Ketenagakerjaan Dan Pengangguran Kls Xi
Ketenagakerjaan Dan Pengangguran Kls Xi
Ketenagakerjaan
Dalam UU RI Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
disebutkan ketenagakerjaan adalah : Segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa
kerja.
Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan sebagai
berikut:
• Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara
optimal dan manusiawi
• Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional dan daerah.
• Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan.
• Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
2. Tenaga kerja
Penduduk yang telah memasuki usia kerja serta
siap bekerja jika terdapat kesempatan kerja.
3. Angkatan Kerja
Tenaga kerja yang siap, mampu, dan berkeinginan
atau bersedia untuk bekerja jika terdapat
kesempatan kerja, baik yang sudah mendapat
pekerjaan maupun yang sedang mencari
pekerjaan.
4. Kesempatan kerja
Suatu keadaan ketika peluang kerja tersedia bagi
para pencari kerja.
Pasal 5 UU 13/2013 menegaskan bahwa setiap
tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama untuk
memperoleh pekerjaan tanpa adanya diskriminasi.
Jenis-jenis tenaga kerja.
1. Tenaga kerja berdasarkan kemampuannya.
a. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian pada
bidang tertentu atau khusus yang diperoleh dari
bidang pendidikan. Sebagai contoh: dosen, dokter,
guru, pengacara, akuntan dan sebagainya.
• b.Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian pada bidang
tertentu atau khusus yang diperoleh dari pengalaman
dan latihan. Sebagai contoh: supir, tukang jahit, montir
dan sebagainya.
• c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja yang mengandalkan tenaga, tidak
memerlukan pendidikan maupun pelatihan terlebih
dahulu. Sebagai contoh: kuli, pembantu rumah tangga,
buruh kasar dan sebagainya.
2. Tenaga kerja berdasarkan fungsi pokok dalam
perusahaan.
a. Tenaga kerja bagian proses produksi
b. Tenaga kerja bagian bidang pemasaran
c. Tenaga kerja bagian bidang administrasi
Produktivitas Kerja
• Bila tingkat produktivitas tenaga kerja rendah, tingkat
upah juga rendah,demikian pula sebaliknya. Dinegara
maju tingkat upah yang lebih tinggi disebabkan oleh
tingkat produktivitas tenaga kerja yang sangat tinggi.
• Struktur Ekonomi Nasional
Stuktur ekonomi nasional dan tingkat
perkembangannya sangat berpengaruh terhadap
tingkat upah.
Contoh : Masih kurangnya industri menyebabkan
sedikitnya daya tampung tenaga kerja, sedangkan
pencari kerja yang sangat banyak sehingga pekerja mau
bekerja dengan tingkat upah yang sangat rendah.
• Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah seperti upah minimum juga
mempengaruhi tingkat upah. Keharusan membayar
biaya kesejahteraan tenaga kerja seperti iuran
Jamsostek.
Pengangguran
Penganggur adalah : Orang yang tidak mempunyai pekerjaan,
sedang mencari pekerjaan, dan sedang mempersiapkan
suatu usaha.
Secara umum, ada beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya pengangguran:
• Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan
kesempatan kerja.
• Rendahnya keterampilan dan tingkat pendidikan.
• Kemajuan teknologi.
• Resesi ekonomi.
• Pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
• Kebijakan pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke
luar negeri.
Jenis Pengangguran dan Penyebabnya
1. Berdasarkan Faktor Penyebabnya
1.Pengangguran musiman:
Pengangguran yang terjadi akibat pergantian atau
perubahan musim.
2. Pengangguran siklis/konjungtur
Pengangguran yang terjadi akibat krisis ekonomi
sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja.
3. Pengangguran struktural.
Pengangguran yang terjadi akibat perubahan struktur
ekonomi suatu negara.
4. Pengangguran teknologi.
Pengangguran yang terjadi akibat kemajuan
teknologi sehingga tenaga manusia diganti
dengan tenaga mesin.
5. Pengangguran friksional.
Pengangguran terjadi akibat perbedaan
permintaan tenaga kerja dengan penawaran
yang tersedia.
B. Berdasarkan Lama Waktu Bekerja
1.PengangguranTerbuka (Open Unemployment)
Adalah : situasi di mana orang sama sekali tidak
bekerja dan tidak berusaha mencari pekerjaan.
Menghitung tingkat pengangguran terbuka,
dapat dilakukan dengan rumus:
Setengah Menganggur (Underemployment)
Adalah : situasi di mana orang bekerja tetapi tenaganya
kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja,
produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh.
Sebagai contoh orang yang bekerja sebagai tenaga kerja
lepas (freelance) dimana tidak ada kepastian
mengerjakan pada waktu tertentu.
Untuk menghitung besar tingkat setengah
menganggur dapat dilakukan dengan rumus:
Pengangguran Terselubung (Disguised
Unemployment)
Pengangguran terselubung terjadi karena
tenaga kerja tidak bekerja secara optimal.
Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian
antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuan
dari tenaga kerja.
Sebagai contoh seorang lulusan D-3
keperawatan bekerja sebagai sekretaris pada
suatu perusahaan. Dia tidak bisa menjalankan
fungsi kesekretariatan dengan baik sehingga
menghambat proses kerja yang ada.
Cara Mengatasi Pengangguran
• Pengangguran tidak hanya jadi masalah bagi orang yang
bersangkutan, tapi juga bagi negara dan pemerintah
• Mengurangi urbanisasi guna mencegah pengangguran di kota
besar.
• Penggunaan teknologi yang tepat yang disesuaikan dengan
teknologi yang sifatnya padat karya (menggunakan tenaga
manusia).
• Memperbaiki mutu pendidikan yang menciptakan
keseimbangan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.
• Pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program
Keluarga Berencana (KB).
• Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja melalui
kerja sama dengan perusahaan dan kampus dalam
melaksanakan kegiatan magang.
a. Cara Mengatasi Pengangguran Siklis/Konjungtural
Untuk mengatasi pengangguran siklis, diperlukan
beberapa langkah-langkah antara lain 1.Peningkatan
daya beli masyarakat.
Daya beli masyarakat dapat meningkat apabila
mereka mendapat tambahan penghasilan.
2. Membuka proyek yang bersifat umum
Seperti membangun jalan, jembatan, irigasi,
dan kegiatan lainnya.
3. Mengarahkan permintaan masyarakat untuk
membeli barang dan jasa, serta memperluas pasar
barang dan jasa.
b. Cara mengatasi penggangguran struktural
1. Pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai
persiapan untuk berkarier pada pekerjaan
yang baru.
2. Memindahkan tenaga kerja dari tempat yang
tidak membutuhkan ketempat yang
membutuhkan
3. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan
modal yang ada.
4. Mendirikan industri yang padat karya.
c.Cara mengatasi penggangguran friksional
1. Mengusahakan informasi yang lengkap
tentang permintaan dan penawaran tenaga
kerja, sehingga proses pelamaran seleksi, dan
pengambilan keputusan menerima atau tidak
berlangsung lebih cepat.
2. Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja
sebauk mungkin.
d. Cara mengatasi penggangguran musiman