Pertanian Perkotaan Vertikultur
Pertanian Perkotaan Vertikultur
BIOPESTISIDA
Kelompok 1
1. Delia Annisa Rahma Yanti
2. Deraspecta Dewangga
3. Fadilla Arbi
4. Kilat Raffi
5. Ranti Widuri
Infographic Style
06
05 Penutup
01 04
Analisis SWOT
Latar 03
Belakang 02 Aspek Finansial
Aspek Teknis
Aspek Pasar
Latar Belakang
Biopestisida didefinisikan sebagai bahan yang berasal dari mahluk hidup
(tanaman, hewan atau mikroorganisme) yang berkhasiat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan atau mematikan hama atau organisme
penyebab penyakit. Biopestisida memiliki senyawa organik yang mudah
terdegradasi di alam. Biopestisida cocok untuk pencegahan sebelum
terjadi serangan hama dan penyakit (preventif bukan kuratif) pada
tanaman. Beberapa tanaman mengandung senyawa tertentu yang dapat
dimanfaatkan sebagai antimikrobia, seperti cengkeh, mimba, lengkuas,
bawang merah, dan lerak. Beberapa mikroba diketahui berperan
antagonistik terhadap patogen seperti Trichoderma spp., Pseudomonas
fluorescens, dan Bacillus spp. Efektivitas dari masing-masing bahan
nabati dan hayati sebagai biopestisida bergantung kepada jenis penyakit
sasaran dan faktor lingkungan. Oleh karena itu kami membuka peluang
usaha bisnis biopestisida karena di Indonesia belum banyak perusahaan
yang membuat pestisida yang berbahan alami dan ramah lingkungan.
Aspek Pasar
Dengan adanya usaha Greencost ini produk yang dihasilkan yaitu pestisida organik
berupa cairan maupun dalam bentuk padat. Produk ini akan siap pasarkan kepada
petani-petani hortikultura dan kios-kios pertanian. Produk yang dipasarkan ini telah
diproduksi dengan bahan-bahan yang alami dan ramah lingkungan yang tidak
Produk
berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungannya. Produk yang produksi ini
sebelum dipasarkan akan dikemas terlebih dahulu dengan rapi dan akan kami berikan
label perusahaan Greencost agar para konsumen tertarik melihat produk yang
dihasilkan. Seiring berjalannya waktu produk ini akan laris dipasaran dan menjadi
kebutuhan para petani terutama petani hortikultura dan petani organik
Pemasaran
.
Pemasaran produk Greencost dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti
instagram, facebook, whatsapp, dsb untuk mempromosikan produk. Sebelum
melakukan pemasaran ada baiknya melakukan pengemasan terlebih dahulu. Salah
satu indikator keberhasilan dari cara pemasaran tersebut dapat menimbulkan loyalitas Pemasaran
para petani untuk menggunakan produk dari greencost. Apabila bisnis Greencost ini
berhasil maka usaha pemasaran diperluas tidak hanya melalui media sosial dan
melakukan pemasaran secara langsung ke stan pertanian maupun petani terdekat dan
juga akan melakukan humas publisitas dimana tujuan nya untuk mempromisakan
suatu produk secara publish untuk menarik konsumen agar meningkatkan penjualan
produk.
Aspek Teknis
6. R/C 2,2
7. B/C 1,3
a. Penerimaan
Laba-Rugi
Dalam 1 kali produksi menghasilkan
• Pestisida Beuvaria Bassiana = 100 bungkus x Rp.11.000 = Rp.1.100.000
• Pestisida SIBALEN
1. 100 ml = 150 botol x Rp.18.000 = Rp. 2.700.000
2. 1 liter = 45 botol x Rp.180.000 = Rp. 8.100.000 +
= Rp. 11.900.000
b. Pendapatan
= Penerimaan - (Total Biaya tetap + total biaya variabel)
= Rp. 11.900.000 – 5.245.583
= Rp. 6.654.417
c. R/C Ratio
R/C Ratio
R/C = Total Revenue/Total Cost
R/C = Rp. 1.100.000/Rp. 5. 245.583
R/C = 2,2
d. B/C Ratio
B/C Ratio
B/C = Total Benefit/Total Cost
B/C = Rp. 6.654.417/Rp. 5.245.583
B/C = 1,3
Penutup
1. Usaha ini mempunyai peluang besar untuk saat ini dan dimasa depan, bukan hanya dilihat dari kelayakan
usaha namun adanya krisis iklim saat ini dan juga berkurangnya kesuburan tanah akibat penggunaan pestisida
berbahan kimia yang merusak lingkungan. Dengan adanya usaha Greencost (Biopestisida) sangat membantu
petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanpa harus merusak lingkungan.
2. Besarnya biaya total pada usaha Greencost per satu kali produksi adalah sebesar Rp. 5.245.583 yang terdiri
dari biaya tetap sebesar Rp. 1.489.583, biaya variabel sebesar Rp. 3.456.000 dan biaya tak terduga sebesar
Rp.300.000 Sedangkan nilai penerimaan sebesar Rp. 11.900.000 sehingga didapat nilai pendapatan sebesar
Rp. 6.654.417. Besarnya nilai R/C usaha Greencost per satu kali produksi adalah 2,2 artinya setiap R/C 1
biaya yang dikeluarkan akan memperoleh nilai penerimaan sebesar 2,2 dan nilai pendapatan sebesar 1,2.
Besarnya nilai B/C pada usaha Geencost dalam satu kali produksi adalah 1,3 maka usaha Greencost tersebut
layak untuk diusahkan dan dikembangkan.
THANK YOU