Natur Ciptaan Baru
Natur Ciptaan Baru
PKAK
Ciptaan Baru sebagai Pondasi Karakter Kristen
Ciptaan baru adalah perubahan yang radikal dan seketika yang diperlukan
untuk memampukan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa untuk dapat
kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan. Ciptaan baru
merupakan suatu perubahan radikal dari kematian rohani menjadi kehidupan
rohani yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Kita tidak memiliki peran apapun
dalam kelahiran baru ini; sepenuhnya merupakan tindakan Allah. Sebab jika
kita telah mati secara rohani, bagaimana mungkin orang mati dapat
bekerjasama dengan Allah untuk menghidupkan dirinya sendiri (Efesus 2:5)?
Natur Ciptaan Baru
Berdasarkan pengertian di atas ada tiga natur dari ciptaan baru, yaitu:
1. Penanaman (pemberian) kehidupan rohani yang baru, karena pada dasarnya manusia telah mati
secara rohani (Efesus 2:5; Kolose 2:13; Roma 8:7-8). Manusia yang telah mati secara rohani tidak
mungkin dapat bekerjasama dengan Allah untuk menghidupkan dirinya sendiri, karena ciptaan baru
atau manusia baru merupakan tindakan Allah dan manusia hanya menerimanya;
2. perubahan yang total yaitu perubahan mempengaruhi seluruh keberadaan kepribadian, yaitu pikiran,
hati nurani, kehendak, emosi. Alkitab menyebutnya sebagai pemberian “hati yang baru” (Yehezkiel
36:26). Hati menurut Alkitab adalah inti rohani dari satu pribadi, pusat dari seluruh aktivitas; sumber
yang darinya mengalir semua pengalaman mental dan spiritual, berpikir, merasakan, menghendaki,
mempercayai, dan sebagainya (Bandingkan dengan Amsal 4:23; Matius 15:18-19).
Ciptaan Baru sebagai Awal seluruh Proses Pembaharuan
Dapat dikatakan bahwa kelahiran baru adalah awal dari seluruh proses pembaharuan
dalam kehidupan seorang Kristen. Karena kelahiran baru merupakan pemberian hidup
yang baru, maka artinya kelahiran baru (regenerasi) merupakan awal dari proses-proses
pembaharuan hidup. Dengan demikian, orang yang lahir baru telah mengalami langkah
pertama dari pembaharuan. Proses-proses pembaharuan hidup yang mengikuti
regenerasi itu bersifat progresif dan disebut “pengudusan yang dinamis”. Paulus
mengingatkan “..karena kamu telah menanggalkan (apekdysamenoi) manusia lama
(palaion anthropos) serta kelakuannya, dan telah mengenakan (endysamneoi) manusia
baru (kainon anhtropos) yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kolose 3:9-10).
Kata Yunani “apekdysamenoi (menanggalkan)” dan “endysamneoi
(mengenakan)” menggunakan bentuk aorist tense yang mendeskripsikan
kejadian seketika. Jadi Paulus sedang merujuk kepada apa yang telah
dilakukan orang percaya di Kolose ini di masa yang lalu.
Lalu apakah yang dimaksud Paulus dengan frase “terus menerus
diperbaharui”? Walaupun orang-orang percaya adalah pribadi-pribadi baru,
akan tetapi mereka belum mencapai kesempurnaan yang tanpa dosa; mereka
masih harus bergumul melawan dosa. Pembaharuan ini merupakan proses
seumur hidup. frase ini menjelaskan kepada kita bahwa setelah lahir baru kita
harus terus menerus mengalami proses pengudusan mencakup pengudusan
pikiran, kehendak, emosi, dan hati nurani.
Alkitab menyebutnya dengan istilah “pengudusan”, yang bersifat dinamis bukan statis, yang
progresif bukan seketika; yang memerlukan pembaharuan, pertumbuhan dan transformasi
terus menerus (1 Tesalonika 5:23; Ibrani 10:14; 2 Petrus 3:18). Selanjutnya, Paulus dalam Efesus
4:23 mengingatkan orang percaya “supaya kamu dibaharui (ananeousthai) di dalam roh dan
pikiranmu”. Bentuk infinitif “ananeousthai” yang diterjemahkan dengan “dibaharui” adalah
bentuk present tense yang menunjuk kepada suatu proses yang berkelanjutan. Jadi, orang-
orang percaya yang telah lahir baru dan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus masih
diperintahkan untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging dan segala sesuatu yang berdosa
di dalam diri mereka berupa keinginan-keinginan daging (Roma 8:13; Galatian 5:19-21; Kolose
3:5), serta menyucikan diri dari segala sesuatu yang mencemari tubuh dan roh (2 Korintus 7:1).
Peranan Kelahiran Baru dalam Pembentukan Karakter