Anda di halaman 1dari 16

JEJARING INTERNAL

DAN EKSTERNAL TBC


DI FKTRL

NOVALINA VENNY N, SKM


PENGELOLA PROGRAM TB
DINKES KAB. BANYUMAS
Latar Belakang
• Indonesia menempati posisi ke-3 di dunia negara yang
mempunyai beban tuberkulosis (TB) yang tinggi
• Global TB tahun 2018 estimasi insiden kasus TB di
Indonesia sebanyak 842.000 kasus  36.000 kasus TB-
HIV dan 23.000 kasus TB-RR/MDR
• Dari total kasus tersebut, hanya 446.732 kasus TB (53%)
yang dilaporkan  395.268 kasus TB yang belum
ditemukan dan dilaporkan (missing cases).
POLA PENEMUAN KASUS TBC DI
INDONESIA
TINDAKLANJUT
Tingginya prevalensi TB di Indonesia dan angka penemuan kasus yang
rendah  diperlukan adanya penguatan jejaring layanan dengan
melibatkan fasyankes pemerintah maupun swasta (Public-Private
Mix/PPM).

pendekatan yang komprehensif


untuk keterlibatan secara sistematis
B a s e d
is tr ict- M ix dari semua fasyankes, baik
D iva t e pemerintah maupun swasta
c - Pr
Publi P PM ) yang relevan dalam
(D
penanggulangan TB di
kabupaten/kota
JEJARING LAYANAN TB
Baik jejaring internal maupun jejaring eksternal TB dengan
kompleksitas yang berbeda, mencakup :
Jejaring Layanan TB 1) Alur Diagnosis TB
2) Alur Rujukan Pasien Pindah Pengobatan dan Pasien
Mangkir
3) Pengelolaan Logistik
4) Pencatatan dan Pelaporan TB
Jejaring Internal TB
• FKTP Jejaring internal TB adalah jejaring di dalam fasyankes yang
Terdiri dari :

meliputi seluruh unit yang menangani pasien tuberkulosis,


• FKRTL semakin besar fasyankes maka semakin besar jejaring internal
antar unit layanan di dalamnya

Jejaring eksternal adalah hubungan kerja timbal balik untuk


mendapatkan kemudahan akses layanan sesuai standar yaitu
kerjasama antar fasyankes sehingga penemuan kasus meningkat
Jejaring Eksternal TB dan memastikan semua pasien TB di wilayahnya mendapat
pengobatan sesuai standar.
Jejaring Internal TB di RS

Catatan:
Skema ini adalah skema Jejaring Internal dalam hal:
dasar untuk alur 1) Alur Diagnosis TB
penataksanaan pasien TB di
rumah sakit, dalam 2) Alur Rujukan Pasien Pindah
penerapannya disesuaikan Pengobatan dan Pasien Mangkir
dengan situasi, kondisi dan
keperluan dari masing-
3) Pengelolaan Logistik
masing rumah sakit. 4) Pencatatan dan Pelaporan TB
ALUR PELAYANAN PASIEN TB RAWAT JALAN DI RSUD
AJIBARANG
ALUR PELAYANAN PASIEN TB RAWAT INAP DI RSUD
AJIBARANG
POLIKLINIK PARU
RST WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
POLI PARU
RSUD AJIBARANG
Peran masing masing unit/instalasi di RS
a. Unit DOTS merupakan pusat dari semua kegiatan pelaksanaan strategi DOTS. Unit
ini akan mengkompilasi data TB dari unit lain dan dilaporkan ke Sistim Informasi TB
(SITT).
b. IGD, rawat jalan umum dan spesialis maupun rawat inap berperan dalam
menemukan suspek maupun menegakkan diagnosis.
c. Instalasi penunjang Lab.mikrobiologi, menerima rujukan pemeriksaan mikroskopis
dahak untuk diagnosis maupun pemantauan hasil dengan surat pengantar TB.05,
dan mencatatnya di dalam TB.04.
d. Instalasi radiologi berfungsi bila diperlukan foto toraks. Hasil pembacaan foto toraks
dikembalikan kepada unit yang mengirim
SISTEM LAYANAN TB DENGAN STRATEGI
DOTS
DI RUMAH SAKIT
• Koordinasi dengan semua departemen/Staf Medis Fungsional
di RS utk menemukan kasus TB paru dan TB ekstraparu
• Active case finding
• Layanan TOSS TB (Temukan TB , Obati Sampai Sembuh)
• Memberikan pengobatan sesuai standar dan mengupayakan
tidak terjadinya TB Resisten Obat
• Mengimplementasikan update sistem pelaporan
Peran dan Fungsi RS dalam Program TB
a) Menjaring terduga TB
b) Melakukan tatalaksana pasien TB sesuai standar
c) Membentuk TIM DOTS dan memastikan adanya manager kasus TB yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan program TB.
d) Menjalankan fungsi sebagai fasyankes rujukan
e) Membentuk kolaborasi layanan antar unit (jejaring internal) dirumah sakit untuk
memastikan layanan TB sesuai standar
f) Melakukan pertemuan rutin dengan melibatkan semua unit atau (jejaring internal)
g) Menerapkan wajib lapor kasus pasien TB yang ditemukan dan diobati melalui sistem
pelaporan TB di dinkes kabupaten/kota (SITT/SITB, e-TB Manager).
h) Merujuk pasien TB tanpa penyulit ke puskesmas
i) Terlibat dalam jejaring layanan TB berbasis kabupaten/ kota (DPPM TB) (jejaring
eksternal dengan fasilitas kesehatan lainnya dan dinkes.
TERIMA KASIH

“Saatnya Indonesia Bebas TBC, mulai dari saya”


16

Anda mungkin juga menyukai