Anda di halaman 1dari 35

ASKEP PADA TN.

N
DENGAN DM TIPE II
ULKUS PEDIS DEXTRA
POST DEBRIDEMENT
KELOMPOK 7
SINDIKAT 3
1. ABDIWIJAYA KONIYO (210714145)
2. ADRIANUS LAGA SUBAN WUNGLOLONG
(210714146)
3. AHMAD SYAKUR BANAFIF (210714147)
4. AZIS REZA PAHLAWAN (210714150)
5. EDY SAPUTRA (210714152)
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang

PENGERTIAN menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik


hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin
yang tidak adekuat (Brunner dan Suddarth,2002).

01 Diabetes Melitus Type Insulin

02 Diabetes Melitus Type II

03 Diabetes Melitus Type Lain


PENGERTIAN ULKUS DIABETIKUM
Ulkus diabetic merupakan komplikasi kronik dari diabetes melitus sebagai sebab utama
morbitas, mortalitas, serta kecacatan penderita diabtes. Kadar LDL yang tinggi
memainkan peranan penting untuk terjadinya ulkus diabetic melalui pembentukan plak
atherosclerosis pada dinding pembuluh darah (zaidan,2005)
Tanda dan Gejala
Poliuri Polidipsi Polipagi
Kadar glukosa Pembakaran terlalu Glukosa tidak sampai
meningkat sampai banyak & kehilangan ke sel-sel mengalami
melampaui daya serap cairan banyak karena starvasi (Lapar)
ginjal terhadap poliuri, sehingga untuk
glukosa sehingga mengimbangi penderita
lebih banyak minum
terjadi osmitic diuresis

Berat Badan Mata Kabur


Menurun & Lemas Gangguan lintas polibi
Kehabisan glikogen (glukosa – sorbitol
yang telah dilebur jadi fruktasi) yang
glukosa, maka tubuh disebabkan karena
berusaha mendapat insufisiensi insulin.
peleburan zat dari Akibat terdapat
bahagian tubuh yang penimbunan sorbitol dari
lain yaitu lemak & lensa, sehingga
protein menyebabkan
pembentukan katarak
PATOFISIOLOGI ULKUS DIABETIKUM
PENATALAKSANAAN
01 Perencanaan makan Standar yang dianjurkan
adalah makan dengan komposisi seimbangan
dalam hal Karbohidrat (KH), Protein, lemak yang
sesuai kecukupan gizi

02 Latihan jasmani Dianjurkan latihian jasmani secara


teratur (3 –4 x seminggu) selama kurang lebih 30
menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kondisi penyakit penyerta

03 Pengelolaan farmakologi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin Diabetes Mellitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi :
biodata, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.

Hal yang perlu dikaji pada klien dengan Diabetes Mellitus :

a) Aktivitas dan istirahat : Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea pada
waktu melakukan aktivitas dan koma.
b) Sirkulasi Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit
kering, merah, dan bola mata cekung.
c) Eliminasi Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.
d) Nutrisi Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.
e) Neurosensori Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
f) Nyeri Pembengkakan perut, meringis.
g) Respirasi Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.
h) Keamanan Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.

i) Seksualitas Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan pengkajian data keperawatan yang sering terjadi berdasarkan teori, maka diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul pada klien Diabetes Mellitus yaitu :

a) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan/ / terputusnya kontuinitas jaringan.


b) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka
c) Defisit volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
d) Ketidakseimbangannutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan
masukan oral.
e) Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.
f) Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.

g) Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa I : Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan/ terputusnya kontuinitas jaringan
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, NOC : NIC :
kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan
❖ Pain Level, ▪ Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
DS: termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
❖ pain control,
dan faktor presipitasi
- Laporan secara verbal DO:
❖ comfort level
▪ Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Posisi untuk menahan nyeri
▪ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
- Tingkah laku berhati-hati
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. menemukan dukungan
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:
▪ Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
gerakan kacau, menyeringai)
• Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Terfokus pada diri sendiri mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk
▪ Kurangi faktor presipitasi nyeri
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu,
▪ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan • Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
intervensi
orang dan lingkungan) menggunakan manajemen nyeri
▪ Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan- jalan, menemui • Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) dan tanda nyeri)
▪ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan • Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi ▪ Tingkatkan istirahat
• Tanda vital dalam rentang normal
pupil)
▪ Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab
• Tidak mengalami gangguan tidur
- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
dalam rentang dari lemah ke kaku) ketidaknyamanan dari prosedur
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, ▪ Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh analgesik pertama kali
kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Diagnosa II : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko gangguan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management
Faktor-faktor risiko: Eksternal : - Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes ▪ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
yang longgar
- Hipertermia atau hipotermia - Status Nutrisi
▪ Hindari kerutan padaa tempat tidur
- Substansi kimia - Tissue Perfusion:perifer
▪ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
- Kelembaban udara - Dialiysis Access Integrity
▪ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua
- Faktor mekanik (misalnya : alat yang
jam sekali
dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
▪ Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Immobilitas fisik selama…. Gangguan integritas kulit tidak terjadi
dengan kriteria hasil: ▪ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah
- Radiasi
yang tertekan
❖ Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan
- Usia yang ekstrim
▪ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
❖ Melaporkan adanya gangguan sensasi atau
- Kelembaban kulit
nyeri pada daerah kulit yang mengalami ▪ Monitor status nutrisi pasien
- Obat-obatan gangguan
▪ Memandikan pasien dengan sabun dan air
- Ekskresi dan sekresi Internal : ❖ Menunjukkan pemahaman dalam proses hangat
perbaikan kulit dan
- Perubahan status metabolik ▪ Gunakan pengkajian risiko untuk memonitor
faktor risiko pasien (Braden Scale, Skala Norton)
▪ Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang yang
menonjol dan titik-titik tekanan ketika merubah
posisi pasien.
▪ Jaga kebersihan alat tenun
Diagnosa III : Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Volume Cairan NOC: NIC :
Berhubungan dengan: ❖ Fluid balance • Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
- Kehilangan volume cairan secara aktif ❖ Hydration • Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
- Kegagalan mekanisme pengaturan ❖ Nutritional Status : Food and Fluid Intake
• Monitor hasillab yang sesuaidenganretensicairan (BUN

DS : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..


defisit volume cairan teratasi dengan kriteria hasil: ,Hmt , osmolalitasurin, albumin, total protein )
- Haus DO:
❖ Mempertahankan urine output sesuai dengan usia • Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam
- Penurunan turgor kulit/lidah
dan BB, BJ urine normal,
• Kolaborasi pemberian cairan IV
- Membran mukosa/kulit kering
❖ Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas
• Monitor status nutrisi
- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, normal
penurunan volume/tekanan nadi • Berikan cairan oral
❖ Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor
- Pengisian vena menurun kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa • Berikan penggantian nasogatrik sesuai output (50 –
haus yang berlebihan 100cc/jam)
- Perubahan status mental
❖ Orientasi terhadap waktu dan tempat baik • Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
- Konsentrasi urine meningkat
❖ Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal • Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
- Temperatur tubuh meningkat
meburuk
❖ Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
- Kehilangan berat badan secara tiba- tiba
• Atur kemungkinan tranfusi
❖ pH urin dalam batas normal
- Penurunan urine output
• Persiapan untuk tranfusi
❖ Intake oral dan intravena adekuat
- HMT meningkat
• Pasang kateter jika perlu
- Kelemahan
• Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
Diagnosa IV: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan NOC:
tubuh
a. Nutritional status: Adequacy of nutrient ▪ Kaji adanya alergi makanan
Berhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk
memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor b. Nutritional Status : food and Fluid Intake ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
biologis, psikologis atau ekonomi. yang dibutuhkan pasien
c. Weight Control Setelah dilakukan tindakan
DS: ▪ Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Nyeri abdomen keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi dengan indikator: ▪ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
- Muntah ❖ Albumin serum ▪ Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
- Kejang perut ❖ Pre albumin serum ▪ Monitor lingkungan selama makan
- Rasa penuh tiba-tiba setelah makan DO: ❖ Hematokrit ▪ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
- Diare ❖ Hemoglobin ▪ Monitor turgor kulit
- Rontok rambut yang berlebih ❖ Total iron binding capacity ▪ Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
- Kurang nafsu makan ❖ Jumlah limfosit ▪ Monitor mual dan muntah
- Bising usus berlebih
▪ Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
- Konjungtiva pucat
▪ Monitor intake nuntrisi
- Denyut nadi lemah
▪ Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
▪ Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti
NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
▪ Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
▪ Kelola pemberan anti emetik:.....
▪ Anjurkan banyak minum
▪ Pertahankan terapi IV line
▪ Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
Diagnosa V: Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko infeksi NOC : NIC :
Faktor-faktor risiko : ❖ Immune Status • Pertahankanteknikaseptif
- Prosedur Infasif ❖ Knowledge : Infection control • Batasipengunjung bila perlu
- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan ❖ Risk control • Cucitangansetiapsebelum dan
lingkungan sesudahtindakankeperawatan
- Malnutrisi • Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama……
- Peningkatan paparan lingkungan patogen pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: • Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum
- Imonusupresi ❖ Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, ❖ Menunjukkan kemampuan untuk mencegah
kandung kencing
Leukopenia, penekanan respon inflamasi) timbulnya infeksi
• Tingkatkan intake nutrisi
- Penyakit kronik ❖ Jumlah leukosit dalam batas normal
• Berikan terapi antibiotik:.................................
- Imunosupresi ❖ Menunjukkan perilaku hidup sehat
• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Malnutrisi ❖ Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam
batas normal • Pertahankan teknik isolasi k/p
- Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit,
trauma jaringan, gangguan peristaltik) • Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
• Monitor adanya luka
• Dorong masukan cairan
• Dorong istirahat
• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
• Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam
Diagnosa VI : Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik.
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kelelahan NOC: NIC :
- psikologis: kecemasan, gaya hidup yang ❖ Activity Tollerance Energy Management
membosankan, depresi, stress
❖ Energy Conservation - Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi,
- Lingkungan: kelembaban, cahaya, kebisingan, suhu disritmia, dispneu, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik dan
❖ Nutritional Status: Energy Setelah dilakukan tindakan jumlah respirasi)
- Situasi: Kejadian hidup yang negatif, keperawatan selama …. kelelahan pasien teratasi dengan
kriteria hasil: - Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien
- Psikologis: Anemia, status penyakit, malnutrisi, kondisi
fisik yang buruk, gangguan tidur. ❖ Kemampuan aktivitas adekuat - Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama bergerak dan
aktivitas
❖ Mempertahankan nutrisi adekuat
- Monitor intake nutrisi
DS: ❖ Keseimbangan aktivitas dan istirahat
- Monitor pemberian dan efek samping obat depresi
- Gangguan konsentrasi ❖ Menggunakan tehnik energi konservasi
- Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda-tanda dan gejala
- Tidak tertarik pada lingkungan ❖ Mempertahankan interaksi sosial kelelahan
- Meningkatnya komplain fisik ❖ Mengidentifikasi faktor-faktor fisik dan psikologis yang - Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk mencegah
menyebabkan kelelahan kelelahan
- Kelelahan
❖ Mempertahankan kemampuan untuk konsentrasi - Jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan proses
- Secara verbal menyatakan kurang energi
penyakit
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan intake
DO: makanan tinggi energi
- Penurunan kemampuan - Dorong pasien dan keluarga mengekspresikan perasaannya
- Ketidakmampuan mempertahankan rutinitas - Catat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan
- Ketidakmampuan mendapatkan energi sesudah tidur - Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi
(membaca, mendengarkan musik)
- Kurang energi
- Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas fisik
- Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi
Identitas Diri Klien
Nama Tn.N
No RM 01204889
Umur 60th
Jenis Kelamin Laki-laki
Pekerjaan Tidak Bekerja
Dx masuk DM tipe II Ulkus Pedis
Dextra
Tgl masuk 05-11-2021
Jam masuk 22.00
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Nyeri pada kaki kanan
Riwayat penyakit sekarang Pasien dating ke IGD dengan keluhan nyeri pada kaki
kanan, 2 minggu yang lalu disertai demam (+), Nyeri (+),
Lemas (+). Pada saat pengkajian tanggal 12 November
2021 pukul 09.13 pasien mengeluh nyeri pada luka
ulkus pedis dextra post op debridement hari pertama,
nyeri dirasakan saat beraktivitas, kualitas nyeri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri di kaki sebelah kanan, skala nyeri 7,
nyeri hilang timbul dengan durasi 1-2 menit. Berat
badan pasien SMRS 68 kg saat dilakukan pengkajian
BB pasien mengatakan mengalami penurunan BB
menjadi 63kg.

Riwayat penyakit dahulu Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat


dirumah sakit. Dan baru pertama kalinya dirawat
dirumah sakit karena penyakitnya ini.

Riwayat keluarga Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki


riwayat seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan
Pemeriksaan Fisik
Keluhan Utama
KU Sedang
Kesadaran: CM
TTV
TD: 141/68mmhg
Nadi: 92 x/mnt
RR: 20x/mnt
Suhu: 37,5 C
SPO2: 98%
BB 68kg
03
TB 162 cm
02
Sistem pernafasan
Pengembangan dada: Simetris
Suara nafas: vesikuler
Irama: teratur
HASIL PEMERIKSAAN RONGTEN

Hasil rongten pedis kiri dan kanan


Tanggal 04/11/2021 Pukul 20.36

Kesan:
Tak tampak tanda tanda osteomilitis
Klasifikasi disekitar soft tissue, scapiot dextra aspek medial
Osteofit pada os tibia dextra de maleous dextra ec atritis
HASIL PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
Elektrolit Hasil Rujukan Satuan

Natrium 119 135-145 mmol/L

Clorida 89 98-108 Mmol/L

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Tanggal, Jam Hasil Rujukan Satuan
5-11-2021, 14.27 128 <200 Mg/dl
6-11-2021, 10.21 154 <200 Mg/dl
7-11-2021, 10.33 187 <200 Mg/dl
8-11-2021, 09.24 124 <200 Mg/dl
9-11-2021, 01.36 306 <200 Mg/dl
10-11-2021,10,45 146 <200 Mg/dl
Penatalaksanaan Terapi
Ketorolac 3x30g 85% 35% 65% 45%
Metronidazole 3x500mg
Ranitidine 2x50mg
As folat 3x1
Bicrot 3x1
Cefoperazone 3x1gr.
Novorapid 3x10 unit
Ceftriaxone 1x2gr
Tranexamid 3x1gr
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif: Agen Cedera Fisik Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri pada kaki bagian kanan (Prosedur Operasi)
setelah operasi. Nyeri dirasakan saat beraktivitas,
kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri di kaki sebelah
kanan, skala nyeri 7, nyeri hilang timbul dengan durasi 1-
2 menit.

Data Objektif :
 K/u sedang
 Kesadaran Compos Mentis GCS 15 (E4 M6 V5)
 Tampak luka ulkus pedis dextra post op debridement
hari pertama dibalut perban
 Tampak pasien meringis, akral hangat, IVFD 20 tpm.

 TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,8oc
RR : 22 x/menit
SPO2 : 98 %
2 Data Etiologi Masalah
Data subjektif : Neuropati perifer Gangguan intrgritas kulit atau
- jaringan
Data objektif :
 Tampak pasien sakit sedang,
akral hangat, kesadaran
kompos mentis, GCS 15 IVFD
20 tpm.
 Terdapat balutan perban di kaki
sebelah kanan pasien akibat
tindakan operasi debridement
 Verban terlihat bersih atau
tidak nampak bercak darah,
atau eksudat pada verban
 Ada sindrom kompartemen,
ujung jari kaki bisa di gerakkan
 CRT kembali < 3 detik
 TTV :
TD : 130/80 mm/hg
N : 80 x/menit
S : 36,8 0c
RR : 22/menit
SPO2 : 98 %
3 Data subjektif : Gangguan Gangguan mobilitas fisik
 Pasien mengatakan susah neuromuscular
menggerakan kaki bagian kanan Program pembatasan
 Pasien mengatakan ADL pasien di gerak
bantu sebagian
Data objektif :

 Tampak pasien sakit sedang, akral


hangat, kesadaran kompos mentis,
GCS 15 IVFD 20 tpm.
 Terdapat luka di kaki sebelah
kanan luas luka kurang lebih 6 cm
dengan diameter 4-5 cm
 Ui kekuatan otot

5 5

3 5
 Tampak pergerakkan pasien
terbatas
 Tampak ADL pasien di bantu oleh
keluarga dan perawat
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan Gangguan mobilitas fisik berhubungan

S
agen cedera fisik (Prosedur Operasi) dengan Gangguan neuromuscular,
program pembatasan gerak

T
W
O
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
neuromuskular
INTERVENSI

No Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Ketrangan


Dx
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi Nyeri akut
pada pasien selama 2x8 jam diharapkan - Identifikasi lokasi,
tingkat nyeri pasien menurun dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil: frekuensi, kualitas dan
- Keluhan nyeri cukup menurun dari intensitas nyeri
skala 7 menjadi 4 - Identifikasi skala nyeri
- Pasien tidak meringis - Identifikasi respon nyeri non
- Sikap protektif terhadap tubuh yang verbal
nyeri berkurang terapeutik
- Pasien tidak gelisah - Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
- Kolaborasi pemberian
analgetik
No
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Ketrangan
Dx

2. Setelah dilakuukan tindakan keperawatan pada pasien Observasi Gangguan integritas kulit
selama 2x8 jam diharapkan tingkat nyeri pasien - Monitor karakteristik luka
menurun dengan kriteria hasil: - Monitor tanda tanda infeksi
- Kerusakan jaringan dari sedang menjadi cukup Terapeutik
menurun - Lepaskan balutan dan
- Nyeri dari sedang menjadi cukup menurun plester secara perlahan
- Perfusi jaringan dari sedang menjadi cukup menurun - Bersihkan dengan cairan
Content Here NACL
- Bersihkan jaringan nekrotik
- Berikan salep yang sesuai
ke kulit
- Pasang balutan sesuai
Content Here jenis luka
- Pertahankam teknik steril
Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam Content Here
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan Content Here
protein
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antibiotic
No
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Ketrangan
Dx
3. Setelah dilakuukan tindakan keperawatan Observasi Gangguan mobilitas fisik
pada pasien selama 2x8 jam diharapkan - Identifikasi toleransi
tingkat nyeri pasien menurun dengan fisik melakukan
kriteria hasil: pergerakan
- Pergerakan ekstremitas meningkat - Monitor kondisi
- Kekuatan otot meningkat dari 3 menjadi 5 umum selama
- Kelemahan fisik meningkat menjadi melakukan mobilisasi
cukup menurun (1-4) Terapeutik
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
- Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Implementasi Evaluasi
I - Mengobservasi dan mencatat TTV S : Pasien mengatakan mengeluh nyeri di kaki
05-11-2021 Hasil : post operasi, nyeri dirasakan saat beraktivitas,
TD: 130/69 mmHg nyeri seperti ditusuk tusuk, nyeri dikaki sebelah
08.30 N: 88 x/menit kanan, skala nyeri 5, nyeri hilang timbul dengan
R: 22 x/menit durasi ± 1 menit
S: 37oc O:
SPO2: 99%  K/u sedang
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan  Kesadaran Compos Mentis GCS 15 (E4 M6
intensitas nyeri V5)
- Mengidentifikasi skala nyeri  Tampak luka ulkus pedis dextra post op
Hasil: pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan post operasi debridement hari pertama dibalut perban
P: Nyeri dirasakan saat beraktivitas  Tampak pasien meringis, akral hangat, IVFD
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk 20 tpm.
R: Nyeri dikaki sebelah kanan TD: 130/69 mmHg
S: Skala nyeri 5 N: 88 x/menit
T: Nyeri hilang timbul dengan durasi ± 1 menit R: 22 x/menit
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam S: 37oc
Hasil: Pasien dapat melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi SPO2: 99%
nyeri A : Masalah belum teratasi
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P : Lanjutkan intervensi
Hasil: Pasien tampak meringis • Identifikasi skala nyeri
- Memberikan terapi obat • Identifikasi respon nyeri non verbal
Hasil : melayani obat ketorolac 30 mg/iv terapeutik
• Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
• Kolaborasi pemberian analgetic
Dx
No Hari/Tgl Implementasi Evaluasi

2 05-11-
2021
2
Hasil :TD: 130/69
N: 88 S: 37
Infographic Style
Mengobservasi dan mencatat TTV S: Pasien mengatakan mengeluh nyeri di kaki post operasi, nyeri dirasakan
saat beraktivitas, nyeri seperti ditusuk tusuk, nyeri dikaki sebelah kanan,
skala nyeri 5, nyeri hilang timbul dengan durasi ± 1 menit
R: 22 SPO2: 99%

Your Text Here


Memonitor tanda tanda infeksi O: Your Text Here
You can simply impressada
Hasil : Tidak tanda tanda infeksi seperti dolor, color dan rubor
your Ku: Sedang, akral hangat, Kes:You
CM,canGCS 15, IVFD
simply RL your
impress 20 tpm
audience and add a unique zing and Pasien tampak meringis audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. I hope Tidak ada tanda tanda infeksi seperti
appeal to dolor, color dan ruborI hope
your Presentations.
and I believe that this Template will TD: 130/69 and I believe that this Template will
N: 88
your Time, Money and Reputation. your Time, Money and Reputation.
R: 22
S: 37
SPO2: 99%

A: Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi

Melepaskan balutan dan plester secara perlahan


Hasil : Balutan luka pada kaki tidak ada rembesan pus atau darah
tampak kering

Your Text Here


Memonitor karakteristik luka Your Text Here
Hasil : Luas luka kurang lebih 6cm, diameter luka 4-5cm, luka
You can simply impress your You can simply impress your
berwarna kuning kemerahan, warna kulit sekitar luka kehitaman,
audience
terdapat bau khas DM and add a unique zing and audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. I hope appeal to your Presentations. I hope
and I believe
Membersihkan dengan cairanthat
NACLthis Template will and I believe that this Template will
Hasil : Luka tampak bersih setelahand
your Time, Money Reputation.
dibersihkan dengan NACL your Time, Money and Reputation.

Membersihkan jaringan nekrotik


Hasil : Jaringan nekrotik berhasil diangkat
Mempertahankam teknik steril

Simple Hasil : Saat melakukan perawatan luka teknik steril tetap terjaga

Portfolio Memasang balutan sesuai jenis luka


Hasil : Balutan terpasang kencang dan rapi tidak ada rembesan

Presentation Your Picture Here


Memberikan salep yang sesuai ke kulit
Designed Hasil : Salep hemolok pada luka pasien

Get a modern PowerPoint


Menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
Presentation thatHasil : Pasien dibantu keluarga untuk merubah posisi miring kanan kiri
is beautifully
designed.
Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Hasil : Keluarga pasien mengerti terkait makanan tinggi kalori dan protein seperti telur dan ikan

Melakukan kolaborasi pemberian antibiotik


Simple Portfolio
Hasil : Memberikan inj ceftriaxone 1x2gr
Presentation
Your Picture Here
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Easy to change
colors, photos and Text.
No Hari/Tgl Dx Implementasi Evaluasi
3 05-11-
2021
3

Infographic Style
Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Hasil : Pasien mengalami kesulitan menggerakkan kaki sebelah kanan
S: Pasien mengatakan mengeluh
nyeri di kaki post operasi, nyeri
dirasakan saat beraktivitas, nyeri
seperti ditusuk tusuk, nyeri dikaki
sebelah kanan, skala nyeri 5, nyeri
hilang timbul dengan durasi ± 1 menit
O:
Ku: Sedang, akral hangat, Kes: CM,
GCS 15, IVFD RL 20 tpm
Pasien perlahan dapat melakukan
Text Here Text Here Text Here Text Here
mobilisasi sederhana
Pasien tampak meringis kesakitan
TD: 130/69
N: 88
Content Here Content Here Content Here R: 22 Content Here
S: 37
SPO2: 99%
A: Masalah belum teratasi
Text Here Text Here Text Here Text Here
P: Lanjutkan intervensi

Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan


Hasil : Pasien perlahan dapat melakukan mobilisasi sederhana

You can simply impress your tujuan danYou


Menjelaskan can simply
prosedur impress your
mobilisasi You can simply impress your You can simply impress your
audience and add a unique
Hasil audience
: Pasien dan keluarga pahamand add atujuan
tentang uniquemobilisasi audience and add a unique audience and add a unique
zing and appeal to your Pre- zing and appeal to your Pre- zing and appeal to your Pre- zing and appeal to your Pre-
sentations. sentations. sentations. sentations.
Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Hasil : Kondisi pasien tampak meringis kesakitan

Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan


Text Content Text Content Here
HasilHere
: Keluarga ikut serta dalam membantu pergerakan pasien Text Content Here Text Content Here
PEMBAHASAN
Setelah menguraikan asuhan keperawatan ulkus diabetikum pada Tn.N
di ruang Anton 1 di RS Polri R Said Sukanto. Dalam bab ini penulis akan
menguraikan pembahasan yang ditemukan selama penulis melakukan
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian pengambilan diagosa
merencanakan tindakan keperawatan, diantaranya dalam kasus yang
penulis Kelola pasien mengalami poliuria ditandai dengan penurunan
natrium clorida yang dapat dilihat dari hasil lab kimia klinik, kemudian
pasien juga mengalami penurunan berat badan sebelum masuk 68kg
saat dirumahsakit BB menjadi 63kg, implementasi hingga evaluasi yang
meliputi factor penghambat implikasi dan didukung oleh teori yang
relevan. Penulis melakukan pengkajian 5 November 2021 dengan cara
wawancara dan melakukan pemeriksaan fisik. Data pengkajian yang
penulis peroleh mengarahkan penulis untuk mengangkat 3 diagnose
keperawatan yaitu Nyeri akut, Gangguan integritas kulit, Gangguan
mobilitas fisik.
KESIMPULAN

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi
sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin
atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan Suddarth,2002). Tanda gejalanya
berupa 3P yaitu Poliuria, Polidipsi dan Polifagia. Penatalaksanaan pada pasien diabetes
mellitus adalah makan dengan komposisi seimbangan dalam hal Karbohidrat (KH),
Protein, lemak yang sesuai kecukupan gizi, Latihan jasmani Dianjurkan latihian jasmani
secara teratur (3 –4 x seminggu) selama kurang lebih 30 menit yang disesuaikan
dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta, Pengelolaan farmakologi.
REFERENSI
Brunner & Suddart, 2002, Buku Ajar PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan
01 Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 04 Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
8, Penerbit RGC, Jakarta. Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Diagnosa


02 Keperawatan Indonesia: Definisi dan Zaidah 2005. Penatalaksanaan Ulkus
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: 05 Diabetikum. Jakarta: EGC
DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi


03 Keperawatan Indonesi: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai