Bahan Paparan Reviu Temuan BPK
Bahan Paparan Reviu Temuan BPK
11 November 2021
OVERVIEW TEMUAN BPK RI PADA LKPP TAHUN 2020
BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada LKPP Tahun 2020. Namun, masih
terdapat temuan berulang pada beberapa Kementerian Negara/Lembaga terkait pengelolaan kas pada
bendahara.
Saldo Kas Terlambat/Belum Disetor ke Kas Negara, Kas Tidak Didukung dengan
Keberadaan Fisik Kas, Pengelolaan Kas Tunai dan Rekening Tidak Tertib pada 31
Kementerian/Lembaga
3 Saldo Kas di Neraca tidak didukung keberadaan fisik kas 2 5 35.407.922.416,00 74.848.265.697,25
PENATAUSAHAAN KAS
1. Menyetorkan sisa uang pada rekening pengeluaran pada akhir tahun sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Bendahara menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukan pada satker.
3. Bendahara wajib membukukan seluruh transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja
sebagaimana tertuang dalam DIPA berdasarkan dokumen sumber
4. Untuk memastikan Bendahara telah melaksanakan tugasnya serta memastikan keberadaan fisik kas,
maka dilakukan pemeriksaan kas oleh KPA yang diatur dalam PMK 162/2013 j.o PMK 230/2016.
5. Mendorong penerapan cashless Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-183/PMK.05/2019 tentang
Pengelolaan Rekening Pengeluaran Milik K/L, dengan mengurangi uang tunai melalui penggunaan Digital
Payment termasuk Cash Management Systsem (CMS)
PENGELOLAAN REKENING
1. Pembukaan rekening satker milik K/L pada Bank Umum dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Kuasa BUN di Daerah (KPPN)
2. Rekening yang sudah tidak dipergunakan lagi atau Rekening yang dipergunakan tidak sesuai dengan
peruntukaannya harus ditutup sebagai bentuk pengendalian internal Satuan Kerja
3. Untuk pengendalian rekening, dilakukan rekonsiliasi rekening antara Direktorat PKN dan K/L secara
triwulanan. Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Rekening. Perbedaan yang
tertuang dalam BAR kemudian ditundaklanjuti oleh kedua belah pihak
4
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN OLEH BUN DAN ARAH KE DEPAN
TELAH DILAKUKAN
1. Penerbitan Surat Menteri Keuangan dan Surat Dirjen Perbendaharaan kepada Kementerian/Lembaga agar meningkatkan
ketertiban pengelolaan dan pengendalian terhadap rekening Pemerintah, meningkatkan pengendalian atas ketertiban
penyajian dan pengelolaan kas sesuai ketentuan, serta mengoptimalkan peran APIP Kementerian/Lembaga untuk melakukan
pengawasan efektifitas pengelolaan rekening dan kas.
2. Melakukan Sosialisasi tentang tugas dan tanggung jawab Bendahara khususnya menjelang akhir tahun anggaran
3. Melakukan restrukturisasi rekening pengeluaran dalam rangka mencegah penggunaan rekening pribadi dan digitalisasi
pengelolaan rekening pengeluaran
4. Mendorong penerapan transaksi non tunai secara masif melalui adanya Digipay/Marketplace dan fitur dari perbankan seperti
Kartu Debit, KKP, dan CMS.
5. Melakukan kajian atas pengelolaan kas bendahara untuk meninjau perubahan yang perlu dilakukan untuk mencegah adanya
temuan BPK.
1. Penggunaan Aplikasi SAKTI dalam rangka pembukuan dan penyusunan LPJ Bendahara yang lebih
akurat
2. Penyempurnaan regulasi dan aplikasi terkait pengelolaan kas bendahara
ARAH KE DEPAN 3. Penerapan restrukturisasi pada rekening penerimaan
5
PERAN BERBAGAI PIHAK UNTUK MEMINIMALKAN TEMUAN
1. Secara berkala mengadakan sosialisasi/bimtek 1. Monitoring saldo rekening virtual pengeluaran pada
kepada pengelola keuangan satker. unit vertical melalui dashboard rekening.
2. Membantu satker dalam rangka penyelesaian 2. Pendampingan dan konsultasi seputar tugas dan
rekomendasi temuan BPK. kewajiban bendahara.
3. Melakukan validasi atas kebenaran dan keakuratan 3. Melakukan reviu LPJ Bendahara.
LPJ Bendahara dan kelengkapannya, seperti BA 4. Memantau ketertiban pemeriksaan kas satker.
Keadaan Kas. 5. Audit pengelolaan kas bendahara oleh APIP.
6. Pendampingan dalam pelaksanaan Audit.
7. Pendampingan penyelesaian tindak lanjut temuan.
6
TERIMA KASIH