PEMAIN 1 ASSALAMU ALAIKUM PEMAIN 2

BAHAN
SUPERKONDUKTOR
KELOMPOK 5
IHWANIL MUSLIMIN
105821107320
FAJAR ALAMSYAH
106821105320

bahan listrik
ke halaman agenda
01 07 12

PENDAHULUAN

Superkonduktivitas adalah fenomena fisika di mana suatu materi kehilangan resistansi listrik secara total ketika dijatuhkan di
bawah suhu kritis tertentu. Ini berarti arus listrik dapat mengalir terus-menerus dalam superkonduktor tanpa mengalami kerugian
energi karena hambatan.
Jika kita melihat ke belakang sejarah, penemuan superkonduktor pada tahun 1911 oleh Heike Kamerlingh Onnes membawa
perubahan besar dalam pemahaman kita tentang sifat-sifat materi. Sejak saat itu, penelitian terus berkembang, membuka pintu
untuk inovasi teknologi yang mengubah cara kita memandang energi dan perangkat elektronik.
Pada presentasi ini, kita akan menjelajahi sifat-sifat unik superkonduktor, memahami bagaimana mereka beroperasi, dan melihat
aplikasi praktis yang dapat kita manfaatkan dari fenomena yang menarik ini.
 ke halaman agenda

SIFAT-SIFAT SUPERKONDUKTOR

1. Temperatur Kritis:
• Superkonduktivitas biasanya terjadi pada suhu di bawah nilai tertentu yang disebut temperatur kritis. Ketika materi superkonduktor dijatuhkan di bawah temperatur
ini, ia akan beralih ke keadaan superkonduktif.
2. Nol Resistansi:
• Salah satu sifat paling mencolok adalah hilangnya resistansi listrik. Ketika suatu materi menjadi superkonduktor, arus listrik dapat mengalir tanpa hambatan,
menciptakan lingkungan di mana energi tidak hilang dalam bentuk panas.
3. Efek Meissner:
• Superkonduktor menunjukkan efek Meissner, yaitu pengusiran medan magnetik dari dalam materi. Ketika medan magnet diterapkan pada superkonduktor, medan
tersebut sepenuhnya dikeluarkan, menciptakan levitasi magnetik dan menggambarkan sifat anti-magnetik.
4. Kuantum Fluktuasi:
• Sifat-sifat kuantum, seperti fluktuasi kuantum, menjadi signifikan pada suhu tinggi-Tc. Ini menciptakan potensi aplikasi dalam teknologi kuantum dan pemrosesan
informasi kuantum.
5. Kehilangan Nol Energi:
• Berkaitan dengan nol resistansi, kehilangan nol energi saat arus mengalir melalui superkonduktor membuka pintu untuk aplikasi kritis, seperti pembangkit listrik tanpa
kehilangan energi.
 01 07 12

JENIS-JENIS SUPERKONDUKTOR

1. SUPERKONDUKTOR KONVENSIONAL
• • DITEMUKAN PADA AWAL PENELITIAN SUPERKONDUKTOR, SUPERKONDUKTOR KONVENSIONAL UMUMNYA MEMILIKI
SUHU KRITIS RENDAH. MEREKA BERGANTUNG PADA KOPLING ELEKTRON-FONON UNTUK MENJELASKAN FENOMENA
SUPERKONDUKTIVITAS.
2. SUPERKONDUKTOR TINGGI-TC
• • SUPERKONDUKTOR TINGGI-TC (TC ADALAH TEMPERATUR KRITIS) MEMILIKI SUHU KRITIS YANG LEBIH TINGGI
DIBANDINGKAN SUPERKONDUKTOR KONVENSIONAL. BIASANYA TERBUAT DARI SENYAWA OKSIDA TEMBAGA DAN BISMUT
YANG KOMPLEKS, MEREKA MEMBUKA POTENSI PENGGUNAAN PADA SUHU YANG LEBIH MUDAH DICAPAI.
3. SUPERKONDUKTOR PEREKAYASAAN
• • JUGA DIKENAL SEBAGAI SUPERKONDUKTOR BUATAN ATAU SUPERKONDUKTORPEREKAYASAAN, JENIS INI TELAH
DIRANCANG UNTUK BEKERJA PADA SUHU KAMAR ATAU BAHKAN LEBIH TINGGI. PENGEMBANGAN SUPERKONDUKTOR
JENIS INI MEMBUKA JALAN UNTUK APLIKASI PRAKTIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
4. SUPERKONDUKTOR BERLAPIS (MULTILAYER)
• • BEBERAPA SUPERKONDUKTOR MEMILIKI STRUKTUR BERLAPIS YANG MEMENGARUHI SIFAT-SIFAT MEREKA. STRUKTUR
INI DAPAT MENCIPTAKAN POTENSI KONTROL YANG LEBIH BESAR TERHADAP SIFAT-SIFAT SUPERKONDUKTOR.
5. SUPERKONDUKTOR INTRAPARTIKEL
• • JENIS SUPERKONDUKTOR INI MEMILIKI UKURAN NANOMETER DAN DITANAMKAN DALAM MATRIKS NON-
SUPERKONDUKTOR. MEREKA MENUNJUKKAN SIFAT-SIFAT UNIK YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN DALAM PENGEMBANGAN
SENSOR DAN PERANGKAT NANOTEKNOLOGI.
PEMAIN 1

APLIKASI SUPERKONDUKTOR

1. Pemagnetic Kuat dalam Teknologi Medis

• Pemanfaatan kekuatan pemagnetic superkonduktor dalam pencitraan resonansi magnetik (MRI) telah merevolusi diagnostik medis. MRI memberikan
gambaran detil struktur internal tubuh manusia tanpa menggunakan radiasi ionisasi.
2. Sistem Kabel Daya Tanpa Kehilangan Energi
• Superkonduktor digunakan dalam pengembangan sistem kabel daya yang efisien, di mana arus listrik dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Ini berpotensi
meningkatkan efisiensi pengiriman energi dalam jaringan kelistrikan.
3. Levitasi Magnetik dalam Transportasi
• Teknologi levitasi magnetik menggunakan efek Meissner superkonduktor untuk mengapungkan kendaraan di atas rel magnetik. Konsep ini telah diusulkan
untuk pengembangan sistem transportasi yang efisien.
4. Pemrosesan Informasi Kuantum
• Superkonduktor tinggi-Tc menunjukkan potensi besar dalam pengembangan komputer kuantum. Kemampuan mereka untuk membawa arus listrik tanpa
resistansi memungkinkan penciptaan qubit yang lebih stabil dalam komputasi kuantum.
5. Penelitian dan Akselerator Partikel
• Superkonduktor digunakan dalam pembangunan akselerator partikel untuk penelitian fisika tingkat tinggi, seperti Large Hadron Collider (LHC). Keuntungan
dari nol resistansi membantu mengurangi kerugian energi dalam proses akselerasi.
 ke halaman agenda
01 07 12

FISIKA DIBALIK SUPERKONDUKTOR

1. Prinsip Kuantum
• Efek London: Pada tingkat mikroskopis, superkonduktivitas dapat dijelaskan oleh efek London, di mana pasangan elektron membentuk kondensat Bose-Einstein yang mengalir tanpa hambatan.
2. Teori BCS
• Teori Bardeen-Cooper-Schrieffer (BCS): Merupakan teori utama yang menjelaskan superkonduktivitas pada suhu rendah. BCS menjelaskan bagaimana pasangan Cooper dari elektron yang berlawanan spin membentuk kondensat dan
menciptakan fenomena superkonduktivitas.
3. Efek Meissner
• Efek Meissner-Ochsenfeld: Pada saat suhu superkonduktif, bahan superkonduktor menunjukkan penolakan sempurna terhadap medan magnet eksternal. Medan magnet yang diterapkan sepenuhnya dikeluarkan dari dalam bahan, yang
dikenal sebagai efek Meissner-Ochsenfeld.
4. Teori Ginzburg-Landau
• Teori Ginzburg-Landau (GL): Merupakan pengembangan dari teori BCS yang memberikan deskripsi fenomenologis mengenai superkonduktivitas dan menggambarkan fungsi gelombang pesanan parameter orde.
5. Efek Josephson
• Efek Josephson: Ditemukan oleh Brian D. Josephson, efek ini terkait dengan aliran arus tunel antar dua superkonduktor yang terpisah oleh lapisan tipis isolator.
6. Superkonduktor Tipe I dan Tipe II
• Superkonduktor Tipe I dan Tipe II: Superkonduktor dibagi menjadi dua jenis berdasarkan respons terhadap medan magnet. Tipe I menunjukkan perilaku Meissner sepenuhnya, sementara tipe II memungkinkan penetrasi medan magnet
dalam bentuk fluks quantized (fluks magnetik yang terkuantifikasi).
7. Fenomena Kondensat Bose-Einstein
• ·Kondensat Bose-Einstein: Pada suhu kritis, elektron membentuk pasangan Cooper yang bersifat boson dan berperilaku seperti kondensat Bose-Einstein. Ini memungkinkan arus listrik mengalir tanpa hambatan.
8. Efek Coulomb Blokade
• Efek Coulomb Blokade: Pada beberapa jenis superkonduktor, efek Coulomb Blokade dapat membatasi aliran arus elektron.
9. Fenomena Josephson
• Energi Josephson dan Arus Kritis: Efek Josephson melibatkan aliran arus tunel melalui lapisan tipis isolator antara dua superkonduktor. Energi Josephson terkait dengan perubahan fasa antara fungsi gelombang di kedua sisi lapisan
isolator.
 PEMAIN 2

TANTANGAN DAN KEMAJUAN TERKINI

Tantangan dalam Superkonduktor:

Suhu Kritis:

• Salah satu tantangan utama dalam superkonduktor adalah suhu kritisnya yang rendah. Banyak superkonduktor konvensional memiliki suhu kritis di
bawah suhu nitrogen cair, yang membuatnya sulit untuk diterapkan dalam beberapa lingkungan.
• Biaya dan Material Rendah Beberapa jenis superkonduktor menggunakan bahan mahal seperti Yttrium Barium Copper Oxide (YBCO). Menurunkan
biaya produksi dan menemukan bahan superkonduktor yang lebih terjangkau tetap menjadi tantangan.
• Kekuatan Arus KritisB eberapa superkonduktor memiliki batasan pada kekuatan arus kritisnya. Peningkatan batas ini akan membuat superkonduktor
lebih praktis untuk aplikasi daya tinggi seperti kabel superkonduktor.
• Kestabilan Termal Superkonduktor sering kali perlu dijaga pada suhu rendah untuk mempertahankan sifat superkonduktivitas. Mengatasi tantangan
ini dapat meningkatkan praktikalitas penggunaan superkonduktor dalam berbagai aplikasi.
 ke halaman agenda
01 07 12

KEMAJUAN TERKINI DALAM SUPERKONDUKTOR

• SUPERKONDUKTOR DENGAN SUHU KRITIS LEBIH TINGGI PENELITIAN TERUS BERFOKUS PADA PENGEMBANGAN SUPERKONDUKTOR DENGAN
SUHU KRITIS YANG LEBIH TINGGI. BEBERAPA KEMAJUAN TELAH DICAPAI DENGAN PENEMUAN BAHAN-BAHAN BARU DAN PENDEKATAN
DESAIN BARU.

• KABEL SUPERKONDUKTOR DAN TRANSMISI LISTRIK PENGEMBANGAN KABEL SUPERKONDUKTOR UNTUK TRANSMISI LISTRIK TELAH
MENCAPAI KEMAJUAN. INI DAPAT MEMBANTU MENGURANGI KERUGIAN ENERGI DALAM SISTEM TRANSMISI DAYA.

• APLIKASI DI BIDANG KESEHATAN PENERAPAN SUPERKONDUKTOR DALAM BIDANG KESEHATAN, SEPERTI DALAM TEKNOLOGI MRI DAN
SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK (NMR), TERUS MENGALAMI KEMAJUAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GAMBAR DAN
DIAGNOSTIK.
•
• PENELITIAN QUANTUM DAN KOMPUTASI SUPERKONDUKTOR MEMAINKAN PERAN KUNCI DALAM PENGEMBANGAN KOMPUTER KUANTUM.
PENELITIAN TERKINI BERFOKUS PADA MEMAHAMI DAN MENGATASI TANTANGAN DALAM MEMBANGUN KOMPUTER KUANTUM YANG STABIL
DAN DAPAT DIANDALKAN.

• APLIKASI DI BIDANG TELEKOMUNIKASI SUPERKONDUKTOR DIGUNAKAN DALAM PENGEMBANGAN FILTER MIKROWAVE DAN KOMPONEN
TELEKOMUNIKASI LAINNYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERALATAN DAN JARINGAN.

• SUPERKONDUKTOR TIPE II DAN APLIKASI MAGNETIK SUPERKONDUKTOR TIPE II TELAH MEMBERIKAN KEMUNGKINAN BARU DALAM APLIKASI
MAGNETIK, TERMASUK PEMBANGKIT LISTRIK MAGNETOHIDRODINAMIKA DAN PENGGUNAAN MAGNET SCHIELD UNTUK MELINDUNGI
PESAWAT TERBANG DARI RADIASI.

• EKSPERIMEN FISIKA PARTIKEL PENGGUNAAN SUPERKONDUKTOR DALAM EKSPERIMEN FISIKA PARTIKEL, SEPERTI DETEKTOR PARTIKEL BESAR
(LHC) DI CERN, TERUS MEMBERIKAN PEMAHAMAN YANG LEBIH BAIK TENTANG STRUKTUR DASAR MATERI.
 ke halaman agenda

DIAGRAM SUPERKONDUKTOR

Diagram fase superkonduktor digunakan untuk memvisualisasikan kondisi suhu dan medan magnetik di mana suatu material dapat menunjukkan sifat superkonduktivitas. Diagram
fase ini membantu memahami transisi fase dari fase normal ke fase superkonduktor dan sebaliknya. Terdapat beberapa konsep kunci yang dapat dijelaskan menggunakan diagram
fase superkonduktor:
1.Diagram Fase Umum Superkonduktor
• ·Fase Normal (Normal State.Pada suhu tinggi atau medan magnetik yang kuat), material berada dalam fase normal di mana sifat-sifat superkonduktor tidak
muncul. Elektron bergerak dengan resistansi dan fenomena superkonduktivitas tidak terjadi.
• Fase Superkonduktor (Superconducting State)Pada suhu rendah atau medan magnetik yang lemah, material dapat memasuki fase superkonduktor. Dalam fase
ini, material kehilangan resistansi dan mampu mengalirkan arus listrik tanpa kehilangan energi.
2.Diagram Fase T-H (Temperatur-Medan Magnetik)
• Axis Horizontal (T): Mewakili suhu. Di sepanjang sumbu ini, dari kiri ke kanan, kita dapat mengamati transisi dari fase normal ke fase superkonduktor saat
suhu menurun.
• Axis Vertikal (H): Mewakili medan magnetik. Di sepanjang sumbu ini, dari bawah ke atas, kita dapat mengamati transisi dari fase superkonduktor ke fase
normal saat medan magnetik meningkat.
• Kurva Fase Superkonduktor (Superconducting Phase Curve): Memisahkan wilayah fase superkonduktor dan normal. Kurva ini menunjukkan suhu dan medan
magnetik di mana transisi tersebut terjadi.
 01 07 12

3. DIAGRAM FASE B-T (MEDAN MAGNETIK-TEMPERATUR)

• AXIS HORIZONTAL (B): MEWAKILI MEDAN MAGNETIK. DI SEPANJANG SUMBU INI, DARI KIRI KE KANAN, KITA
DAPAT MENGAMATI TRANSISI DARI FASE SUPERKONDUKTOR KE FASE NORMAL SAAT MEDAN MAGNETIK
MENINGKAT.
• AXIS VERTIKAL (T): MEWAKILI SUHU. DI SEPANJANG SUMBU INI, DARI BAWAH KE ATAS, KITA DAPAT MENGAMATI
TRANSISI DARI FASE NORMAL KE FASE SUPERKONDUKTOR SAAT SUHU MENURUN.
• KURVA FASE SUPERKONDUKTOR (SUPERCONDUCTING PHASE CURVE): MENUNJUKKAN WILAYAH FASE
SUPERKONDUKTOR DAN NORMAL.
4. FASE SUPERKONDUKTOR TIPE I DAN TIPE II
• DIAGRAM FASE T-H LEBIH RELEVAN UNTUK SUPERKONDUKTOR TIPE I, SEDANGKAN DIAGRAM FASE B-T LEBIH
BERGUNA UNTUK SUPERKONDUKTOR TIPE II, YANG MEMUNGKINKAN PENETRASI MEDAN MAGNETIK DALAM
BENTUK FLUKS.

DIAGRAM FASE SUPERKONDUKTOR MEMBANTU PENELITI DAN ILMUWAN MEMAHAMI PERILAKU MATERIAL
SUPERKONDUKTOR PADA BERBAGAI KONDISI SUHU DAN MEDAN MAGNETIK. INI JUGA MENJADI ALAT DESAIN UNTUK
PENGEMBANGAN DAN PEMAHAMAN APLIKASI SUPERKONDUKTOR DI BERBAGAI BIDANG.
 KESIMPULAN

SUPERKONDUKTOR MENAWARKAN POTENSI REVOLUSI DALAM PENGHANTARAN LISTRIK DENGAN MENGHILANGKAN

RESISTANSI, MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI, DAN MENGURANGI KERUGIAN DALAM SISTEM LISTRIK.

APLIKASI SUPERKONDUKTOR MELIBATKAN BERBAGAI BIDANG, TERMASUK ENERGI, KESEHATAN, TELEKOMUNIKASI,

DAN PENELITIAN ILMIAH, MEMBUKA PELUANG BARU UNTUK INOVASI TEKNOLOGI.

KEMAJUAN TERKINI DALAM PENELITIAN SUPERKONDUKTOR MENJANJIKAN PENEMUAN MATERIAL BARU, APLIKASI
PRAKTIS, DAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN DALAM BERBAGAI INDUSTRI. HARAPAN AKAN MENINGKATNYA SUHU KRITIS
DAN PENINGKATAN EFISIENSI TETAP MENJADI FOKUS RISET.

SEIRING TERUS BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI SUPERKONDUKTOR, POTENSINYA UNTUK MERUBAH PARADIGMA

DALAM PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN ENERGI, DIAGNOSTIK MEDIS, DAN KOMPUTASI KUANTUM MENJADI SEMAKIN
BESAR.
 ke halaman agenda

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0201/25/iptek/meng34.htmhttp:/www.pikiran-rakyat.com/
cetak/1203/11/cakrawala/lainnya01.htmhttp:/www.gomemorize.com/id/Superkonduktivitashttps:/i
d.wikipedia.org/wiki/Superkonduktivitas
http://www.superconductors.org