Anda di halaman 1dari 30

1.

PAULI

2. KRAEPLIN
Pauli
Materi yang akan dibahas
 In brief
 Administrasi
 Skoring
 Definisi aspek
 Interpretasi
Teori Pauli Tes
Pada akhir abad ke-19, Kraeplin berhasil menciptakan
alat test yang bertujuan untuk menyelidiki ketekunan,
ketelitian, dan daya tahan.
Tahun 1938, Dr. Richard Pauli, Dr. Wilhelm Arnold dan
Prof. Van Hiss memperbaharui tes yang dibuat oleh
Kraeplin menjadi Tes Pauli.
Latar belakang pemikiran Tes Pauli : ‘Apa yang terjadi
apabila seseorang melakukan suatu kegiatan yang
kontinue.’
Dari sini akan muncul grafik kerja yang cenderung
konsisten sehingga dapat diketahui kepribadian orang
tersebut.
Teori Pauli Tes
Aspek yang berpengaruh dalam pengerjaan Pauli :
Kemampuan Emosional
Intelektual

Motorik

Emosi (Pauli) : perasaan yang mewarnai tingkah laku seseorang.


Perasaan bisa menjadi sumber daya, bisa juga menjadi sumber gangguan
tergantung dari pengendalian dirinya. Perasaan kadang-kadang bisa
dikendalikan atau paling tidak bisa dipengaruhi oleh intelektual dan
sebaliknya.
Motorik (Pauli) : aktivitas yang berupa gerakan dengan cara mengirimkan
informasi mengenai angka yang dimaksud menuju tangan yang menuliskan
angka tersebut.
Teori Pauli Tes
Performance individu dipengaruhi oleh :

Hasil kerja/performance :
Fungsi dari motivasi dan kemampuan
Motivasi :
Hasil dari niat dan kemauan
Kemampuan (Pauli) : Suatu kekuatan untuk tindakan responsif, yang
berupa gerakan motorik, kegiatan intelektual, kemampuan untuk
membedakan hal penting, pengendalian diri secara umum.
Teori Pauli Tes
Kemampuan (Townsend) :
Menunjukkan suatu prestasi yang nyata dari suatu taraf prestasi kerja
yang dicapai pada waktu pemeriksaan yang dapat diprediksikan
(pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, keahlian, cekatan, rajin,
praktis, konsentrasi dan kritis.
Motivasi (Pauli) : Suatu kesediaan untuk mengerahkan energi/tenaga
yang merupakan hasil dari niat dan kemauan.
Niat merupakan keinginan yang baru mempunyai arah.
Kemauan merupakan hasil dari sikap dan situasi.
Sikap yaitu kecenderungan untuk bertingkah laku seperti minat,
keinginan, harapan.
Situasi adalah segala hal yang berada diliar individu (kebersamaan,
persaingan, pemaksaan, jenis usaha pekerjaan)
Teori Pauli Tes
Kegunaan test Pauli :

• Tes diagnostik yang tidak tergantung pada perbedaan umur, jenis


kelamin, pendidikan, dan kebudayaan seseorang.

• Tes diagnostik untuk perbedaan konstitutif. Misal, perbedaan


jenis kelamin, penduduk desa dan kota,

• Tes yang pasti dan teliti guna mengukur prestasi.

• Cara untuk memeriksa pengaruh perangsangan narkoba.

• Tes diagnostik untuk anak-anak yang sukar dididik.


Administrasi
Waktu mengerjakan 3 menit sebanyak 20 kali/1 jam
Sebelum membacakan instruksi, terlebih dahulu gambar contoh di
papan tulis.
Saat memberi instruksi, jangan bagikan lembar PAULI agar tidak ada
yang mendahului mengerjakan.
Minta peserta tes untuk mengisi identitas diri dan nomor tes pada
lembar jawaban.
Instruksi :
”Saudara/i akan menerima alat tes yang berisi angka–angka, tugasnya
sederhana, yaitu menjumlahkan angka–angka yang dibawahnya, dari
atas ke bawah, lakukan SECEPAT dan SETELITI mungkin.
Sebelum mulai, persiapkan bolpen/pensil cadangan. Dalam tes ini tidak
diperkenankan menggunakan penghapus maupun penggaris karena akan
menghabiskan banyak waktu Saudara/i.
Administrasi
Tester wajib observasi/berkeliling pada saat berlangsung 3 menit x 3
pertama untuk memeriksa satu per satu pekerjaan peserta apakah
sesuai perintah atau tidak, jika tidak beritahu cara mengerjakan yang
benar.
Selama tes, tester HARUS melalukan observasi untuk mencatat hal
penting selama tes berlangsung.

Setelah waktu habis, peragakan cara melipat lembar PAULI menjadi 4


bagian dan minta peserta untuk menirukan.
Koreksi
Hal yang perlu diperhatikan secara keseluruhan dalam skoring Pauli
antara lain :
1. Kolom (parit) yang diloncati tidak dihitung
2. Penjumlahan yang diloncati (terutama dibawah tanda garis)
3. Penjumlahan yang berangka dua (puluhan)
4. Gambar grafik kerja dibuat dari 0 – 20
5. Penyimpangan keseluruhan dihitung lajur 3 – 18
6. Koreksi dilakukan dengan memberi tanda :
Salah  garis merah
Tempat garis  lingkaran merah
Tempat yang dilewati  tanda <
Pembetulan  tanda + merah
Skoring (faktor kontrol)

Jumlah total secara visual vs


total per kurun waktu

Cross chek grafik (tidak konsisten)


Skoring
1. Hitung JUMLAH KESELURUHAN (3 menit selama 20 kali)
2. Hitung SALAH & DIBETULKAN
3. Hitung PENYIMPANGAN
4. Hitung TINGGI
5. Hitung TITIK PUNCAK
6. Buat grafik (grafik 1,2,3)
Norma Pauli
Definisi Aspek
Jumlah keseluruhan
 kemampuan/kesediaan kerja, daya tahan kerja
Salah & dibetulkan
 sikap kerja, konsentrasi dan ketelitian
Penyimpangan (selisih grafik dasar dengan grafik kerja)
 pengendalian emosi/suasana hati
Titik puncak
 pengerahan energi/tenaga secara maksimal.
Hasil awal
 kesigapan kerja, spontanitas pengambilan keputusan dan
penyesuaian diri dalam pekerjaan
Penurunan awal
 penyesuaian terhadap tugas.
Definisi Aspek
Tinggi
kemampuan untuk mengerahkan energi.
Grafik kerja/grafik taraf Pauli
 Grafik yang menunjukkan kinerja S
Taraf keseluruhan
 Jumlah keseluruhan dikaitkan dengan grafik kerja
Pedoman dalam interpretasi Pauli :
Melihat keseluruhan
 jumlah & grafik kerja

Menginterpretasikan grafik dari


kiri ke kanan dengan
mempertimbangkan aspek yang
menonjol
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Jumlah keseluruhan vs Grafik kerja : Melihat sikap kerja keseluruhan
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Salah vs Jumlah keseluruhan : melihat kualitas kerja & ketelitian
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Dibetulkan vs Grafik Kerja : melihat kualitas kerja & ketelitian
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Penyimpangan vs jalannya kurva : melihat pengendalian suasana hati/emosi
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Titik puncak vs Tinggi : melihat pengerahan energi
Jika titik puncak di depan (kurun waktu < 12 menit) dengan tinggi :
Besar : cepat lelah, kurang perencanaan, kurang diimbangi
kemampuan
Sedang : cukup mampu mengatur energi, cepat lelah
Rendah : daya tahan kurang, cepat lelah

Jika titik puncak di belakang dengan tinggi :


Besar : daya tahan baik, vitalitas kuat, tabah
Sedang : ingin berprestasi, berhati-hati, mengendalikan diri,
adaptasi kurang
Rendah : lamban, tidak semangat
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Hasil Awal : melihat kesigapan dalam kerja
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Penurunan awal : melihat penyesuaian terhadap tugas

 Selisih antara hasil awal dengan titik terendah pada kuadran I,


minimal 5 satuan.
Bila kurang dari 5 satuan hanya menunjukkan fluktuasi kerja. Hal ini
menunjukkan ada tidaknya kesulitan penyesuaian diri terhadap
kerja.
 Penurunan cenderung ke kiri (menit ke 2 dan 3) penyesuaian diri,
cenderung cepat.
Penurunan cenderung ke kanan ( > menit ke-4) penyesuaian diri,
cenderung lambat.
Interpretasi Dalam Aspek Pauli
Tinggi : usaha untuk maju
 Selisih titik puncak dengan titik terendah.
 Menunjukkan kemampuan untuk mengerahkan energi.
 Tinggi terlalu besar > 58, cepat mencapai titik puncak namun
cepat lelah
 Tinggi tidak signifikan < 35, kurang semangat dan tidak energik
Menetapkan baik/buruk dalam Pauli :
Jumlah menunjukkan kesediaan kerja/potensi yang
dimiliki
Grafik menunjukkan kualitas kerja, yaitu penyebaran
tenaga/daya tahan
Taraf Pauli dianggap baik jika jumlahnya besar dan
grafiknya cenderung menanjak
Bentuk normal : hasil awal lebih rendah dari hasil
akhir. Hasil awal diikuti dengan penurunan awal
sampai titik terendah.
KRAEPLIN
Untuk mengetahui maksimum performance.

Faktor yang didapatkan adalah :

1. Kecepatan, berdasarkan rata-ratanya, menunjukkan


kecekatan, energi S
2. Ketelitian, kualitas kerja
3. Keajegan, berdasarkan jumlah terbesar – jumlah terkecil,
menunjukkan pengaturan pola kerja dan pengaturan tenaga
4. Ketahanan
5. Berdasarkan grafik /persamaan yang linier, menunjukkan
stamina kerja.
Skoring
1. Hitung ’betul’ dibagian bawah tiap kolom
2. ’Salah’ ditandai dan dijumlahkan
3. ’kosong’ atau ’terlewati’ dijumlahkan
4. ’salah’ dan ’kosong’ dijumlahkan kemudian lihat norma ketelitian
kerja
5. Jumlah ’betul’ dibuat grafik
Garis mendatar = nomor kolom
Garis tegak = jumlah hasil jawaban tiap kolom
6. Mean (kecepatan kerja)
Range (jumlah terbesar – terkecil) atau keajegan kerja
Ketahanan kerja dilakukan dengan persamaan garis linier
Pauli vs Kraeplin

Segi kepribadian yang dilihat Segi kepribadian yang dilihat


dalam Pauli : dalam Kraeplin :

• Kemauan • Kecepatan
• Daya tahan dan keuletan • Ketelitian
• Ketekunan dan konsentrasi • Keajegan
• Penyesuaian • Ketahanan
• Vitalitas/energi
• Ketelitian
• Stabilitas emosi
Exercise
Jumlah keseluruhan : ______________________________________
Salah : ______________________________________
Dibetulkan : ______________________________________
Penyimpangan : ______________________________________
Titik Puncak : ______________________________________
Hasil awal : ______________________________________
Penurunan awal : ______________________________________
Tinggi : ______________________________________

Summary :
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai