Dasar Dari Menghitung Modal Kerja

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Dasar dari Perhitungan

Modal Kerja / Working Investment ( WI)


CASH CYCLE ANALYSIS

COLLECTION RISK KAS SUPPLY RISK

PENAGIHAN PEMBELIAN

PIUTANG BAHAN BAKU

HUTANG
PENJUALAN DAGANG

SALES RISK BARANG JADI PRODUKSI PRODUCTION &


LABOR RISK
Analisa Modal Kerja/WI =
1. Account Receivable / Piutang dagang ( A/R )
2. Inventory / persediaan ( INV) WI = ( A/R + INV )–( A/P)
3. Account Payable / Hutang Dagang ( A/P) Joko Purwanto
Prinsip Credit
 Prinsip kredit :
1. Kualitas kredit lebih penting dari ekspansi.
2. Setiap kredit harus mempunyai 2 SOR yang tidak berhubungan dan sejak awal sudah ada.
3. Karakter dari debitur (owner & management) harus diyakini benar integritas dan profesionalismenya.
4. Kenali benar debitur anda. Jika anda tidak mengetahui bisnisnya, jangan mudah diberi kredit.
5. Merekomendasikan kredit adalah keputusan anda yang harus anda yakini benar (comfortable) berdasarkan
justifikasi anda.
6. Tujuan penggunaan kredit harus berkaitan dengan dasar SOR .
7. Kumpulkan data dan fakta sebanyak mungkin, sehingga memudahkan anda dalam mengambil keputusan.
8. Siklus bisnis (business cycle) tidak bisa dihindari.
9. Walaupun sulit, mengevaluasi kualitas dari management debitur adalah vital.
10. Jaminan jangan dianggap pengganti dari pembayaran kredit.
11. Penilaian jaminan harus dilakukan secara profesional dan independen.
12. Dari sisi keuangan, Risiko lebih besar dihadapi dalam memberi kredit pada perusahaan yang management-nya
tradisional, tidak lengkap informasi keuangannya, dan modalnya terbatas, dibandingkan kepada perusahaan
yang di-manage secara profesional,lengkap informasinya, dan cukup modalnya
13. Jangan sampai kelengahan terhadap detail dan administrasi kredit, menyebabkan kredit yang sehat menjadi
bermasalah (NPL).
14. Hindari membiayai perusahaan modal dengkul (modalnya kecil).
15. Hati-hati terhadap project baru yang membutuhkan pengetahuan khusus.
16. Perhatikan dan ikuti kemana uang pencairan kredit digunakan.
17. Selalu ikuti perkembangan/kegiatan debitur
18. Hindari bisnis yang spekulatif
19. Hati-hati terhadap perusahaan yang berkem-bang pesat.
20. Hindari perusahaan yang KKN (khususnya ‘political connection’)
21. Jangan mudah menyetujui permohonan urgent.
22. Asumsi yang salah menghasilkan keputusan yang salah.
23. Sering kita mengetahui lebih banyak mengenai debitur saat dia sudah bermasalah (Non Performing Loan).
24. Selalu taat pada kebijakan OJK, BI dan Pemerintah
25. Kepentingan Perusahaan/Bank harus selalu didahulukan.
Joko Purwanto

Anda mungkin juga menyukai