Anda di halaman 1dari 20

TESIS

JUDUL
TIPE DAN PERAN PEMIMPIN
UNTUK KEBERHASILAN
KELOMPOK TANI DI
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Seminar Proposal
Tipe dan Peran Pemimpin untuk keberhasilan kelompok tani di Kabupaten Gunung
Kidul

TERIMAKASIH KEPADA:
Dr. Agatha Ayiek Sih Sayekti, MP sebagai Dosen Pembimbing
Dr.Fahmi W. Kifli, SP.M.sc sebagai Dosen Penelaah

Seminar Proposal
Ade Saputra
191336MMP
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAGEMEN PERKEBUNAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2022
BAB I PENDAHULUAN

Di suatu organisasi faktor pemimpin memegang peranan yang penting.


Keberhasilan pemimpin sangat dipengaruhi oleh 3 rujukan yaitu kekuatan
keahlian,kekuatan rujukan dan pembawa aspirasi. Setiap pemimpin dapat
digolongkan dalam tipe tertentu. Karena pemimpin itulah yang menggerakan
dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan. Ada beberapa tipe
pemimpin yang sesuai dengan jenis organisasinya, kelompok tani sebagai
organisasi yang bersifat sosial memerlukan tipe pemimpin yang mampu
menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan dari kelompok tani
khususnya sebagai media terjadinya proses belajar dan berinteraksi para
petani sehingga terjadi perubahan prilaku petani yang akhirnya menghasilkan
peningkatan kesejahteraan petani melalui kegiatan proses produksi
Pada umumnya kelompok tani saat ini dipimpin oleh tokoh di
desa setempat yang dipilih oleh anggota saat rapat kepengurusan. Hal
ini dikarenakan jajaran pemimpin kelompok tani merupakan aktivis di
berbagai organisasi maupun kegitan sehingga pengalaman mereka
cukup membantu dalam jalannya proses organisasi kelompok tani
tersebut. Belum semua kelompok tani dapat dikatakan berhasil
dikarenakan ada kelompok petani belum bisa mandiri, ini disebabkan
oleh ketergantungan terhadap pemimpin. Di setiap kelompok tani
memiliki berbagai macam tipe pemimpin dan peran dalam
keberhasilan kelompok tani
RUMUSAN MASALAH

Apa tipe pemimpin ketua kelompok tani yang ada


1

Kekuatan dari tiga indikator yang ada mana yang paling kuat terdapat pada
2 ketua kelompok tani

Apakah keberhasilan kelompok tani dipengaruhi oleh pemimpin?


3
TUJUAN PENELITIAN

1 3
Untuk mengetahui tipe Seberapa jauh derajat hubungan
pemimpin dari kelompok tani. 2 antara kepemimpinan ketua
kelompok dengan keberhasilan
kelompoktani?
Untuk mengetahui peran pemimpin
dari kekuatan 3 indikator kekuatan
Keahlian, Kekuatan rujukan, dan
Pembawa aspirasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemimpin

Sebelum kita menjelaskan secara komprehensif mengenai macam- macam tipe atau gaya
kepemimpinan dalam kelompok tani, sudah seharusnya kita mengetahui pengertian dari pemimpin
dan kepemimpinan itu sendiri. Agar nantinya memudahkan kita dalam memahami berbagai tipe dan
gaya kepemimpinan, maka dari itu pada bagian awal kita jelaskan terlebih dahulu mengenai
pengertian kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Konsep kepemimpinan dan pemimpinan
mempunyai kaitan yang erat sekali. Pemimpin berasal dari kata asing leader dan kepemimpinan
berasal dari leadership. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu,
sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha
bersama guna mencapai sasaran tertentu (Kartono, 2005: 148).
kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi
anggota untuk mencapai tujuan dan membuatnya lebih kohesif dan koheren atau
efektif. Pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan
pendidikan sebagaimana yang ada dalam teori manajemen. Suatu organisasi akan
berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan lembaga itu.
Tipe kepemimpinan akan identik dengan gaya kepemimpinan seseorang
melaksanakan suatu kepemimpinan.
Tipe Pemimpin
1. Tipe Autocratic
2. Tipe Democratic
3. Tipe Laissez Faire
4. Tipe Patternalistic
5. Tipe Karismatik
Gaya Kepemimpinan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), yang dimaksud dengan gaya
yang berarti kesanggupan untuk berbuat dan sebagainya atau bisa juga diartikan
dengan kekuatan. Dengan demikian gaya kepemimpinan bisa diartikan pola
tingkah laku yang dirancang sedemikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya
agar dapat memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya sehingga kinerja
organisasi dan tujuan organisasi dapat dimaksimalkan . Seorang pemimpin harus
menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang
pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya (Guritno dan Waridin, 2005: 65). Menurut Tjiptono (2006: 161), gaya
kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi
dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari
seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004: 29).
Gaya Pemimpin

1. Gaya Persuasive
2. Gaya Represif
3. Gaya Partisipatif
4. Gaya Inovatif
5. Gaya Motivatif
6. Gaya Edukatif
Gaya-gaya kepemimpinan yang merupakan tolok ukur akan keberhasilan
berjalannya suatu organisasi. Semua gaya kepemimpinan di atas dalam
praktiknya di lapangan saling mendukung atau saling menunjang secara
bervariasi, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisinya sehingga akan
menghasilkan kepemimpinan yang efektif Kaitan gaya dengan tipologi sangat
berperan dalam keberhasilan sebuah organisasi, kepemimpinan yang baik harus
memiliki penyesuaian baik dalam gaya yang diperlukan dalam memimpin dan
tipe yang digunakan dalam menggerakan organisasi. Ketika pemimpin memilih
gaya kepemimpian yang baik dan tidak di dorong dengan tipe kepemimpinan
dalam interaksipersonal maka semua akan memiliki kendala dalam mencapai
tujuan berorganisasi
Peran Pemimpin

Peran kepemimpinan merupakan suatu perilaku- perilaku yang diharapkan oleh


pemimpin dalam menduduki suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk
mempengaruhi, membimbing, mengevaluasi bawahannya kearah pencapaian tujuan
sebuah organisasi. Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan terutama
seorang pemimpin, maka seseorang yang diberi (atau mendapatkan) sesuatu posisi, juga
diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pekerjaan
tersebut. Karena itulah ada yang disebut dengan role expectation. Harapan mengenai
peran seseorang dalam posisinya dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi tugas
dan harapan dari orang yang menerima manfaat dari pekerjaan/posisi tersebut.
Keberhasilan Kelompok Tani
Keberhasilan kelompok (group effectiveness) menurut Sill (Mardikanto, 1993) adalah keberhasilan
kelompok untuk mencapai tujuannya, yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan atau perubahan-
perubahan (fisik maupun non fisik) yang memuaskan anggota-anggotanya. Menurut Margono
(1978) efektivitas kelompoktani harus dilihat dari: (1) segi produktivitasnya, yaitu keberhasilan
mencapai tujuan kelompok; (2) moral berupa semangat dan sikap para anggotanya; dan (3)
kepuasan, yakni keberhasilan anggota mencapai tujuan-tujuan pribadinya
Pada umumnya kelompok tani saat ini dipimpin oleh tokoh di desa setempat yang
dipilih oleh anggota saat rapat kepengurusan. Hal ini dikarenakan jajaran
pemimpin kelompok tani merupakan aktivis di berbagai organisasi maupun
kegitan sehingga pengalaman mereka cukup membantu dalam jalannya proses
organisasi kelompok tani tersebut. Belum semua kelompok tani dapat dikatakan
berhasil dikarenakan ada kelompok petani belum bisa mandiri, ini disebabkan
oleh ketergantungan terhadap pemimpin. Pada masing masing kelompok tani
memiliki berbagai macam tipe pemimpin dan tipe pemimpin pada masing masing
kelompok tani berbeda tergantung dari cara memimpinnya, dari uraian diatas
maka dapat dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut :
Kerangka berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa Kelompok tani Kabupaten
Gunungkidul sebagai lokasi adanya pemimpin dan anggota kelompok tani yang dijadikan
sebagai subjek penelitian. Kelompok tani Sidodadi dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan
beberapa pertimbangan, sehingga diharapkan dapat menjawab tujuan penelitian yang dibuat.

Sumber Data

Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder dan primer. Data sekunder yaitu data
yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada yaitu data yang diambil langsung di
dilapangab. sedangkan data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti.
Metode Pengambilan Sampel

jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan langsung di lapangan dengan cara observasi, kuesioner,. Data sekunder diperoleh baik dari
dokumen-dokumen kelompok tani Data sekunder berupa dokumen- dokumen yang terkait dengan penelitian
ini, seperti dokumen perkembangan kelompok tani dari tahun ke tahun, perubahan kondisi kelompok tani
berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani dan kegiatan penyuluhan yang diberikan untuk
meningkatkan tingkat kemampuan kelompok tani. Data sekunder juga diperoleh melalui berbagai literatur
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu: buku, laporan hasil
penelitian, artikel, dan sebagainya.

Prosedur Pengambilan Data


Untuk keperluan penelitian ini dari seluruh kelompoktani yang ada, diambil empat kelompok, yang masing-
masing mewakili kelompok dua kelompok yang belum berkembang, satu kelompok yang cukup
berkembang, dan satu kelompok yang maju (berkembang). Contoh (sample) responden adalah para anggota
kelompok dari kelompoktani terpilih sebanyak 30 orang, yang diambil secara proposional berdasarkan
jumlah seluruh anggota kelompok dari kelompok tani terpilih. Variabel yang diamati meliputi peran ketua
kelompok dan tipe pemimpin sebagai Variabel bebas, dan keberhasilan Kelompok tani sebagai variabel
terikat.
Analisis data
Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan
variabel adalah dengan uji korelasi peringkat Spearman.
Thank you!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai