Anda di halaman 1dari 33

Pengembangan

Proyek
Tambang
Kelompok 3 :

● Ardhia Regita Cahyani Said (073001900008)


● Herza Mitha Fortuna (073001900028)
● Suhaila (073001900054)
● Virginia Alexandra Tumbel (073001900058)
Jenis Kegiatan
Pada Tahap
Pengembangan
Tambang
Context, The Project
Development Cycle
Siklus pengembangan proyek adalah urutan kegiatan dari
penemuan properti pertambangan, melalui pengembangan dan
produksi hingga penutupan. Untuk mencapai siklus proyek
pengembangan yang sukses ada beberapa fase kunci yaitu :

● Fase eksplorasi
● Project discovery
● Project resource definition and scoping studies
● Prefeasibility studies
● Feasibility study
● Project financing
● Project development
● Project operations
● Closure and reclamation.
Development Phase (Fase
Pengembangan)
● Preliminary Exploration (Eksplorasi Awal)
Yaitu Penyelidikan tahap awal terhadap suatu endapan bahan galian
dengan tujuan untuk menentukan program eksplorasi selanjutnya yaitu
dengan tujuan menentukan perlu-tidaknya penyelidikan rinci yang akan
memerlukan biaya besar. Sama dengan penyelidikan umum tetapi dapat
melaksanakan penggalian beberapa sumur uji dan beberapa
pemboran.Tahap 1 ini pada umumnya dapat berupa kegiatan :
● Survei geologi tinjau (reconaissance),
● Pengecekan-pengecekan data yang sudah ada pada peta
geologi regional (desk study),
● Pengambilan beberapa sampel awal geokimia secara acak pada
daerah-daerah prioritas.

Data-data yang ada pada kegiatan eksplorasi


pendahuluan (preliminary) diantaranya ialah :
● Pemetaan topografi
● Pemetaan geologi
● Sampling sistematik semi detail
● Survei geokimia sistematik
● Survei geofisika
● Pemboran awal (scout drilling)
Project Discovery (Penemuan
Proyek)

Penemuan proyek merupakan awal dari proses pengembangan sebuah tambang.


Untuk seribu penemuan, hanya beberapa proyek yang menjadi tambang. Ini adalah
fase eksplorasi sejati di mana tim ahli geologi mencari deposit mineral
menggunakan gudang teknologi eksplorasi mereka. Tipe urutan kegiatan yang khas
ialah sebagai berikut.

Eksplorasi menggunakan teknik pengintaian lapangan


● Geofisika udara, tindak lanjut dengan geofisika tanah
● Geokimia
● Geologi lapangan, pemetaan, pengambilan sampel permukaan, dll.
● Identifikasi/penemuan dan perolehan hak milik.
Property Exploration & Resource
Definition

Fase ini mencakup penggambaran deposit mineral dan tubuh


bijih.Sumber daya didefinisikan sebagai jasa atau aset lain yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia. Juga disebut sebagai faktor
produksi.Data-data yang mencakup
yaitu:
● Delineasi geofisika, geokimia
● Pengeboran dan identifikasi sumber daya awal
● Uji coba metalurgi tingkat pengambilan sampel dan
pelingkupan.
Resource Definition and Scoping
Studies
Studi Lingkup (scoping study) adalah studi teknis dan ekonomi urutan
besarnya tentang potensi kelayakan Sumber Daya Mineral. Ini mencakup
penilaian yang tepat dari Faktor Pengubah yang diasumsikan secara realistis
bersama dengan faktor operasional lain yang relevan yang diperlukan untuk
menunjukkan pada saat pelaporan bahwa kemajuan ke Studi Pra-Kelayakan
dapat dibenarkan secara wajar.Selama fase ini deposit mineral biasanya
sedang dibor, beberapa pengambilan sampel sedang dilakukan dan tim proyek
sedang mencoba untuk menentukan konfigurasi proyek,gambaran umum
masalah yang ditangani pada fase ini ialah:
● Tambang terbuka vs. tambang bawah tanah
● Bagan alir
● Pemilihan produk dan pemasaran.
Pre-Feasibility study (Studi Pra-
kelayakan)
Studi pra-kelayakan dimaksudkan untuk menentukan apakah sumber daya mineral
cenderung mendukung proyek pertambangan yang layak atau tidak. Studi prakelayakan
ini lebih rinci daripada studi pelingkupan dan merupakan langkah kunci dalam penilaian
proyek pertambangan Studi prakelayakan harus mengidentifikasi masalah kritis dan risiko yang
harus diselesaikan disaat akhir studi kelayakan.Studi pra-kelayakan harus mencakup (namun tidak
terbatas) ;
● menilai cadangan dan produk yang dapat dijual dari sumber daya yang digambarkan
● Desain tambang generik
● penjadwalan perencanaan dan penjadwalan produksi yang tidak terperinci
● menilai metode penambangan, rute perawatan dan identifikasi faktor -faktor
● pemutus, pemulihan, pengenceran dan kerugian pada pertambangan dan perawatan
● menguraikan kemungkinan pabrik, infrastruktur, layanan dan fasilitas lainnya
● menghasilkan ringkasan struktur pengembangan dan jadwal
● menentukan modal dan biaya operasional
pekerjaan tambahan yang cukup besar dilakukan untuk ● mengevaluasi spesifikasi dan pemasaran komoditas.
memberikan masukan utama pada Studi Pra-kelayakan yang ● menyusun model evaluasi ekonomi deterministik
meliputi: ● menentukan kelayakan finansial.
● Pengeboran pengisi
● Pengambilan sampel metalurgi
● Tes metalurgi
● Studi penempatan tailing, investigasi geoteknik
● Studi akses dan transportasi
● Pengumpulan data dasar lingkungan
● Studi penetapan biaya lokasi awal untuk tenaga kerja,
bahan.
Feasibility study (Studi
kelayakan)

Tujuan studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah akan dilanjutkan


proyek pertambangan ke tahap rekayasa dan konstruksi terperinci. Studi
kelayakan umumnya berkonsentrasi pada satu ukuran dan konfigurasi
tambang, berusaha menetapkan kelayakan teknis dan ekonomi dalam batas
akurasi data yang ada.Kajian kelayakan studi biasanya mencakup diantaranya
adalah;
● Menetapkan cadangan terbukti dan kemungkinan
● Menilai alternatif proyek dan memilih rute pengembangan yang
diinginkan
● Membuktikan kelayakan teknis metode tambang dan ekstraksi
● Menentukan kebutuhan, kapasitas dan kapasitas pabrik dan
peralatan tambang
● Menetapkan persetujuan sumber daya dan kondisi hukum /
pemerintahan lainnya dan persyaratan persetujuan untuk
diproses
Project Approval and
Financing
Project Financing adalah pembiayaan /pinjaman untuk membiayai proyek-proyek yang
besar nilainya dan besar resikonya seperti pertambangan (eksploitasi minyak, emas,
batubara), infrastruktur (jalan tol, pembangkit listrik) dan industri manufaktur (pabrik
mobil).Project financing juga dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan dana jangka
panjang untuk pembiayaan investasi suatu proyek.Setelah studi kelayakan,jika proyek
memiliki manfaat yang cukup maka proyek dibiayai dan bergerak ke tahap pelaksanaan
proyek, bergerak melalui tahap-tahap berikut:
● Rancangan
● Pengadaan
● Konstruksi
● Komisioning dan startup
● Produksi komersial untuk umur tambang • Reklamasi dan penutupan.

Ada beberapa resiko pada fasa ini yaitu:


● resiko penyelesaian proyek, karena kekurangan dana, penundaan pembayaran, masalah buruh
dll;
● resiko sumber alam: sumber alam yang dieksploitasi kurang dari yang diperkirakan atau
mutunya tidak sebaik yang diperkirakan;
● resiko operasi: ketiadaan bahan mentah untuk proyek, keahlian operator, masalah lingkungan;
● resiko pasar: harga produk yang berfluktuasi sehingga mungkin tidak mencukupi untuk
membayar hutang secara berkesinambungan;
● resiko mata uang: produk yang dijual untuk bayar hutang dijual dalam mata uang yang berbeda
dengan mata uang pinjaman;
● resiko politik: kerusuhan, revolusi, nasionalisasi tanpa kompensasi .
● Project development
Pengembangan proyek yang melibatkan pengorganisasian dan
perencanaan semua variabel yang masuk ke dalam proyek,
termasuk memutuskan bahan, membuat anggaran, dan membuat
tugas untuk anggota tim.

● Merger & Acquisition (M&A)


adalah dua langkah strategis yang ditempuh oleh perusahaan dalam rangka menghadapi situasi,
kondisi bisnis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Faktor internal
terkait dengan pertumbuhan usaha yang signifikan, strategi bisnis, atau menghindari kerugian
maksimum akibat kemunduran usaha yang dialaminya. Sedangkan factor eksternal perusahaan
adalah terkait dengan kondisi ekonomi global, perubahan regulasi, tingginya tingkat persaingan
bisni.Kegiatan yang dilakukan ialah
● Mengidentifikasi dan mendekati beberapa perusahaan target
● Mengelola diskusi dengan vendor dan para penasehatnya
● Negosiasi terms and conditions atas rencana pembelian
● Memaksimalkan sumber pendanaan yang paling tepat untuk mendanai akuisisi
● Mengelola dan bertindak sebagai project manager atas proses transaksi sampai selesai
● EKSPANSI
ekspansi dalam bisnis sebagai kegiatan perusahaan untuk memperluas modal usaha,
baik itu modal tetap maupun modal kerja dari perusahaan yang bersangkutan.
● Menghasilkan lebih banyak uang dengan menjual lebih banyak produk ke lebih
banyak pelanggan
● Meningkatkan daya saing dengan membangun sumber daya lebih besar
● Mendominasi pasar dengan menguasai pangsa pasar lebih tinggi
● Meningkatkan daya tawar terhadap pemangku kepentingan, termasuk daya
tawar dengan pemasok, pelanggan, distributor dan pemasok
● Meraih kepemimpinan pasar untuk lebih mempengaruhi harga pasar
● Meningkatkan skala ekonomi dan dapat menyebarkan biaya ke lebih banyak
output, menurunkan biaya unit
● Meningkatkan nilai pemegang saham seiring ekspektasi positif terhadap
pertumbuhan dan keuntungan perusahaan
Tabel
perbandingan
jenis-
study. jenis
technical
Tabel perbandingan jenis- jenis technical
Parameter
study. Scoping Study Pre-Feasibility Study Full-Feasibility Study

Status Sumber Daya Tereka (Inferred) Tertunjuk (Indicated) Terukur (Measured)

Tujuan Membangun Alternatif Memilih alternatif terbaik Memaksimalkan nilai


alternatif terbaik

Metode Penambangan Beberapa alternatif Metoda akhir Rancangan Terinci


Estimasi produksi Skedul produksi tahunan, jumlah dan kualitas final
pengalaman alat, dll

Akurasi Estimasi Biaya ±50% ±30% ±10 % - ±20%

Risk Analysis Identifikasi risiko utama identifikasi risiko kuantitatif Langkah minimalisasi risiko
Proses
Pengambilan
Keputusan
Proses Pengambilan
Keputusan
● Eksplorasi Awal (Preliminary
Melakukan )
Explorationpenyelidikan tahap awal dengan tujuan untuk menentukan perlu atau tidaknya penyelidikan rinci,serta melakukan
studi lingkup Scoping Study untuk menunjukan studi teknis dan ekonomi tentang potensi kelayakan Sumber Daya Mineral.

● Eksplorasi Tahap 1
Jika pada Scoping Study menunjukan adanya potensi kelayakan dan menguntungkan,maka keputusan investasi akan melanjutkan
ke tahap selanjutnya dan lebih rinci yaitu tahap Pre-Feasibility Study dimana pada tahap merupakan langkah kunci untuk
menentukan proyek pertambanan,pada tahap ini menunjukanan informasi proyek yang nyata untuk para pengambil keputusan
perusahaan..

● Eksplorasi Tahap II
Jika pada tahap Eksplorasi I menujukan kelayakan dan menguntungkan,maka akan dilanjut ke tahap selanjutnya yaitu studi kelayakan
( Feasibility Study) untuk menentukan apakah akan dilanjutkan proyek pertambangan ke tahap rekayasa dan konstruksi terperinci
dan untuk menetapkan kelayakan teknis dan ekonomi.

● Project
Financing
Jika hasil dari Feasibility Study menentukan bahwa proyek pertambangan layak dilanjutkan ke tahap rekayasa dan konstruksi
maka selanjutnya melakukan project financing yaitu Proyek tersebut dibiayai dan bergerak ke tahap pelaksanaan proyek
Tujuan
Masing-
Masing
Tehnical
TUJUAN-TUJUAN DARI TECHNICAL
-
STUDY
Scoping Study

Scoping study bertujuan untuk menentukan apakah, dan seberapa banyak, upaya pra-pengembangan lebih lanjut
yang diperlukan untuk melakukan eksplorasi. Dari perspektif mempertimbangkan studi pertambangan, scoping study
harus menetapkan kemungkinan jenis operasi penambangan dan menilai potensi penggambaran sumber daya yang
mampu mendukung tambang.

- Pre-Feasibility Study

Studi pra-kelayakan bertujuan untuk menentukan apakah sumber daya mineral mungkin mendukung proyek
pertambangan yang layak. Pada fase studi pra-kelayakan ini nantinya dapat menjadi serangkaian evaluasi berulang
yang secara progresif diperbarui dan dimodifikasi seiring berjalannya eksplorasi dan desain rekayasa.

- Full-Feasibility Study

Tujuan studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah akan melanjutkan proyek pertambangan ke tahap rekayasa
dan konstruksi rinci. Studi kelayakan umumnya berkonsentrasi pada satu ukuran dan konfigurasi tambang, berusaha
untuk menetapkan kelayakan teknis dan ekonomi dalam batas akurasi data yang tersedia.
Teori- Teori
lain
CPI (Competent Person
Indonesia)
“Competent Person Indonesia" adalah anggota PERHAPI atau IAGI yang terdaftar sebagai CPI
PERHAPI atau IAGI berdasarkan aturan masing-masing organisasi profesi ini.
CPI menyusun laporan hasil eksplorasi, maka pengalaman CPI harus sesuai dengan bidang
eksplorasi. Jika CPI melakukan atau mengawasi kegiatan estimasi sumber daya Mineral,
pengalaman CPI harus relevan dengan estimasi, Tinjauan dan evaluasi sumber daya
Mineral.

Kunci kualifikasi dalam definisi CPI adalah kata "relevan". Penentuan "pengalaman yang
relevan" Misalnya, dalam perkiraan sumber daya mineral untuk mineralisasi emas tipe
Veins, pengalaman "high nugget", mineralisasi tipe Veins seperti veins timah, uranium, dll.
mungkin relevan, jika pengalaman dalam massive base metal deposit mungkin tidak
relevan.
CPI (Competent Person
Indonesia)
Laporan Publik atau pernyataan terlampir tentang Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral atau Cadangan
Bijih harus menyatakan bahwa CPI setuju untuk dicantumkan dalam Laporan Publik hal-hal tersebut
berdasarkan informasi mereka dalam bentuk dan konteks kemunculannya, dan harus mencantumkan
nama perusahaan atau pemberi kerja CPI.

Perusahaan yang menerbitkan Laporan Publik harus mengungkapkan nama-nama CPI, menyatakan apakah
CPI adalah pegawai tetap perusahaan, dan, jika tidak, menyebutkan pemberi kerja CPI. Hubungan lain dari
CPI dengan Perusahaan yang membuat laporan juga harus diungkapkan dalam Laporan Publik. Perusahaan
menegaskan bahwa bentuk dan konteks di mana temuan-temuan CPI disajikan belum diubah secara
material.

Jika dianggap tepat oleh CPI, estimasi Sumber Daya Mineral dapat mencakup material di bawah nilai batas
yang dipilih untuk memastikan bahwa Sumber Daya Mineral terdiri dari kumpulan mineralisasi dengan
ukuran dan kontinuitas yang memadai untuk mempertimbangkan pendekatan penambangan yang paling
tepat.
Dokumentasi perkiraan Sumber Daya Mineral harus secara jelas mengidentifikasi bahan pengencer
yang disertakan dan Laporan Publik harus menyertakan komentar tentang masalah tersebut jika
dianggap
Mineralisasi dapat diklasifikasikan sebagai Sumberdaya Mineral Terukur bila sifat, kualitas, jumlah
dan distribusi data sedemikian rupa sehingga tidak diragukan lagi, menurut pendapat CPI yang
menentukan Sumber Daya Mineral, bahwa tonase dan kadar mineralisasi dapat diestimasi dalam
batas yang dekat, dan bahwa setiap variasi dari estimasi tidak akan secara signifikan mempengaruhi
potensi kelayakan ekonomi.

Klasifikasi Sumberdaya Mineral adalah masalah penilaian ahli dan seorang CPI harus
memperhitungkan item-item dalam Tabel 1 ( Teknik dan Data Pengambilan Sampel)
yang berhubungan dengan keyakinan dalam estimasi Sumber Daya Mineral.

Dalam memutuskan antara Sumberdaya Mineral Terukur dan Sumberdaya Mineral Tertunjuk, CPI
mungkin berguna untuk mempertimbangkan, selain frasa dalam dua definisi yang berkaitan dengan
kontinuitas geologis dan kadar dalam Klausul 22 dan 23, frasa dalam pedoman definisi untuk
Sumberdaya Mineral Terukur: '... setiap variasi dari perkiraan tidak akan secara signifikan
mempengaruhi potensi kelayakan ekonomi'.
Dalam memutuskan antara Sumberdaya Mineral Tertunjuk dan Sumberdaya
Mineral Tereka, CPI dapat mempertimbangkan, selain frasa dalam dua definisi
dalam Klausul 21 dan 22 yang berkaitan dengan kontinuitas geologis dan kadar,
bahwa bagian dari definisi Sumber Daya Mineral Tertunjuk : 'kepercayaan yang
cukup untuk memungkinkan penerapan Faktor Pengubah secara cukup rinci
untuk mendukung perencanaan tambang dan evaluasi kelayakan ekonomi dari
deposit', yang kontras dengan pedoman definisi untuk Sumberdaya Mineral
Tereka: 'Keyakinan dalam estimasi Sumberdaya Mineral Tereka tidak cukup untuk
memungkinkan hasil penerapan parameter teknis dan ekonomi digunakan untuk
perencanaan rinci di Pra-Kelayakan ( Klausul 39) atau Studi Kelayakan (Klausul 40)'
dan 'Perhatian harus dilakukan jika Sumberdaya Mineral Tereka digunakan untuk
mendukung studi teknis dan ekonomi seperti Studi Lingkup'.
Faktor
Pengubah
(KCMI 2017)
Faktor
Aspek
Teknik
Pengubah Aspek Ekonomi Aspek Sosial dan Lingkungan
Hidup

1 2 3

Pada aspek teknik merupakan Yaitu aspek kegiatan pertambangan Yaitu aspek yang berkaitan dengan hubungan
gambaran terhadap pengelolaan yang memberikan dampak positif bagi manusia dan lingkungan hidup,dalam aspek ini
tambang sesuai dengan kriteria yang negara & masyarakat sekitar area adanya perhatian lebih terhadap kegiatan
ditetapkan secara teknis kegiatan tambang,dengan naiknya pendapatan pertambangan terhadap dampak kerusakan
Pertambangan baik dari segi internal perkapita masyarakat setempat,maupun lingkungn yang mengakibatkan terjadinya
pertambangan itu sendiri,maupun dari memajukan peradaban yaitu dengan penurunan fungsi lingkungan,sehinga adanya baku
segi eksternal atau pemerintahan.Faktor adanya perkembangan infrastruktur mutu lingkungan yang ditetapkan dari kegiatan
yang termasuk aspek teknik yaitu faktor seperti adanya kegiatan perbaikan pertambangan sebagai bentuk pencegahan
pertimbangan penambangan,Faktor jalan,penyediaan sarana air pencemaran limbah B3,Erosi,Longsor,banjir.dsb
Metalurgi/Pengolahan,Faktor bersih,pendidikan,kesehatan,dsb.Faktor yang jika diperhatikan akan mengakibatkan
yang termasuk aspek ekonomi yaitu kerusakan lingkungan dan berpengaruh terhadap
Hukum,Faktor Pemerintahan
Faktor Ekonomi,dan Faktor Pasar kehidupan manusia.Yang meliputi aspek ini ialah
faktor sosial,dan Faktor Lingkungan.
Peran dari kegiatan
Pre- Feasibility
Study
Peran dari kegiatan Pre-
Feasibility Study
Sebagai penilaian untuk menentukan apakah sumber daya mineral mendukung proyek
pertambangan yang layak atau tidak.
Tahap studi pra-kelayakan dapat menjadi serangkaian evaluasi berulang yang
diperbarui dan dimodifikasi seiring dengan hasil eksplorasi dan rekayasa teknik.
Studi Pra-kelayakan akan mengidentifikasi sejumlah besar persyaratan untuk
pekerjaan tambahan seperti pengeboran, uji lingkungan, dan sebagainya untuk
memungkinkan proyek dievaluasi pada tingkat Studi Kelayakan penuh.
Tingkat kepercayaan untuk Studi Pra-Kelayakan lebih rendah daripada Studi
Kelayakan, berakibatnya tidak cocok untuk memindahkan proyek ke pembiayaan dan
pengembangan.
Kegiatan kajian suatu prospek batubara
menghasilkan cadangan terkira (probable reserves) 10
juta ton dengan kualitas batubara terkait. Apakah
kegiatan selanjutnya? Apa nama kegiatan kajian
tersebut?
Setelah diketahui kajian cadangan terkira maka dilakukan kajian Sumber Daya Mineral Terukur.
Sumber Daya Mineral Terukur (Measured resource) merupakan bagian dari Sumber Daya
Mineral dimana kuantitas, kadar atau kualitas, kerapatan, bentuk, karakteristiknya dapat
diestimasi dengan tingkat keyakinan yang memadai untuk memungkinkan penerapan Faktor-
faktor Pengubah untuk mendukung perencanaan tambang detail dan evaluasi akhir dari
kelayakan ekonomi deposit tersebut.
Bukti geologi didapatkan dari eksplorasi detail dan dapat diandalkan, pengambilan sampel
dan pengujian yang detail untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar atau
kualitasnya diantara titik-titik pengamatan.
Sumber Daya Mineral Terukur memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Sumber Daya Mineral Tertunjuk ataupun Sumber Daya Mineral Tereka.
Kegiatan kajian suatu prospek batubara
menghasilkan cadangan terbukti 20 juta ton dengan
kualitas batubara terkait. Apakah kegiatan
selanjutnya? Apa nama kegiatan kajian tersebut?
Cadangan Mineral Terbukti merupakan bagian dari Sumber Daya Mineral Terukur yang dapat
ditambang secara ekonomis. Cadangan Mineral Terbukti memiliki tingkat keyakinan yang tinggi pada
faktor-faktor Pengubahnya. Cadangan Mineral Terbukti mewakili tingkat keyakinan tertinggi dari
estimasi cadangan, yang dimana tipe mineralisasi atau faktor-faktor lainnya dapat menyebabkan
Cadangan Mineral Terbukti tidak dapat ditetapkan untuk beberapa deposit tertentu.

Laporan Publik mengenai Cadangan Mineral harus secara spesifik menyatakan salah satu atau kedua
kategori ’Terbukti’ dan ’Terkira’. Laporan tidak boleh menggabungkan Cadangan Mineral Terbukti dan
Terkira kecuali angka yang relevan dari masing-masing kategori tersebut ditampilkan. Laporan tidak
boleh menyajikan kandungan logam atau mineral kecuali angka tonase dan kadar yang berkaitan juga
ditampilkan. Apabila prospek batubara menghasilkan cadangan terbukti 20 juta ton yang sudah
melewati kajian dan studi yang tepat seperti pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor
yang realistis mengenai penambangan, pengolahan, pemurnian, ekonomi, pemasaran, legal,
lingkungan, sarana dan prasarana, sosial, dan peraturan perundang-undangan, hal ini berarti
laporan yang sudah dibuat dan pengkajian menunjukkan bahwa pertimbangan telah diputuskan
dengan benar dan cadangan yang sudah terbukti juga mewakili.
Estimasi Cadangan Mineral terkadang dilaporkan setelah dilakukan penyesuaian dengan rekonsiliasi
data produksi. Penyesuaian seperti ini harus dinyatakan dengan jelas pada Laporan Publik mengenai
Cadangan Mineral dan jenis penyesuaian atau modikasinya harus diuraikan.
Reference
s
Kode Pelaporan Hasil Eksplorasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan Mineral Indonesia Komite Cadangan Mineral Indonesia KODE-
KCMI 2017 PERHIMPUNAN AHLI PERTAMBANGAN INDONESIA ASSOCIATION OF INDONESIAN MINING PROFESSIONALS.
(n.d.).

KONSEP EKSPLORASI Oleh: Mulya Gusman. (n.d.).

Nethery, B. (2003). Feasibility Studies in Mining Ventures THE ROLE OF FEASIBILITY STUDIES IN MINING VENTURES VP Design
Build, AMEC Mining and Metals PRESENTED.

New Zealand Petroleum and Minerals. 2017. Minerals Guidelines; Guidance for the use of
the terms scoping, pre-feasibility and feasibility studies

The JORC Code 2012. Joint Ore Reserves Committee of the Australasian Institute of Mining
and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists and Minerals Council of Australia.

Teknik Geologi UGM, J. F., & gyakarta-Indonesia, Y. (n.d.). Krrntribusi relaah bagi Konservasi Mineral dan Batubara rndonesia:
lfunjauan Model Eksplorasi dan Faktor-Faktor pengubah sumberdaya menjadi Cadangan Wahyu Sasongko* & Arifudin Idrus.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai