Anda di halaman 1dari 9

IJTIHAD POLITIK

KENEGARAAN
NAHDLATUL
ULAMA ​
Disusun Oleh:
Nurul Intan (2201047)
Cynthia Restu Sahara (2201043)
Asep (2201009)
Rijki Ipansah
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN IJTIHAD
POLITIK KENEGARAAN NAHDLATUL ULAMA

Ijtihad politik kenegaraan NU adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam memilih
dan menentukan kebijakan politik yang diambil oleh NU. Ijtihad politik NU ini memiliki pengertian
sebagai berikut:
1. Ijtihad politik NU adalah upaya untuk membawa pemikiran politik Islam yang khas dan
memadukan dengan tradisi lokal yang mengarah pada indigenisasi pemikiran politik Islam yang
membentuk pengetahuan khas NU
2. Ijtihad politik NU bertujuan untuk menemukan sistem struktur masyarakat yang
memprioritaskan terwujudnya tujuan hidup manusia
3. Ijtihad politik NU menekankan pada dialog bebas dan jujur antara ideologi, budaya, dan
pemikiran filosofis
4. Ijtihad politik NU bertujuan untuk mewujudkan tujuan hidup, maka harus ada kekuasaan yang
sah dan berwenang untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
3

B. PRINSIP-PRINSIP IJTIHAD POLITIK

Dalam menjalankan organisasi, NU selalu mengacu pada beberapa


prinsip
dasar, seperti tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), tasa muh
(toleransi), dan al-maslahah al-'ammah (kemaslahatan umum)
Berikut adalah prinsip-prinsip ijtihad politik dalam NU yang dapat diambil
dari beberapa sumber:
1. Tawassuth (moderat), sikap netral yang berintikan pada prinsip hidup
menjunjung tinggi nilai keadilan di tengah-tengah kehidupan bersama,
tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan.
2. Tawazun (keseimbangan), sikap menyeimbangkan segala aspek
dalam kehidupan, tidak condong kepada salah satu perkara saja.
3. Tasamuh (toleransi), sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana
terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-
batas yang digariskan oleh agama Islam.
4. Al-maslahah al-'ammah (kemaslahatan umum)
Bukan hanya itu, dalam ijtihad politik NU, terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Prinsip kebangsaan: NU selalu mengedepankan nilai-nilai
lokal yang sudah menjadi ijtihad para pendahulu terkait
dengan arah kiprah bangsa Indonesia pada tingkat politik
makro maupun mikro
2. Prinsip pelaksanaan syari'at: NU percaya bahwa meskipun
pemerintahannya tidak Islami, tetapi umat Islam di dalamnya
memiliki hak untuk melaksanakan syari’at Islam dengan
nyaman dan aman
3. Prinsip perlindungan terhadap posisi Islam dan para
pengikutnya: NU selalu berpegang pada ideologi politik
keagamaan yang meletakkan prioritas tertinggi pada
“perlindungan terhadap posisi Islam dan para pengikutnya”
4. Prinsip musyawarah: NU juga mengedepankan prinsip
musyawarah dan konsensus dalam pengambilan keputusan
5

C. Peran NU dalam politik kenegaraan NU memiliki peran yang signifikan


dalam politik Indonesia. Berikut adalah beberapa peran NU dalam politik
kenegaraan:
1. Memberikan dukungan moral, pemikiran, dan menggerakkan umat
Muslim untuk berperan dalam perjuangan melawan penjajah
2. Terlibat dalam perumusan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)
3. Aktif dalam kehidupan politik dan sosial setelah kemerdekaan Indonesia,
memiliki kehadiran yang kuat di parlemen dan memiliki peran dalam
pembentukan kebijakan nasional
4. Terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk bantuan kemanusiaan,
pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan kesejahteraan umat
5. Menciptakan stabilitas politik dan berkontribusi dalam merumuskan
kebijakan nasional
6
D. TANTANGAN DAN HAMBATAN DALAM MENERAPKAN IJTIHAD POLITIK
DALAM MENERAPKAN IJTIHAD POLITIK

NU menghadapi beberapa tantangan


dan hambatan, antara lain:
1. Politik identitas dan politisasi agama: Tantangan terberat PBNU
adalah politik identitas dan politisasi agama. Keduanya berhasil
memecah umat dan bangsa pada 2017 dan 2019, harus segera
dihadapi dengan arif dan bijaksana
2. Konflik internal: NU memiliki faksi-faksi yang berbeda pandangan
dan kepentingan, sehingga seringkali terjadi konflik internal yang
memudarkan aksesibilitas partai di mata masyarakat
3. Kurangnya pemahaman tentang ijtihad politik: Beberapa anggota
NU mungkin tidak sepenuhnya memahami konsep ijtihad politik
dan bagaimana menerapkannya dalam konteks politik nasional
4. Tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan agama
dan kepentingan nasional: NU harus menjaga keseimbangan antara
kepentingan agama dan kepentingan nasional, sehingga tidak terjadi
konflik antara keduanya
7

E. CONTOH KEBERHASILAN IJTIHAD POLITIK NU

Dalam menghadapi tantangan dan hambatan, NU telah berhasil


menerapkan ijtihad politik dalam beberapa hal, seperti menerima Pancasila
sebagai asas organisasi, terlibat dalam perumusan proklamasi kemerdekaan
Indonesia, menciptakan stabilitas politik, menjaga nilai-nilai Islam yang moderat dan
inklusif, serta memilih Muslim yang jujur, amanah cerdas serta memperjuangkan
aspirasi rakyat hukumnya wajib. NU telah berhasil dalam menerapkan ijtihad politik
dalam beberapa hal, antara lain:
1. Resolusi Jihad: Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, NU mengeluarkan
ijtihad politik yang dikenal sebagai "Resolusi Jihad" yang menyangkut perlunya
membela negara. Pada saat itu, bangsa Indonesia dihadapkan pada kenyataan
harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan Sekutu dan juga
antek-anteknya. Resolusi Jihad tersebut memerintahkan semua warga Indonesia
untuk melakukan jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2. Menerima Pancasila sebagai asas organisasi: Pada tahun 1984, NU menerima
Pancasila sebagai asas organisasi, meskipun banyak organisasi keagamaan
saat itu menggunakan Islam sebagai asas organisasi. Hal ini memperlihatkan
bahwa NU mampu mengambil keputusan yang bijaksana dan
mempertimbangkan kepentingan nasional
3. Terlibat dalam perumusan proklamasi kemerdekaan Indonesia: NU 8

terlibat dalam perumusan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan


menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Hal ini menunjukkan bahwa
NU memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia
4. Menciptakan stabilitas politik: NU telah menciptakan stabilitas
politik dan memberikan suara yang kuat bagi umat Muslim di
Indonesia. NU juga terlibat dalam dialog antaragama dan
menjunjung tinggi prinsip toleransi dan saling pengertian antarumat
beragama
5. Menjaga nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif: NU selalu
menjaga nilai-nilai Islam yang moderat, inklusif, dan menjunjung
tinggi persatuan umat Muslim.
6. Memilih Muslim yang jujur, amanah cerdas serta memperjuangkan
aspirasi rakyat hukumnya wajib: NU selalu memilih Muslim yang
jujur, amanah cerdas serta memperjuangkan aspirasi rakyat
hukumnya wajib. Hal ini menunjukkan bahwa NU selalu
memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa secara inklusif dan
berkelanjutan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai