakan stimulasi atau karena orang sudah
memiliki keterbatasan tertentu dari awal (buta, tuli dst)
Lingkungan yang kaya

Lingkungan yang miskin stimulasi bisa diperbaiki.


Lingkungan yg kaya stimulasi memungkinkan organisme membangun
lebih banyak sirkuit atau jaringan neural/syaraf yg lebih kompleks.
Semakin kompleks lingkungan sensoris awal semakin baik
perkembangan keterampilan pemecahan masalahnya.
Inteligensi, persepsi dan emosi dipelajari dari pengalaman, bukan
merupakan warisan. Bayi memiliki jaringan neural dengan interkoneksi
yg acak. Pengalaman sensoris menyebabkan jaringan tsb menjadi
tertata shg membantu interaksi yg efektif dg lingkungan.
Kumpulan sel

● Kumpulan sel (cell assembly) adalah paket neurologis yang saling terkait yg dapat diaktifkan
oleh stimulasi internal, atau eksternal, atau keduanya, yg terbentuk dari pengalaman
organisme dg lingkungan.
● Semula pola neuron yg terbentuk masih sepotong2, tapi kemudian terjadi koneksi antar sel
yg berdekatan yang akhirnya membentuk kumpulan sel tentang “sesuatu”. Misalnya: buah
jeruk. Awalnya anak akan tahu bentuk, warna, aroma, rasa dst….dan masing2 akan
membentuk “paket” neuron yg terpisah2 dan KEMUDIAN baru akan terjadi koneksi antara
hal2 tsb shg membentuk sekumpulan sel ttg buah jeruk
● Kumpulan sel merupakan basis neurologis dari ide dan pemikiran
Sekuensi fase
● Aspek berbeda2 dr suatu objek saling terkait scr neurologis membentuk kumpulan sel, KEMUDIAN
kumpulan sel secara neurologis saling terkait membentuk urutan/sekuensi fase (=arus pemikiran)

● Sekuensi fase ini dapat diaktifkan oleh stimulasi internal, eksternal, atau keduanya. Setelah sekuensi
sel aktif maka kita mengalami arus pemikiran, yaitu serangkaian ide (ttg sesuatu) yang tertata secara
logis

● Misalnya: bayi mendengar langkah kaki (muncul kumpulan “langkah kaki”), lalu melihat sesosok
wajah (muncul kumpulan “wajah”), lalu merasakan digendong (muncul kumpulan “digendong”).
Dalam prosesnya, mengikuti proses sekuensi fase, maka suatu saat ketika bayi mendengar langkah
kaki maka semua kumpulan itu akan aktif secara bersama2, sehingga bayi sudah membayangkan
wajah dan sentuhan tangan yang menggendong sebelum ibunya sampai dihadapannya
Terkait dengan sekuensi fase, Hebb
mengatakan ada 2 jenis belajar, yaitu:

1. Proses belajar yang berlangsung perlahan2 pada masa bayi dan


kanak2, yaitu saat pembentukan kumpulan sel dan sekuensi fase
2. Proses belajar yang berlangsung lebih cepat, yaitu belajar yg lebih
kognitif yang terjadi setelah kumpulan sel dan sekuensi fase
berkembang. Proses ini melibatkan penataan ulang sekuensi fase
karena tambahnya wawasan dan kreativitas dengan bertambahnya
usia
Teori kewaspadaan (arousal theory)
Impuls neural yg dimunculkan oleh stimulasi dari satu reseptor indrawi memiliki 2 fungsi:

1. Cue functioning of stimulus (fungsi petunjuk): stimulus indrawi menyebabkan impuls bergerak dari reseptor
indra ke syaraf tulang belakang lalu ke berbagai are proyeksi dan akhirnya ke beberapa area korteks  ini yg
membuat organisme mendapatkan informasi dari lingkungan
2. Arousal function of stimulus (fungsi kewaspadaan): stimulus dari lingkungan berfungsi mengubah aktivitas
dalam reticular activating system (RAS = area di otak yang terlibat dlm proses tidur, perhatian, dan perilaku
emosional)

Agar fungsi petunjuk dr suatu stimulus memberikan efek scr penuh maka harus ada level
kewaspadaan yg optimal di RAS (tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah) agar fungsi kortikal
optimal dan menghasilkan kinerja yg optimal .
 Kalau terlalu rendah (misalnya mengantuk) maka info yg ditransmisikan ke otak tidak dapat digunakan,
sebaliknya bila terlalu tinggi maka akan membingungkan.
Teori kewaspadaan dan penguatan

 Jika level kewaspadaan terlalu tinggi maka akan ada kecenderungan untuk
menurunkan/mereduksi, dan sebaliknya ketika level terlalu rendah maka ada
kecenderungan untuk meningkatkan
 Ketika level kewaspadaan terlalu tinggi maka menurunkannya akan
menguatkan, dan ketika level kewaspadaan terlalu rendah maka
meningkatkannya akan menguatkan
Hebb: menyamakan penguatan dengan peningkatan atau penurunan dorongan
Deprivasi sensoris

Deprivasi sensoris berpengaruh buruk karena menghambat perkembangan


kumpulan neuron yg merepresentasikan objek dan kejadian di lingkungan.
Eksperimen Hebb (baca halaman 404-405)

Studi2 berikutnya yg dilakukan orang lain (Suedfield & Coren, 1989; Zubek, 1969)
menunjukkan bahwa: ketika kondisi deprivasi sensoris sangat parah orang akan
merasa tertekan dan hanya bisa menoleransi hal tsb dlm waktu singkat
Kesimpulan Hebb terkait dengan deprivasi sensoris:
 Pengalaman sensoris bukan hanya perlu utk perkembangan neurofisiologis yg tepat,
tetapi juga diperlukan utk menjaga fungsi normal. Setelah neurofisiologis berupa
kumpulan sel dan urutan fase terbentuk maka perlu didukung oleh kejadian di
lingkungan. Jika input indrawi yg semula ada menjadi tidak ada maka berakibat
munculnya kewaspadaan ekstrem yg dirasakan dalam bentuk stres, takut, atau
perasaan disorientasi.
 Kejadian di lingkungan yg konsisten bukan hanya menimbulkan/membentuk sirkuit
neurologis tertentu, tetapi juga mengkonfirmasi sirkuit tersebut
 Manusia tidak hanya memiliki kebutuhan dasar umum seperti makanan, air, seks, dan
oksigen, tetapi juga membutuhkan stimulasi. Meskipun kebutuhan dasar umum tsb
terpenuhi, tetapi bila stimulasinya di bawah normal maka manusia akan mengalami
disorientasi parah
Sifat rasa takut
Rasa takut bukan merupakan respon yg dikondisikan, tetapi muncul secara
spontan karena tidak adanya konfirmasi lingkungan terhadap sirkuit
neurofisiologis yg sudah dimiliki. Organisme sudah punya kumpulan sel dan
urutan fase neurologis tertentu, tetapi bila kejadian/objek di lingkungan tidak
sesuai dengan hal tsb, maka akan menimbulkan rasa takut.

Misalnya: kumpulan sel dan urutan fase tentang manusia adalah badannya punya
ciri begini begitu, bisa bergerak, hangat, bisa bersuara dst, maka ketika kita
melihat mayat, atau potongan tubuh manusia maka objek ini tidak sesuai dengan
kumpulan sel dan urutan fase tentang manusia yg sudah dimiliki dan hal ini
menimbulkan rasa takut
PANDANGAN HEBB TENTANG PENDIDIKAN

1. Belajar yang berkaitan dengan pembentukan kumpulan sel dan urutan fase scr
bertahap selama masa bayi dan kanak2. Selama fase ini anak harus berada
dalam lingkungan yang kaya stimulasi tetapi dengan ukuran yang pas (tidak
terlalu sedikit, tetapi juga tidak terlalu banyak)
2. Belajar dg prinsip gestalt: setelah sejumlah kumpulan sel dan urutan fase
terbentuk pada masa kanak2, maka masa selanjutnya adalah masa pengaturan
ulang ke dalam bentuk2 yang bermacam2. Oleh karena itu proses belajar di
tingkat selanjutnya harus bersifat perseptual, cepat, dan berwawasan (gestalt).
3. Pada otak normal, belahan otak kanan dan kiri bekerja bersama, sehingga
stimulasi harus diberikan pada keduanya.
EVALUASI
Kontribusi
Kontribusi terpenting Hebb adalah demosntrasi konseptualnya bahwa kita dapat
mempelajari proses kognitif yang lebih tinggi dengan menggunakan neuron atau
synapse sebagai alat utamanya, sehingga teorinya terus memengaruhi neurosains
dan riset computer di bidang jaringan neural.

Kritik
Hebb bukan orang pertama yg menemukan proses belajar di otak dan dalam
beberapa hal teorinya mirip dengan teori Pavlov.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai